Dari Abu HUrairah RA berkata “bersabda Rasulullah SAW. Pandanglah orang yang lebih rendah dari kalian dan jangan kamu pandang orang yang lebih tinggi dari kalian, hal itu lebih menyelamatkan agar kamu tidak memandang remeh nikmat Allah (HR Bukhari Muslim) Subulussalam (syarah Bulughul Maram bab kitabuj Jami’ hadits no 2.
Membaca Hadits sepertinya kita sedang di tausiahi /nasihati oleh Rasulullah, inti pesannya di atas agar kita bersikaf rendah hati dan Qana’ah, betapa banyak orang yang lebih sengsara dari kita, apa yang di sampaikan beliau bukanlah sarana untuk menghibur diri, melainkan agar tumbuh rasa empati kepada sesama , sambil mensyukuri nikmat Allah meski kita anggap sedikit, sebab Allah maha Tahu kadar rizeki atau takaran yang pas buat kita, agar kita tidak melenceng dari jalannya, itu juga bila Allah menghendaki rizeki itu menjadi sarana untuk kita Taqarrub Kpd Allah, sebab ada juga rizeki yang kelak menjadi bencana bagi pemiliknya manakala ia tidak menggunakannya di jalan Allah.
Tentunya apa yang dimaksud memandang ke bawah adalah dalam masalah yang bersifat duniawiyah, namun untuk masalah Ukhrawi tentunya kita harus melihat ke atas , itulah yang di sebut dalam ungkapan sebuah ayat yang berbunyi ‘ FASTABIQUL KHAIRAT ,yakni berlomba-lomba dalam kebaikan, yakni, bagaimana kita menjadi yang terbaik dalam penilaian Allah, tanpa kita harus merasa risih dan rendah diri kepada manusia, sebab penilaian Allah bukan pada strata sosial dan ekonomi namun dalam hal ke taatan dan ke taqwaan.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.(QS 49;13)
Namun boleh juga dalam masalah duniawiyah kita melihat ke atas sebagai motivasi untuk mencapai sesuatu, bukan lantaran iri atau dengki Kepada yang lebih berhasil dari kita atau lebih tinggi statusnya di mata masyarakat, tapi semata-mata karena tuntunan keadaan yang mengharuskan kita harus selalu dapat mengcover semua kebutuhan utama, baik sebagai kepala keluarga, atau pribadi . bukankah rasul juga bersabda “ KADAL FAQRU AY YUKUNA KUFRAN (kefakiran akan menjerumuskan seseorang kepada ke kafiran) betapa banyak terjadi tindakan kriminal yang dimotivasi masalah ekonomi,..
Dalam masalah akherat pun sesekali boleh kita melihat ke bawah, namun dalam hal ini jangan salah faham karena yang saya maksud adalah manakala kita terjerumus dalam dosa, masih ada orang yang amalnya biasa-biasa saja juga terjerumus dalam dosa, kita bukan malaikat,dan Allah selalu membuka pintu Taubat ini agar kita tidak berputus asa dari rachmad Allah lantaran kita merasa banyak dosa yang seakan-akan tidak ter ampunkan.
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.(QS 28;77)
Wallau a’lam bissawab.
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar
Posting Komentar
Sampaikan komentar anda di bawah ini