pos giv

Ayah dan ibu

Diposting oleh Unknown | 09.41 | | 0 komentar »

Orang tua kita ...
Ibu yang bertaruh nyawa saat melahirkan..
Sepahit apapun jamu akan ia minum agar asinya lancar demi sang buah hati
Selalu terjaga saat lelap tidur ..
Saat sang buah hati beranjak dewasa
Lelah letih semakin menjadi, namun tak pernah beliau rasa
Membangunkan di pagi buta, dengan sepiring nasi yang sudah terhidang, entah kapan beliau bangun
Bahkan membangunkan kita tetap berlanjut meski  kita telah dewasa untuk pergi bekerja.
Tetap mencucikan baju, menyiapkan hidangan yang entah kapan beliau masak..
Ayah.. berkubang lumpur di bawah terik matahari
Menantang maut di keramaian jalan
Berebut kesempatan
Semua itu.. semuanya untuk sang buah hati..
Agar masa depannya lebih terjamin, lebih, dan lebih baik segala halnya dari ayah dan ibu
Meski ke duanya hanya lulusan SD keduanya ingin sang buah hati meraih pendidikan tinggi
Tapi patutkah... pantaskah
Hanya karena seseorang yang disebut “pujaan hati
Cantik, berpendidikan, masih muda, kaya, bahkan katanya “agamanya bagus
Lalu kita acuhkan keduanya,
Padahal mereka karomah hidup, sebagaimana doanya, kutuknya pun  menjadi kenyataan.
Berbilang tahun kita dihidupi keduanya
Tak dapat di ukur maupun ditimbang, bahkan tak ada kata “Tammat
Ibarat jalan tak berujung
Sang pujaan hati, baru beberapa bulan , yang kita seperti ‘merasa damai saat berada di sisinya
Namun telah dapat merebut , mengalihkan perhatian kita
Atau ..jangan jangan
Kita yang gampang tergoda.....
Ayah ibu kita..
Tentu pernah muda,. Perjalanan hidup, asam garam menjadi pengalaman berharga
Maka ..
Dengar nasehatnya meski bertabur caci maki.. bahkan mungkin lontaran kata yang tak logis
Mereka tak seidealis kita
Namun kasihnya, jangan pernah  kita sangsikan , sekali lagi ’semua demi kebaikan kita..


Berqurban

Diposting oleh Unknown | 19.23 | | 0 komentar »




“Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari nikmat.(QS 22;38)

Ayat di atas berhubungan dengan 2 ayat sebelumnya , yakni tertang Syareat Qurban , artinya Allah akan menjadi pembela bagi hambanya yang mengimaninya dan tidak khianat terhadap harta yang Allah titipkan, dengan cara diwujudkan sebagaimana FirmanNya.

Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (QS 99;11)

menuangkan wujud syukur kepada Allah bukan hanya dalam bentuk ungkapan kata kata namun juga dapat dirasakan oleh orang lain berupa ibadah sosial seperti penyembelihan hewan Qurban, dan agar kita tidak termasuk orang yang mengkufuri/menutupi nikmatnya.


SUAMIKU……SURGAKU…

Diposting oleh Unknown | 19.15 | | 0 komentar »
SUAMIKU……SURGAKU……
sekitar 17  tahun yang lalu…aku bertemu dengan seorang Ikhwan
Ikhwan yang begitu menarik hatiku…..
yang senantiasa kuharapkan keberadaannya….
suaranya indah jika sedang menjadi imam sholat dan jika ia sedang mengalunkan ayat suci Al-qur'an
dia Senantiasa mengingatkan dalam Kebaikan
dia membuat jiwaku untuk selalu berada didekatnya, membuat hati ini selalu rindu akan dia
dia slalu membuat hari-hariku begitu indah
membuka seluruh cakrawala keindahan pelangi hidupku
Ikhwan itu kini menjadi Suamiku…
menjadi Abi dari anak-anakku
menjadi Raja dalam Rumah Tanggaku
dia kini menjadi Pelabuhan Hatiku
dia menjadi Lautan Air Suci yang menghapus dahagaku  tempat dimana aku menumpahkan segenap perasaanku

Suamiku……Dengarkanlah Kata Hatiku
Ikhwan itu adalah dirimu…..
seorang  abi yang rela mencari nafkah tuk anak-anakku dari teriknya panas matahari
kau tempat dimana hati ini berlabuh
kau penentram bathinku dan mengerti akan keluh kesahku
kesabaran mu dalam membimbingku membuatku semakin sayang…..
dirimu menjadi penyempurna hidupku

Suamiku maafkan jika diri ini tidak sempurna…. ^_^



surat cinta untuk Abii....

Diposting oleh Unknown | 19.15 | | 0 komentar »

Surat cinta untuk Abi…semoga Allah selalu memberkahi mu …….
Abii… 14 tahun sudah kita hidup bersama… Mungkin engkau telah tau seperti apa istrimu ini… aku ini istrimu yang sering manja bahkan sering marah-marah yang  tak jelas….hehee… Namun, aku berharap kau takkan jemu menanggapinya bii ….Saat ini pun, aku katakan padamu abii…., bantulah aku menjadi sebaik-baik perhiasan duniamu. Bantulah aku menjadi salah satu dari kebahagiaan hidupmu. Bila engkau meminta agar aku membantumu untuk memperbaiki akhlak dan pergaulanmu kepadaku, maka lebih dari itu, aku begitu berharap engkaulah orang yang akan mengantarkanku ke taman akhlak yang mulia bersamamu...Abiii, aku berharap engkau lebih bersungguh-sungguh membimbingku…mengayomiku….dan menyertakanku dalam seluruh kebaikanmu.
Dengan goresan cinta  ini, semoga engkau tahu Abiii, bahwa aku begitu sangat berharap surga dan tidak ingin terjebak ke neraka sementara aku punya engkau, suamiku. Aku tahu engkau berarti surga, juga berarti neraka bagiku. Namun, aku berharap engkau mau mengerti bahwa aku tidak menginginkan neraka. Abii pun pasti juga begitu. Maka, bantulah aku Abii….

Abiii…….. tentunya engkau tahu bahwa jalan menuju surga tidaklah mudah. Namun aku berharap jalan itu akan dipermudah bagiku. Aku berharap jalan surgaku akan dengan mudah kutelusuri bersamaan dengan tetap adanya aku di sisimu. hanya satu pinta ku...buatlah aku mampu melakukan apa pun yang membuatmu ridho kepadaku, sebab dengan begitu Allah pun akan meridhoiku.
Abii…. sejujurnya aku katakan bahwa kebahagiaan rumahku adalah tanggung jawabku. Selalu menyambutmu dengan senyuman adalah rutinitas keseharianku. Ketenanganmu begitu membahagiakanku. Aku sangat suka kesuksesanmu meski hanya dengan sedikit bantuanku. Saat kutahu apa maumu, begitu ringan hidupku. Bimbinglah aku selalu jangan pernah ada kata lelah….

Aku tahu sebagaimana engkau juga  pasti tau Bii…, bahwa raga ini, diri ini, hanya halal buatmu seorang. Maka pintaku, berilah aku sesuatu yang halal yang bisa kunikmati sebagai nafkah lahir dan batinku. Bantulah aku berlaku pintar menunaikan hakmu, sebagaimana aku akan berusaha menjadikanmu pandai berbaik-baik kepadaku. Dengan begitu, aku berharap agar kita berkesempatan bersama menggapai ridho-Nya.
Aku juga tahu, sebagaimana engkau juga telah tahu bahwa menaati perintah dan ajakanmu melakukan apa pun yang Allah ridhoi adalah salah satu kunci surga yang lain bagiku. Maka pintaku, bila aku tidak kuasa melakukannya, janganlah engkau murkai kekuranganku tapi perintahlah aku dengan sesuatu yang lain yang aku kuasai melakukannya. Dan bila aku telah kuasa melakukan apa yang engkau perintahkan, dan aku telah memenuhi ajakanmu, janganlah lupakan Dzat Yang Maha Kuasa .
Abii….. Aku hanya berharap menjadi istrimu yang akan menyenangkanmu di dunia juga di akhiratmu. Bantulah aku, semoga Allah selalu memberkahi kehidupan rumah tangga kita...