pos giv

Betapa banyak di antara kita saat taklim , saat belajar al-Qur,an tidak dilakukan dengan kusyu, tidak fokus , bertemunya kita dengan teman baru , dengan teman lama nyaris membuat kita abai kita sedang di mana , bersama siapa dan sedang apa , sehingga cengkrama kita , suara kita yang nyaris lebih terdengar dari suara guru menjadikan tempat kajian bukan lagi area  untuk mendapat ilmu.


Allah menggambarkan sikap orang kafir terhadap al-Qur,an , di mana mereka selalu membuat hiruk pikuk saat al-Qur,an di baca , di bahas , di tafsirkan makna maupun maksudnya , tujuannya agar yang belajar tidak mendapat manfaat apa pun dari al-Qur,an.

Semoga kita di jauhkan dari prilaku orang orang kafir yang Allah jelaskan melalui ayat-Nya .. aamiinn.

Menasehati apa memojokkan ?

Diposting oleh Unknown | 20.06 | | 0 komentar »
Tawassaw bil haq tawassau bissabr. (saling berpesar dengan yang haq dan saling berpesan dengan kesabaran)
Saling menasehati adalah kewajiban seorang Muslim kepada muslim yang lain, tujuannya  untuk menjaga ‘ezzah atau kehormatan kaum muslimin agar terjaga dari perilaku munkar dan ucapan ucapan keji dan sia sia.

Al-haq (kebenaran) adalah prinsip dalam menyampaikan pesan adapun sabar adalah tahapan dan strategi agar pesan dapat diterima dengan simpatik bukan antipati

Namun sayang  al haq yang harus disampaikan kadang tidak diiringi dengan kesabaran , inginnya instan , inginnya langsung di fahami. Contohlah  rasulullah . ketika di dzalimi penduduk taif, dengan kesabaran dan doanya , pesan itu dapat terealisasi dan terwujud meski ketika beliau telah tiada.

Akhlaq adalah seni menyampaikan dakwah , seni untuk mengambil hati , seni untuk mendapat kepercayaan , seni mendapatkan simpatik, sehingga rasul mulia digelari “al-amin , sehingga musuhpun segan.

Karena boleh jadi , ketika kita menegur pelaku dosa yang kecil, lalu kita menghujat kesalahannya dengan argumen ayat dan haditz tanpa ahklaq yang baik , yang terjadi dosa kita karena salah dalam menyampaikan lebih besar ,

atau jangan jangan kita bukan menasehati tapi sedang memamerkan kepiawaian kita dalam memilah dan memilih ayat atau hadits yang sesuai dengan objek masalah, agar orang segan kepada kita. 

Naudzu billah tsumma naudzu billah , wa ‘eyyadu billah.