pos giv

Jaminan Rasululah

Diposting oleh Unknown | 16.53 | | 1 komentar »
من تكفل لى بما بين لحييه ورجليه أتكفل بالجنة

Barang siapa yang menjamin apa-apa yang di antara dua janggutnya (lisannya) dan diantara dua kakinya kemaluan, maka aku menjaminnya dengan surga al-hadits

Ada dua syarat yang menjadi jaminan baginda Rasulullah , yang bila kita mampu memenuhi dua syarat tersebut beliau menjamin dengan surga. Sangat sederhana syarat tersebut yang diajukan Rasulullah kepada para sahabatnya umumnya kepada kita selaku ummatnya.

Bagi para sahabat yang hidup langsung di bawah bimbingan Rasulullah sangat sederhana syarat tersebut, karisma dan wibawa Rasulullah sebagai hamba yang dibesarkan dalam bimbingan wahyu, secara psikologis lebih dari mampu untuk mengarahkan para sahabat kepada sesuatu yang di inginkan Allah dan rasul-Nya, ditambah lagi tempaan batin yang kontinu dari Rasulullah telah mendongkrak loyalitas ke Imanan dan ke Islaman para sahabat , sehingga seberat apapun sebuah perintah dan larangan bukanlah sesuatu beban bagi mereka.

Namun bagaimana dengan kondisi kita sekarang sesederhana itukah makna dari hadits tersebut, suatu ketika Rasulullah berbicara dengan para sahabat, Rasulullah  bersabda

“Tahukah kalian di antara ummatku yang terbaik ? para sahabat menjawab , “ mereka ya rasul ! adalah para sahabat terkemuka yang hidup sezaman dengan Engkau mereka menyertai dan berjihad bersamamu. Nabi menjawab “bukan ! ummatku yang terbaik adalah yang hidup belakangan setelah kalian, mereka jauh dari bimbinganku namun teguh memegang sunnahku.

Bukan tanpa sebab nilai plus yang diberikan Rasulullah atas ummatnya yang hidup di kemudian hari, lantaran tantangan dan kondisi lingkungankah yang membuat ummatnya mempunyai nilai lebih dari para sahabat yang hidup dan mendapat bimbingan langsung dari Rasulullah 

Menjaga lisan bukanlah perkara sederhana di jaman sekarang, di mana banyak bicara seakan sudah menjadi hal penting dan kebutuhan bahkan gaya hidup lebih rusaknya lagi ghaibah/ghosif sudah menjadi bagian dari mata pencaharian, seperti acara info taimen yang telah diharamkan oleh NU, bahkan bertambah rusak lagi manakala sang korban merasa di untungkan lantaran dapat mendongkrak popularitasnya , karena ghibah yang tertuju pada dirinya seakan menjadi iklan gratis.

Bila hal demikian yang terjadi maka seakan tak ada lagi sekat yang membedakan mana ghibah dan sanjungan bahkan dengan fitnah pun perbedaannya semakin kabur, yang kita tahu saat seseorang dibicarakan aibnya bila itu benar maka itu adalah ghibah bila salah akan menjadi fitnah.

Benarlah apa yang disabdakan baginda rasul “

سلامة الانسان لحفظا للسان

Selamatlah manusia bila mampu menjaga lidahnya.

Begitu pentingnya menjaga lisan sampai seorang ulama besar pada masa tabi’et tabi’en merasa gundah ketika di tanya saat akan ke Masjid , “hendak ke mana wahai syeh ?, sang ulama merasa gundah , bagaimana ini bila aku jawab ke masjid ini berarti ria bila bukan berarti aku bohong

Jaminan ke dua adalah menjaga kemaluan, kemaluan menjadi luas maknanya kini, bukan sekedar apa yang terdapat di antara dua kaki melainkan bermakna harga diri dan kehormatan, yang bila kita lalai dalam menjaganya akan menjadi hancur martabat dan kehormatan bukan hanya bagi pelakunya namun juga bagi keluarga dan orang-orang dekatnya.

Jodoh

Diposting oleh Unknown | 00.28 | | 1 komentar »
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.(QS 30;21)

Ayat tersebut seakan tak pernah lepas dari setiap undangan walimatusy Shafar, bahkan seolah selembar undangan belumlah lengkap tanpa ayat tersebut, begitu pun undangan yang aku terima dari salah seorang santriwati yang akan melangsungkan akadnya.

Saat membaca ayat tersebut teringat akan materi taklim yang pernah disampaikan oleh suamiku, 

Jodoh merupakan ayat atau  tanda-tanda kebesaran Allah, betapa tidak jodoh adalah sesuatu yang menjadi rahasia Allah, kita tidak pernah tahu siapa jodoh kita, sebuah ungkapan bijak mengatakan “garam di laut asam di gunung bertemu dalam satu belanga,. .saat aku mulai mengenal laki-laki dalam arti kata sebagai teman hidup tak pernah terlintas akan bersuamikan suamiku yang sekarang, kecuali yang aku inginkan seorang suami yang bisa membimbingku mencintai Allah menjadi Imam dalam keluarga mampu mendidik anak-anakku menjadi anak yang shaleh dan shaleha. Bagaimana mungkin aku yang orang Jawa/solo berjodoh dengan suamiku yang orang Madura, kalaulah bukan karena semua dalam skenario agung dari yang serba Maha.

Allah menjadikan pasangan hidup kita agar kita dapat tenang atau teteram, kalimat تسكن maknanya adalah tenang yang asalnya bergejolak, mungkin itulah gejolak saat perasaan cinta baru melanda , saat ingin perasaan di hati ingin selalu bersama, saat perasaan Cinta menyiksa di mana dekatnya takut berpisah, jauhnya pun menyiksa karena menahan rasa rindu, sedangkan untuk bersama terhalang oleh larangan syareah, namun saat Ijab dan Qabul telah terlaksana menjadi halallah semua kehendak, tenteramlah perasaan hati tak ada lagi perasaan takut berpisah karena keduanya telah terikat dengan hak dan kewajiban.

Saat awal pernyataan perasaan cinta kepada si dia semua kata dan prilaku menjadi semu, semua dibungkus se indah mungkin agar nampak terlihat dan terdengar memikat, ringkasnya kedua calon dan sepasang sejoli begitu pandai menyembunyikan kekurangan masing-masing, ini karena cinta, karena tak ingin si dia beralih kepada yang lain, hal itu bahkan terus berlanjut sampai melewati jenjang pernikahan , bahkan melewati bulan juga tahun.. hingga ada riak-riak kecil yang lumrah dalam perjalanan sebuah rumah tangga, maka mulai nampaklah sifat-sifat aslinya saat itulah diperlukan adanya “MAWADDAH , yang maknanya kasih atau rela memberi, rela menutupi kekurangan teman hidup sebagai wujud cinta, karena bukankah salah satu hakikat cinta adalah saling melengkapi, tidak ada manusia sempurna , istri, suami semua ada nilai minus dan plusnya, seorang sahabat mengatakan 

“ saat kamu melihat hal yang kurang dari pasangan hidupmu, lihatlah betapa banyak pada sisi yang lain kelebihannya.

Seorang ulama kondang mengatakan 

“ saat kita gundah karena kelakuan pasangan kita, lihatlah saat ia tertidur lelah, bisikkan dalam hati kita “ wahai yang telah menjadi teman hidupku , kau adalah teman dalam suka maupun duka, kau melayaniku tanpa kenal letih, kau korbankan separuh hidupmu, kau tinggalkan orang-orang yang kau cintai demi aku, hingga kini kau letih, lelah tertidur, sementara aku dengan begitu mudah mencelamu.

Hingga pada saat kecantikan dan ketampanan mulai memudar, bahu, kaki dan tangan tak sekekar waktu muda, saat ma’esyah (nafkah) tak lagi mudah dicari , mulai sedikit dan terbagi karena adanya buah hati di saat itulah kita butuh adanya “RACHMAT, yang maknanya sayang, karena saat usia seperti itu sudah tak perlu lagi ungkapan cinta melalui lisan , tapi harus lebih banyak terwujud pada perhatian dan saling memaklumi, itulah sayang yang sesungguhnya.

Maha suci Allah dengan ayat-Nya hanya dengan satu ayat saja bila kita amalkan sebuah biduk rumah tangga dapat tenteram hingga akhir hayat, apalagi bila kita menjalaninya dengan menapaki syareatnya atau menjadikan aturan Islam sebagai pondasi bahkan konsep dalam rumah tangga.

Wajarlah kalau pada akhir ayatnya Alah menutup dengan .

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.

Wallahu a’lam bissawab.



Disaat wanita telah memasuki gerbang pernikahan, maka Allah akan menyediakan kesempatan bagi kita, untuk menjadi pribadi yang indah, bahkan jauh sangat lebih indah.

Dan sungguh, menjadi istri adalah sebuah keindahan yang tidak semua orang akan merasakan kesemua itu. Dan keindahan itu akan terasa sangat lebih indah saat kita dapat dari dalam hati menyadari dan ikhlas karena Allah tentang sebuah melayani
.
Lihatlah betapa indahnya dirimu dengan melayani, senyummu tampak sumringah karena ingin seseorang yang kau layani akan merasa terdamaikan oleh keadaan karena adanya dirimu. Walau dalam bagaimanapun adanya keadaanmu sendiri.

Lihatlah betapa damai dirimu dengan melayani. Kau berikan jatah pikiran dan luasnya dadamu yang memang kadang sudah terasa sesak, demi kebahagiaan suami yang kau layani. Mengerti bahkan saat beliau tidak mngerti keadaan beliau sendiri, mendengarkan keluh kesah beliau, merangkul semua kondisi kacau balaunya beliau lengkap dengan semua kenegatifan sikap yang saat itu ditampilkan kepadamu. Manusia ajaib mana yang akan dapat begitu memaklumi keadaan dengan tetap tenang, selain seseorang yang memang tahu arti dari melayani dan meniatkan semua karena Allah?

Lihatlah betapa teduhnya dirimu dengan melayani. Dalam keadaan yang sudah tidak memungkinkan bagi batin sabarmu untuk bisa bersabar lagi, kau masih berusaha mengkontrol  semua kemanusiawianmu sebagai wanita kebanyakan yang menangis, memaki, manja pada keadaan dan lain sebagainya. Kesemua karena kesadaranmu untuk tidak ingin memberatkan hati suami yang kau layani.

Lihatlah betapa cantiknya dirimu dengan melayani, kau tampilkan dirimu begitu elegan didepan suamimu, karena perasaan yang tak ingin mengecewakan beliau karena acak- acakannya dirimu.
Lihatlah betapa lembut dirimu dalam balutan kata- kata yang indah, serta nada bicara yang santun saat melayani. Siapa di dunia ini yang tidak punya potensi untuk berteriak dan berlaku kasar? namun dengan kesadaran melayani, maka pilihanmu pun jatuh untuk bersikap sebaliknya demi kedamaian yang kau layani. Bukan sia- sia pada akhirnya, yakinlah bahwa titik akhir dari semua itu, adalah paling tidak keadaan yang akan berbalik melayani dan memuliakan dirimu. Di dunia ini, dimana sih manusia yang tidak suka dimengerti oleh orang lain, apalagi jika manusia tersebut adalah suami kita sendiri?

Lihatlah betapa telah menjadi sabar dirimu saat melayani, teredamlah kemarahanmu karena kesadaran atas diri bahwa melayani itu indah. Indah dalam membahagiakan orang lain, dan bahkan indah dalam mengindahkan dirimu untuk terlalu jauh dalam berdekatan dengan emosi. Keluh kesah memang kadang ada, namun tidak bertengger terlalu lama dan terhapuskan dengan keindahan kesadaran bahwa pada saat tersebut, Allah ridho terhadap kita. disudut lain dari hati, diri diam-diam berdoa bahwa semoga Allah menghapus dosa- dosa kita lewat kesakitan tersebut.

Lihatlah betapa dengan melayani, kau telah memberikan pelajaran berharga kepada para suami untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah. Dengan pelayananmu, maka akan tersibukkan hari- harinya untuk bersyukur kepada Allah atas karunia keindahan sepertimu.

Subhanallah, betapa keajaiban dari kesadaran sebuah melayani, malah akan menjadikan diri kita mulia, bahkan lebih mulia dan terperbaiki. Dengan melayani kau menjadikan dirimu pantas untuk disayangi dan bahkan tidak terlalu pantas untuk disakiti. Dan bahkan semua manusia pasti hanya mempunyai satu hati untuk menyayangi, tidak lebih. dengan melayani kau menjadikan dirimu muara bagi suamimu, manusia tempatnya merasa kembali kerumah, untuk bisa merasa santai dan terdamaikan.

Melayani bukan menjadikan dirimu korban dan pihak yang selalu terkalahkan. Dengan melayani justru kau mengindahkan dirimu, dan menampilkan keadaanmu yang mungkin bakat itu tidak pernah kau sadari, bahwa kau bisa menjadi seindah itu. Benar- benar sebuah pendidikan diri yang sangat elegan dan berkelas.
Dan memanglah benar- benar indah jika sebuah pernikahan yang benar- benar ditujukan karena ingin beribadah kepada Allah. Sungguh benar ternyata bahwa dunia ini memang indah, dan seindah- indah perhiasan dunia adalah Wanita yang sholihah. Allah menjadikan kita indah dengan menjadi seorang istri, dan akhir dari sebuah niat adalah tergantung diri kita bagaimana menjadikan konsep keindahan itu untuk benar- benar menjadi indah. InsyaAllah...

(Syahidah/Voa-islam.com)

Rumah tangga

Diposting oleh Unknown | 07.44 | | 0 komentar »

Rumah tangga, ;bukan Cuma sebuah kata majemuk, namun sebuah ungkapan penuh makna 

suatu ketika  aku bertanya kepada suamiku tercinta apa filosofi dari ungkapan tersebut,
rumah ;mempunyai makna tempat tinggal, tempat berteduh sebuah rumah menyiratkan bahwa sepasang suami  istri harus sudah siap berumah sendiri, mandiri terpisah dari orang tua, kerabat bahkan teman  tempat mengadu dan berkeluh kesah yang bisa dilakukan saat masih melajang . semua dituangkan kepada pasangan tercinta, orang yang di cinta dan dengan cinta semua kekurangan boleh jadi menjadi sebuah kelebihan, dengan cinta masing-masing dapat memahami kekurangan pasangannya dan berlomba untuk saling melengkapi....”Subhanallah.. alangkah indahnya cinta itu, terlebih lagi bila kita mencinta karena Allah.

Tangga : sebuah kiasan dari aktivitas naik. Suka rela ataupun terpaksa sebuah rumah tangga akan menaiki tangga itu, itulah perjalanan waktu , ada sebuah ungkapan “usia pernikahan di bawah lima tahun adalah masa-masa rawan, walaupun di atas itu bukan jaminan rumah tangga akan aman sentosa. Sebuah ungkapan lain pun menyusul “semakin tinggi tangga itu dinaiki semakin kencang angin berhembus, semakin rawan kita terjatuh, dan semakin tinggi kita naik semakin besar risiko cedera saat terjatuh. untuk  menjaga tangga agar tidak terhempas,bukan hanya kekokohan tangan dengan makna prinsip yang dikerahkan namun juga  kelihaian dalam menjaga keseimbangan, maka karena itu boleh jadi kita harus mengorbankan sebuah prinsip agar tangga tidak jatuh terhempas.

Lalu siapa yang turut membantu menjaga keseimbangan rumah tangga kita ? orang tua yang bijak,..mertua yang bijak  !,, ..lalu mengapa mesti mereka ? bukankah sebuah keluarga harus mandiri , harus jauh dari intervensi siapa saja. Jangan lupa yang menikah bukan hanya sepasang sejoli yang berubah menjadi suami istri, namun menikah berarti menyatukan dua keluarga besar, itulah sebabnya Rasulullah menyuruh kita agar dalam mencari pasangan hidup bila mungkin carilah orang lain diluar keluarga kita, hikmahnya agar keluarga kita semakin bertambah, dan ini tidak akan terjadi manakala kita menikah dengan keluarga dekat.
Selayaknyalah sepasang suami istri sebisa mungkin menutup semua duka dalam masalah rumah tangganya dari orang tuanya, cukuplah sudah beban mereka selama ini dari melahirkan merawat dan membesarkan bahkan menikahkan kita, jangan tambah lagi dengan beban yang lain yang seharusnya bukan menjadi beban mereka , ceriterakan yang indah-indah untuk mereka tentang hubungan kita, agar mereka dapat menikmati hidup di akhir senja usianya.

Tapi adakalanya kehadiran mereka (orang tua)kita perlukan di saat tangga yang kita naiki diterpa badai , dan masing-masing merasa aman bila berpegangan dengan prinsipnya , tidak sadar bahwa yang dibutuhkan saat itu bukan prinsip yang ideal namun bagaimana menjaga keseimbangan agar tangga tidak jatuh terhempas, dan bila itu sampai terjadi yang terdengar nyaring di telinga adalah :

Anak siapa ? saudara siapa ?

Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau (QS 2 ; 128)

Hasil Ramadhan

Diposting oleh Unknown | 18.33 | | 0 komentar »

Salah satu hikmah diperintahkan puasa agar kita dapat menjadi orang yang bertaqawa.

Salah satu takrif atau definisi taqwa yang disepakati para ulama ialah “ imtitsalul awamiri waj tinabun nawahiyah, yakni menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangannya.

adapun “Taqwa secara bahasa berasal dari kalimat “Waqa , maknanya memelihara, boleh juga di takrif Taqwa ialah orang yang mampu memelihara dirinya dari segala perintah Allah, yakni berusaha menjalankannya, dan memelihara dirinya dari segala yang dilarangnya.

Taqwa, boleh dikata “orang yang menjaga atau memelihara fitrahnya sebagai manusia yang pada asalnya adalah suci sebagaimana yang di sabdakan Rasulullah “

  كل مولود يولد على الفطرة

(setiap kamu dilahirkan dalam keadaan suci)

Maka boleh jadi di antara hikmah puasa agar manusia berusaha menjaga kesucian dirinya yang telah ia bawa sejak lahir, pusa telah difasilitasi dengan berbagai macam Training atau latihan untuk menggapai kesucian tadi di antaranya.

Menanamkan nilai kejujuran, di mana saat berpuasa dalam ke adaan banyaknya kesempatan untuk sekedar meminum seteguk air tidak dilakukan padahal tidak ada yang tahu, meskipun teman sebelah seperti saat berwudhu.

Mendisiplinkan waktu, yakni tidak berbuka sebelum waktunya.

Mengajarkan sikap empati, dengan lapar dan dahaga yang dirasa kita akan tahu betapa tidak enaknya lapar padahal waktunya hanya sekitar 14 jam, sedangkan saudara kita se iman banyak yang merakan itu bukan hanya di bulan Ramadhan namun juga di bulan lain, bukan hanya 14 jam tapi terkadang 24 jam dalam sehari.
Mengajarkan kita menjauhi sikap sombong, saat kita masih mampu terus berpuasa , tapi bila saat Maghrib tiba kita harus berbuka, bahkan buka yang terbaik ialah yang di segerakan.

Membiasakan diri mencintai berburu pahala, kita tahu saat di bulan Ramadhan Allah benar-benar mengobral pahala, tapi jangan kwartir , karena bahwasanya seorang Mukmin bila melakukan sesuatu kebajikan Allah melipatgandakan pahalanya, sebagaimana janjinya,

Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.(QS 4;40)

Melatih Rihiyah kita, karena Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, namun puasa juga harus mampu mengendalikan hawa nafsunya dari hal-hal yang dilarang dan tidak terpuji, baik yang berasal dari mata, lisan maupun perbuatan.

Taqwa, sebuah ungkapan yang memang abstrak namun wujudnya dapat nampak melalui lisan yang selalu mengeluarkan kata bijak, dan sejuk di hati, serta tingkah laku yang mendamaikan dan menyejukkan hati bagi yang melihat, dan itu akan terlihat benih benihnya saat seseorang sudah mulai melaksanakan puasa dengan ke imanan dan penuh introspeksi, dengan introspeksi seseorang akan selalu berusaha memperbaiki kesalahan-kesalahannya untuk tidak terulang di kemudian hari. 

Ingat !.. kesalahan adalah lobang dari dosa, haruskah kita terperosok dua kali bahkan berkali-kali dalam lobang yang sama ? seekor keledai (yang merupakan tamsil dari hewan yang bodoh) tidak jatuh dalam lobang yang sama sampai dua kali, bagaimana dengan kita manusia...

Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat dzalim dan amat bodoh,(QS 33;72)

Wallahu a’lam bissawabb.


Dzuhud ?

Diposting oleh Unknown | 23.09 | 0 komentar »
Ada beberapa ta’rif yang terdapat dalam kitab SUBULUS SALAM/FI SARAH BULUGHUL MARAM (As-syaid Imam Muhammad bin Ismail al-Khailani) pada Kitabuj jami’nya tepatnya ada halaman 170 .(juz ke 3)


Yang pertama : membenci dunia lalu berpaling darinya (dunia)

Yang kedua : meninggalkan kesenangan dunia untuk kesenangan akherat

Yang Ke tiga :merasa manis dan cukup dengan sesuatu yang ada pada dirinya.

Bila kita simak beberapa ta’rif di atas seperti ada sesuatu yang terjadi di luar kebiasaan kita secara umum, yakni menyenangi kehidupan dunia dengan segala ke indahannya, pertayaannya bila zuhud itu adalah bahagian dari ajaran Islam, apakah sebagai manusia dan seorang Muslim kita harus meninggalkan hal hal yang bersifat duniawi lalu menghabiskan seluruh waktu untuk hanya fokus pada pengumpulan pahala sebagai bekal untuk kehidupan ukhrawi ?

Tentunya tidak ! karena bila kita berbicara pahala, berarti kita bicara Ibadah , yakni “segala perbuatan baik yang dilakukan semata-mata untuk mencari ridha Allah, yang menjadi wujud penghambaan kita kepadanya.

Lalu bagaimana dengan sebahagian orang yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berkunjung dan berdekatan dengan orang alim, dengan alasan mengambil Barakah dari kealiman mereka hingga anak, istri bahkan usahanya terbengkalai , apakah itu di sebut zuhud ?

Rasulullah adalah tauladan utama bagi kita, sebelum menjadi rasul beliau menjadi pengembala domba, untuk menutupi kebutuhan sehari-harinya apalagi saat beliau ada pada asuhan salah seorang pamannya yang juga miskin, bagi saya mengikuti ulama, yang munurut Rasulullah sebagai pewarisnya , bukanlah mengikuti kemana dan dimana mereka berada, melainkan mengikuti wejangannya meski hanya kita dengar dan baca melalui sebuah media.

Islam tidak melarang kita kaya, justeru dengan hal itu kita banyak berbuat, asalkan kekayaan itu di dapat dengan cara yang halal, baik secara syar ‘e (hukum Islam)maupun negara, bukankah kata Rasulullah “tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah, lalu dapatkah kita menjadi tangan yang di atas (pemberi) bila utk kebutuhan sendiri saja kita tidak dapat mencukupi.

Dzuhud , adalah sebuah ungkapan dari sebuah sikap kepada sesuatu objek, maka kalimat atau ungkapan tersebut tentunya harus relevan dengan situasi masa yang kita hadapi,karena setiap masa mempunyai tantangan yang berbeda, atau bahkan bertambahnya tantangan baru , namun tentunya tidak keluar dari prinsip Dzuhud itu sendiri. Hingga bukanlah pada tempatnya seorang yang malas berusaha dan kebiasannya berkunjung ke habib dan ajengan serta ziarah kubur saat mendapat kesulitan dalam masalah duniawi dia berkata “ yang penting akherat.

Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung. (QS 62;10)

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.(28;77)

Dua ayat di atas rasanya cukup untuk kita memaknai apa itu zuhud, bagi saya zuhud itu ialah “menata kehidupan ini secara seimbang dunia dan akherat, toh dunia pun juga adalah ladang bagi akherat.

Simaklah apa yang disampaikan Imam Tirmidzi dan Ibnu Majah dari hadits Abi Dzar secara Marfu’ (Zuhud di dunia bukan mengharamkan yang halal, lalu meninggalkan dunia, akan tetapi dzuhud itu adalah merasa ridha dengansesuatu yang Allah berikan kepada kita)

Tentunya hadits di atas bukan berarti kita diam menerima apa adanya , melainkan setelah adanya usaha maksimal untuk lebih dapat meningkatkan taraf kehidupan kita.

Wallahu a’lam.

Untuk para Istri

Diposting oleh Unknown | 22.41 | | 0 komentar »
Cukup melelahkan perjalanan dari rumahku ke rumah orang tua dalam rangka silaturrachim, tapi al hamdulilah lelah dan penat dapat terobati saat bertemu dan melihat mereka dalam keadaan sehat wal afiat, sebenarnya tidak jauh namun karena kondisi perut ini yang sedang hamil tua rasanya dari Cilincing ke Bekasi terasa sangat jauh.

Dalam perjalanan menggunakan sepeda motor ada sebuah inspirasi untuk menulis catatan ini ,yakni kondisi jalan, rusak dan berlobang , yang menjadi ciri khas jalanan DKI daerah pinggiran, lebih parah lagi saat kondisi hujan seperti kubangan kerbau..tidak salah kalau gubernur DKI pada sebuah harian ibu kota (pos kota) menyatakan, menurut sumber dari polda Metro jaya bagian lalu lintas, setiap hati setidaknya 28 nyawa melayang di jalanan, “Naudzu billah.

Adakah yang terpikir dalam benak kita sebagai seorang istri dengan hal itu ?.. 

suami-suami kita setiap hari pulang dan berangkat kerja melewati jalanan itu, mereka berpacu untuk bisa cepat sampai di tempat kerja, kalau di hitung-hitung secara matematis bila mereka memaju laju kendaraan 50 km per jam saja berarti satu detik sekitar 13 meter, bagaimana jika dalam satu detik itu mereka tak sadar tertidur, atau kehilangan kendali, ya Allah !... 


mengingat ini, teringat si Aby yang tak pernah se haripun absen berada di jalanan, ya Allah !..lindungi kami dari hal yang kami takutkan dan tidak kami harapkan kejadiannya.

Ada sebuah survei yang pernah di terangkan oleh seorang Ustadz saat mengisi Taklim di Majlis suamiku tentang kondisi psikologis seorang suami yang di lepas dengan ciuman dan kata-kata mesra dari sang istri saat berangkat bekerja, dan suami yang di lepas berangkat kerja dalam keadaan kondisi pikiran kacau karena ada problem dan rasa curiga dari sang istri. Hasilnya, ternyata seorang suami yg di lepas dengan ciuman dapat mengendarai kendaraannya dengan fokus dan rilex , adapun suami yang di lepas dalam keadaan emosi cenderung mengendarai kendaraannya dengan emosi dan tidak sabaran.

Bila hal ke dua yang terjadi, pernahkah kita memikirkan kondisi mereka saat berkendaraan ?...teringat dengan cerita salah seorang kerabat yang bertengkar dengan suaminya , dan sebelum sempat meminta maaf, sang suami mendadak di panggil yang Maha Kuasa untuk selama-lamanya,. Tak dapat dilukiskan penyesalannya sang istri,. Kata maaf pun tiada guna lagi saat diucapkan dengan isakan tangis di sisi suami yang telah terbujur kaku.

Untuk para Istri !. dengan sedikit catatan ini, moga memberi makna,. Bagaimana suami kepada kita !. tergantung bagaimana kita kepada suami..

Ngaji sekedar iseng ..

Diposting oleh Unknown | 22.04 | | 1 komentar »

Seorang ibu datang bersama seorang putrinya yang baru lulus SLTP ke pengajian suamiku, maksudnya tak lain untuk mendaftarkan putrinya mengaji, ibu itu memberi penjelasan bahwa putrinya agak susah di atur mungkin karena pengaruh lingkungan dan teman-temannya baik di sekolah maupun tetangganya.

Ibu tersebut menyerahkan putrinya untuk di didik dengan pendidikan agama, sebagai bekal akhiratnya, sungguh mulia niat sang ibu, dengan seksama dan sabar suamiku mendegar keluh kesahnya dalam mendidik sang anak, namun pada kali penjelasan yang terakhir ada raut kecewa dari muka suamiku yang berusaha ditutup dengan senyumnya.

Apa yang membuat beliau kecewa ,.. ternyata sang ibu menitipkan anaknya hanya sementara waktu sambil menunggu mendapat kerja, karena untuk melanjutkan ke jenjang sekolah selanjutnya (SLTA) biayanya tidak terjangkau, intinya mengajinya sang putri tak lebih dari sekedar mengisi waktu luang sebelum mendapat kerja yang mungkin tidak akan lama lagi, karena di daerahku mayoritas bekerja pada pabrik garmen atau KBN (kawasan Berikat Nusantara) dan bagi kaum ahkwat tidak sulit untuk dapat bekerja di sana apalagi banyak koneksi (orang dekat) yang menjadi pengawas.

Sebenarnya bukan “sementaranya yang membuat suamiku kecewa.. tapi kegiatan mengajinya yang hanya sebatas pengisi waktu luang, ini sama saja mengaji tidak lebih penting dari mencari kerja, yakni setelah kerja yang dicari di dapat, maka otomatis mengajinya menjadi berhenti, tidak jelek memang, tapi apakah senaif itu kita meletakkan posisi menuntut ilmu agama dengan bekerja.

Bekerja memang penting apalagi untuk membantu perekonomian sebuah keluarga, atau setidaknya menambah inkam/pendapatan demi masa depannya, dan hal itu juga bernilai ibadah manakala kita menempatkannya pada posisi yang sebenarnya, namun akan lebih baik manakala kita memadukannya dengan sambil menuntut ilmu, tapi secara umum saat seseorang baru mulai bekerja dan mendapat gaji pertama, lalu gaji ke dua di tambah lembur tentu semakin besar, maka secara naluri fitrah manusia yang senang kepada ke indahan dan berlimpahnya harta, menjadi semakin lupa akan pentingnya menambah ilmu agama, waktu yang seharusnya setelah ia pulang kerja ia gunakan untuk tetap mengaji ia alihkan untuk menambah jam kerja atau lembur,..
Sebagai orang tua, memberikan pendidikan agama yang cukup kepada buah hati adalah merupakan kewajiban, tak inginkah orang tua mendengar alunan merdu suara buah hatinya yang membacakan yasin atau menuntunkan kalimat Tauhid saat menjelang ajal.

Anak adalah harta akherat bagi orang tua, yakni anak yang menjadi shaleh berkat usaha gigihnya selama dalam naungannya, tapi juga menjadi petaka akherat manakala kita tidak mengarahkan pada jalan yang diridhai Allah.

Semoga teguran Allah di bawah ini menjadi peringatan yang kuat untuk kita segera sadar, bahwa “anak adalah titipan Allah.

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.(QS 4;9)

wallu a’lam bissawab..

menghargai waktu

Diposting oleh Unknown | 17.58 | | 0 komentar »

Seorang teman mengeluh lantaran ditegur pengawasnya karena terlambat masuk kerja tak lebih dari lima menit.. yah !.. hanya lima menit.

Saat kita menunggu bergantinya lampu merah menjadi hijau di persimpangan , waktu satu menit terasa lama, bahkan ada yang nekat menerobos karena tidak sabar meski hanya menunggu beberapa detik,. Padahal resiko di tilang sangat besar

Dua hal di atas lebih dari cukup untuk menjadi ibrah atau pelajaran betapa berharganya waktu, namun sayang kita terkadang tak pernah menghargai waktu.

Coba anda intropeksi, berapa lama anda duduk di depan komputer, memainkan ponsel atau menonton televisi, masih bagus bila ada manfaat yang kita peroleh dari kegiatan tersebut, tapi menjadi naif manakala waktu yang kita luangkan tak sebanding dengan manfaat yang kita peroleh.

الوقت كالصيف اذا قطعت فقد قطعك

(waktu laksana pedang , bila kamu tidak memotongnya maka ia akan memotongmu)

Memotong, artinya membagi waktu,  membuat jadwal , membuat alokasi waktu, namun jangan kita terbelenggu dan menjadi kaku oleh ketentuan yang kita buat sendiri meski dengan alasan di siplin, buatlah menjadi fleksibel sesuai kebutuhan kita , gabunglah pekerjaan yang dapat dilakukan secara bersamaan seperti mencuci sambil memasak, bila perlu adakan alarm.

Waktu terkadang juga menjadi ikon dalam memastikan sesuatu , dengan ungkapan “tunggu waktunya !.

Waktu adalah kesempatan.. kesempatan untuk kita berbuat lebih baik, lebih banyak, lebih bermanfaat, untuk kita, keluarga, masyarakat, bangsa terutama untuk agama/akherat kita.

Pernahkan anda menjadi panitia dalam acara-acara besar semacam panggung gembira, perayaan maulid betapa berharganya waktu,. Betapa sulitnya kita mengatur waktu agar semua pelaku acara yang kita undang dan persiapkan dengan susah payah dapat di tampilkan dengan durasi waktu yang sangat tepat sesuai dengan keperluannya, atau bahkan yang lebih besar lagi protokoler bagi seorang presiden, betapa sangat berharganya waktu dari menit ke menit.

و العصر

(demi masa QS 103;1)

Begitu pentingnya waktu sampai Allah bersumpah dengan waktu yang Dia ciptakan sendiri.

Wallahu a’lam..

Disaat jenuh melanda

Diposting oleh Unknown | 20.59 | | 0 komentar »
Suatu ketika seorang laki-laki mengeluh kepada Umarbin Khatab bahwa cintanya kepada istrinya sudah memudar. Bahkan hamper sudah tidak ada cinta lagi. Karena itu ia berniat akan menceraikan istrinya Umar kemudian mengingatkan, “ Sungguh jelek niat mu. Apakah semua rumah tangga hanya dapat terbina dengan rasa cinta? Dimana taqwa dan janjimu kepada Allah? Dimana pula rasamalu mu kepadaNya? Bukankah kamu sebagai suami istri telah saling bercampur (sehingga tampaklah rahasiamu) dan mereka (istri-isrimu) telah mengambil darikamu perjanjian yang amat berat?”

Dengan dalih bahwa perceraian adalah hal yg halal tetapi perbuatannya tidak disukai Allah SWT. Kasus perceraian saat ini kian merebak. Dilayar telivisi hampir setiap hari kita disuguhi kelakuan-kelakuan public figure yg sering sekali kawin cerai dan berganti-gannti pasangan. Bahkan sebuah perselingkuhan menurut mereka adalah suatu hal yg biasa dan lumrah…..hemm jadi geleng-geleng kepala….ckckckck bahaya bangeet niiih pemahaman seperti ini…!!
Sebenarnya bagaimana siiih mempertahankan rumah tangga agar teteup hangat, romantis dan penuh cinta? Yuuuk kita simak dulu barangkali tulisan ini bisa memberikan masukan kita bersama ….!! ( berbagi resep rumah tangga yuuukk…!! )

PERLUNYA SEBUAH KOMITMEN BERDUA

Sebenarnya setiap kita akan mengarungi bahtera rumah tangga biasanya selalu diawali dengan sebuah komitmen (perjanjian keterikatan). Karna sebuah komitmenlah yg biasanya kelak mengingatkan kita dikala bahtera rumah tangga sedang dilanda ombak atau sebuah ujian. Dalam islam sendiri kita dipandu bagaimana seharusnya kita mencari pasangan hidup, KEcantikannya (ketampanannya), hartanya atau Agamanya….maka pilihan yg utama adalah Agamanya. Karna sebaik-baiknya memilih pasangan hidup adalah Agamanya……jika agamanya baik insya Allah kesananyapun akan baik pula……
Karna banyak sekali disekitar kita pelajaran-pelajaran yg membuktikan bahwa wajah cantik dan rupawan itu lambat laun pasti akan memudar begitupula wajah tampan pun juga akanmemudar dengan beriringnya waktu. Apalagi harta yg semakin lama akan semakin menipis….begitu juga dengan darah biru.. hohoho gak menjamiiin jugaa tuuuh (darah biru maksute keturunan bangsawan gitu hehehe)
Memang membina rumah tangga itu tdk semudah seperti yg kita bayangkan sewaktu kita lajang dulu, adakalanya indah ,adem ayem ……tpi adakalanya juga gemuruh seperti gelombang ….itulah gelombang ujian…….maka hadapilah dengan cinta…..apalagi cinta yg tumbuh berdasarkan cinta karna Allah…..hemm subhanallah….insya Allah kita pasti dapat melewati nya dengan bijak……

BIASAKANLAH MEMANGGIL PASANGAN KITA DENGAN CINTA

Rasullulah sendiri biasa memanggil istrinya dengan cinta seperti biasa Beliau mamanggil istrinya Aisyah dengan panggilan HUMAIRAH yaitu yg pipinya semu kemerahan….itu adalah panggilan sayang Rasulullah untuk istrinya Aisyah…..lalu bagaimana yaah dengan kita hehehe?? Hayoo panggilan apa siiih yg biasa dipanggil untuk pasangan kita…??Say….?Yang….?Hun….?atau Cin? Hehehe jawabannya hanya andalah yg tahu……
Panggilan-panggilan cinta, sayang atau romantis sangat berpengaruh dalam kehidupan rumah tangga…panggilan sayang akan melumerkan kekerasan hati dan kebekuan suasana dan Panggilan mesra akan selalu menghangatkan rumah tangga dan akan selalu menumbuhkan rasa cinta setiap harinya…wow dasyat……!!hehehe
Panggilan sayang memang dapat mengokohkan rumah tangga, menghibur hati dan membuat bahagia bagi pasangan kita….buat para pengantiin baru so pasti doong menggunakan panggilan sayang setiap harinya bahkan setiap detik kalee hehehe….tapi ingaaat buat para pengantin lama juga teteup harus menggunakan panggilan sayang kan lebih pinteeeer kan??….kwek…kwek…kwek….
Subhanallah begitu indahnya sebuah rumah tangga yg didalammnya selalu bernuansakan cinta dan sayang……apalagi cinta yg tumbuh karna cintanya pada Allah…..Insya Allah kita dapat melewati berbagai ujian dalam rumah tangga dengan bijak dan cermat…………..

Fitrahkah kita ?

Diposting oleh Unknown | 00.38 | | 0 komentar »

Kadang terlintas dalam pikiran kita, benarkah kita makhluk yang sempurna di banding makhluk Allah yang lain sebagaimana firmanNya.

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .(QS 95;4)

Bahkan kita makhluk yang paling di muliakan.

Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (QS 17;70)

Tapi kenapa kita yang berguru dan meminta langsung kepada Allah sebagi sang Maha pencipta tidak juga kunjung berhasil dalam meraih keinginan, bahkan sampai akhirnya terucap sebuah kata “sabar, mungkin sudah takdir, atau belum saatnya. Sebuah ungkapan yang mungkin bukan wujud dari sikap nrimo, tapi hanyalah sekedar menghibur diri lantaran keinginan yang tak dapat di raih. Tapi Mengapa teori yang dibuat oleh manusia sebagi trik untuk meraih sesuatu banyak yang berhasil dan bahkan sukses menuai laba..

Sebagai orang beriman kita harus yakin bahwa Allah tidak akan pernah ingkar janji..

Iman !.. yah ternyata dengan iman itulah apa yang kita keluhkan dapat terungkap dan terjawab , betulkah kita sudah merasa sempurna atau mengoptimalkan kesempurnaan yang kita miliki, sebagai anugerah Allah kepada kita, 

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.(QS 16;78)

Dan dalam banyak ayat kita sering menemui ayat yang berbunyi

افلا تعقلون

Kenapa kamu tidak berfikir ?

Sarana itulah yang belum kita manfaatkan secara maksimal, saya sering mendengar suamiku sering dinasihati oleh ustadznya, bahwa “rupiah itu di sini (sambil jarinya menunjuk k kepala) saya menangkap , artinya bila kita kreatif, sabar dan ikhtiar secara maksimal dan tak kunjung menyerah maka keberhasilan bukanlah hal yang mustahil, ingat ungkapan dalam bahasa Arab dibawah ini.

من جد وجد

 Siapa yang bersungguh-sungguh dia akan berhasil

Fitrah !..itulah yang terkadang kita lupakan, fitrah bukan mekanisme atau proses tapi fitrah adalah tujuan, agar kita menjadi manusia yang terbaik, setidaknya fitrah adalah identitas kita yang azali, dan kita wajib mempertahankannya.

Maka pertanyaannya sudah fitrahkah kita ?  tak perlu di jawab, karena bila banyak hal yang menjadi keinginan kita tak satu pun dapat kita raih,padahal secara logika kita mampu, maka kita harus kembali merenungkan berusaha untuk menggapai fitrah kita kembali,. Yakni sebagai makhluk yang ‘AHSANI TAQWIN

Jangan remehkan Nikmat Allah

Diposting oleh Unknown | 02.29 | | 0 komentar »

Dari Abu HUrairah RA berkata “bersabda Rasulullah SAW. Pandanglah orang yang lebih rendah dari kalian dan jangan kamu pandang orang yang lebih tinggi dari kalian, hal itu lebih menyelamatkan agar kamu tidak memandang remeh nikmat Allah (HR Bukhari Muslim) Subulussalam (syarah Bulughul Maram bab kitabuj Jami’ hadits no 2.

Membaca Hadits sepertinya kita sedang di tausiahi /nasihati oleh Rasulullah, inti pesannya di atas agar kita bersikaf rendah hati dan Qana’ah, betapa banyak orang yang lebih sengsara dari kita, apa yang di sampaikan beliau bukanlah sarana untuk menghibur diri, melainkan agar tumbuh rasa empati kepada sesama , sambil mensyukuri nikmat Allah meski kita anggap sedikit, sebab Allah maha Tahu kadar rizeki atau takaran yang pas buat kita, agar kita tidak melenceng dari jalannya, itu juga bila Allah menghendaki rizeki itu menjadi sarana untuk kita Taqarrub Kpd Allah, sebab ada juga rizeki yang kelak menjadi bencana bagi pemiliknya manakala ia tidak menggunakannya di jalan Allah.

Tentunya apa yang dimaksud memandang ke bawah adalah dalam masalah yang bersifat duniawiyah, namun untuk masalah Ukhrawi tentunya kita harus melihat ke atas , itulah yang di sebut dalam ungkapan sebuah ayat yang berbunyi ‘ FASTABIQUL KHAIRAT ,yakni berlomba-lomba dalam kebaikan, yakni, bagaimana kita menjadi yang terbaik dalam penilaian Allah, tanpa kita harus merasa risih dan rendah diri kepada manusia, sebab penilaian Allah bukan pada strata sosial dan ekonomi namun dalam hal ke taatan dan ke taqwaan.

Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.(QS 49;13)

Namun boleh juga dalam masalah duniawiyah kita melihat ke atas sebagai motivasi untuk mencapai sesuatu, bukan lantaran iri atau dengki Kepada yang lebih berhasil dari kita atau lebih tinggi statusnya di mata masyarakat, tapi semata-mata karena tuntunan keadaan yang mengharuskan kita harus selalu dapat mengcover semua kebutuhan utama, baik sebagai kepala keluarga, atau pribadi . bukankah rasul juga bersabda “ KADAL FAQRU AY YUKUNA KUFRAN (kefakiran akan menjerumuskan seseorang kepada ke kafiran) betapa banyak terjadi tindakan kriminal yang dimotivasi masalah ekonomi,..

Dalam masalah akherat pun sesekali boleh kita melihat ke bawah, namun dalam hal ini jangan salah faham karena yang saya maksud adalah manakala kita terjerumus dalam dosa, masih ada orang yang amalnya biasa-biasa saja juga terjerumus dalam dosa, kita bukan malaikat,dan Allah selalu membuka pintu Taubat ini agar kita tidak berputus asa dari rachmad Allah lantaran kita merasa banyak dosa yang seakan-akan tidak ter ampunkan.

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.(QS 28;77)
Wallau a’lam bissawab.

Lembutkah hatimu ?

Diposting oleh Unknown | 01.35 | | 0 komentar »

Kalau Sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir. (QS 59;21)

Alangkah indahnya perumpamaan atau majaz pada ayat di atas,. Mungkin (menurut saya)dalam ayat tersebut Allah sedang membandingkan atau menyindir manusia (hatinya) dengan gunung , yakni “betapa gunung yang tercipta dari batu menjadi pecah berkeping-keping lantaran takutnya kepada Allah padahal gunung tak punya mata untuk melihat tak punya telinga untuk mendengar juga tak punya hati untuk merasa, namun kegagahannya tak ada arti manakala , andaikata ayat al-Qur,an diturunkan kepada nya Allah menjelaskan sifat absoludnya dengan kata ”pasti.

Bagaimana dengan manusia yang hatinya secara fisik lembut , berapa ayat ,. Bukan hanya beberapa ayat tapi sudah beberapa surat yang kita dengar bahkan hafal , tapi sejauh mana ayat yang Mulia tersebut dapat menyentuh dan meluluhkan kekerasan hati kita, tak terhitung materi tausiah yang kita dengar,dan semua itu adalah uraian dari ayat al-Qur,an , tapi tak dapat juga mampu menembus kekerasan hati kita, atau mungkin hati kita lebih keras dari batu,..

Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.(QS 2;74)

Pernahkah anda berwisata ke air terjun,..? bila ke sana lagi coba perhatikan, bebatuan yang ada di bawah kucuran derasnya air, pasti akan anda temui banyak yang berlobang, bila anda kritis , fenomena apakah itu,.. ? itu bukan hal aneh, batu berlobang lantaran setiap saat tanpa henti di tetesi air maka permukaannya menjadi aus lama kelamaan menjadi berlubang,.. subhanallah !...bagaimana dengan hati ini,.. cobalah mengambil ibrah atau pelajaran dari batu-batu itu, sebelum Allah mengunci mati hati kita,.

Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. dan bagi mereka siksa yang Amat berat.(QS 2;7)

Bukan Allah sebenarnya yang menutup hati kita,. Namun kitalah yang mengkondisikan hati kita tertutup dari kebenaran Ilahi,.. karena Allah tidak pernah Dzalim kepada hambaNya...




Islamnya Cuma di masjid

Diposting oleh Unknown | 05.55 | | 1 komentar »
Ini cerita dari suamiku yang didapat dari temannya,. Syahdan suatu ketika ada seorang syeh, atau ulama dari Saudi Arabia ia akan berkunjung ke Indonesia dengan maksud ingin melihat secara langsung kehidupan Umat Islam utamanya kaum hawanya di negeri ini (Indonesia) dari dekat, karena menurut kabar Indonesia adalah sebuah negara dengan penganut mayoritas beragama Islam bahkan terbesar di Dunia (di nilai dari jumlah penganutnya dari sebuah negara). namun oleh dunia barat dengan segala kecanggihannya berhasil di sekulerkan, bahkan cenderung liberal ,ini artinya wanita Muslimah di negeri ini (Indonesia) tidak seperti wanita pada masa Rasulullah yang hanya berdiam di rumah demi menjaga dari fitnah, namun juga berkarier sebagaimana layaknya kaum lelakinya.


Ia berangkat sendiri dari negaranya dan langsung menuju Jakarta sebagai Ibu kota Indonesia, ia tiba pada siang hari di bandara Soekarno Hatta .

Saat Istirahat mulailah ia dengan petualangannya, yakni ingin mengamati kehidupan umat Islam Indonesia dari dekat, lihat kanan, lihat kiri, menengok ke belakang menatap ke depan, ia mencari-cari sasarannya,.. ia heran.. ia celingukan seperti kebingungan... sekian lama ia lakukan itu namun sepertinya tak menemukan yang di carinya, dalam hati ia bertanya ,

“aina Muslimah, aina muslimah (di mana wanita Muslim, di mana wanita Muslim ),

“hakikatan athlubuha (sebaiknya aku cari saja) iapun berjalan di antara kerumunan banyak orang, baik lelaki maupun wanita.

Kenapa sang syeh bertanya seperti itu ? yakni “di mana wanita Muslim,? karena dalam pemahamannya sebagai seorang ulama , yang namanya wanita Muslim harus menutup aurat, sebagaimana yang dianjurkan dalam al-qur,an, apapun aktivitasnya tidak boleh mengabaikan identitasnya sebagai kaum hawa, baik kepada masyarakat utamanya kepada Allah dan keluarga yang dicintainya.

Iapun berjalan hingga tiba di sebuah Masjid setelah shalat Ashar dia duduk di beranda masjid, tak lama kemudian ia melihat seorang wanita dengan sepatu hak tinggi, baju ketat dengan rok mini dan rambut terurai berjalan ke arah masjid, dengan tas kecil di tangannya, sang Syeh kaget, ia terheran-heran sambil bertanya dalam hati “man hia ? (siapa wanita ini ?) ila aina hadhihil mar atu ?(mau ke mana perempuan ini ?) ma tasna’u fil masjid (apa yang akan ia perbuat di dalam masjid), sesaat kemudian wanita itu menuju tempat wudhu lalu mengeluarkan isi tasnya yang ternyata mukena, lalu wanita itu sahalat, wanita itu shalat dengan khusus, sang syah memperhatikan tidak ada yang salah dalam shalatnya dalam segi gerakannya.

Cerita di atas entah fiktif entah nyata, namun yang jelas itulah realita yang kini terjadi, bahwa sebagian kita sebagian umat Islam hanya ber Islam saat di Masjid, kita begitu khusus dalam shalat , begitu serius saat mendegar tausiah , bahkan sambil menangis saat mengaminkan sebuah doa, kita begitu larut, hanyut dan tenggelam dalam alunan dizikir, tapiii, semua itu jarang kalau tidak boleh dikatakan “tidak ada, yang membawa suasana itu ke dalam kehidupan sehari-hari, yang saya maksud implementasi dari ber Islam kita dalam kehidupan sehari-hari.

Kita jarang membawa Islam ke tempat kerja, ke toko, ke pasar, ke sekolah bahkan kita malu menampilkan ke Islaman kita, terutama kaum wanitanya dengan menutup aurat yang menjadi chiri bahwa dia sebagai seorang muslimah.

Islam yang Allah turunkan sebagai sarana untuk kemuliaan manusia namun di anggap sebagai benalu yang menghalangi kreativitas lalu kalau bukan kita selaku pemeluknya siapa yang akan menampilkan keunggulan Islam, Islam adalah Dinullah (agama Allah) tidak akan hilang dari muka bumi, namun tidak ada jaminan apakah Islam masih akan ada di rumah kita , lalu kalau begitu kapan kita bisa dengan kebanggaan hati mengatakan”

فقولوا اشهدوا بأنا مسلمون

Katakanlah “saksikan oleh kalian bahwa kami adalah muslim !.. (QS 3;64)

Jangan mudah memberi maaf.

Diposting oleh Unknown | 01.55 | | 0 komentar »
خذ العفو وأمر بالعرف وأعرض عن الجاهلين

Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh. (QS 7;199)

Judul posting di atas sepertinya terkesan kejam, betapa tidak, Allah saja pemaaf kok !..tapi bila kita telaah lebih dalam apa yang saya maksudkan tentulah para pembaca akan memahaminya , intinya tidak bertentangan dengan maksud ayat di atas.

Apa 4 sifat manusia yang berkenaan dengan efek negatif dalam bersosialisasi hingga terganggunya harmonisasi.

1.       Mudah marah atau tersinggung namun lama memberi maaf

2.       Mudah marah atau tersinggung, namun cepat memaafkan

3.       Tidak Mudah marah atau tersinggung namun saat marah lama memberi maaf

4.       Tidak Mudah marah atau tersinggung namun saat marah mudah memberi maaf.

Beruntunglah orang bila sanggup menjadi yang ke empat minimal menjadi yang ke dua. 

Suatu ketika ada seorang ibu yang mengeluh , ia curhat akan kekesalan hatinya betapa tidak ia telah menyesal dengan kesalahan yang ia perbuat kepada seseorang, namun ternyata orang tersebut tidak juga memberi maaf.

Saya tahu dan kenal siapa ibu ini, dalam hati saya berseru, “apa lagi yang diperbuat ibu ini !!.., karena setahu saya orang ini memang sering melakukan ghibah dan memfitnah orang, termasuk saya sendiri.

Apa yang dilakukan orang yang di fitnah ibu ini, yakni tidak memaafkan, tidaklah sepenuhnya salah , bahkan bila ia memaafkan begitu saja, justru merupakan tindakan tidak bijaksana, malah lebih pas bila di katakan meracuni, karena memaafkan dengan mudah terhadap prilaku yang melampaui batas bukanlah tindakan yang edukatif atau tindakan yang bisa menimbulkan efek jera, karena dengan mudahnya ia mengulangi dan mengulanginya lagi karena mudahnya memperoleh ampunan atau maaf.

وجزاء سيئة سيئة مثلها فمن عفا وأصلح فأجره على الله إنه لا يحب الظالمين

Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka Barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang dzalim. (QS 42;40)

Balasan yang setimpal kadang perlu diberlakukan meski itu bukan kesalahan yang besar di samping memang di bolehkan (renungilah hukum qisas) karena dengan hal itu orang yang berbuat salah akan berpikir ulang untuk melakukan kesalahan yang sama, itulah yang saya maksud balasan yang bersifat edukatif, adapun pemberian maaf , tentunya dengan tidak mengabaikan hukum yang berlaku, adalah untuk menghindari pembalasan yang berlebihan karena dendam itulah sebabnya Allah menjanjikan pahala yang besar.

Maka bila kita berbicara tentang salah atau dosa proses penyelesaiannya ada 4 tahap bila berkenaan dengan anak Adam (huququl adamiyyin)

1.      Berhenti dari kesalahan yang diperbuatnya

2.      Menyesali kesalahannya

3.      Minta maaf dan berjanji untuk tidak mengulanginya kembali 

4.      Mengembalikan haknya.


Saya yakin apa yang dilakukan oleh ibu tersebut baru tiga tahap yakni, ia belum mengembalikan hak orang yang di fitnah atau ia dzolimi haknya.


Lalu apakah hak itu ? dalam kitab bulughul maram bab hak seorang Muslim (kitabuj Jami’) hak itu ialah, sesuatu yang harus ditunaikan yang tidak boleh ditinggalkan, hak itu bisa kongkrit bisa abstrak, kongkrit manakala berbentuk benda maka harus dikembalikan kepada yang berhak, dan itu mudah bahkan bila rusak bisa di ganti, namun bagaimana bila abstrak ? tidak ada bentuknya namun sangat penting bagi si korban, yakni nama baik yang hancur dan sudah tersebar ke mana-mana , ada sebuah ungkapan yang merupakan inspirasi dari potongan sebuah ayat , katanya

“fitnah lebih kejam dari pembunuhan.

Ungkapan di atas penjelasannya ialah, bila terjadi pembunuhan maka korbannya hanya satu, yakni yang di bunuh, namun apabila di fitnah korbannya sangat bias, yakni siapa saja yang ada hubungannya dengan yang di fitnah, baik itu keluarga, kerabat, teman bahkan tetangga ikut merasakan malunya.

Mengembalikan HAK !.. itulah yang harus dilakukan, dalam hal ini ialah membersihkan nama baik orang yang telah di fitnah atau  di ghaibah sebanyak dan sejauh kabar itu tersiar , yakni berapa orang yang termakan oleh fitnah atau ghaibah itu dan sejauh mana kabar bohong itu tersebar, SULIT !..oleh karena itulah lisan seorang mukmin harus menjadi makmum dari hati nuraninya,

سلامة الانسان لحفظ اللسان

Manusia akan selamat bila bisa menjaga lisannya (al-hadits)

Saat saya sampaikan nasihat ini, ada yang mengatakan “susah amat meminta maaf ? yah !.. wajar berkata begitu,karena belum pernah menjadi korbannya, sama seperti kaum liberal yang mengatakan “hukum Islam kejam !.. (maksudnya hukum qisas),tapi saat ada anggota keluarganya yang jadi korban diam-diam ia mengakui keadilan dalam hukum Islam.

Menjaga lisan !., itulah yang perlu dilakukan agar kita tidak terbelit dengan perasaan bersalah lantaran permintaan maaf selalu diabaikan, bukankah shalat sebagai ibadah formal yang utama dalam Islam salah satu fungsinya ialah agar si pelaku bisa menjaga lidahnya dari perkataan keji, dan perbuatan mungkar, bahkan diakhir shalat kita diwajibkan memberi salam yang maknanya agar kita selalu menyebarkan keselamatan dan kedamaian.

يا أيها الذين آمنوا اجتنبوا كثيرا من الظن إن بعض الظن إثم ولا تجسسوا ولا يغتب بعضكم بعضا أيحب أحدكم أن يأكل لحم أخيه ميتا فكرهتموه واتقوا الله إن الله تواب رحيم

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. (QS 49;12)



Sudahkah harta anda di bersihkan ?

Diposting oleh Unknown | 07.03 | | 0 komentar »
Salah satu tanda orang beriman yang Allah cantumkan dalam kitabnya yakni ber infaq, baik itu infaq wajib yang namanya zakat maupun yang sunnah yang namanya sedekah,


(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. (QS 2;3)

Zakat !. maknanya adalah mensucikan, yakni mensucikan harta, kenapa sih mesti di sucikan ? karena ibarat makanan bila kita ingin sehat dan enak dalam memakan sesuatu pasti ada yang di buang, contoh kalau kita makan telur, kulitnya pasti di buang kan !? kalaupun ada yang bilang boleh, Hmmm.... pasti kita akan di bilang rakus

Begitu pun harta yang kita miliki, bila telah melebihi nisab dan khaul kata ahli Fiqih, maka wajib kita keluarkan zakatnya, bila belum sampai kita maka keluarkan infaknya, agar harta kita di jaga oleh Alah,

Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.(QS 65;7)

karena pada harta yang kita miliki sebenarnya ada hak fakir miskin yang Allah titipkan pada kita, ibarat kran kita oleh Allah dijadikan sebagai sarana penyalur air, air itu bukan untuk dirinya tapi untuk di alirkan pada pihak lain yang lebih membutuhkan.

Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bahagian. (QS 51;19)

Harta yang ada pada kita yang kita miliki ada tiga macam, pertama yang kita pakai, maka harta itu akan habis, kedua : yang kita simpan kita tidak tahu, belum jelas siapa kelak yang akan memanfaatkannya, ketiga : yang kita amalkan pada jalan Allah, itulah yang kekal yang menjadi milik kita sebenarnya.

Maka bagaimana yah !.. terhadap harta yang kita simpan sebagai persiapan bila sewaktu-waktu ada keperluan, gak apa-apa kok !. itu adalah tindakan bijaksana, apalagi kita niatkan untuk membantu sesama, atau keperluan pendidikan anak kita kelak, yang tidak boleh manakala kita menumpuk-numpuk tanpa pernah kita keluarkan zakatnya, maka hal ini sama saja mengundang murka Allah, Allah mengancam untuk orang seperti ini ,

pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahanam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu".(QS 9;35)

saat membaca ancaman Allah di atas, ngeriii... sekali, mungkin Allah tidak ridha kalau harta yang Allah berikan kepada kita hanya berputar di situ-situ saja, lalu kenapa Allah menyebutkan tiga bagian dari tubuh kita yang akan di adzab, yakni dahi, lambung dan punggung, kalau mendengar tausiah di salah satu televisi penceramah menjelaskan,

dahi yang akan di adzab ialah karena selalu berkerut saat diminta sumbangan sebagai adanya indikasi ke tidak relaan hartanya keluar.

Adapun lambung ialah karena selalu pura-pura tidak melihat saat ada yang membutuhkan hartanya, yakni membuang muka dengan menggeser badannya baik supaya ia tidak terlihat atau pura-pura tidak melihat.

Sedangkan punggung yang akan di adzab ialah yang selalu berbalik badan kalau tidak boleh disebut kabur manakala diminta kesediaannya menyumbangkan sebahagian hartanya.

Sebenarnya harta yang diberikan oleh Allah selain sebagai nikmat namun juga sebagai cobaan dari Allah, yakni sejauh manakah kita bersikap amanah terhadap harta tersebut ? karena sebagaimana yang di nyatakan oleh Rasulullah SAW. Banyak umatnya yang lulus bila diuji dengan kemiskinan , namun banyak yang gagal manakala di uji dengan harta, karena dengan harta terkadang timbul perasaan sombong dan meremehkan orang lain, lantaran dengan hara banyak keinginan dapat terpenuhi.

Berbahagialah orang yang dikaruniakan harta yang diiringi dengan sifat amanah, karena harta pertanyaannya ada dua , yakni dari mana, dan untuk apa dipergunakan ?

maukah kita disebut seperi pada istilah di bawah ini

اليد العلى خير من يدى السفلى

Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah, yakni memberi lebih baik dari menjadi meminta.

manusia adalah bukti sang Pencipta

Diposting oleh Unknown | 18.20 | | 7 komentar »

Perkembangan Janin dari Minggu ke Minggu


Minggu pertama – 8 hari selepas proses persenyawaan berlaku, blastocyst (kini mengandungi 200 sel) merembeskan mukus untuk memberitahu kehadirannya di dalam rahim.
Minggu ke-2 – Blastocyst menggelembung dan sel-sel mula berkembang dan terbahagi kira-kira 2 kali sehari sehinggalah pada hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst terpaut atau disauh dengan kukuh pada endometrium.
Minggu ke-3 – Saiz embrio terbentuk dan saiznya hanyalah sepanjang 0.08 inci/2 mm. Gen janin mula hendak membentuk dalam 3 lapisan benih (sel) daripada organ badan yang akan bergabung.
Minggu ke-4 - Janin sudah mulai membentuk struktur asas manusia dimana sel-sel mula bergabung dan pada masa itu embrio sudah mulai memanjang kira-kira 1/4 inci (6 mm = sebesar biji tembikai). Pada masa ini sudah kelihatan pembentukan otak dan tulang belakang serta anggota lain seperti jantung yang mengepam darah ke paru-paru dan aorta (urat besar yang membawa darah daripada jantung).
Minggu ke-5 – Embrio akan terus membesar. Terdapat 3 lapisan iaitu ectoderm, mesoderm dan dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang paling atas. Ianya akan membentuk sistem saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Manakala lapisan mesoderm pula yang berada pada lapisan tengah akan membentuk organ penting yang asas iaitu jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Sistem peredaran darah adalah yang pertama terbentuk dan berfungsi. Akhir sekali ialah lapisan endoderm iaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk organ dalaman seperti usus, hati, pankreas dan pundi kencing.
Minggu ke-6 - Sekiranya pemeriksaan secara ultrasound dilakukan, kita akan dapat melihat janin sudah membentuk kepada dan badan. Biasanya getaran jantungnya juga sudah dapat dikesan.
Minggu ke-7 – Pembentukan bayi semakin jelas terbentuk. Kepala bayi seolah-olah tertunduk dan berada dalam cecair (air ketuban atau amnotic sac) yang akan memberikan keperluan tumbesaran bayi semasa dalam kandungan.
Janin usia 8 Minggu
janin 8 minggu
Seluruh organ tubuh utama bayi telah terbentuk meskipun belum berkembang sempurna. Mata dan telinga mulai terbentuk. Jantung berdetak kuat. Dengan ultrasound kita dapat melihat jantung janin berdenyut.
Minggu ke-9 :
Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan Doppler, Anda bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram.

Minggu ke-10 :
Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.

Minggu ke-11 :
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap.
Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri

Janin usia 12 Minggu
janin 12 minggujanin 12 minggu
Panjang janin sekarang sekitar 6,5 cm dan bobotnya sekitar 18 gram. Kepala bayi menjadi lebih bulat dan wajah telah terbentuk sepenuhnya. Jari-jari tangan dan kaki terbentuk dan kuku mulai tumbuh. Bayi mulai menggerak-gerakkan tungkai dan lengannya, tetapi ibu belum dapat merasakan gerakan-gerakan ini.
Minggu ke-13 :
Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen , nutrisi dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram.
Kepala bayi membesar dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin membesar untuk mengejar pembesaran kepala.

Minggu ke-14 :
Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram. Lehernya semakin panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit mulai tumbuh pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang dan ovarium turun dari rongga perut menuju panggul.
Detak jantung bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum tebal karena belum ada lapisan lemak

Minggu ke-15 :
Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi Anda perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan panjang 113 mm
Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak matanya masih tertutup
Janin usia 16 Minggu
foto janin 16 minggufoto janin 16 minggu 
Panjang janin sekarang sekitar 16 cm dan bobotnya sekitar 35 gram. Dengan bantuan scan, kita dapat melihat kepala dan tubuh bayi, kita juga dapat melihatnya bergerak-gerak. Ia menggerak-gerakkan seluruh tungkai dan lengannya, menendang dan menyepak. Inilah tahap paling awal di mana ibu dapat merasakan gerakan bayi. Rasanya seperti ada seekor kupu-kupu dalam perutmu. Tetapi, ibu tidak perlu khawatir jika belum dapat merasakan gerakan ini. Jika si bayi adalah anak pertama, biasanya ibu agak lebih lambat dalam merasakan gerakannya.
Minggu ke-17 :
Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak cokelat mulai berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir. Tahukah Anda ? Saat dilahirkan, berat lemak mencapai tiga perempat dari total berat badannya. 
Rambut, kening, bulu mata bayi mulai tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk

Minggu ke-18 :
Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa terkejut bila mendengar suara keras. Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya cahaya jika Anda menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya 140 gram.
Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu. Hormon Estrogen dan Progesteron semakin meningkat.

Minggu ke-19 :
Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan sadar seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.

Janin usia 20 Minggu
janin 20 minggujanin 20 minggu
Bayi masih berenang-renang dalam lautan air ketuban. Ia tumbuh dengan pesat, baik dalam bobot maupun panjangnya yang sekarang telah mencapai 25 cm, yaitu separuh dari panjangnya ketika ia dilahirkan nanti dan bobotnya sudah sekitar 340 gram. Bayi membuat gerakan-gerakan aktif yang dapat dirasakan ibu. Mungkin ibu memperhatikan ada saat-saat di mana bayi tampaknya tidur, dan saat-saat lain di mana ia melakukan banyak gerak.
Minggu ke-21 :
Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm
Minggu ke-22 :
Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap minggu, wajahnya semakin mirip seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh semakin proporsional

Minggu ke-23 :
Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur sehingga tampak keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Ia memiliki kebiasaaan “berolahraga”, menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan dan kaki secara teratur. Beratnya hampir 450 gram
Tangan dan kaki bayi telah terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk sempurna.

Janin usia 24 Minggu
foto janin 24 minggufoto janin 24 minggu
Sekarang panjang bayi sekitar 32 cm dan bobotnya 500 gram. Ibu dapat merasakan bagian-bagian tubuh bayi yang berbeda yang menyentuh dinding perutnya. Otot rahim ibu meregang dan terkadang ibu merasakan sakit di bagian perutnya.
Minggu ke-25 :
Bayi cegukan, apakah Anda merasakannya? Ini tandanya ia sedang latihan bernafas. Ia menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan.
Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah di paru-paru bayi sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai membentuk dan fungsi menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena di minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm.

Minggu ke-26 :

Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai terbentuk. Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah berfungsi, bunda dapat memulai memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba untuk memberi cahaya lebih disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan anggukan kepala si kecil. Berat badan bayi sudah mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.

Minggu ke-27 :
Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih harus dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan.
Indra perasa mulai terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil 870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm.
Minggu ke-28 :
Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi semakin berkembang dan meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan rambutnya terus tumbuh.
Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.

Minggu ke-29 :
Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan estrogen. Hormon ini akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga membuat kolostrum (air susu yang pertama kali keluar saat menyusui).
Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin sempurna sebagai seorang manusia, berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39 cm.

Janin usia 30 Minggu
foto janin 30 minggufoto janin 30 minggu
Kepala bayi sekarang sudah proporsional dengan tubuhnya. Ibu mungkin mengalami tekanan di bagian diafrakma dan perut. Sekarang bobot bayi sekitar 1700 gram dan panjangnya sekitar 40 cm.
Minggu ke-31 :
Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di dalam air ketuban 
Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan bayilah yang akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah jaringan kulitnya. Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan
perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi akan bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm.
Minggu ke-32 :
Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan bulu mata, alis dan rambut di kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai rontok tetapi sebagian masih ada di bahu dan punggung saat dilahirkan. Dengan berat 1800 gram dan panjang 29 cm, kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim sudah lebih baik apabila di dilahirkan pada minggu ini.
Kulit bayi semakin merah, kelopak matanya juga telah terbuka dan system pendengaran telah terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si kecil sudah lengkap dan sempurna. Rambutnya pun semakin banyak dan semakin panjang. Bayi sudah mulai bisa bermimpi .
Minggu ke-33 :  Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya. Otak bayi semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain, bayi sudah menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi sudah semakin mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Bayi sudah bisa mengambil nafas dalam-dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila bayinya laki-laki maka testis bayi sudah mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat badan bayi 1800-1900 gram, dengan tinggi badan sekitar 43-45 cm.
Minggu ke-34 :
Bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan menutup mata apabila mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh bunda sedang mengirimkan antibodi melalui darah bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat bunda mulai menyusui. Berat Badan bayi 2000-2010 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-46 cm.

Minggu ke-35 :
Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari tubuh bayi sudah mulai memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan kehangatan pada tubuhnya. Bayi sudah semakin membesar dan sudah mulai memenuhi rahim bunda. Apabila bayi bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya telah sempurna. Berat badan bayi 2300-2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm.

Janin usia 36 Minggu
foto janin 36 minggufoto janin 36 minggu
Bayi sudah hampir sepenuhnya berkembang. Sewaktu-waktu ia dapat turun ke rongga pinggul ibu. Kulit bayi sudah halus sekarang dan tubuhnya montok. Apabila ia bangun, matanya terbuka dan ia dapat membedakan antara terang dan gelap. Sekarang panjang bayi sekitar 50 cm dan bobotnya berkisar antara 2500 hingga 4500 gram.
Janin usia 37 hingga 42 Minggu
Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang belajar untuk mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan pernafasan walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan bayi di minggu ini 2700-2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm
Bayi siap lahir. Ibu tidak perlu khawatir jika bayinya tidak lahir tepat pada waktu yang telah diperkirakan. Persentasenya hanya 5% bayi lahir tepat pada tanggal yang diperkirakan. Waktu yang telah lama dinanti hampir tiba dan si bayi akan segera melihat dunia. Sementara itu, rambut lanugo (= rambut badan) bayi telah lenyap meskipun mungkin masih ada yang tersisa di punggung dan dahinya. Sebagian bayi lahir agak terlalu cepat, sebagian lainnya agak sedikit terlambat, tetapi mereka sungguh lahir! Baiklah, selamat berbahagia dan bersukacita atas kelahiran si mungil di tengah-tengah kita! (Baby Orchestra)