Sudah berapa purnama kita bersama, Sayang?
Melalui detik yang bergulir di tangkai-tangkai hari
Melewati hari yang menelisik pucuk-pucuk waktu
Berlarian aku memunguti percikan-percikan cintamu
Engkau melenakanku dengan kelembutan sikapmu
Kedewasaan pikiranmu
Memanjakanku hingga aku kewalahan menggapai malam Menaburiku dengan gula-gula dari ladang kesetiaan
Melalui detik yang bergulir di tangkai-tangkai hari
Melewati hari yang menelisik pucuk-pucuk waktu
Berlarian aku memunguti percikan-percikan cintamu
Engkau melenakanku dengan kelembutan sikapmu
Kedewasaan pikiranmu
Memanjakanku hingga aku kewalahan menggapai malam Menaburiku dengan gula-gula dari ladang kesetiaan
Betapa beruntungnya aku sampai tak sadar embun melirikku cemburu
Sayang, tahukah engkau?
Tidak sedkitpun terselip sesal saat belasan thn yang lalu engkau tanpa malu-malu mencuri aku dari Mamaku
Karena jauh-juh hari kau telah berhasil mencuri hati keluagaku, memborongnya satu per satu
Dan sayang, tahukah engkau?
Betapa kebahagiaan menggenang saat aku mengandung Buah Cinta kita
Mereka memanggil kita Abi dan Ummi
Sayang, tahukah engkau?
Tidak sedkitpun terselip sesal saat belasan thn yang lalu engkau tanpa malu-malu mencuri aku dari Mamaku
Karena jauh-juh hari kau telah berhasil mencuri hati keluagaku, memborongnya satu per satu
Dan sayang, tahukah engkau?
Betapa kebahagiaan menggenang saat aku mengandung Buah Cinta kita
Mereka memanggil kita Abi dan Ummi
Sayang, masih beribu purnama menanti untuk kita kunjungi
Berjuta mimpi menunggu untuk disambangi
Maka rangkul aku, genggam jemariku lekat
Kita kayuh perahu bersama agar tak oleng ditelan ombak
Jangan hiraukan mendung yang sesekali menggelayut manja
Atau kerikil tajam yang terinjak tak sengaja pada alas sepatu
Karena aku yakin bahwa Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita
Sayang, larutkan jiwa dan ragaku dengan secangkir cinta yang kau punya
Setiap hari, tanpa henti, hingga purnama silih berganti
Berjuta mimpi menunggu untuk disambangi
Maka rangkul aku, genggam jemariku lekat
Kita kayuh perahu bersama agar tak oleng ditelan ombak
Jangan hiraukan mendung yang sesekali menggelayut manja
Atau kerikil tajam yang terinjak tak sengaja pada alas sepatu
Karena aku yakin bahwa Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita
Sayang, larutkan jiwa dan ragaku dengan secangkir cinta yang kau punya
Setiap hari, tanpa henti, hingga purnama silih berganti
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
Keluarga SAMARA
- Ajari aku tetap ta'at
- SIKAP INDAH SANG SUAMI
- 🌸 Istri yang paling manis 🌸
- ❤Istri Terbaik Disisi Suami
- Hukum periksa Hp pasangan tanpa ijin
- Jangan kau banding-bandingkan istrimu
- Kecewa tak harus marah
- Suamiku ...pujaan hatiku
- Ada pelangi dimatamu
- Istrimu juga butuh perhatian mu
- Memahami mu ...
- Baiti Jannati.... Rumahku Surgaku
- Ku ingin dirimu
- Cukup Allah saja
- Tak sesuai harapan
- Cinta karna Allah
- Istri mu amanah mu
- * ANDAI AKU TIDAK MENIKAH DENGANNYA *
- Keutamaan senda gurau sebelum berjima'
- Padamu yang Allah pilihkan
- Zauji ku
- 20 Cara Membahagiakan Istri Menurut Agama Islam
- 20 Cara Membahagiakan Suami Menurut Agama Islam
- Adab bermesraan suami istri dalam islam
- ✽Tanggung Jawab Suami Selepas Ijab Qabul,Setelah Ijab Qabul Terucap✽
0 komentar
Posting Komentar
Sampaikan komentar anda di bawah ini