pos giv





:: Hiburan bagi yang Mendapatkan Musibah ::.

Ummu Salamah -salah satu istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam- berkata bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أُمَّ سَلَمَةَ زَوْجَ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- تَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ
« مَا مِنْ عَبْدٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا إِلاَّ أَجَرَهُ اللَّهُ فِى مُصِيبَتِهِ وَأَخْلَفَ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا »
. قَالَتْ فَلَمَّا تُوُفِّىَ أَبُو سَلَمَةَ قُلْتُ كَمَا أَمَرَنِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَأَخْلَفَ اللَّهُ لِى خَيْرًا مِنْهُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-.

“Siapa saja dari hamba yang tertimpa suatu musibah lalu ia mengucapkan:
“Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’un. Allahumma’jurnii fii mushibatii wa akhlif lii khoiron minhaa
[Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya. Ya Allah, berilah ganjaran terhadap musibah yang menimpaku dan berilah ganti dengan yang lebih baik]”,
maka Allah akan memberinya ganjaran dalam musibahnya dan menggantinya dengan yang lebih baik.”
Ketika, Abu Salamah (suamiku) wafat, aku pun menyebut do’a sebagaimana yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam perintahkan padaku. Allah pun memberiku suami yang lebih baik dari suamiku yang dulu; yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
[HR. Muslim no. 918.]
http://muslim.or.id/…/hiburan-bagi-yang-mendapatkan-musibah

Sakit kesempatan bermuhasabah

Diposting oleh Unknown | 06.07 | | 0 komentar »


"Nikmatnya Orang Sakit, Kesempatan bermuhasabah"
"Ketika judul tulisan ini muncul pada benak, kemudian dituangkan dalam bentuk kata-kata,bukan sesuatu yang diada-adakan, tetapi itulah suatu kenyataan yang sulit untuk diterima dengan akal.
Karena orang sakit organ tubuhnya sedang ada gangguan dengan gangguan itu akan menimbulkan rasa yang tidak enak.
Seperti contoh penyakit yang nampaknya ringan-ringan saja, misalnya sariawan. Maka makan minum menjadi tidak enak, untuk berbicara sulit, badan terasa panas dan sebagainya. Apalagi bila menderita penyakit kronis, seperti jantung, paru-paru, liver, kangker, struk, diabetes dan penyakit-penyakit kronis lainnya, semua penyakit itu akan menimbulkan rasa yang tidak enak.
Bila menderita sakit yang tergolong penyakit ringan mungkin untuk makan dan minuman tidak ada yang berpantang, hanya perlu dikurangi ketika sedang sakit saja, tetapi setelah sembuh makanan dan minuman apapun bisa disantap kembali.
Lain halnya bila itu adalah penyakit kronis,
Misalnya diabetes maka setelah dinyatakan sehat oleh dokter harus selalu menghindari segala jenis makanan dan minuman yang dapat memicu naiknya kembali kadar glukosa, bahkan kadang harus melakukan diet ketat, semua jenis makanan, nasi, air minum, sayuran, goreng-gorengan yang masuk ke dalam perut harus sesuai dengan takaran atau menurut petunjuk dokter..
Lalu apakah nikmat nya orang sakit itu?
Banyak orang yang baru sadar bahwa sesungguhnya sehat itu sangat indah, nikmat dan menyenangkan, keadaan ini baru dapat dirasakan ketika dalam kondisi sakit, sungguh besarnya nikmat sehat.
Karena itu senantiasa bersyukur ketika diberikan kesehatan, bersyukur karena penyakitnya hanya ini dan itu saja, bersyukur bukan merupakan penyakit yang bersifat komplikasi.
Bila ternyata sudah komplikasi, masih bersyukur segera tertangani dan bersyukur lagi bahwa Allah sedang mengujinya dan memberikan cobaan, sehingga dalam kondisi ini mereka menjadi hamba yang hina, hamba yang tidak
patut menerima apapun kepada Allah, karena dirinya merasa sadar dengan dosa-dosa yang telah dilakukan atau dirinya sadar bahwa sebagai orang yang beragama belum dapat menjalankan syari’at agama secara sempurna, perintah Allah sering ditinggalkan larangan Allah banyak dijalankan.
Kesadaran ini terbangun ketika sedang merasakan sakit, sehingga dengan kondisi yang di alami akan membangkitkan rasa syukur kepada Allah.
... Dan sesungguhnya dengan bersyukur Allah akan menambah kenikmatan kepada hamba-Nya..
"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),
Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
[QS.Ibrahim: 7].
Dengan bersyukur hati akan menjadi tenang,sikap psimis, khawatir dan takut akan beralih menjadi sikap optimis, bahwa tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya.
Setiap Allah menurunkan penyakit Allah juga menurunkan obatnya. Hanya saja untuk memperoleh kesembuhan adalah menjadi proses yang harus dijalankan. Rasa ikhlas dan sabar akan menjadi energy positif, terapi diri, inilah obat yang tidak akan ditemukan di dunia kedokteran, kondisi dan kedaran diri akan mendominasi pada proses kesembuhan’..
Demikian pula ketika sakit akan insaf dan sadar atas kebiasaan buruk dalam hidup yang sering dijalankan.
Misalnya makan dan minum yang berlebihan menjadi sebab pemicu timbulnya penyakit, karena itu makan dan minum hendaknya memenuhi syarat yang halal dan thayyib, hendaknya dijauhkan dari sifat isrof, berlebih-lebihan. Karena didalam tubuh manusia (perut) terdapat tiga ruang untuk air, makanan dan udara. Sehingga bila makanan yang melebihi 1/3 akan terjadi gangguan, dalam jarak pendek atau dalam waktu yang lama..
Makan yang berlebihan akan mengurangi aktifitas dan kinerja, mengantuk, kalori yang seharusnya terbakar akan menumpuk dalam tubuh menjadi lemak yang selanjutnya akan terjadi obessitas, kolesterol naik, glokosa yang tidak terkontrol, sehingga akan menimbulkan beraneka macam penyakit..
Karena itu jangan terlalu bahagia bila sedang mendapat kenikmatan dan jangan terlalu sedih bila sedanag mendapat cobaan dan ujian..
Ciptakanlah keseimbangan hidup, agar hidup terasa indah, sakinah, mawaddah dan rahmah..
Semua orang bisa, bila niat yang ada didalam hati senantiasa diteguhkan dan dilaksanakan secara konsisten.
Karena itu ada beberapa pesan bagi orang yang sedang diberikan nikmat sehat:
1. Mensyukuri nikmat sehat sebagai suatu yang amat berharga. Apa artinya harta, pangkat dan jabatan, rumah megah, kendaraan mewah,
pasangan hidup yang gagah atau cantik, rupawan bila dirinya ternyata sakit..
2. Wujudkanlah kesyukuran dengan senantiasa menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangannya..
3. Gunakanlah waktu sehat sebaik-baiknya sebelum datang waktu sakit, bila sedang sehat apapun
bisa dilakukan namun bila sakit hidupnya akan lebih bergantung pada yang lain. Makan, minum,
tidur dan hal-hal yang enak menjadi tidak enak, apalgi hal-hal yang tidak enak, misalnya bekerja, berfikir, berjalan, berlari semua menjadi serba terbatas..
4. Sadarilah bahwa tidak selamanya manusia itu akan sehat, sehati-hati, sekuat-kuat apapun didalam menjalani hidup, ternyata tantangan dari luar semakin kuat sehingga memungkinkan mempengaruhi organ tubuh, sehingga menimbulkan gangguan dan untuk selanjutnya menimbulkan rasa sakit..
5. Perbanyaklah untuk bershadaqah, karena dengan shadaqah dapat menjadi perantara untuk menjauhkan diri dari balak...
6. Berempatilah terhadap orang-orang yang sakit, menengok dan mendoakan untuk kesembuhannya...
7. Membiasakan diri untuk hidup sehat, dengan mempelajari pola hidup sehat...
8. Memperbanyak referensi, untuk mengetahui sebab-sebab timbulnya penyakit sehingga akan muncul kewaspadaan dini, dalam hal makan dan minum serta perbuatan' perbuatan lainnya...
9. Hindari sikap ujub -sombong bahwa dirinya selalu sehat dan tidak mungkin sakit, karena bisa jadi dia akan sakit sebagaimana orang yang sedang sakit..
10. Sehat itu enak dan menyenangkan, berbagilah
kesenangan kepada orang lain terutama yang sedang dalam penderitaan.
" Menjadi orang yang sehat memang enak dan menyenangkan, tetapi hendaknya tetap berhati-
hati, agar kenikmatan dan kesenangan ini menjadi hilang dengan sia-sia...
" Karena manusia terdiri dari unsur jasmani dan rohani, semua unsur ini membutuhkan asupan yang berbeda,berilah hak pada tiap-tiap unsur..
Wallahu a'lam.

Penghapus dosa

Diposting oleh Unknown | 06.04 | | 0 komentar »


' Renungan Pagi '

Zainal Abidin rahimahullah berkata :
ﻣَﺎ ﺃَﺣْﻠَﻢَ ﺍﻟﻠﻪَ ﻋَﻨِّﻲ ﺣَﻴْﺚُ ﺃَﻣْﻬَﻠَﻨِﻲ ﻭَﻗَﺪْ ﺗَﻤَﺎﺩَﻳْﺖُ ﻓِﻰ ﺫَﻧْﺒِﻲ ﻭَﻳَﺴْﺘُﺮُﻧِﻲ
"Betapa sayangnya Allah padaku… karna telah menangguhkan hukuman-Nya bahkan Dia tetap menutupi dosaku… meski aku terus melakukannya"
ﺗَﻤُﺮُّ ﺳَﺎﻋَﺎﺕُ ﺃَﻳَّﺎﻣِﻲ ﺑِﻼَ ﻧَﺪَﻡِ ﻭَﻻَ ﺑُﻜَﺎﺀٍ ﻭَﻻَ ﺧَﻮْﻑٍ ﻭَﻻَ ﺣَﺰَﻥِ

"Hari-hariku terus berjalan (dan aku terus melakukan dos-dosa)Tanpa ada rasa penyesalan, tangisan, ketakutan, ataupun kesedihan"
ﺃَﻧَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻯ ﺃَﻏْﻠَﻖَ ﺍﻷَﺑِﻮَﺍﺏَ ﻣُﺠْﺘَﻬِﺪًﺍ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻤَﻌَﺎﺻِﻲ ﻭَﻋَﻴْﻦُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺗَﻨْﻈُﺮُﻧِﻲ

"Aku-lah orang telah menutup pintu untuk giat dalam maksiat, padahal Mata Allah selalu mengawasiku"
ﻳَﺎ ﺯَﻟَّﺔ ﻛُﺘِﺒَﺖْ ﻓِﻲ ﻏَﻔْﻠَﺔٍ ﺫَﻫَﺒَﺖْ ﻳَﺎ ﺣَﺴْﺮَﺓ ﺑَﻘِﻴَﺖْ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻘَﻠْﺐِ ﺗُﺤْﺮِﻗُﻨِﻲ

"Salah sudah tercatat, dalam kelalaian yang telah lewat.... dan sekarang, tinggal penyesalan di hati yang terus membakar diriku"

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Ibnu
Abbas radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Penghapus dosa itu adalah penyesalan"
Firman Allah subhanahu wa ta'ala;
"Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong."
" Yakni, bersegeralah bertobat dan beramal saleh sebelum siksaan
datang menimpa. "Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu," yaitu Al-Qur'an yang agung "sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya,"
Wallahu a'lam.

Cukup Allah bagiku

Diposting oleh Unknown | 06.02 | | 0 komentar »


Katakanlah....!!


"Cukuplah Allah Bagiku"
Diriwayatkan dari Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Abbas radhillahu anhu berkata;
"Jagalah Allah maka Allah akan menjaga kamu,Jagalah Allah maka
akan kamu dapati Dia sedang menghadapimu.Ingatlah Allah di kala senang maka Allah akan
mengingat kamu di kala kesulitan.

Bila kamu meminta maka mintalah kepada Allah.Bila kamu meminta tolong maka minta tolonglah
kepada Allah Dan ketahuilah, sesungguhnya apabila seluruh umat berkumpul untuk mencelakai kamu dengan suatu hal yang tidak
dicatatkan Allah, maka mereka tidak akan mampu mencelakai kamu.

....dan kalau mereka semua berkumpul untuk memberikan manfaat kepada kamu dengan suatu hal yang tidak dicatatkan oleh Allah untuk kamu,maka mereka tidak akan dapat memberikan
manfaat kepada kamu. Telah ditutup lembaran-lembaran dan telah diangkat pena-pena".

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiallahu anhu ;

"Barangsiapa ingin menjadi manusia yang paling kuat maka bertawakallah kepada Allah, dan
barangsiapa yang ingin menjadi manusia yang paling kaya maka hendaklah apa yang berada di
tangan Allah lebih dia percayai daripada apa yang berada di dalam genggaman kedua tangannya .
..... dan, barangsiapa yang ingin menjadi manusia yang paling terhormat maka hendaklah dia bertakwa kepada Allah"

Wallahu a'lam

Larangan berbisik

Diposting oleh Unknown | 05.15 | | 0 komentar »
🌍 BimbinganIslam.com
Rabu, 10 Rajab 1436 H / 29 April 2015 M
👤 Ustadz Firanda Andirja, MA
📗 Kitābul Jāmi' | Bulughul Maram
🔊Hadits ke-4 | Larangan Berbisik Antara Dua Orang Ketika Sedang Bertiga
⬇ Download Audio dan Transkrip
🌐 http://goo.gl/iWEn9a
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله
Ikhwan dan akhwat sekalian, kita lanjutkan pada halaqoh yang ke-6 dari Kitaabul Jaami' yaitu bab tentang adab.
وَعَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم: «إِذَا كُنْتُمْ ثَلَاثَةً, فَلَا يَتَنَاجَى اثْنَانِ دُونَ الْآخَرِ, حَتَّى تَخْتَلِطُوا بِالنَّاسِ; مِنْ أَجْلِ أَنَّ ذَلِكَ يُحْزِنُهُ ». مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ, وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ. (١)
(١) - صحيح. رواه البخاري (٦٢٩٠)، ومسلم (٢١٨٤)، وليس عند مسلم لفظ «ذلك».
Hadits dari Ibnu Mas'ud radhiyallāhu Ta'ālā 'anhu beliau berkata: Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam  bersabda: Jika kalian bertiga maka janganlah 2 orang berbicara/berbisik bisik berduaan sementara yang ketiga tidak diajak sampai kalian bercampur dengan manusia. Karena hal ini bisa membuat orang yang ketiga tadi bersedih.
(Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dan lafalnya adalah terdapat dalam Shahih Muslim).
Ikhwan dan akhwat yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla, hadits ini menunjukkan akan agungnya Islam. Bahwa Islam adalah agama yang sempurna mengatur segala hal sampai pada perkara-perkara yang mungkin dianggap sepele, seperti adab makan, adab minum, adab yang lain-lain termasuk diantaranya adab bergaul.
Disini lihat bagaimana Islam mengatur tatkala seorang sedang bertiga jangan sampai cuma 2 orang berkumpul kemudian berbicara berbisik-bisik sementara yang ketiga ditinggalkan.
Apa sebabnya? Kata Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam  :
مِنْ أَجْلِ أَنَّ ذَلِكَ يُحْزِنُه  
Karena perbuatan ini bisa menjadikan orang yang ke-3 bersedih.
Timbul kesedihan dalam dirinya, kenapa dia tidak diajak ngobrol. Dan Islam memperhatikan hal ini, Islam tidak ingin seorang menyedihkan saudaranya.
Juga bisa timbul dalam dirinya suuzhan, persangkaan-persangkaan yang buruk, mungkin mereka ber-2 sedang ghibahi saya, sedang ngerumpiin saya atau sedang menjelek-jelekkan saya.
Timbul persangkaan-persangkaan yang syaithan terkadang mendiktekan kepada orang yang ke-3 tersebut.
Oleh karenanya, Allāh sebutkan dalam AlQur'an masalah ini. Kata Allāh Subhānahu wa Ta'āla dalam surat AlMujaadalah ayat yang ke-10:
إِنَّمَا النَّجْوٰى مِنَ الشَّيْطَانِ لِيَحْزُنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ...
Sesungguhnya najwa (bisik-bisik) dari syaithan untuk menjadikan orang-orang yang beriman bersedih.
Hal ini menyebabkan orang yang ke-3 bersedih. Oleh karenanya bagaimana solusinya?
Kata Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam:
ِ حَتَّى تَخْتَلِطُوا بِالنَّاسِ
Sampai kalian bercampur dengan (berbaur dengan) manusia.
Kalau sudah bercampur dengan manusia, berkumpul dengan banyak orang maka tidak akan menimbulkan kesedihan bagi orang ke-3, 2 orang ini ngobrol, orang yang ke-3 juga bisa mencari teman ngobrol yang lain maka tidak jadi masalah.
Yang jadi masalah jika ada sekumpulan orang kemudian semuanya ngobrol bareng-bareng yang satu 1 tidak diajak.
Oleh karenanya meskipun lafalnya alhadits disebutkan "Jika kalian ber-3 kemudian 2 orang ngobrol dan 1 nya tidak diajak", maka ini mencakup jumlah yang lebih, kata para ulama.
Contohnya seperti ada 4 orang kemudian 3 orang ngobrol sendiri, kemudian yang 1 tidak diajak maka juga termasuk dalam hadits ini, ini dilarang karena bisa menimbulkan kesedihan bagi orang yang ke-4. Demikian juga kalau ada 5 orang, kemudian 4 orang ngobrol sendiri, yang ke-5 tidak diajak maka ini juga dilarang karena menyedihkan orang yang ke-5 dan seterusnya, yang ke-6, ke-7 dan selanjutnya. Karena 'illah (larangan), sebab larangan dari hadits ini adalah jangan sampai membuat sedih orang yang tidak diajak ngobrol tersebut. Jangan sampai timbul persangkaan-persangkaan yang buruk dalam diri orang tersebut.
Oleh karenanya para ulama menyebutkan, diantara bentuk najwa yang terlarang adalah jika ada 3 orang kemudian 2 orang ini ngobrol dengan bahasa yang tidak dipahami oleh orang ke-3, inipun dilarang. Mereka ber-2 ngobrol dengan bahasa, meskipun mereka ber-3 dalam kondisi tubuh bersamaan tetapi, artinya 2 orang tidak menepi, tidak, tetapi bareng-bareng ber-3, akan tetapi 2 orang ngobrol dengan bahasa yang tidak difahami orang ke-3, ini tidak diperbolehkan, kata para ulama, karena hukumnya sama, seakan-akan dia tidak diajak ngobrol.
Kalau diajak ngobrol, kenapa dengan bahasa yang tidak dia fahami? Akan membuat dia sedih, merasa dia tidak pantas atau merasa ada suatu rahasia berkaitan dengan dirinya atau lainnya, akan datang syaithan mendiktekan hal-hal yang buruk dalam dirinya.
Oleh karenanya lihatlah indahnya Islam. Hadits ini sebenarnya hanyalah sekedar sampel, sekedar hanya sebagai contoh, maksudnya jangan sampai seseorang menyedihkan saudaranya, jangan sampai, seorang harus berusaha menjaga perasaan  saudaranya baik dia menyedihkan saudaranya dengan perkataannya tidak boleh.
Apalagi dengan perbuatannya, apalagi dengan sikapnya juga tidak boleh. Mungkin tidak ada ucapan yang buruk dikeluarkan dari mulutnya tapi dengan sikapnya menjadikan saudaranya sedih, inipun tidak boleh, lihat najwa dalam hadits ini tidak berkait dengan ucapan yang keluar, tapi sikap, sikap 2 orang yang berbisik-bisik berdua-dua, ini menyedihkan orang yang ke-3. Ini dilarang, apalagi kalau kesedihan tersebut timbul dengan perkataan, apalagi dengan perbuatan.
Dan juga hadits ini menunjukkan seseorang dituntut jangan sampai menimbulkan persangkaan-persangkaan yang buruk dalam saudaranya dan sahabatnya.
Demikian, wa billaahit taufiq wal hidayah.
Assalaamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh.
__________________________
📦 Donasi Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam
| Bank Mandiri Syariah
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004
📝 Kritik dan Saran silahkan disampaikan melalui :
🌐 http://www.bimbinganislam.com/kritikdansaran

Hakikat kebaikan dan dosa bag2

Diposting oleh Unknown | 18.13 | | 0 komentar »

�� BimbinganIslam.com
Senin, 8 Rajab 1436 H / 27 April 2015 M
�� Ustadz Firanda Andirja, MA
�� Kitābul Jāmi' | Bulughul Maram
��Hadits ke-3 | Hakekat Kebaikan dan Dosa Bag-2
⬇ Download Audio dan Transkrip
�� http://goo.gl/iWEn9a
~~~~~~~~~~~~~~~~~~

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Kita masuk pada halaqoh yang ke-5, masih bersama hadits

وَ عَنِ النَّوَّاسِ ابْنِ سَمْعَانَ رضي اللّه عنه قَالَ سَأَلْتُ رَسُوْلَ اللّهِ صلّى اللّه عليه وسلّم عَنِ الْبِرِّ وَ اْلأِثْمِ فَقَالَ اَلْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ وَ اْلأِثْمُ مَا حَاكَ فِى صَدْرِكَ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ (أخرجه مسلم)

Dari sahabat Nawaas bin Sam'an radhiyallāhu Ta'ālā 'anhu dia berkata:
Aku bertanya kepada Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam tentang kebajikan dan tentang dosa. Kebajikan adalah akhlaq yang mulia. Dan dosa adalah apa yang membuat hatimu gelisah dan engkau tidak suka kalau orang-orang melihat apa yang engkau lakukan tersebut.
(Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya).

Telah kita bahas pada pertemuan sebelumnya tentang makna albirru husnul khuluq (kebajikan adalah akhlaq yang mulia).

Dan pada kesempatan kali ini kita akan membahas potongan hadits yang ke-2 yaitu tentang dosa.

وَ اْلأِثْمُ مَا حَاكَ فِى صَدْرِكَ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ

Dosa adalah apa yang menggelisahkan engkau dihatimu. Dan engkau tidak suka jika orang-orang melihat kau melakukannya.

Hadits ini menjelaskan tentang barometer untuk mengenal dosa. Tentunya dosa-dosa adalah melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Untuk mengenal dosa, kita bisa melihat dengan mempelajari AlQuran dan sunnah-sunnah Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, apa yang dilarang oleh Allah dalam AlQur'an maka itu adalah dosa. Apa yang dilarang oleh Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam dalam hadits-haditsnya maka itu adalah dosa.

Namun terkadang ada perkara yang kita lakukan yang kita tidak sempat untuk melihat dalilnya, tidak sempat untuk mengecek dalilnya atau kita tidak tahu dalilnya. Tetapi tatkala kita hendak melakukannya muncul kegelisahan dalam dada kita, muncul tidak ketenangan dalam hati kita tatkala kita hendak melakukannya,  ingatlah ini merupakan ciri dosa.

Karena dalam hadits ini Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam telah menyebutkan barometer dan indikator untuk mengenal dosa, beliau menyebutkan 2 ciri, yaitu :
1⃣ Yaitu menjadikan dadamu gelisah.
2⃣ Engkau tidak suka untuk dilihat oleh orang lain.

Kalau anda melakukan suatu perkara kemudian anda merasa tenang, hati tidak merasa gelisah, kalau orang lain tahu pun tidak jadi mengapa maka ini bukan dosa.

Tapi tatkala anda melakukan sesuatu, kemudian ternyata hati anda gelisah atau tidak tenang kemudian yang ke-2 tidak ingin orang lain tahu, tidak ingin tetangga tahu, tidak ingin sahabat tahu, tidak ingin istri tahu, tidak ingin ustadz kita tahu, maka ini merupakan ciri dosa maka berhati-hatilah. Dan sebaiknya kita meninggalkan perkara yang menimbulkan ketidaktenangan tersebut.

Namun ingat kata para ulama, hadits ini (sabda Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam ini) berkaitan dengan orang yang hatinya masih sesuai fitrah, bukan orang-orang yang melakukan kemaksiatan yang fitrahnya sudah rusak, yang membanggakan kemaksiatan-kemaksiatan yang mereka lakukan, tidak punya malu, ini tentu tidak berlaku bagi mereka, hadits ini.

Seperti orang-orang yang memamerkan aurat mereka, orang-orang yang minum khamr dihadapan banyak orang, orang-orang yang bangga dengan kejahatan-kejahatan yang mereka laukan, maksiat-maksiat yang mereka lakukan, orang-orang yang terkadang menshooting diri mereka tatkala mereka sedang bermaksiat, sedang berzina lalu mereka sebarkan di dunia-dunia maya. Ini semua tidak berlaku bagi mereka disini karena fitrah mereka telah rusak, adapun hadits ini berlaku untuk orang yang masih punya rasa malu, yang fitrahnya masih baik, maka untuk mengenal dosa atau tidak, maka dia memiliki 2 ciri, 2 indikator:
1⃣ Hatinya tidak tenang
2⃣ Dia tidak suka kalau ada orang yang melihatnya

Oleh karenanya ikhwan akhwat sekalian yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'āla sebagian ulama menjadikan hadits ini sebagai dalil bahwa dosa itu pasti mendatangkan kegelisahan.

Sebagaimana penjelasan Ibnul Qoyyim rahimahullāhu Ta'āla: Barang siapa yang bermaksiat kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla pasti dia gelisah, pasti dia tidak tenang. Sebagaimana kalau orang yang mengingat Allah :

ِ ۗأَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Ketahuilah dengan mengingat Allah maka hati menjadi tenang. (ArRa'du:28)

Maka kebalikannya, kalau lupa kepada Allah, maksiat kepada Allah maka pasti mendatangkan kegelisahan, pasti mendatangkan gundah gulana, hatinya tidak tenang, hatinya tidak tentram sampai dia bertaubat kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla menjauhkan kita dari segala dosa dan semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang tawwābīn, yaitu jika kita berdosa segera kita bertaubat kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Demikianlah, wabillaahit taufiq wal hidayah
Sampai bertemu pada halaqoh berikutnya.

Assalaamu'alaykum 'alaykum warahmatullah wabarakaatuh.
Dari Firanda, rekamannya di Mekkah.
__________

�� Donasi Pengembangan Dakwah
Group Bimbingan Islam
Bank Mandiri Syariah
No. Rek : 7103000507
A.N : YPWA Bimbingan Islam
Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004

�� Saran atau Kritik silahkan sampaikan kepada kami melalui link berikut:
��http://www.bimbinganislam.com/kritikdansaran