pos giv






Rumahku Surgaku. Itulah harapan sebuah pernikahan. Memang, tidak mudah untuk mewujudkan harapan tersebut, dibutuhkan kerjasama yang harmonis diantara suami dan istri ketika mengarungi bahtera pernikahan. Selain itu, dibutuhkan pemahaman mengenai cara memelihara pernikahan agar tetap harmonis dan tahan terhadap badai ujian.  Berikut penjelasan praktis dan padat karya Syekh Umar Bakri Muhammad “Nasihat Indah Untuk Suami Istri”


Rasulullah SAW bersabda :

“ Yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik (perlakuannya) terhadap istri-istrinya dan aku adalah yang terbaik di antara kalian terhadap istri-istriku.”

Rasullullah SAW juga bersabda :

“ Tidak ada yang memuliakan wanita dengan sejati kecuali laki-laki yang pemurah (dermawan) dan tak seorangpun yang menghina mereka (wanita) kecuali laki-laki yang kasar.”



Tugas-tugas seorang suami kepada istrinya :

1. Hendaklah Anda selalu memperlihatkanlah wajah yang  menyenangkan ketika masuk ke rumah, ucapkan salam Islam “assalaamu’alaikum” dengan senyuman yang manis, raih tangannya dan peluklah istri Anda dengan mesra.

2. Ketika berbicara, untaikan kalimat yang manis serta memikat istri Anda. Usahakan istri Anda merasa benar-benar diperhatikan dan menjadikannya wanita paling khusus untuk Anda. Untaian kalimat  yang disampaikan kepadanya hendaknya jelas (ulangi jika perlu) dan panggillah istri Anda dengan sebutan yang dia sukai seperti ; manisku, sayangku, cintaku dan lain sebagainya.

3. Meskipun Anda mempunyai beban kerja yang banyak, luangkanlah waktu untuk beramah tamah dan bercengkerama dengan istri Anda. Hal ini juga  dilakukan oleh Rasulullah SAW dimana beliau juga beramah tamah dan menghabiskan waktu bersama para istri beliau, meskipun pada saat itu beliau juga penuh dengan pekerjaan serta beban tanggung jawab yang sangat besar.

4. Mainkanlah suatu permainan ataupun selingan yang menggembirakan bersama istri Anda. Hal ini dinyatakan dalam suatu hadist bahwa Rasullah SAW bersabda :

“ Semua hal yang  di dalamnya tidak menyebut nama Allah SWT, adalah suatu kesia-siaan, kecuali dalam empat hal : seorang laki-laki yang sedang bermain dengan istrinya, melatih kuda, membidik di antara dua sasaran, serta mengajarkan berenang.”

5. Membantu pekerjaan sehari-hari rumah tangga.  Usahakan Anda membantu dan menolong istri Anda dengan tugas-tugas keseharian rumah tangga Anda, seperti membeli makanan, mempersiapkan makanan,  membersihkan serta mengatur rumah, dan lain sebagainya. Hal-hal seperti ini akan membawa kebahagiaan tersendiri pada diri istri Anda dan tentu saja akan semakin memperkuat cinta Anda dan hubungan Anda bersama sang Istri.

6. Usahakan musyawarah selalu menghiasi rumah tangga Anda. Bermusyawarahlah dengan istri Anda, dalam setiap permasalahan. Pendapat yang di sampaikan Ummu Salamah kepada Rasulullah SAW pada saat perjanjian Hudaibiyyah adalah suatu kejadian yang sangat terkenal. Hal ini merupakan cara yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW untuk bermusyawarah dengan para istri dan para sahabat beliau.

7. Ketika Istri Anda sedang berkunjung ke tempat saudaranya, teman-temannya, serta orang-orang saleh, maka temanilah istri Anda.

8. Tata cara melakukan perjalanan dan meninggalkan istri di rumah. Jika Anda tidak bisa membawa serta istri Anda dalam perjalanan, maka ucapkanlah selamat tinggal dengan penuh rasa sayang, bekalilah istri Anda dengan persediaan kebutuhan sehari-hari dan uang secukupnya, mintalah istri Anda untuk mendo’akan Anda, sering-seringlah untuk menghubungi istri Anda. Jangan lupa untuk meminta pertolongan kepada orang yang Anda percayai untuk menjaga keluarga Anda selama Anda bepergian. Persingkat perjalanan Anda jika dirasa sudah tidak penting lagi dan pulanglah dengan membawa oleh-oleh. Hindari untuk pulang pada malam hari atau pada saat-saat yang tidak diharapkan.

9. Dukungan keuangan. Tumbuhkanlah sikap dermawan pada diri Anda (tidak pelit) dalam urusan pengeluaran rumah tangga Anda, tentunya harus sesuai dengan kemampuan keuangan Anda. Dukungan keuangan yang baik  (tidak boros tentunya) akan sangat berguna untuk memelihara kestabilan perkawinan Anda.

10. Buatlah diri Anda agar selalu berbau harum dan perindah penampilan Anda . Allah SWT itu indah dan Dia menyukai keindahan. Maka selalu bersihlah Anda, rapi, dan pakailah parfum. Ibnu Abbas r.a. berkata :

“ saya menyukai keindahan diri saya sendiri untuk istri saya, seperti halnya saya menyukai keindahan istri saya untuk saya.”

11. Tentang hubungan seksual. Merupakan tugas dari suami untuk mencukupi kebutuhan serta hasrat seksual sang istri. Bisa jadi sekali waktu istri Anda sedang berada dalam masa yang sangat prima berkenaan dengan kesehatan fisik dan psikologisnya.

12.Penuh perhatian. Seorang suami muslim harus sangat perhatian dan penuh perasaan terhadap istrinya. Istri Anda pasti mengalami dan melewati bermacam-macam perubahan baik secara fisik dan psikologis. Pada saat-saat seperti itu, istri Anda sangat memerlukan suatu perlakuan yang mesra dan penuh perhatian, agar istri Anda bisa menghapus kesusahan dan kesedihan yang sedang dialaminya, serta menenangkan perasaannya yang mudah tersentuh.

13. Jagalah kerahasiaan perkawinan Anda. Diriwayatkan dalam sebuah hadist oleh Abu Sa’id Al-Khudry bahwa Rasulullah SAW bersabda :

“ Sungguh di antara orang yang paling buruk di hadapan Allah SWT pada saat hari kebangkitan adalah laki-laki yang mendatangi istrinya untuk melakukan hubungan badan, dan dia membeberkan rahasia itu (tentang hubungan badan) kepada yang lain.”

14. Bekerja sama dalam melakukan ibadah kepada Allah SWT, sholat berjama’ah dan selalu tingkatkan aktifitas Anda dalam beribadah kepada Allah SWT, seperti bersedekah, dzikir (mengingat Allah SWT), dan sholat pada malam hari (qiyamul lail). Rasulullah SAW bersabda :

“ Semoga rahmat Allah SWT dilimpahkan kepada laki-laki yang bangun pada malam hari dan membangunkan istrinya untuk sholat bersamanya, dan jika dia menolak maka percikkan air ke wajahnya”.

15. Selalu menunjukkan rasa hormat kepada keluarga dan teman istri Anda.

16.  Usahakan untuk mendidik istri Anda tentang islam dan berilah istri Anda nasehat-nasehat.

17. Cemburu yang sewajarnya.

18. Bersabar dan berlaku lembutlah kepada istri Anda. Kendalikan amarah Anda dan buatlah sang istri untuk menghilangkan keragu-raguannya terhadap Anda, dan nasehatilah dia ketika melakukan suatu kesalahan.

19. Jadilah pema’af  dan tegurlah istri Anda dengan cara yang baik dan sampaikan pada saat yang benar-benar tepat.

20. Jadilah seorang suami muslim yang sejati, dan terapkan semua yang pernah dibaca dan dipahami tentang Islam,  dengan arif dan bijaksana.




(arrahmah.com)




“Nasihat Indah untuk Suami Istri”, karya Syekh Umar Bakri Muhammad, bagaimana para istri memikat suami mereka. Semoga bermanfaat!


1. Anda adalah sekuntum mawar yang sedang bersinar di rumah anda. Buatlah di saat suami anda masuk ke rumah, dia merasa bahwa kecantikan dan keharuman mawar tersebut, tidak bukan dan tidak lain hanyalah untuknya seorang.

2. Bagaimana caranya agar suami anda itu bisa merasa damai dan nyaman, baik dengan perbuatan ataupun dengan kata-kata? Hal itulah yang secara terus menerus anda selalu usahakan untuk suami anda. Untuk kesempurnaannya, lakukan itu dengan sepenuh jiwa.

3. Sopan dan penuh perhatianlah anda ketika berbincang-bincng dan berdiskusi, jauhkanlah perdebatan dan sikap keras kepala untuk mengemukakan pendapat anda.

4. Pahami pula kebenaran dan keindahan prinsip-prinsip islam di balik kelebihan sang suami terhadap anda selaku istri, yang memang terkait dengan kodrat seorang wanita, dan janganlah hal ini dianggap sebagai sesuatu yang dzalim (penindasan).

5. Lembutkanlah suara anda ketika berbicara dengan sang suami dan pastikan suara anda tidak meninggi pada saat dia bersama anda. Diriwayatkan dalam sebuah hadist, bahwa Rasulullah SAW bersabda; “Seorang istri yang menyakiti suaminya di dunia, bidadari calon istrinya di surga akan berkata; ‘Jangan kamu sakiti dia! Semoga Allah memusuhimu. Sesungguhnya di sisimu dia hanya sebagai seorang tamu. Dia akan meninggalkanmu menuju kami’.” (HR. At-Tirmidzi)

6. Pastikan anda bangun pada malam hari untuk melakukan shalat malam secara rutin (qiyamul lail), hal ini akan membawa kecerahan dan kebahagiaan pada perkawinan anda, sungguh mengingat Allah SWT akan membawa ketenangan pada hati anda. “Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati (senantiasa) menjadi tenteram (tenang).” (QS. Ar-Ra’d [13]: 28)

7. Bersikaplah diam ketika suami anda sedang marah dan jangan tidur kecuali dia mengijinkannya. Dalam kitab Shahih (Al-Bukhari) dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda; “Apabila seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya, namun si istri menolak untuk datang, lalu si suami bermalam (tidur) dalam keadaan marah kepada istrinya tersebut, niscaya para malaikat melaknat si istri sampai ia berada di pagi hari.”

8. Berdirilah dekat suami anda ketika dia sedang memakai baju dan sepatunya.

9. Buatlah suami anda merasa bahwa anda menginginkan sang suami untuk mengenakan baju yang anda pilih buat dia, pilihlah pakaian itu oleh anda sendiri.

10. Anda harus sensitif dan memahami kebutuhan suami anda, untuk menjadikan pernikahan anda menjadi yang terbaik tanpa menghabiskan waktu anda. Dari Thalaq bin Ali, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda; “Suami mana saja yang memanggil istrinya untuk memenuhi hajatnya, maka si istri harus/wajib mendatanginya (memenuhi panggilannya) walaupun ia sedang memanggang roti di atas tungku api.”

11. Ketika ada perselisihan pendapat, hendaknya anda tidak menunggu agar sang suami meminta maaf kepada anda (jangan jadikan hal ini sebagai prioritas utama harapan anda) mengalahlah demi kebaikan anda dan pasangan, kecuali kalau suami anda secara sadar mengakuinya.

12. Rawatlah penampilan dan pakaian suami anda, biarpun kelihatannya suami anda malas untuk merawat dan memakainya, tapi yakinlah bahwa dia akan menyukainya sebagaimana teman-temannya juga akan menyukainya.

13. Hendaknya anda tidak selalu mengandalkan suami anda untuk berkeinginan melakukan hubungan badan. Sekali-kali anda mulailah lebih dulu, tentu pada saat yang tepat.

14. Di malam hari, jadilah seperti pengantin baru buat suami anda, janganlah anda beranjak tidur lebih dulu dari sang suami, kecuali kalau dirasa sangat perlu.

15. Janganlah menunggu atau mengharapkan balasan dari semua perbuatan dan kebiasaan baik anda, banyak suami karena kesibukan kerjanya, gampang melupakan untuk melakukan hal tersebut, atau secara tidak sengaja lupa untuk menyampaikan penghargaan yang semestinya kepada anda.

16. Hendaknya berbuat sesuai dengan keadaan dan kemampuan keuangan yang ada, dan jangan meminta sesuatu yang berlebihan dan mahal.
17. Ketika suami anda baru pulang dari perjalanan yang lama ataupun bepergian dari tempat yang jauh, sambutlah dia dengan wajah yang ceria dan tunjukkanlah bahwa anda sangat merindukan kedatangannya.

18. Ingatlah selalu bahwa keberadaan sang suami adalah salah satu sarana mendekatkan diri anda kepada Allah SWT.

19. Pastikan Anda untuk selalu memperbaharui dan merubah bentuk penampilan anda, sebagai tanda dan ungkapan kasih anda menyambut suami tercinta.

20. Ketika sang suami meminta sesuatu untuk melakukan hal-hal tertentu, maka pastikan anda melakukannya dengan sigap dan sepenuh hati, jangan sampai anda merasa enggan dan terlihat lamban.




(arrahmah.com)





Islam adalah agama yang indah namun santun. Pun dalam adab berhubungan suami istri dan menjalin kemesraan, Rasullulah Muhammad saw memberikan teladan yang bisa kita contoh pengamalannya. Sebagai insan mulia Baginda senantiasa memberikan kasih sayang dan bersikap lemah lembut terhadap para istri Baginda. Beberapa hadist berikut menggambarkan betapa mesranya Rasul memperlakukan para Ummu Mukminin ini.

1. Mencium isteri

Dari Aisyah ra bahwa Rasulullah saw biasa mencium isterinya setelah  wudhu’  kemudian baginda shalat dan tidak mengulangi wudhu’nya”[HR.’Abdurrazaq].

Dari  Hafshah, puteri Umar ra sesungguhnya  Rasulullah saw  biasa mencium  isterinya  sekalipun  sedang  puasa. [ HR.Ahmad ]

2. Tidur  dalam  satu  selimut  bersama  isteri

Dari  Atha bin Yasar: Sesungguhnya  Rasulullah saw dan Aisyah ra biasa  mandi  bersama  dalam  satu  bejana. Ketika Baginda  sedang  berada dalam  satu  selimut dengan Aisyah, tiba-tiba Aisyah bangkit. Rasul kemudian  bertanya “Mengapa engkau  bangkit ?” Aisyah  menjawab “Karena  aku  sedang haidh wahai  Rasulullah. Kemudian Rasulullah berkata “Kalau  begitu pergilah,  lalu  berkainlah dan dekatlah  kembali denganku.” Aisyah pun masuk lalu berselimut  bersama  beliau.” [HR  Sa’id bin  Manshur]

3. Mandi  bersama  isteri

Dari  ‘Aisyah ra , ia berkata. “Aku biasa mandi bersama Rasulullah dalam satu  bejana. Kami biasa bersama-sama memasukkan tangan kami ( kedalam bejana)”  [ HR. ‘Abdurrazaq  dan  Ibnu  Abu Syaibah]

3. Meminta isteri memberi minyak wangi pada badan Baginda

Aisyah  berkata, “Sesungguhnya  Nabi  saw  apabila  meminyaki  badannya beliau  memulai  dari auatnya  dan  mengolesinya  dengan  nurah ( sejenis bubuk  pewangi ),dan  isterinya  meminyaki  bagian lain  seluruh tubuhnya.”  ( HR  Ibnu Majah )

Dari ‘Aisyah ra , ia berkata , “Saya meminyaki badan Rasulullah saw pada  hari  raya ‘Idul Adha  setelah  beliau  melakukan jumrah ‘aqabah .” [HR Ibnu ‘Asakir]

4. Tetap bermesraan meski Istri sedang haidh

Dari Aisyah ra ia berkata. “Aku biasa menyisir rambut Rasulullah saw , saat  itu  aku sedang haidh “. [HR.Ahmad]

Dari ‘Aisyah ra, ia berkata, ”Saya biasa mandi bersama Rasulullah saw dengan  satu  bejana, padahal  kami  sama-sama dalam  keadaan junub. Aku biasa  menyisir  rambut  Rasulullah  ketika  beliau  menjalani I’tikaf  di masjid dan aku  sedang  haidh. Beliau  biasa  menyuruh  aku  menggunakan  kain ketika  aku  sedang  haidh , lalu  beliau  bermesraan  denganku.”[HR.’Abdurrazaq dan  Ibnu Abi Syaibah]

Dari ‘Aisyah ra, ia berkata , “Aku  penah  tidur  bersama  Rasulullah saw diatas satu tikar ketika aku sedang haidh. Bila darahku menetes  ke tikar itu, beliau mencucinya dibagian yang terkena tetesan darah dan beliau  tidak berpindah  dari  tempat  itu, kemudian beliau sholat ditempat itu pula, lalu Baginda berbaring kembali  di sisiku. Bila darahku menetes lagi ke tikar itu, beliau  mencuci  di bagian  yang  terkena  darah  itu  dan  tidak  berpindah dari tempat itu, kemudian beliaupun sholat diatas tikar itu “ [HR. Nasa’i ]

5.Minum  bergantian  pada  tempat  yang  sama.

Dari  ‘Aisyah  dia  berkata ,” Saya  biasa  minum  dari  mud  yang  sama ketika  haidh,  lalu  Rasulullah  mengambil  mud  tersebut  dan  meletakkan kemulutnya  ditempat  saya  meletakkan  mulut  saya,  lalu  beliau  minum, kemudian  saya  mengambil  mud, lalu  saya  menghirup  isinya,  kemudian beliau  mengambil  dari  saya , lalu  beliau  meletakkan  mulutnya  pada tempat  saya  meletakkan  mulut  saya , lalu  beliaupun  menghirupnya.”  ( HR.’Abdurrazaq  dan Sa’id  bin  Manshur ).

6.Memberikan panggilan mesra

Rasululah saw  biasa  memanggil Aisyah  dengan  beberapa  nama  panggilan yang  disukainya, seperti ‘Aisy dan Humaira ( pipi merah delima ).

Dan bila Aisyah marah Rasullullah akan meredakannya dengan lemah lembut.

Rasulullah saw  biasa memijit  hidung ‘Aisyah  jika  ia  sedang  marah  dan beliau  berkata, “Wahai Uwaisy, bacalah do’a “ Wahai Tuhanku, Tuhan Muhammad, ampunilah  dosa-dosaku, hilangkanlah  kekerasan  hatiku, dan lindungilah  diriku dari fitnah yang menyesatkan.” [HR. Ibnu Sunni ]

7. Memberi hadiah

Dari Ummu Kaltsum binti Abu Salamah , ia berkata, ”Ketika  Nabi saw menikah  dengan ku beliau bersabda, “Sesungguhnya aku pernah hendak memberi hadiah kepada Raja Najasyi sebuah pakaian berenda dan beberapabotol minyak  kasturi , namun  aku mengetahui  bahwa  ternyata  Raja  Najasyi  telah meninggal  dunia  dan  aku mengira  hadiah  itu  akan  dikembalikan. Jika  hadiah  itu dikembalikan kepadaku, aku akan memberikannya kepadamu.” Ummu Kultsum  berkata,”Ternyata keadaan Raja Najasyi seperti yang disabdakan Rasulullah saw  dan hadiah itu dikembalikan kepada beliau, lalu beliau memberikan kepada masing-masing isterinya satu botol minyak kasturi, sedang sisa minyakkasturi dan  pakaian  tersebut  beliau berikan  kepada  Ummu Salamah.” [HR .Ahmad ]

8.Segara menemui isteri jika tergoda


Dari  Jabir: Sesungguhnya  Rasulullah saw pernah melihat wanita, lalu  beliau masuk  ketempat  Zainab, lalu  beliau  tumpahkan  keinginan  beliau  kepadanya , lalu  keluar  dan  bersabda. “ Wanita  kalau  menghadap , ia  menghadap  dalam rupa  setan (menggoda). Bila seseorang diantara kamu  melihat  seorang wanita yang menarik, hendaklah ia datangi isterinya, karena  pada  isteri ada hal yang sama dengan yang ada pada wanita itu.” [HR.Tirmidzi]. (670)

NOORMUSLIMA.COM-

Menanamkan kesabaran

Diposting oleh Unknown | 18.33 | | 0 komentar »

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',

“ (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (QS 2;45 s/d 46)

Sabar adalah pukulan pertama atau perisai di kala musibah datang menimpa, agar kondisi psikologis kita tetap stabil, adapun shalat sebagai media untuk kita mengadu dan berkeluh kesah kepada Allah, karena shalat adalah ibadah formal di mana seorang hamba bagaikan mi’raj (naik ) menghadap khalikknya (penciptanya).

“Sesungguhnya shalat itu memang berat, terkecuali bagi orang yang khusu, yakni seorang hamba yang menanamkan dan menumbuhkan keyakinan dalam dirinya , bahwa ia akan kembali kepada Allah, namun bukan sekedar kembali ,karena Allah menggunakan istilah “MULAQU , yang maknanya berjumpa kembali setelah lama tidak bertemu, dan pertemuan dengan Allah dalam rangka pertanggung jawaban terhadap amanah yang dibebankannya.

Dan sekali lagi.., sabar dalam taqwa, sabar dalam ma’siat dan sabar dalam musibah, adalah aset bahkan menjadi investasi berharga bagi seorang hamba.



Belajar sabar dan ikhlas

Diposting oleh Unknown | 08.35 | | 0 komentar »



Pada umumnya kita semua bisa lebih sabar, disaat kita di uji Allah dengan hal yang menyenagkan, tapi saat kita di uji Allah dengan ujian yang tidak menyenangkan, seperti ujian kesulitan, ujian kehilangan dan atau musibah maka kebanyakan dari kita, akan merasa begitu sulit menerimanya dan sulit untuk bisa sabar.

Ujian kesulitan, ujian kehilangan, kekurangan musibah, penyakit,  kemiskinan, adalah perkara biasa yang dihadapi oleh manusia selama hidup di dunia ini.  Perhatikan firman Allah SWT berikut ini “ Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah [2] : 155-157).
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? (QS. Al ‘Ankabuut [29] : 2)

Ketahuilah, sabar akan sangat sulit dilakukan, apabila kita tidak mampu menyadari, bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, pada hakikatnya hanyalah ujian. Harta yang kita miliki, karir yang bagus, rumah dan mobil mewah yang kita miliki, anak dan keluarga, itu semua adalah ujian dari Allah dan titipan Allah. Apakah kita bersyukur atau menjadi kufur?
Kita harus memahami dengan sebaik-baiknya bahwa Allah lah pemilik yang sebenar-benarnya atas segala sesuatu apapun yang kita miliki di dunia ini. Dengan menyadari bahwa semua yang kita miliki sebenarnya adalah milik Allah dan titipan Allah, maka begitu Allah mengambilnya dari kita, insya Allah kita akan lebih mudah merelakannya. Karena kita menyadari, bahwa semua itu adalah milik Allah dan titipan Allah.  Dan yang namanya titipan, suatu saat nanti memang pasti akan kembali pada pemiliknya, kapanpun pemiliknya menghendaki apa yang dititipkan kembali atau mau mengambilnya dari kita, maka kita harus dengan rela memberikannya.

Jadi, jangan menjadi stres, terpukul dan merasa kehilangan yang sangat berat, apabila kemarin kita masih punya mobil, sekarang sudah tidak lagi, jangan stres dan bersedih hati apalagi sampai meratapi nasib, apabila bulan kemarin usaha kita masih sukses, sedangkan sekarang kita mengalami kegalalan yang besar.

Karena sesungguhnya dengan adanya musibah, maka seorang hamba akan mendapatkan pengampunan dari Allah SWT. Perhatikan sabda Rasulullah saw berikut ini:  “Tak seorang muslim pun yang ditimpa gangguan semisal tusukan duri atau yang lebih berat daripadanya, melainkan dengan ujian itu Allah menghapuskan perbuatan buruknya serta menggugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu yang menggugurkan daun-daunnya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Ketahuilah dan yakinlah, bahwa sesungguhnya dalam setiap cobaan berat yang Allah SWT berikan untuk kita, maka ada hikmah dan pahala yang besar yang menyertainya. Seperti sabda  Rasulullah SAW, “Sesungguhnya pahala yang besar itu, bersama dengan cobaan yang besar pula. Dan apabila Allah mencintai suatu kaum maka Allah akan menimpakan musibah kepada mereka. Barangsiapa yang ridha maka Allah akan ridha kepadanya. Dan barangsiapa yang murka, maka murka pula yang akan didapatkannya.” (HR. Tirmidzi, dihasankan al-Albani dalam as-Shahihah [146]).

Rasulullah SAW  bersabda :  “Tiada henti-hentinya cobaan akan menimpa orang mukmin dan mukminat, baik mengenai dirinya, anaknya, atau hartanya sehingga ia kelak menghadap Allah SWT dalam keadan telah bersih dari dosa (HR. Tirmidzi).
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seseorang mendapatkan pemberian yang lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kita harus rela menerima segala  ketentuan  Allah  dan menyadari bahwa apapun yang terjadi, sudah ditetapkan Allah SWT dalam Lauhul Mahfuzh. Kita wajib menerima segala ketentuan Allah dengan penuh keikhlasan. Allah SWT berfirman :  “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS al-Hadid [57] : 22)

Apabila kita ditimpa musibah baik besar maupun kecil, sebaiknya kita mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya-lah kami kembal). ini dinamakan dengan kalimat istirja’ (pernyataan kembali kepada Allah SWT). Kalimat istirja’ akan lebih sempurna lagi jika ditambah, setelahnya dengan doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW  sebagai berikut :“Ya Allah, berilah ganjaran atas musibah yang menimpaku dan gantilah musibah itu yang lebih baik bagiku.”  Barangsiapa yang membaca kalimat istirja’ dan berdo’a dengan doa di atas niscaya Allah SWTakan menggantikan musibah yang menimpanya dengan sesuatu yang lebih baik. (Hadits riwayat Al Imam Muslim 3/918 dari shahabiyah Ummu Salamah.)
Rasulullah SAW bersabda, “Apabila ada anak salah seorang hamba itu meninggal maka Allah bertanya kepada malaikat-Nya, ‘Apakah kalian mencabut nyawa anak hamba-Ku?’. Maka mereka menjawab, ‘Ya.’ ‘Apakah kalian telah mencabut nyawa buah hati hamba-Ku?’. Maka mereka menjawab ‘Ya.’ Lalu Allah bertanya, ‘Apa yang diucapkan oleh hamba-Ku?’. Mereka menjawab, ‘Dia memuji-Mu dan beristirja’ -membaca innaa lillaahi dst-..’ Maka Allah berfirman, ‘Bangunkanlah untuk hamba-Ku itu sebuah rumah di surga, dan beri nama rumah itu dengan Bait al-Hamd.’.” (HR. Tirmidzi, dihasankan al-Albani dalam as-Shahihah [1408]).

Perhatikan sabda Rasulullah SAW berikut ini : “Sungguh mengagumkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik. Dan hal itu tidak akan diperoleh kecuali oleh seorang mukmin. Apabila dia mendapatkan kesenangan, maka dia bersyukur. Maka hal itu merupakan kebaikan baginya. Dan apabila dia tertimpa kesusahan maka dia bersabar. Maka itu juga merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim)

Setiap amalan akan diketahui pahalanya kecuali kesabaran, karena pahala kesabaran itu, tanpa batas. Sebagaimana firman Allah SWT  “Sesungguhnya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan ganjaran/pahala  mereka tanpa batas.” (Az Zumar: 10)
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan, yang bila kita renungkan dan pahami dengan sebaik-baiknya,  insya Allah bisa membuat kita semua bisa sabar dan ikhlas dalam menghadapi ujian-Nya yang paling berat sekalipun :

Kita harus percaya pada jaminan Allah bahwa : ”Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS Al Baqarah [2] : 286).   Allah SWT yang memiliki diri kita, sangat tahu kemampuan kita, jadi tidak akan mungkin Allah memberikan ujian yang melebihi batas kemampuan kita.
Sebenarnya, kita semua pasti mampu untuk bisa sabar dalam segala ujian dan segala keadaan, asalkan kita kuat iman.

Coba kita tanyakan pada diri kita, saat kita ditimpa suatu ujian kesulitan, kesedihan dan atau kehilangan, apa manfaat yang bisa kita ambil kalau kita tidak sabar dan tidak mengikhlaskannya? Apakah dengan ”tidak sabar” dan ”tidak ikhlas” nya kita, maka bisa menghadirkan kenyamanan untuk kita? Atau bisa membuat ujian tersebut tidak jadi datang atau tidak jadi menimpa kita? Sekarang mari kita pikirkan kembali, kita sabar atau tidak sabar, ikhlas atau tidak ikhlas, ujian kesulitan / kesedihan atau musibah tetap terjadi dan menimpa kita kan?  Jadi lebih baik kita terima dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Bila kita bisa sabar dan ikhlas menerimanya, maka insya Allah, tidak akan terasa berat lagi ujian tersebut, percayalah. Dan ingat, dalam sabar, terkandung ridha Allah SWT. Dan ridha Allah SWT terhadap kita, adalah segalanya.

Kita harus selalu baik sangka kepada Allah SWT dan jangan pernah sekalipun meragukan dan mempertanyakan keputusan, ketetapan, pengaturan dan ketentuan Allah.  Kita harus bisa sabar dan ridha terhadap apapun keputusan, ketetapan dan pengaturan-Nya. Kalau kita masih merasa tidak puas dengan semua keputusan, ketetapan, pengaturan dan ketentuan Allah itu, maka cari saja Tuhan selain Allah.  Perhatikan firman-Nya dalam hadits Qudsi : 
”Akulah Allah, tiada Tuhan melainkan Aku. Siapa saja yang tidak sabar menerima cobaan dari-Ku, tidak bersyukur atas nikmat-Ku dan tidak ridha dengan ketentuan-Ku, maka bertuhanlah kepada Tuhan selain Aku.” (hadist ini diriwatkan oleh al-Thabrani dalam Al-Mu’jam al-Kabir melalui jalur Abu Hind al-Dari)

Karena itu, marilah kita sabar dan ikhlas dalam segala keadaan, yakinlah bahwa janji Allah pasti benar. Percayalah, sabar dan ikhlas, akan membuahkan kebahagiaan hidup.



♥Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh♥

"KETIKA KEGAGALAN MENYAPA HIDUP MU "

❥Ingatlah, itu bukan hal yang buruk..

❥Jangan biarkan gelisah menyelimuti diri..

❥Biarkan ia hadir..Tapi tidak untuk menghentikan langkahmu..

❥Tidak untuk membunuh semangatmu..

❥Buktikanlah..Bahwa kegagalan itu membuatmu bangkit..

❥Mengokohkan berdirimu..

❥Membukakan mata hatimu agar lebih bijaksana menatap kehidupan..

❥Sempatkanlah diri ‘tuk bersyukur apapun keadaanya..

❥Agar kau dapat mengambil hikmah di setiap episode kehidupan yang kau lalui..

❥Terus tumbuhkan semangat itu..

❥Semoga ada harapan baru disetiap terbit sang fajar..Aamiin.




♥Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh♥

✽Tanggung Jawab Suami Selepas Ijab Qabul,Setelah Ijab Qabul Terucap✽

”Saya terima nikahnya si..binti si..dengan mas kawin...di bayar tunai..”.

❥ Singkat, padat dan jelas.
Tapi tahukan makna “perjanjian atau ikrar” tersebut?
Itu tersurat. Tetapi apa pula yang tersirat?

Yang tersirat ialah :

❥ Artinya: ”Maka aku tanggung dosa-dosanya si dia (perempuan yang ia jadikan istri) dari ayah dan ibunya.Dosa apa saja yang telah dia lakukan..

❥ Dari tidak menutup aurat hingga ia meninggalkan shalat.Semua yang berhubungan dengan si dia (perempuan yang ia jadikan istri), aku tanggung dan bukan lagi orang tuanya yang menanggung. Serta akan aku tanggung semua dosa calon anak-anakku”.

❥ Aku juga sadar,sekiranya aku gagal dan aku lepas tangan dalam menunaikan tanggung jawab,maka aku fasik,suami yang dayus dan aku tahu bahwa nerakalah tempatku karena akhirnya isteri dan anak-anakku yang akan menarik aku masuk kedalam Neraka Jahanam.. dan Malaikat Malik akan melibas aku hingga pecah hancur badanku..

❥ Akad nikah ini bukan saja perjanjian aku dengan si isteri dan si ibu bapak isteri, tetapi ini adalah perjanjian terus kepada ALLAH Subhanahu Wata'ala ".

❥ Jika aku GAGAL (si Suami)?
”Maka aku adalah suami yang fasik,ingkar dan aku rela masuk neraka.Aku rela malaikat menyiksaku hingga hancur tubuhku”.
(HR. Muslim)

Duhai para istri..

❥ Begitu beratnya pengorbanan suamimu terhadapmu.Karena saat Ijab terucap,Arsy-Nya berguncang karena beratnya perjanjian yang dibuat olehnya di depan ALLAH,dengan disaksikan para malaikat dan manusia..

❥ Maka andai saja kau menghisap darah dan nanah dari hidung suamimu,maka itupun belum cukup untuk menebus semua pengorbanan suami terhadapmu..
Mudah-mudahan jadi pengalaman bagi yang sudah nikah maupun yang belum..

❥ SubhanALLAH. beratnya beban yang di tanggung suami. Bukankah untuk meringankan tanggung jawabnya itu berarti seorang istri harus patuh kepada suami,menjalankan perintah ALLAH dan menjauhi larangan-NYA?..
Juga mendidik putra-putri kita nanti agar mengerti tentang agama dan tanggung jawab..

❥ Semoga kita semua menjadi orang tua yang dapat memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita kelak dengan agama dan cinta kasih sehingga tercipta keluarga kecil yang sakinah,mawaddah,dan warahmah..

❥ Sahabat, semoga kita selalu dalam lindungan-NYA yang dilimpahkan kesehatan,kebahagiaan,keselamatan dan kemudahan untuk selalu beribadah kepada-NYA..

Aamiin Yaa Rabbal'alamiin


#IwanDhaniArdika