pos giv

Shalat 1

Diposting oleh Unknown | 19.43 | | 0 komentar »

Maka dirikanlah shalat itu Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (QS 4;103)

Secara bahasa Shalat berarti doa, namun secara istilah shalat ialah bacaan dan gerakan gerakan tertentu yang di awali dgn takbir dan di akhiri dgn salam.

Shalat dalam binaul Islam menempati urutan kedua setelah Syahadat, tak ada perselisihan dikalangan Ulama tentang kewajibannya, hanya saja mereka berbeda pendapat tentang hukum org yg meninggalkannya,
sebagian berpendapat bila meningalkannya secara sengaja dan mengingkari kewajibannya, maka ia telah murtad (dalam hukum Islam wajib di bunuh)dan tidak ada kewajiban menshalatkan jenazahnya. Dalam hal ini mereka mengambil dalil dari beberapa hadits di antaranya.

1.(yg membedakan kami (Muslim) dgn orang Kafir ialah Shalat. HR Muslim (kitab minhajul Muslim bab Shalat hal 163)

2.Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka bersyahadat dan mendirikan shalat, jika mereka melakukan hal itu maka terjamin dariku darah mereka dan harta mereka dgn hak Islam, adapun perhitungan mereka atas Allah HR Mutafaqqun alaihi)

Sebagian lagi berpendapat bila ia hanya meningalkan tapi masih mengakui akan wajibnya maka ia termasuk menjadi orang yang fasiq (dalam hukum Islam ia harus di berikan sangsi fisik sampai ia kembali shalat)

Ibadah shalat merupan kegiatan penyembahan atau ritual yang bersifat formal/resmi juga mahdah, kaifiyahnya sudah ditentukan dan dicontohkan oleh rasulullah,.menambah , mengurangi dan merubahnya adalah Bid,ah, adapun ikhtilaf lebih banyak terjadi pada wilayah sunnah.
Imam syafi’e rahihumullah pernah mengatakan, “paling sedikit ilmu seorang Muslim adalah memahami shalat dan yang berkaitan dgn nya”
Tentulah yang di maksud beliau yang berkaitan dgn shalat ialah mulai dari mengenal air untuk berwudhu, tanah utk Tayammum, dan najis yg mengurangi keabsahan wudhu serta shalat, juga tata cara wudhu itu sendiri sampai pada mengetahui shalat, kesemuanya itu tentulah meliputi syarat, fardhu, sunnah , mubah, batal dan makruhnya.
Tak ada alasan untuk meningalkan shalat, bagaimanapun kondisinya , baik itu sakit apalagi sehat hanya ruhsyah atau keringanan karena kondisi darurat.

Lalu mengapa shalat sampai demikian wajib hingga tak ada alasan yang dapat kita kemukakan utk dpt meningalkannya.???

(bersambung, kalau gak lupa yah !.. he he he)

Pohon pisang pengantin

Diposting oleh Unknown | 17.54 | | 0 komentar »

Bila kita menghadiri penobatan ratu sehari,.. hmm maksudnya, nikahan ,. Apa yang selalu ada disamping pelaminan ? jawabnya ! pohon pisang baik utuh asli maupun tiruan juga batang yang ditempeli berbagai macam buah, sedang jauh di ujung jalan ada janur.

Apa sih makna dari itu, kucoba Tanya suamiku,. Ternyata (menurutnya) itu sebuah falsafah , pohon pisang bila berbuah hanya sekali seumur hidupnya, pasti secara fitrah bila sepasang sejoli menikah dgn ketulusan cintanya yang murni,menikah yang di inginkannya hanya sekali dan terakhir dalam hidupnya .

Pohon pisang yang ditancapi berbagai buah merupakan kiasan dari harapan sang pengantin agar kelak diberi rizeki yang melimpah ruah.

Adapun janur yang menjadi cikal bakal daun kelapa melambangkan kehidupan baru bagi sepasang pengantin yang siap menghadang terpaan angin dan badai dalam mengarungi kehidupannya, bagaikan daun kelapa yang selalu siap menahan terpaan angin dan badai di atas ketinggian pohon kelapa.

Tapi jangan lupa , pohon pisang baru akan subur dan berkembang dgn cepat bila dipisahkan dari induknya., begitupun dalam kehidupan rumah tangga sepasang suami istri yang tinggal serumah dgn mertua akan kurang tertantang , contoh kecil, sepasang suami istri tak terpikir untuk mempunyai perabot sendiri meski hanya sebuah kompor karena sudah ada, sendok ada, panci ada, dan semua juga ada. Tapi ingat bila kita membeli sesuatu contohnya makanan maka disitu terasa serba salahnya, beli sedikit takut dibilang pelit, beli banyak,, hmm.. keuangan sedang stagnan.

Untuk sepasang pengantin berfikirlah untuk segera mandiri, akhiri kelelahan orang tua dalam mengasuh kita, jangan perdengarkan keluhan kita , duka kita pada mereka, sampaikan berita berita yang baik dalam kehidupan rumah tangga kita, berusahalah meyelesaikan konflik berdua saja,. Orangtua istri atau suami adalah orangtuamu, jangan bedakan mereka , pererat antar hubungan orang tua (besan) menikah bukan kamu sendiri, tapi “MENYATUKAN DUA KELUARGA BESAR,..

Untuk temanku "selamat menempuh hidup baru..

Barakallah wa Baraka ‘alaika wa jama’a bainakuma fi khair…..

Masih tentang beda pacaran & ta'arruf

Diposting oleh Unknown | 04.59 | | 0 komentar »

Sebuah komentar masuk kpd sebuah catatan tentang masalah” ta’arruf dan pacaran, bunyi komennya “Ta’arruf dan pacaran sama saja hanya, istilahnya (bahasanya) yang beda,intinya sama saja pendekatan,…. Komentar ini mirip dgn pertanyaan remaja remaja yg dalam binaan saya,. Hanya saja bentuk ungkapan mereka, PERTANYAAN bukan PERNYATAAN.
Semoga catatan ini menjadi pelajaran bagi adik adik remaja, Pacaran dan Ta’arruf ,jelas beda,. Pertanyaannya di mana letak perbedaannya,? “bahasa dan pengertian yang berbeda,.! Inilah sulitnya bila suatu ungkapan diadopsi menjadi bahasa lain, apalagi lalu di bakukan,. Saya ambil contoh, sebelum Islam masuk ke Indonesia, kosa kata bahasa Indonesia terdiri dari bhs Sansekerta dan Melayu , setelah Islam masuk dan kita juga di jajah oleh Purtugis, Belanda dan Jepang, maka kosa kata bahasa Indonesia bertambah dgn bhs Asing baik dari Belanda, Jepang, Portugis dan juga Islam (anda dapat lihat di perpustakaan tentang perkembangan bhs Indonesia).
Saya tidak akan menyampaikan tentang masuknya kosa kata Jepang, Belanda dan Portugis, tapi masuknya kosa kata Islam (baca Arab)dalam bahasa Indonesia, ternyata banyak sekali, saya ambil contoh kata (dlm terminologi bhs Arab disebut kalimat)IMAN, kata tsb, dikenal setelah Islam masuk ke Indonesia, lalu setelah dibakukan menjadi bhs kita, maka agama lainpun memakai kata tersebut, Kristen(Protestan, katolik), Hindu, Budha, Kepercayaan bahkan agama DarmoGandul dan Gotoloco juga memakai kata IMAN tersebut untuk memaknai pengikutnya yang percaya pada idiologinya, sebenarnya makna harfiahnya Iman berarti percaya, tapi makna kata tersebut hanya terpakai untuk sesuatu yg bersifat idiologis, kita tidak akan mengatakan kepada teman kita yg kita percayai kejujurannya, dengan “saya beriman kpd kamu,. Tentu tidak !(bila tak ingin ditertawakan), walau makna Iman itu “percaya , begitupun kata TAQWA, MAKHLUK, JIKALAU, SYAK WASANGKA,dan masih banyak lagi.

Bagaimana dengan Ta’arruf, ? TA’ARRUF bentuk aslinya adalah “ARAFA, bila anda belajar tentang terminologi Tashrif dalam bahasa Arab, maka dari kalimat tersebut anda akan dapatkan kalimat MA’RUF /MA’RUFUN (lawan dari MUNKAR), adapun Ta,arruf makna harfiahnya adalah perkenalan,(hanya sebatas itu)termasuk langkah awal untuk di khitbah atau dilamar menurut FUQAHA, yang mensyaratkan adanya org ketiga yg Tsiqat atau bisa dipercaya utk mengetahui berbagai hal mengenai seseorang yg akan di Khitbah atau dipinang,dan Ta’arruf adalah bagian terpenting dari sesuatu yg sakral dalam Islam , yaitu Menikah, yg kata rasulullah adalah “separuh dari menjalankan perintah agama, bahkan Menikah adalah Sunnah rasul.
Lalu pacaran, ? tergantung konotasinya dan bagaimana kita memaknai ungkapan tersebut, tapi bisakah anda mengatakan, bila ada tiga atau empat org, yg satu Ikhwan yg satu Ahkwat, dan dua orang lagi sedang berbincang bincang ke empatnya disebuah tpt yg sama danterbuka dan mudah diketahui oleh org lain lalu mereka kita sebut “pacaran ? kayaknya ganjil dan Syad atau menyalahi kaidah bahasa.. karena yang difahami secara umum makna pacaran itu ialah, KHALWAT (dalam bhs Arab)artinyaberduaan baik di tempat ramai maupun sepi, dan ummnya ditempat sepi, kalimat Khalwat dalam bentuk NAHI atau larangan terdapat dalam hadits yang diriwatkan oleh Abu Daud,
“bersabda rasulullah saw. Janganlah sekali kali berduaan seorang lelaki danperempuan karena yang ketiganya adalah setan (al-hadits)

Dan pacaran termasuk pintu zinah yang termasuk dalam larangan Allah,

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.(QS 17;32)

Pacaran adalah akar kata dari pacar,memang susah dicari padanannya dalam bahasa Arab, kalau yg dimaksud kekasih mungkin HIBBAN(utk kekasih laki laki) atau HIBBATUN (utk kekasih perempuan), atau KHALIL (utk kekasih laki laki) atau KHALILAH (utk kekasih perempuan),
Kesimpulannya, “semakin rancu makna atau pengertian suatu ungkapan dipergunakan, maka semakin tidak jelas batas batas pengunaannya, wallau a’lam bisswab.

mengimani al-qur,an

Diposting oleh Unknown | 04.49 | | 0 komentar »

Bukan main senangnya hati seorang lurah, bukan lantaran ia mendapat SK naik jabatan atau mendapat fasilitas mewah ataupun naik gaji, tapi lebih dari itu,yaitu lantaran sepucuk surat yg datang langsung dari presiden, sekali lagi ,langsung dari presiden, surat tersebut datang tanpa melalui jalur birokrasi, “pasti isinya sangat penting” guman bpk lurah, setelah mandi dan cuci tangan , beliu membuka dan membaca isi surat itu, intinya presiden minta agar dicarikan sebidang tanah di wilayahnya utk pembangunan sebuah masjid,.. suratpun dilipat, diberi harum haruman, diletakkan ditempat yg tinggi disebuah kotak khusus. Pagi , siang dan sore surat tersebut ia baca dgn sangat senangnya dan dgn rasa bangga ia sampaikan pada pejabat yg di atasnya atas surat langsung itu, tapi sementara itu tanah yg diminta tak pernah ia carikan,.
Begitulah tamstil dari seorang muslim terhadap al-Qur,an, ia percaya Qur,an itu mu’jizat yang masih ada, ia akan sangat marah bila Qur,an di hina dan dilecehkan, ia tahu bila ingin memegangnya harus suci bahkan dari hadats kecil sekalipun, namun sayang,. hanya sebatas itu,

Kata rasulullah, “ akan tiba suatu masa dimana orang membaca al-Qur,an hanya sebatas tenggorokan sedang al-Qur,an sendiri hanya tinggal tulisannya,.


Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.(QS 4;82)

Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.(QS 38;29)

Dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran? (QS 54;17)

Rasul bersabda “sebaik baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur,an dan mengajarkannya. (al hadits)



Diposting oleh Unknown | 19.01 | | 0 komentar »

“Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya
melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas
yang selalu hadir.” (QS Qaaf [50] : 18)

“Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi.”
(Al-Fajr [89] : 14)
LANGKAH MUDAH MENJAGA LISAN

1.Berfikirlah sebelum berbicara
Karena begitu banyak aktivitas yg bisa di timbulkan oleh lidah, hendaknya tidak ada salahnya jika kita berfikir lebih dahulu, setiap kata yg akan terucap dari lisan kita. Janganlah kita asal bicara. Lebih berhati-hatilah jika berbicara.

2.Jadilah pendengar yang baik
Seseorang yg banyak berbicara, maka sudah pasti kemungkinan salah akan semakin banyak juga, yg terbaik itu tidak saja menjadi pembicara yg baik, tapi juga harus menjadi pendengar yg baik pula, karna itu akan sangat membantu buat kita tuk selalu menjaga lisan kita.

3.Letakkan mulutmu dihati mu
Maksudnya adalah sering kali kita tidak bisa menahan keinginan untuk berbicara atau berkomentar tentang sesuatu. Yang sebenarnya sich kebiasaan itu agak sedikit manfaatnya, bahkan banyak mudharatnya. Misalnya ketika kita melihat sesuatu, lansung deh buru-buru kita kasih komentar panjang lebar, padahal belum tentu komentar kita benar, nah mulai deh dari sekarang janji gak akan buru-buru komentar, berfikir dulu sebelum berbicara.

4.Jangan sampai kepleset lidah
Kalau yg kepleset itu kaki kita,paling banter kita yg akan jatuh dan merasakan sakitnya sendiri. Tapi jika sudah lidah kita yg terpleset (salah berbicara) fatal banget tuh akibatnya. Karna akibat kepleset lidah bisa membuat masuk neraka.

5.Pikirkanlah dan bayangkan
Seringkali kita tidak sadar jika kita sedang membicarakan keburukan seseorang kalau yg bersangkutan tahu sudah pasti akan sakit hatinya.coba deh kamu bayangkan jika itu terjadi pada diri kamu, keburukanmu dibicarakan oleh orang lain sudah pasti dong kita merasa tidak senang dan sakit hati.
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari
akhir, hendaklah ia berbicara atau diam.”
(Hadits Abu Hurairah)
Hadits ini, telah disepakati keshahihannya,adalah sebuah dalil yang jelas bahwa seseorang tidak boleh berbicara, kecuali pembicaraannya baik, dan bahwa pembicaraan tersebut mengandung hal yang bermanfaat. Maka jika seseorang ragu-ragu apakah suatu pembicaraan mengandung manfaat atau tidak, maka janganlah
berbicara.

“Perumpamaan lidah seperti
binatang buas yang liar. Jika engkau tidak
mengurungnya, dia akan menyerangmu.”

Nah…yuk mulai deh dari sekarang kita siap menjaga lisan kita…kamu pasti gak mau juga kan Cuma gara2 lidah kita yg salah ucap bisa mengakibatkan fatal semuanya, dijauhin dari temen-temen, gak disukai orang apalagi yg lebih menakutkan jika sudah tdk disukai oleh Allah…..Hiiii…..jangan sampe deeeh….!!

Beda pacaran dan ta'arruf

Diposting oleh Unknown | 07.15 | | 0 komentar »


Entah kapan waktunya sepertinya memang lupa,. Tapi masih ingat kejadiannya,.saat seorang presenter televise sedang membawakan acara dunia remaja dan problematikanya secara interaktif, dari sebrang telfon seorang remaja pemirsa bertanya kpd sang pmbawa acara,.”boleh gak pacaran ? boleh !. asalkan tidak berlebihan, jawab sang presenter.

Ketika ingat hal tersebut, jadi teringat sebuah pertanyaan “apakah sama pacaran dan ta’arruf ?
Pacaran,.. saya kurang faham ta’rif atau definisinya dalam bhs Indonesia apalagi tidak punya insklopedi bhs Indonesia, tapi yang saya fahami secara umum, dan dari realita yang terjadi kongkritnya, pacaran menurut fersi saya ialah “ terjadinya ikatan saling mencintai diantara insan berlainan jenis, sebenarnya itu sih sudah Fitrah , namun pada kenyataanya, pacaran tersebut dilanjutkan dgn wujud memadu kasih di tempat sepi,.. hiii, itu sih sudah melampui batas,. Dalam sebuah hadits rasulullah bersabda ,.

“Tidak halal seorang laki laki dan perempuan berduaan di tempat yg sepi, kecuali yang ketiganya adalah setan, (al-hadits)

Dalam sebuah ayat Allah berfirman ,.
.
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".(QS 24;30)

Dapatkah firman Alah tersebut terlaksana bila berduaan di tempat sepi dgn lawan jenis ???dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam Bukhari rasulullah bersabda
tercatat dari anak Adam nasibnya dari perzinahan,.dan dia pasti mengalaminya, kedua mata zinanya melihat, kedua telinga zinanya mendengar,lidah zinanya bicara, tangan zinanya memegang, kaki zinanya melangkah, dan hati berhasrat mengharap,lalu semua itu dibenarkan atau praktekkan oleh kelamin atau digagalkan (HR Bukhari)

Jadi apa yg banyak dilakukan oleh orang yang sedang dimabuk cinta dgn pacaran, sebenarnya sedang mendekati suatu pintu, yaitu pintu zina,

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.(QS 17 :32)

Intinya dalam pacaran sangat sulit untuk dikatakan tidak melampui batas, lalu apa sih ta’rruf itu ?

Ta’arruf adalah sebuah ungkapan dalam bahasa Arab yang artinya perkenalan,. namun jangan disangka sama dgn perkenalan istilah remaja kita sekarang, Ta’arruf bukan sekedar sebuah ungkapan, tapi adalah bagian sesuatu yang sangat sakral dari sebuah ritual yang kata rasulullah sabdakan separoh dari agama, yakni menikah,.
Ta’arruf adalah langkah awal untuk khitbah atau meminang, maka dalam ta’arruf sudah melibatkan pihak ke tiga sebagai perantara, dalam hal ini biasanya pihak lelaki,hal ini untuk mengetahui secara detil orang yang akan ia khitbah , ia memilih orang yang tidak hanya tsiqat atau jujur tapi juga mampu menyimpan rahasia ,untuk mengetahui pribadi seseorang yang menjadi pilihannya, hanya sebatas itu, lalu bila pihak wanita berkeberatan, tidak boleh ada paksaan dari si lelaki, dan dari si perantara haram ia membeberkan aib yang ia ketahui dari si akhwat.

Gimana !.. beda kan ta’arruf dgn pacaran ? pacaran adalah berkhalwat, namun ta’arruf adalah perkenalan, yang dibatasi,..untuk di ketahui kecocokan masing masing pihak,.gak boleh lebih dari itu, dan bila ada kecocokan segera di khitbah,lalu menikah.. setelah itu boleh pacarann..

Wallahu ‘alam bisshawab