pos giv

JANJI PERSAHABATAN YANG TERLUPAKAN

ู„ูู…ูŽุงุฐูŽุง ุชูŽุฑูŽุงู†ููŠ ุจูู‚ูŽูู’ุฑู ุณูŽุญููŠู’ู‚ู ===== ููŽุชูุนู’ุฑูุถู ุนูŽู†ู‘ููŠ ูˆูŽุชูŽู†ู’ุณูŽู‰ ุงู„ุตู‘ูŽุฏููŠู’ู‚ูŽ
Kenapa tatkala engkau melihatku dalam padang tandus yang sangat jauhโ€ฆ. lantas engkau berpaling dariku dan engkau melupakan sahabatmu ini

ูˆูŽุฃูŽู„ู’ู…ูŽุญู ูููŠ ู†ูŽุธูŽุฑูŽุงุชููƒูŽ ู‡ูŽุฌู’ุฑู‹ุง ===== ููŽุชูŽุชู’ุฑููƒูŽู†ููŠ ูููŠ ุงู„ู’ู…ูŽุนูŽุงุตููŠ ุบูŽุฑููŠู’ู‚
Aku merasakan dari pandanganmu engkau menjauhiku dan menghindar darikuโ€ฆ. engkau membiarkan ku tenggelam dalam kemaksiatan

ู„ูู…ูŽุงุฐูŽุง ุฃูุฎูŽูŠู‘ูŽ ุฃูŽู…ูุฏู‘ู ูŠูŽุฏูŽูŠู‘ูŽ ===== ููŽุชูŽุชู’ุฑููƒูŽู‡ูŽุง ู„ูู„ู‘ูŽุธูŽู‰ ูˆูŽุงู„ู’ุญูŽุฑููŠู’ู‚ู
Mengapa wahai sahabatku? tatkala aku menjulurkan kedua tanganku (untuk kau tolong) โ€ฆ. lantas engkau membiarkan juluran tanganku dalam api yang membakar dan menyala-nyala?

ุฃูŽุชูŽุนู’ู„ูŽู…ู ุฃูŽู†ู‘ููŠ ุฃูŽุฒููŠู’ุฏู ุงู†ู’ุญูุฏูŽุงุฑู‹ุง ===== ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุชูŽ ุชูŽุฑูŽุงู†ููŠ ุจูู‡ูŽุฐูŽุง ุงู„ุทู‘ูŽุฑููŠู’ู‚ู
Tidakkah engkau tahu bahwasanya aku semakin tersesat ke jalan yang menyimpangโ€ฆ. padahal engkau melihat aku berjalan di jalan menyimpang tersebut

ู„ูู…ูŽุงุฐูŽุง ุฃูุฎูŽูŠู‘ูŽ ุชูุดููŠู’ุญู ุจููˆูŽุฌู’ู‡ู ===== ุนูŽุจููˆู’ุณู ู‚ูŽู†ููˆู’ุทู ุจูุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ุฃููููŠู’ู‚ู
Wahai sahabatku, kenapa engkau membuang mukamuโ€ฆ. dengan wajah yang merengut dan masam yang putus asa seakan-akan aku tidak akan bisa sadar kembali

ุฃูŽุชูŽู†ู’ุณูŽู‰ ุฒูŽู…ูŽุงู†ู‹ุง ุจูŽู‡ููŠู‘ู‹ุง ู†ูŽุฏููŠู‘ู‹ุง ===== ุฃูŽู…ู ุงู„ุดู‘ูŽูˆู’ู‚ู ูˆูŽู„ู‘ูŽู‰ ููŽู‡ูŽุงู†ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽูููŠู’ู‚
Apakah engkau lupa masa yang indah โ€ฆ. Ataukah kerinduanmu telah sirna dan rendahlah sahabatmu ini

ุฃูŽุชูŽุฐู’ูƒูุฑู ุนูŽู‡ู’ุฏุงู‹ ู‚ูŽุทูŽุนู’ู†ูŽุงู‡ู ูŠูŽูˆู’ู…ู‹ุง ===== ุจูุฃูŽู†ู’ ู†ูŽุชูŽุขุฎูŽู‰ ูƒูŽุธูู„ู‘ู ู„ูŽุตููŠู’ู‚ู
Apakah engkau ingat janji yang pada suatu hari pernah kita patrikanโ€ฆ. bahwasanya kita akan bersaudara sebagaimana bayangan yang selalu menempel

ุฒูŽู‡ูุฏู’ุชูŽ ุจูู‚ูุฑู’ุจููŠ ูˆูŽุฎูŽู„ู‘ูŽูู’ุชูŽ ู‚ูŽู„ู’ุจููŠ ===== ุญูŽุฒููŠู’ู†ู‹ุง ุฑูŽู‡ููŠู’ู†ู‹ุง ู„ูุบูŽู…ู‘ู ูˆูŽุถููŠู’ู‚ู
Engkau semakin menjauh dariku dan engkau meninggalkan hatikuโ€ฆ dalam kesedihan dan kegelisahan dan kesempitan

ุชูุณูŽุงูˆูุฑูู†ููŠ ูˆูŽุณู’ูˆูŽุณูŽุงุชู ุงู„ุฏู‘ูŽู†ูŽุงูŠูŽุง ===== ูˆูŽูŠูุทู’ุฑูุจูู†ููŠ ุนูŽุฒู’ูู ู…ูŽูƒู’ุฑู ุฑูŽู‚ููŠู’ุจู‚
Bisikan-bisikan keburukan menggrogotikuโ€ฆdan lantunan tipu daya yang halus telah membuai dan melenakankuโ€ฆ

ููŽุฎูุถู’ุชู ุงู„ุฐู‘ูู†ููˆู’ุจูŽ ูˆูŽูƒูŽู…ู’ ู…ูู†ู’ ู…ูŽู„ุงูŽู‡ู ===== ุฃูŽุชูŽูŠู’ุชู ูˆูŽูƒูŽู…ู’ ู…ูู†ู’ ุญูŽูŠูŽุงุกู ุฃูุฑููŠู’ู‚ู
Maka akupun tenggelam dalam dosa-dosa, betapa banyak perkara yang melalaikan aku kerjakanโ€ฆ dan betapa banyak rasa maluku yang aku tumpahkan (karena bermaksiat)

ุฃูุฎูŽูŠู‘ูŽ ุชูŽู…ูŽู‡ู‘ูŽู„ ูˆูŽุฎูุฐู’ู†ููŠ ุฅูู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ===== ููŽู…ูŽุง ุนูŽุงุฏูŽ ู‚ูŽู„ู’ุจููŠ ู„ูุจูุนู’ุฏู ูŠูุทููŠู’ู‚ู
Sahabatku berhentilah sejenak dan ambil dan ajaklah diriku bersamamuโ€ฆ Sungguh hati ini tidak sanggup untuk menjauhโ€ฆ

ูˆูŽู…ูุฏู‘ูŽ ุงู„ู’ุฃูŽูŠูŽุงุฏููŠ ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูŽู†ู’ุชูŽู‚ูุตู’ู†ูŠ ===== ูˆูŽูƒูู†ู’ ู„ูุฌูุฑูŽุงุญููŠ ุงู„ุทู‘ูŽุจููŠู’ุจูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูููŠู’ู‚ูŽ
Dan ulurkanlah kedua tanganmu dan janganlah engkau mencelakuโ€ฆ dan jadilah engkau terhadap luka-lukaku seorang tabib/dokter penyayang โ€ฆ

ุฅูุฐูŽุง ู…ูŽุง ู…ูŽุฑูŽุฑู’ุชูŽ ุจูู‚ูุฑู’ุจููŠ ุณูŽุฑููŠู’ุนู‹ุง ===== ุชูŽุฐูŽูƒู‘ูŽุฑู’ ู‚ูŽุฏููŠู’ู…ู‹ุง ุนูู‡ููˆู’ุฏูŽ ุงู„ุตู‘ูŽุฏููŠู’ู‚ู
Jika tatkala engkau lewat di dekatku lantas engkau berjalan dengan cepat (untuk menjauhiku)โ€ฆ maka ingatlah janji persahabatan kita dahuluโ€ฆ

Sungguh ada sahabat-sahabat dekat kita dahulu yang saat ini butuh untuk kita dekati. Justru tatkala ia semakin jauh dari jalan Allah bukan semakin kita jauhiโ€ฆakan tetapi semakin kita dekati. Persahabatan yang dulu pernah kita jalin hendaknya tidak terlupakan dan sirna. Justru persahabatan lampau menuntut kita untuk menyayangi sahabat kita yang berada di persimpangan jalanโ€ฆ.
Kasus yang sering terjadi juga adalah tatkala ada saudara atau sahabat kita yang futur (malas beribadah) atau bahkan terjerumus dalam kemaksiatan lantas sebagian kita malah menjauhinyaโ€ฆbahkan menjauh sejauh-jauhnya. Tidak ada yang mengunjunginyaโ€ฆtidak ada yang menasehatinyaโ€ฆakhirnya iapun semakin terpuruk dan semakin jauh dari jalan Allah. Persaudaraan terlebih lagi persahabatan mengkonsekuensikan sikap yang sebaliknya, yaitu โ€ฆmendekati dan menasehatiโ€ฆbukan menjauhi dan mencibirโ€ฆ

Copas Ustadz Firanda

Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas

0 komentar

Posting Komentar

Sampaikan komentar anda di bawah ini