PANDANGAN ..
Awal Bencana
🔻كل الحوادث مبداها من النظر...
Segala bencana bermula dari pandangan...
ومعظم النار من مستصغر الشرر...
Besarnya api berasal dari keburukan yang diremehkan...
🔻كم نظرة بلغت من قلب صاحبها...
Berapa banyak pandangan terlepas dari hati pelakunya ...
كمبلغ السهم بين القوس والوتر...
Bak anak panah yang melesat dari busur dan talinya...
🔻يا راميا بسهام اللحظ مجتهدا...
Wahai yang bersungguh-sungguh melepas anak panah pandangan...
انت القتيل بما ترمي فلا تصب...
Engkau terbunuh oleh panahmu yang tak tepat sasaran...
🔻وباعث الطرف يرتاد الشفاء له...
Duhai pengutus sudut pandangan yang memalingkan kesembuhan...
احبس رسولك لا يأتيك بالعطب...
Tahanlah utusanmu, tak datang membawa kebinasaan...
🔻مازلت تتبع نظرة في نظرة...
Masih saja kau ikuti, kau turuti pandangan dengan pandangan berikutnya...
في إثر كل مليحة ومليح...
Disetiap kecantikan dan ketampanan...
🔻وتظن ذاك دواء جرحك وهو في ال...
Engkau mengira itu adalah obat lukamu، padahal...
تحقيق تجريح على تجريح...
Kenyataannya adalah melukai luka diatas luka...
Pandangan adalah awal segala bencana yang menimpa manusia.
Karena sesungguhnya dari pandangan itu akan terbetik sesuatu.
Kemudian hal yang terbetik itu akan melahirkan pikiran.
Kemudian pikiran itu akan melahirkan syahwat.
Dan syahwat itu akan melahirkan keinginan yang akan menguat, mau tidak mau akan terjatuh melakukannya.
Dan tidak akan ada yang bisa menghalanginya.
🔻وفي هذا قيل:
الصبر على غض البصر أيسر من الصبر على الم ما بعده.
Dari sini dikatakan:
"Sabar dalam menundukkan pandangan lebih ringan dibanding sabar terhadap perih yang menimpa setelahnya".
saat hendak kau lepas pandanganmu, ingatlah pesan Rasulullah:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
لا تتبع النظرة النظرة، فإنما لك الأولى وليست لك الأخرى.
Janganlah kau ikuti pandangan dengan pandangan berikutnya. Sesungguhnya yang pertama adalah untukmu namun yang kedua bukan.
Jika kau masih memaksa, ingatlah sabda Rasulullah:
النظرة سهم من سهام إبليس،
Pandangan adalah salah satu panah iblis,
فمن غض بصره عن محاسن امرأة لله،
Siapa saja yang menundukkan pandangannya dari keelokan seorang wanita karena Allah
اورث الله قلبه حلاوة إلى يوم يلقاه
Maka Allah akan berikan manisnya (iman) dalam hatinya hingga hari berjumpa denganNya.
Jika tetap tak kuasa tuk menahan pandangan, maka ingatlah Rabb yang menciptakan matamu, saat berfirman:
Katakanlah kepada orang-orang laki-laki yang beriman:
"Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, apa yang mereka perbuat."
Katakanlah kepada wanita yang beriman :
"Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."
(An-Nur: 30 -31
Allahu A'lam
________________________
Sumber:
كتاب الداء والدواء،
للإمام العلامة ابن القيم -رحمه الله-
ص: 215-219
دار ابن الجوزي، الطبعة الثانية
1430 ه
Oleh:
~Tim Buletin Al-Anshar ~
Ciracas JAKARTA TIMUR
Ahad, 19 Rabi Ats-Tsaniy 1436 H
8 Februari 2015