pos giv

Sudahkah harta anda di bersihkan ?

Diposting oleh Unknown | 07.03 | | 0 komentar »
Salah satu tanda orang beriman yang Allah cantumkan dalam kitabnya yakni ber infaq, baik itu infaq wajib yang namanya zakat maupun yang sunnah yang namanya sedekah,


(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. (QS 2;3)

Zakat !. maknanya adalah mensucikan, yakni mensucikan harta, kenapa sih mesti di sucikan ? karena ibarat makanan bila kita ingin sehat dan enak dalam memakan sesuatu pasti ada yang di buang, contoh kalau kita makan telur, kulitnya pasti di buang kan !? kalaupun ada yang bilang boleh, Hmmm.... pasti kita akan di bilang rakus

Begitu pun harta yang kita miliki, bila telah melebihi nisab dan khaul kata ahli Fiqih, maka wajib kita keluarkan zakatnya, bila belum sampai kita maka keluarkan infaknya, agar harta kita di jaga oleh Alah,

Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.(QS 65;7)

karena pada harta yang kita miliki sebenarnya ada hak fakir miskin yang Allah titipkan pada kita, ibarat kran kita oleh Allah dijadikan sebagai sarana penyalur air, air itu bukan untuk dirinya tapi untuk di alirkan pada pihak lain yang lebih membutuhkan.

Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bahagian. (QS 51;19)

Harta yang ada pada kita yang kita miliki ada tiga macam, pertama yang kita pakai, maka harta itu akan habis, kedua : yang kita simpan kita tidak tahu, belum jelas siapa kelak yang akan memanfaatkannya, ketiga : yang kita amalkan pada jalan Allah, itulah yang kekal yang menjadi milik kita sebenarnya.

Maka bagaimana yah !.. terhadap harta yang kita simpan sebagai persiapan bila sewaktu-waktu ada keperluan, gak apa-apa kok !. itu adalah tindakan bijaksana, apalagi kita niatkan untuk membantu sesama, atau keperluan pendidikan anak kita kelak, yang tidak boleh manakala kita menumpuk-numpuk tanpa pernah kita keluarkan zakatnya, maka hal ini sama saja mengundang murka Allah, Allah mengancam untuk orang seperti ini ,

pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahanam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu".(QS 9;35)

saat membaca ancaman Allah di atas, ngeriii... sekali, mungkin Allah tidak ridha kalau harta yang Allah berikan kepada kita hanya berputar di situ-situ saja, lalu kenapa Allah menyebutkan tiga bagian dari tubuh kita yang akan di adzab, yakni dahi, lambung dan punggung, kalau mendengar tausiah di salah satu televisi penceramah menjelaskan,

dahi yang akan di adzab ialah karena selalu berkerut saat diminta sumbangan sebagai adanya indikasi ke tidak relaan hartanya keluar.

Adapun lambung ialah karena selalu pura-pura tidak melihat saat ada yang membutuhkan hartanya, yakni membuang muka dengan menggeser badannya baik supaya ia tidak terlihat atau pura-pura tidak melihat.

Sedangkan punggung yang akan di adzab ialah yang selalu berbalik badan kalau tidak boleh disebut kabur manakala diminta kesediaannya menyumbangkan sebahagian hartanya.

Sebenarnya harta yang diberikan oleh Allah selain sebagai nikmat namun juga sebagai cobaan dari Allah, yakni sejauh manakah kita bersikap amanah terhadap harta tersebut ? karena sebagaimana yang di nyatakan oleh Rasulullah SAW. Banyak umatnya yang lulus bila diuji dengan kemiskinan , namun banyak yang gagal manakala di uji dengan harta, karena dengan harta terkadang timbul perasaan sombong dan meremehkan orang lain, lantaran dengan hara banyak keinginan dapat terpenuhi.

Berbahagialah orang yang dikaruniakan harta yang diiringi dengan sifat amanah, karena harta pertanyaannya ada dua , yakni dari mana, dan untuk apa dipergunakan ?

maukah kita disebut seperi pada istilah di bawah ini

اليد العلى خير من يدى السفلى

Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah, yakni memberi lebih baik dari menjadi meminta.
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas

0 komentar

Posting Komentar

Sampaikan komentar anda di bawah ini