Kadang terlintas dalam pikiran kita, benarkah kita makhluk yang sempurna di banding makhluk Allah yang lain sebagaimana firmanNya.
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .(QS 95;4)
Bahkan kita makhluk yang paling di muliakan.
Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (QS 17;70)
Tapi kenapa kita yang berguru dan meminta langsung kepada Allah sebagi sang Maha pencipta tidak juga kunjung berhasil dalam meraih keinginan, bahkan sampai akhirnya terucap sebuah kata “sabar, mungkin sudah takdir, atau belum saatnya. Sebuah ungkapan yang mungkin bukan wujud dari sikap nrimo, tapi hanyalah sekedar menghibur diri lantaran keinginan yang tak dapat di raih. Tapi Mengapa teori yang dibuat oleh manusia sebagi trik untuk meraih sesuatu banyak yang berhasil dan bahkan sukses menuai laba..
Sebagai orang beriman kita harus yakin bahwa Allah tidak akan pernah ingkar janji..
Iman !.. yah ternyata dengan iman itulah apa yang kita keluhkan dapat terungkap dan terjawab , betulkah kita sudah merasa sempurna atau mengoptimalkan kesempurnaan yang kita miliki, sebagai anugerah Allah kepada kita,
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.(QS 16;78)
Dan dalam banyak ayat kita sering menemui ayat yang berbunyi
افلا تعقلون
Kenapa kamu tidak berfikir ?
Sarana itulah yang belum kita manfaatkan secara maksimal, saya sering mendengar suamiku sering dinasihati oleh ustadznya, bahwa “rupiah itu di sini (sambil jarinya menunjuk k kepala) saya menangkap , artinya bila kita kreatif, sabar dan ikhtiar secara maksimal dan tak kunjung menyerah maka keberhasilan bukanlah hal yang mustahil, ingat ungkapan dalam bahasa Arab dibawah ini.
من جد وجد
Siapa yang bersungguh-sungguh dia akan berhasil
Fitrah !..itulah yang terkadang kita lupakan, fitrah bukan mekanisme atau proses tapi fitrah adalah tujuan, agar kita menjadi manusia yang terbaik, setidaknya fitrah adalah identitas kita yang azali, dan kita wajib mempertahankannya.
Maka pertanyaannya sudah fitrahkah kita ? tak perlu di jawab, karena bila banyak hal yang menjadi keinginan kita tak satu pun dapat kita raih,padahal secara logika kita mampu, maka kita harus kembali merenungkan berusaha untuk menggapai fitrah kita kembali,. Yakni sebagai makhluk yang ‘AHSANI TAQWIN