pos giv

Hasil Ramadhan

Diposting oleh Unknown | 18.33 | | 0 komentar »

Salah satu hikmah diperintahkan puasa agar kita dapat menjadi orang yang bertaqawa.

Salah satu takrif atau definisi taqwa yang disepakati para ulama ialah “ imtitsalul awamiri waj tinabun nawahiyah, yakni menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangannya.

adapun “Taqwa secara bahasa berasal dari kalimat “Waqa , maknanya memelihara, boleh juga di takrif Taqwa ialah orang yang mampu memelihara dirinya dari segala perintah Allah, yakni berusaha menjalankannya, dan memelihara dirinya dari segala yang dilarangnya.

Taqwa, boleh dikata “orang yang menjaga atau memelihara fitrahnya sebagai manusia yang pada asalnya adalah suci sebagaimana yang di sabdakan Rasulullah “

  كل مولود يولد على الفطرة

(setiap kamu dilahirkan dalam keadaan suci)

Maka boleh jadi di antara hikmah puasa agar manusia berusaha menjaga kesucian dirinya yang telah ia bawa sejak lahir, pusa telah difasilitasi dengan berbagai macam Training atau latihan untuk menggapai kesucian tadi di antaranya.

Menanamkan nilai kejujuran, di mana saat berpuasa dalam ke adaan banyaknya kesempatan untuk sekedar meminum seteguk air tidak dilakukan padahal tidak ada yang tahu, meskipun teman sebelah seperti saat berwudhu.

Mendisiplinkan waktu, yakni tidak berbuka sebelum waktunya.

Mengajarkan sikap empati, dengan lapar dan dahaga yang dirasa kita akan tahu betapa tidak enaknya lapar padahal waktunya hanya sekitar 14 jam, sedangkan saudara kita se iman banyak yang merakan itu bukan hanya di bulan Ramadhan namun juga di bulan lain, bukan hanya 14 jam tapi terkadang 24 jam dalam sehari.
Mengajarkan kita menjauhi sikap sombong, saat kita masih mampu terus berpuasa , tapi bila saat Maghrib tiba kita harus berbuka, bahkan buka yang terbaik ialah yang di segerakan.

Membiasakan diri mencintai berburu pahala, kita tahu saat di bulan Ramadhan Allah benar-benar mengobral pahala, tapi jangan kwartir , karena bahwasanya seorang Mukmin bila melakukan sesuatu kebajikan Allah melipatgandakan pahalanya, sebagaimana janjinya,

Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.(QS 4;40)

Melatih Rihiyah kita, karena Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, namun puasa juga harus mampu mengendalikan hawa nafsunya dari hal-hal yang dilarang dan tidak terpuji, baik yang berasal dari mata, lisan maupun perbuatan.

Taqwa, sebuah ungkapan yang memang abstrak namun wujudnya dapat nampak melalui lisan yang selalu mengeluarkan kata bijak, dan sejuk di hati, serta tingkah laku yang mendamaikan dan menyejukkan hati bagi yang melihat, dan itu akan terlihat benih benihnya saat seseorang sudah mulai melaksanakan puasa dengan ke imanan dan penuh introspeksi, dengan introspeksi seseorang akan selalu berusaha memperbaiki kesalahan-kesalahannya untuk tidak terulang di kemudian hari. 

Ingat !.. kesalahan adalah lobang dari dosa, haruskah kita terperosok dua kali bahkan berkali-kali dalam lobang yang sama ? seekor keledai (yang merupakan tamsil dari hewan yang bodoh) tidak jatuh dalam lobang yang sama sampai dua kali, bagaimana dengan kita manusia...

Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat dzalim dan amat bodoh,(QS 33;72)

Wallahu a’lam bissawabb.