Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, Maka mereka kelak akan menemui kesesatan,(QS 19;59)
Dalam tafsir Ibnu Katsir (cetakan Qairo Mesir )jilid 3 halaman 133 di jelaskan “ para ulama berselisih tentang kalimat ADHA’U, sebagian berpendapat meninggalkan keseluruhannya, namun yg termasyhur mayoritas kalangan ulama sebagaimana pendapat imam Achmat dari ucapan Syafi’e , bahwa meninggalkan shalat sebagaimana hadits yg artinya,
“pembeda seorang Muslim dan musyrik adalah meningalkan shaalat, adapun hadits yang lain, yang artinya “janji yg membedakan kami dgn orang kafir ialah shalat, maka siapa yg meninggalkannya berarti ia kafir,.
Ibnu Katsir menjelaskan tiada pertengahan diantara keduanya
Saat masih aktif dalam tarbiyah, morabbiku sering mengistilahkan bagi orang yg meninggalkan shalat adalah generasi 1959, mungkin maksudnya adalah surat dan ayat di atas (QS.19.59)
Sejak kapan shalat di wajibkan ? shalat di wajibkan sejak seorang hamba mencapai usia
Mukhallaf atau baligh, yang ditandai keluarnya darah haid bagi wanita dan mimpi basah bagi laki laki, rasulullah bersabda. “ ajari anakmu shalat bila umur 7 thn dan pukullah bila umur 10 thn belum shalat. (al-hadits) umur 10 thn adalah usia umum bagi seorang anak baik laki maupun perempuan memasuki usia baligh, dan sejak saat itulah amal baik dan buruk seorang anak menjadi tanggungannya sendiri.
Shalat mempunyai fungsi yg dapat mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan munkar, sebagaimana firman Nya QS 29;45 (keji bentuknya ucapan dan munkar bentuknya perbuata) tentunya di harapkan orang yang shalat mampu mengendalikan keduanya, yaitu perbuatan dan ucapan yang mana dosa atau maksiat adalah akibat dari ketikmampuan kita menjaga keduanya, namun pertanyaannya betapa banyak org yg shalat namun shalatnya tk membawa pengaruh dalam sikaf dan kata katanya.? Jawabannya sebagaimana yg Allah jelaskan dalam surat al-Ma’un “ celakalah org yg shalat, yaitu yg lalai dlm shalatnya, QS 107;4/5. ;LALAI ,Boleh jadi yg dimaksud org yg shalat tapi hanya sekedar gugur kewajiban, dalam pengertian yg lebih mudah, nilai shalatnya tidak dijadikan acuan dan berkata dan berbuat.
Shalat bagaikan sebuah meniatur kehidupan symbol dalam berpakaian, dalam bersikap, dalam bertutur ucap, bahkan berdiri rukuk dan sujud bagaikan gambaran kehidupan.
Shalat yang di awali dgn takbir mempunyai makna mengagungkan Allah , adapun salam mempunyai makna penyebaran kasih sayang kepada sesame manusia, itulah mungkin sebabnya, perintah shalat selalu bergandengan dengan perintah Zakat. AQIMUSH SHALAT WA ATUZH ZHAKAT “dirikan shalat dan tunaikan zhakat.
(bersambung lagi, kalau gak lupa,…)
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar
Posting Komentar
Sampaikan komentar anda di bawah ini