Kalau Sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir. (QS 59;21)
Alangkah indahnya perumpamaan atau majaz pada ayat di atas,. Mungkin (menurut saya)dalam ayat tersebut Allah sedang membandingkan atau menyindir manusia (hatinya) dengan gunung , yakni “betapa gunung yang tercipta dari batu menjadi pecah berkeping-keping lantaran takutnya kepada Allah padahal gunung tak punya mata untuk melihat tak punya telinga untuk mendengar juga tak punya hati untuk merasa, namun kegagahannya tak ada arti manakala , andaikata ayat al-Qur,an diturunkan kepada nya Allah menjelaskan sifat absoludnya dengan kata ”pasti.
Bagaimana dengan manusia yang hatinya secara fisik lembut , berapa ayat ,. Bukan hanya beberapa ayat tapi sudah beberapa surat yang kita dengar bahkan hafal , tapi sejauh mana ayat yang Mulia tersebut dapat menyentuh dan meluluhkan kekerasan hati kita, tak terhitung materi tausiah yang kita dengar,dan semua itu adalah uraian dari ayat al-Qur,an , tapi tak dapat juga mampu menembus kekerasan hati kita, atau mungkin hati kita lebih keras dari batu,..
Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.(QS 2;74)
Pernahkah anda berwisata ke air terjun,..? bila ke sana lagi coba perhatikan, bebatuan yang ada di bawah kucuran derasnya air, pasti akan anda temui banyak yang berlobang, bila anda kritis , fenomena apakah itu,.. ? itu bukan hal aneh, batu berlobang lantaran setiap saat tanpa henti di tetesi air maka permukaannya menjadi aus lama kelamaan menjadi berlubang,.. subhanallah !...bagaimana dengan hati ini,.. cobalah mengambil ibrah atau pelajaran dari batu-batu itu, sebelum Allah mengunci mati hati kita,.
Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. dan bagi mereka siksa yang Amat berat.(QS 2;7)
Bukan Allah sebenarnya yang menutup hati kita,. Namun kitalah yang mengkondisikan hati kita tertutup dari kebenaran Ilahi,.. karena Allah tidak pernah Dzalim kepada hambaNya...
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar
Posting Komentar
Sampaikan komentar anda di bawah ini