pos giv

Ajari aku tetap ta'at

Diposting oleh Unknown | 14.54 | | 0 komentar »
🌹 ~ Jangan Karena Menikah, Engkau Menjadi Lupa Segalanya… ~ 🌹

Oleh : Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal حفظه الله تعالى

Perlu dipahami bahwa ternyata menikah belum tentu buat orang jadi lebih baik.

Ada yang sudah menikah malah perlahan-lahan tinggalkan majelis ilmu.

Ada yang sudah menikah malah perlahan-lahan meninggalkan kitab-kitab yang dulu sehari-hari ia geluti.

Ada yang sudah menikah malah perlahan-lahan merontokkan jenggotnya.

Ada yang sudah menikah malah perlahan-lahan turunkan celananya di bawah mata kaki.

Ada yang sudah menikah malah perlahan-lahan mengecilkan jilbabnya bahkan sampai tidak berjilbab.

Ada yang sudah menikah malah perlahan-lahan tergiur dengan dunia.

Ada yang sudah menikah malah perlahan-lahan meninggalkan shalat berjamaah yang keutamaannya 27 derajat.

Moga jadi renungan…

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS: Ali Imran Ayat: 14)

Di dalam ayat ini kata Ibnu Katsir rahimahullah, Allah Ta’ala memulai dengan menyebutkan wanita karena cobaan dari seorang wanita pada pria begitu dahsyat.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits,

مَا تَرَكْتُ بَعْدِى فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ

“Aku tidak meninggalkan satu godaan pun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita.” (HR. Bukhari no. 5096 dan Muslim no. 2740)

Namun jika maksud dari menikahi wanita adalah untuk menjaga diri dari zina, juga untuk memperbanyak keturunan, ini sesuatu yang dituntut dan diharap, dianjurkan pula. Itulah sebabnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memaksudkan memperbanyak istri, tujuannya adalah untuk itu. (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 2: 323)

Syaikh As Sa’di mengatakan bahwa kenikmatan dunia yang disebutkan dalam ayat itulah syahwat dunia terbesar, yang lain adalah ikutan dari syahwat tersebut. (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 124).

Intinya, moga nikmat dunia tidak menjadikan kita terbuai sehingga lalai dari tujuan kita beribadah dan mempersiapkan diri untuk perjalanan akhirat.

Menikah untuk menjadi lebih baik....

🌹 🌹 🌹

SIKAP INDAH SANG SUAMI

Diposting oleh Unknown | 09.47 | | 0 komentar »

Bagi istri materi itu no sekian...
Ini yang lebih dari sekedar materi..

SIKAP INDAH SANG SUAMI

✅✌Indahnya jika setiap suami bersikap seperti ini :👇📝

💦~ketika istri lelah mengurus rumah tangga,suami berkata :
"Terimakasih sayang,ini bukan kewajibanmu, tapi kau menolongku melaksanakannya"

🚪~ketika istri hendak keluar ia berkata :
"Tutup auratmu dengan benar sayang, karena setiap dari lekuk tubuhmu adalah pertanggung jawaban berat untuk ku di akhirat kelak"

💰~ketika istri menerima nafkah, ia berkata:
"Aku percaya kau tidak akan menyia-nyiakan jerih payahku, ku dapatkan dengan hati-hati dari yang mungkar dan haram, maka berhati-hatilah dalam mengeluarkannya, jangan sampai untuk sesuatu yang mungkar"

🚨~ketika istri sakit, ia berkata :
"Apa yang kamu inginkan?
Apapun,asal kau cepat sembuh, sungguh jiwaku takut kehilangan mu" 💊💉

🏡💦~ketika istri terlalu sibuk mengurus rumah, anak dan dirinya, suami berkata :
"Aku lebih senang kamu mengurus kami sekedarnya dari pada maksimal tapi membuatmu meninggalkan sholat sunnah, membaca Alqur'an dan bersholawat"📖

🏡~ketika istri di rumah dan ia di luar, suami menelpon dan berkata :
"Sayang, apa sudah sholat?
Apa sudah makan?
Bagaimana keadaanmu dan anak kita?"

💭~ketika istri mempunyai masalah, suami berkata :
"Tenanglah, kan ada aku, setidaknya aku terus mendoakanmu"

📝✌~ketika suami mempunyai masalah,suami berkata :
"Ceritakan padaku tentang sahabat Rosul,tabi'in atau orang-orang sholeh untuk kembalikan semangat ibadahku"

📢~ketika istri merasa minder, suami berkata :
"Aku hanya ingin kamu yang jadi penghiburku, karena tak mungkin aku menikahimu jika aku tak suka"

💭~ketika istri tertidur lelap, suami berkata :
"Yaa Allah...jadikan kami jodoh dunia akhirat, bangun sayang, kita tahajud"

Ma syaa Allah...
indahnya dan sekiranya terjadi, pernikahan bak surga dunia dan membangun surga untuk akhirat kelak,
Karna suami adalah imam, semoga bisa menjadi renungan para suami dan menjadikan syukur para istri,
juga doa "pesan suami yang seperti ini" kepada Allah bagi yang belum mendapatkannya......

baarakallahu fiikum..

📈http://t.me/KajianIslamKubar

Yuuk sebarkan....👍
Karena berbagi itu indah

══════ ❁🌍❁ ══════

🌹 ~ Tak Bisa Kulupakan… ~ 🌹

Diposting oleh Unknown | 07.37 | 0 komentar »

🌹 ~ Tak Bisa Kulupakan… ~ 🌹

  🌸 💚 🌸 💚 🌸
 

Oleh : Ustadz Nuruddin Abu Faynan, Lc حفظه الله تعالى

(di Makkah Al-Mukarromah)


Nasehat ini diperuntukkan untuk diri kita yang selalu merasa lebih baik dari pada yang lain.


Diri kita yang selalu sibuk menilai dosa - dosa teman kita, baik teman kita yang ada di majlis ilmu, atau teman seperjuangan dalam da'wah, atau kaum muslimin secara umum, atau, dan atau yang lainnya.


Padahal yang dikehendaki kebaikan adalah seorang hamba sebagaimana nasehat yang dituturkan oleh Ulama Rabbani Al-Imam Ibnu Qayyim Rahimahullah dalam Kitabnya " Thariq Al Hijratain " yang mesti kita catat dengan tinta emas.


Mari kita simak penuturan Al-Imam Ibnu Qayyim sebagai berikut :

Sesungguhnya apabila Allah Subhanahu Wa Ta'ala menghendaki  kepada Seorang hamba kebaikan maka :

- Allah mencabut dari hatinya penglihatan terhadap amalan - amalan baiknya.

- Allah mencabut dari lisannya untuk menceritakan amalan - amalan baiknya.

- Allah menyibukkannya untuk melihat dosanya.


Maka ia selalu melihat dosanya ada dikelopak matanya, sehingga ia masuk surga.

Maka sesungguhnya diantara amalan yang diterima Allah Subhanahu Wa Ta'ala tatkala Allah angkat penglihatannya ( terhadap amalan baik ) dari hatinya dan penyebutannya dari lisannya.


Pelajaran yang bisa diambil :

- Waspadalah dari kebanggaan hati dan kesombongan yang membawa kita kepada api neraka.

- Selayaknya kita melupakan segala amalan baik kita, supaya hati kita tidak bangga dengan amalan baik yang kita perbuat.

- Tanda kesombongan seseorang terhadap amalan baiknya adalah selalu menyebut-nyebut kebaikan kita dengan lisannya.

- Tumbuhkan rasa penyesalan di dalam lubuk hati kita yang mendalam terhadap segala kesalahan kita.

- Janganlah engkau lupakan dosa - dosa kita.

- Bersegeralah kita menghapusnya dengan kebaikan - kebaikan.


Kemudian Al-Imam Ibnu Qayyim berpesan lagi :

Sebagian Ulama Salaf berkata : 

" Sesungguhnya seorang hamba betul - betul melakukan kesalahan lalu ia masuk surga dan ia melakukan kebaikan lalu ia masuk neraka ".


Mereka bertanya : bagaimana ?

Ia menjawab : Ia melakukan kesalahan, lalu selalu ada dikelopak matanya,

Dan apabila ia mengingatnya :

- Ia menyesalinya.

- Ia menganggap ( perbuatan baiknya itu ) remeh ( dibandingkan kesalahannya ).

- Ia tunduk kepada Allah.

- Ia bersegera untuk menghapusnya.

- Ia terpecah-pecah hatinya.

- Ia menghinakan dirinya kepada Allah.

- dan hilang dari dirinya kebanggaan hati dan kesombongannya.


Sedangkan seorang hamba yang ia melakukan kebaikan, lalu selalu ada dikelopak matanya :


- Ia melihat kepada kebaikannya.

- Ia mengungkit-ungkit kebaikannya.

- Ia melampaui batas dengan sebab kebaikannya.

- Ia menyombongkan diri dengan kebaikannya itu.


Sehingga ia masuk neraka, Nasaalullah assalamah.

🌹 🌹 🌹

Sumber :

" Thariq Hijratain wa bab assa'aadatain "

-------------

Makkah, 05/05/1436 H.

(24 Februari 2015)

By Nuruddin Abu Faynan  حفظه الله تعالى

________________________________________

http://www.salamdakwah.com/artikel/2360-tak-bisa-ku-lupakan

💙Fokuslah memperbaiki diri

Diposting oleh Unknown | 07.20 | | 0 komentar »

❗️Sebagian Manusia, paling jeli jika melihat kesalahan atau aib-aib orang lain,
.
Paling jago mengomentari, mencela, bahkan ikut campur dalam ranah kehidupan orang lain
.
Apa saja yang dilakukan orang lain, selalu salah di matanya.
.
Paling merasa benar sendiri, jika melihat orang lain melakukan kesalahan.
.
Dengan mudahnya lisan nyinyir, bahkan mencela kesalahan orang lain, bahkan dengan sengaja mencari-cari kesalahan pada diri orang lain.
.
Dengan mudahnya menyebarkan aib orang lain, dengan DALIH PERDULI atas kehidupan orang lain.
.
❗️Ingatlah, kata Imama Nawawi, GHIBAH itu adalah menyebutkan kejelekan orang lain di saat ia tidak ada saat pembicaraan. (Syarh Shahih Muslim, 16: 129)
.
🌹Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
.
“Tahukah engkau apa itu GHIBAH ?”
Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Ia berkata, “Engkau menyebutkan kejelekan saudaramu yang ia tidak suka untuk didengarkan orang lain.” Beliau ditanya, “Bagaimana jika yang disebutkan sesuai kenyataan?” Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika sesuai kenyataan berarti engkau telah mengghibahnya. Jika tidak sesuai, berarti engkau telah memfitnahnya.” (HR. Muslim no. 2589).
.
🛑Bahkan Ghibah yang terjadi bisa cuma sekedar dengan isyarat.
.
Ada seorang wanita yang menemui ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. Tatkala wanita itu hendak keluar, ‘Aisyah berisyarat pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan tangannya untuk menunjukkan bahwa wanita tersebut pendek. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda,
‎قَدِ اغْتَبْتِيهَا
“Engkau telah mengghibahnya.” (HR. Ahmad 6: 136. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim)
.
❗️Dan dalam Islam, GHIBAH merupakan salah satu dosa besar.
.
Dosa ghibah sudah disebutkan dalam firman Allah Ta’ala berikut ini,
.
‎يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
.
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang. Jangan pula menggunjing satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hujurat: 12)
Asy Syaukani rahimahullah dalam kitab tafsirnya mengatakan, “Allah Ta’ala memisalkan ghibah (menggunjing orang lain) dengan memakan bangkai seseorang. Karena bangkai sama sekali tidak mengetahui siapa yang memakan dagingnya. Ini sama halnya dengan orang yang hidup juga tidak mengetahui siapa yang menggunjing dirinya. Demikianlah keterangan dari Az Zujaj.” (Fathul Qadir, 5: 87)
.
Asy Syaukani rahimahullah kembali menjelaskan, “Dalam ayat di atas terkandung isyarat bahwa kehormatan manusia itu sebagaimana dagingnya. Jika daging manusia saja diharamkan untuk dimakan, begitu pula dengan kehormatannya dilarang untuk dilanggar. Ayat ini menjelaskan agar setiap muslim menjauhi perbuatan ghibah. Ayat ini menjelaskan bahwa ghibah adalah perbuatan yang teramat jelek. Begitu tercelanya pula orang yang melakukan ghibah.”
.
Ibnul Qoyyim al-Jauziyyah - rahimahullaah- berkata ;
.
“Sesungguhnya seorang hamba datang pada hari kiamat dengan kebaikan sepenuh gunung. Namun ternyata dia mendapati LISANNYA telah menghancurkan kebaikan itu.”
.
🛑Duhai diri ...
.
Takutlah dengan tajamnya lisanmu ...
.
Tahanlah lisanmu untuk membicarakan aib orang lain sekalipun ia adalah orang yang sangat kau benci.
.
Fokuslah memperbaiki diri sendiri, tanpa harus ribet mengurusi ranah kehidupan orang lain.
.
Bukankah semua yang dikeluarkan oleh lisan-lisan kita, suatu saat akan dimintai pertanggung jawabannya di akhirat kelak ?
.
Dan hanya kepada Allaah lah kita memohon pertolongan ...
.
#self_reminder
#ntms

🌠Siapakah Sababat mu??🌠

Diposting oleh Unknown | 07.25 | | 0 komentar »

SIAPAKAH YANG PANTAS DISEBUT SAHABAT ?
=================================

🌻Yang mengajakmu makan malam di cafe?

🌻 Yang membeli tiket untuk nonton bareng ?

🌻 Yang nangis bareng ketika nonton konser ?

🌻 Yang selalu berada disebelahmu ketika foto narsis ?

🌻 Yang mengirimkan sms: “jangan lupa makan  siang yaa..” ?

🌻 Yang mengunjungimu ketika dalam keadaan bete dan bosan ?

Baiklah…

💜 Mungkin itu adalah sahabat versi terbaik kita…

Namun dalam Al-Quran Allah subhaanahu wa ta'ala menjelaskan...

Manusia yang pantas disebut sahabat dan saudara adalah “Yang membantumu dalam kebaikan dan menasehatimu dalam keburukan serta bersabar didalamnya…”

Maka…hitunglah baik-baik…

🌸Siapa yang mengajak kita sholat berjamaah

🌸 Siapa yang memberikan contoh kita melakukan kebaikan

🌸 Siapa yang menasehati jika kita berbuat salah,

🌸 Siapa yang menjawab kegalauan kita,

🌸 Siapa yang mencegah kita berbuat maksiat,

🌸 Siapa yang membangunkan kita disaat kita telat tahajud ?

🌸Siapa yang mengingatkan kita disaat kita lupa dluha ?

🌸 Siapa yang mengajak kita untuk semangat puasa sunnah ?

🌸Siapa yang memotivasi kita untuk membaca Al-Qur'an ?

Bila ternyata tidak ada seorangpun yang melakukannya kepada kita, sungguh malang sekali nasib kita selama ini....
Karena ternyata, kita tidak memiliki sahabat seorangpun walau kita berfikir telah memilikinya.

💟 Pandai-pandailah dalam bersahabat

Dan kalian semua adalah SAHABAT TERBAIKKU...

Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasalam, bersabda:
"Barangsiapa ketika ruhnya berpisah dari jasadnya sedang dia terbebas dari tiga hal maka dia masuk surga, (yaitu terbebas) dari sombong, hutang dan ghulul (khianat dalam urusan harta)"
(HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Robbana Taqobbal Minna.
Ya Allah terimalah dari kami (amalan kami), aamiin.

Semoga Bermanfaat.

Insya Allah

Diposting oleh Unknown | 15.34 | | 0 komentar »

Penggunaan Kata "Insyaa Allah" Untuk 3 Fungsi yang Benar, dan 1 Fungsi yang Salah:

(1) untuk menekankan sebuah kepastian. Sebagaimana sabda Nabi dalam doa ziarah qubur (Dan Kami insyaa Allah akan menyusul kalian wahai penghuni kuburan). Dan tentunya kita semua pasti meninggal. Demikian juga firman Allah ((Sesungguhnya kalian pasti akan memasuki masjdil haram insyaa Allah dalam keadaan aman) QS Al-Fath : 27
Ini yang disebut dengan Insyaa Allah li at-tahqiiq

(2) Untuk menyatakan usaha/kesungguhan akan tetapi keberhasilan pelaksanaannya di tangan Allah, seperti perkataan kita, "Bulan depan saya akan umroh insyaa Allah"

(3) Karena ada keraguan, akan tetapi masih ada keinginan.

(4) Yaitu salah penggunaan fungsi : Sebagai senjata untuk melarikan diri atau untuk menolak. seperti perkataan seseorang tatkala diundang ke sebuah acara, lantas dalam hatinya ia tdk mau hadir, maka iapun berkata, "Insyaa Allah"
Atau tatkala diminta bantuan lantas ia tidak berkenan, maka dengan mudah ia berlindung di balik kata "Insyaa Allah"
perkataan "Insyaa Allah" yang seharusnya untuk menyatakan kesungguhan malah digunakan untuk melarikan diri.
Semoga kita tidak keseringan menggunakan insyaa Allah model ini.

Ustadz Firanda Andirja Hafidzahullah