pos giv

Ajari aku tetap ta'at

Diposting oleh Unknown | 14.54 | | 0 komentar »
🌹 ~ Jangan Karena Menikah, Engkau Menjadi Lupa Segalanya… ~ 🌹

Oleh : Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal حفظه الله تعالى

Perlu dipahami bahwa ternyata menikah belum tentu buat orang jadi lebih baik.

Ada yang sudah menikah malah perlahan-lahan tinggalkan majelis ilmu.

Ada yang sudah menikah malah perlahan-lahan meninggalkan kitab-kitab yang dulu sehari-hari ia geluti.

Ada yang sudah menikah malah perlahan-lahan merontokkan jenggotnya.

Ada yang sudah menikah malah perlahan-lahan turunkan celananya di bawah mata kaki.

Ada yang sudah menikah malah perlahan-lahan mengecilkan jilbabnya bahkan sampai tidak berjilbab.

Ada yang sudah menikah malah perlahan-lahan tergiur dengan dunia.

Ada yang sudah menikah malah perlahan-lahan meninggalkan shalat berjamaah yang keutamaannya 27 derajat.

Moga jadi renungan…

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS: Ali Imran Ayat: 14)

Di dalam ayat ini kata Ibnu Katsir rahimahullah, Allah Ta’ala memulai dengan menyebutkan wanita karena cobaan dari seorang wanita pada pria begitu dahsyat.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits,

مَا تَرَكْتُ بَعْدِى فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ

“Aku tidak meninggalkan satu godaan pun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita.” (HR. Bukhari no. 5096 dan Muslim no. 2740)

Namun jika maksud dari menikahi wanita adalah untuk menjaga diri dari zina, juga untuk memperbanyak keturunan, ini sesuatu yang dituntut dan diharap, dianjurkan pula. Itulah sebabnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memaksudkan memperbanyak istri, tujuannya adalah untuk itu. (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 2: 323)

Syaikh As Sa’di mengatakan bahwa kenikmatan dunia yang disebutkan dalam ayat itulah syahwat dunia terbesar, yang lain adalah ikutan dari syahwat tersebut. (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 124).

Intinya, moga nikmat dunia tidak menjadikan kita terbuai sehingga lalai dari tujuan kita beribadah dan mempersiapkan diri untuk perjalanan akhirat.

Menikah untuk menjadi lebih baik....

🌹 🌹 🌹

SIKAP INDAH SANG SUAMI

Diposting oleh Unknown | 09.47 | | 0 komentar »

Bagi istri materi itu no sekian...
Ini yang lebih dari sekedar materi..

SIKAP INDAH SANG SUAMI

✅✌Indahnya jika setiap suami bersikap seperti ini :👇📝

💦~ketika istri lelah mengurus rumah tangga,suami berkata :
"Terimakasih sayang,ini bukan kewajibanmu, tapi kau menolongku melaksanakannya"

🚪~ketika istri hendak keluar ia berkata :
"Tutup auratmu dengan benar sayang, karena setiap dari lekuk tubuhmu adalah pertanggung jawaban berat untuk ku di akhirat kelak"

💰~ketika istri menerima nafkah, ia berkata:
"Aku percaya kau tidak akan menyia-nyiakan jerih payahku, ku dapatkan dengan hati-hati dari yang mungkar dan haram, maka berhati-hatilah dalam mengeluarkannya, jangan sampai untuk sesuatu yang mungkar"

🚨~ketika istri sakit, ia berkata :
"Apa yang kamu inginkan?
Apapun,asal kau cepat sembuh, sungguh jiwaku takut kehilangan mu" 💊💉

🏡💦~ketika istri terlalu sibuk mengurus rumah, anak dan dirinya, suami berkata :
"Aku lebih senang kamu mengurus kami sekedarnya dari pada maksimal tapi membuatmu meninggalkan sholat sunnah, membaca Alqur'an dan bersholawat"📖

🏡~ketika istri di rumah dan ia di luar, suami menelpon dan berkata :
"Sayang, apa sudah sholat?
Apa sudah makan?
Bagaimana keadaanmu dan anak kita?"

💭~ketika istri mempunyai masalah, suami berkata :
"Tenanglah, kan ada aku, setidaknya aku terus mendoakanmu"

📝✌~ketika suami mempunyai masalah,suami berkata :
"Ceritakan padaku tentang sahabat Rosul,tabi'in atau orang-orang sholeh untuk kembalikan semangat ibadahku"

📢~ketika istri merasa minder, suami berkata :
"Aku hanya ingin kamu yang jadi penghiburku, karena tak mungkin aku menikahimu jika aku tak suka"

💭~ketika istri tertidur lelap, suami berkata :
"Yaa Allah...jadikan kami jodoh dunia akhirat, bangun sayang, kita tahajud"

Ma syaa Allah...
indahnya dan sekiranya terjadi, pernikahan bak surga dunia dan membangun surga untuk akhirat kelak,
Karna suami adalah imam, semoga bisa menjadi renungan para suami dan menjadikan syukur para istri,
juga doa "pesan suami yang seperti ini" kepada Allah bagi yang belum mendapatkannya......

baarakallahu fiikum..

📈http://t.me/KajianIslamKubar

Yuuk sebarkan....👍
Karena berbagi itu indah

══════ ❁🌍❁ ══════

🌹 ~ Tak Bisa Kulupakan… ~ 🌹

Diposting oleh Unknown | 07.37 | 0 komentar »

🌹 ~ Tak Bisa Kulupakan… ~ 🌹

  🌸 💚 🌸 💚 🌸
 

Oleh : Ustadz Nuruddin Abu Faynan, Lc حفظه الله تعالى

(di Makkah Al-Mukarromah)


Nasehat ini diperuntukkan untuk diri kita yang selalu merasa lebih baik dari pada yang lain.


Diri kita yang selalu sibuk menilai dosa - dosa teman kita, baik teman kita yang ada di majlis ilmu, atau teman seperjuangan dalam da'wah, atau kaum muslimin secara umum, atau, dan atau yang lainnya.


Padahal yang dikehendaki kebaikan adalah seorang hamba sebagaimana nasehat yang dituturkan oleh Ulama Rabbani Al-Imam Ibnu Qayyim Rahimahullah dalam Kitabnya " Thariq Al Hijratain " yang mesti kita catat dengan tinta emas.


Mari kita simak penuturan Al-Imam Ibnu Qayyim sebagai berikut :

Sesungguhnya apabila Allah Subhanahu Wa Ta'ala menghendaki  kepada Seorang hamba kebaikan maka :

- Allah mencabut dari hatinya penglihatan terhadap amalan - amalan baiknya.

- Allah mencabut dari lisannya untuk menceritakan amalan - amalan baiknya.

- Allah menyibukkannya untuk melihat dosanya.


Maka ia selalu melihat dosanya ada dikelopak matanya, sehingga ia masuk surga.

Maka sesungguhnya diantara amalan yang diterima Allah Subhanahu Wa Ta'ala tatkala Allah angkat penglihatannya ( terhadap amalan baik ) dari hatinya dan penyebutannya dari lisannya.


Pelajaran yang bisa diambil :

- Waspadalah dari kebanggaan hati dan kesombongan yang membawa kita kepada api neraka.

- Selayaknya kita melupakan segala amalan baik kita, supaya hati kita tidak bangga dengan amalan baik yang kita perbuat.

- Tanda kesombongan seseorang terhadap amalan baiknya adalah selalu menyebut-nyebut kebaikan kita dengan lisannya.

- Tumbuhkan rasa penyesalan di dalam lubuk hati kita yang mendalam terhadap segala kesalahan kita.

- Janganlah engkau lupakan dosa - dosa kita.

- Bersegeralah kita menghapusnya dengan kebaikan - kebaikan.


Kemudian Al-Imam Ibnu Qayyim berpesan lagi :

Sebagian Ulama Salaf berkata : 

" Sesungguhnya seorang hamba betul - betul melakukan kesalahan lalu ia masuk surga dan ia melakukan kebaikan lalu ia masuk neraka ".


Mereka bertanya : bagaimana ?

Ia menjawab : Ia melakukan kesalahan, lalu selalu ada dikelopak matanya,

Dan apabila ia mengingatnya :

- Ia menyesalinya.

- Ia menganggap ( perbuatan baiknya itu ) remeh ( dibandingkan kesalahannya ).

- Ia tunduk kepada Allah.

- Ia bersegera untuk menghapusnya.

- Ia terpecah-pecah hatinya.

- Ia menghinakan dirinya kepada Allah.

- dan hilang dari dirinya kebanggaan hati dan kesombongannya.


Sedangkan seorang hamba yang ia melakukan kebaikan, lalu selalu ada dikelopak matanya :


- Ia melihat kepada kebaikannya.

- Ia mengungkit-ungkit kebaikannya.

- Ia melampaui batas dengan sebab kebaikannya.

- Ia menyombongkan diri dengan kebaikannya itu.


Sehingga ia masuk neraka, Nasaalullah assalamah.

🌹 🌹 🌹

Sumber :

" Thariq Hijratain wa bab assa'aadatain "

-------------

Makkah, 05/05/1436 H.

(24 Februari 2015)

By Nuruddin Abu Faynan  حفظه الله تعالى

________________________________________

http://www.salamdakwah.com/artikel/2360-tak-bisa-ku-lupakan

💙Fokuslah memperbaiki diri

Diposting oleh Unknown | 07.20 | | 0 komentar »

❗️Sebagian Manusia, paling jeli jika melihat kesalahan atau aib-aib orang lain,
.
Paling jago mengomentari, mencela, bahkan ikut campur dalam ranah kehidupan orang lain
.
Apa saja yang dilakukan orang lain, selalu salah di matanya.
.
Paling merasa benar sendiri, jika melihat orang lain melakukan kesalahan.
.
Dengan mudahnya lisan nyinyir, bahkan mencela kesalahan orang lain, bahkan dengan sengaja mencari-cari kesalahan pada diri orang lain.
.
Dengan mudahnya menyebarkan aib orang lain, dengan DALIH PERDULI atas kehidupan orang lain.
.
❗️Ingatlah, kata Imama Nawawi, GHIBAH itu adalah menyebutkan kejelekan orang lain di saat ia tidak ada saat pembicaraan. (Syarh Shahih Muslim, 16: 129)
.
🌹Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
.
“Tahukah engkau apa itu GHIBAH ?”
Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Ia berkata, “Engkau menyebutkan kejelekan saudaramu yang ia tidak suka untuk didengarkan orang lain.” Beliau ditanya, “Bagaimana jika yang disebutkan sesuai kenyataan?” Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika sesuai kenyataan berarti engkau telah mengghibahnya. Jika tidak sesuai, berarti engkau telah memfitnahnya.” (HR. Muslim no. 2589).
.
🛑Bahkan Ghibah yang terjadi bisa cuma sekedar dengan isyarat.
.
Ada seorang wanita yang menemui ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. Tatkala wanita itu hendak keluar, ‘Aisyah berisyarat pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan tangannya untuk menunjukkan bahwa wanita tersebut pendek. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda,
‎قَدِ اغْتَبْتِيهَا
“Engkau telah mengghibahnya.” (HR. Ahmad 6: 136. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim)
.
❗️Dan dalam Islam, GHIBAH merupakan salah satu dosa besar.
.
Dosa ghibah sudah disebutkan dalam firman Allah Ta’ala berikut ini,
.
‎يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
.
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang. Jangan pula menggunjing satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hujurat: 12)
Asy Syaukani rahimahullah dalam kitab tafsirnya mengatakan, “Allah Ta’ala memisalkan ghibah (menggunjing orang lain) dengan memakan bangkai seseorang. Karena bangkai sama sekali tidak mengetahui siapa yang memakan dagingnya. Ini sama halnya dengan orang yang hidup juga tidak mengetahui siapa yang menggunjing dirinya. Demikianlah keterangan dari Az Zujaj.” (Fathul Qadir, 5: 87)
.
Asy Syaukani rahimahullah kembali menjelaskan, “Dalam ayat di atas terkandung isyarat bahwa kehormatan manusia itu sebagaimana dagingnya. Jika daging manusia saja diharamkan untuk dimakan, begitu pula dengan kehormatannya dilarang untuk dilanggar. Ayat ini menjelaskan agar setiap muslim menjauhi perbuatan ghibah. Ayat ini menjelaskan bahwa ghibah adalah perbuatan yang teramat jelek. Begitu tercelanya pula orang yang melakukan ghibah.”
.
Ibnul Qoyyim al-Jauziyyah - rahimahullaah- berkata ;
.
“Sesungguhnya seorang hamba datang pada hari kiamat dengan kebaikan sepenuh gunung. Namun ternyata dia mendapati LISANNYA telah menghancurkan kebaikan itu.”
.
🛑Duhai diri ...
.
Takutlah dengan tajamnya lisanmu ...
.
Tahanlah lisanmu untuk membicarakan aib orang lain sekalipun ia adalah orang yang sangat kau benci.
.
Fokuslah memperbaiki diri sendiri, tanpa harus ribet mengurusi ranah kehidupan orang lain.
.
Bukankah semua yang dikeluarkan oleh lisan-lisan kita, suatu saat akan dimintai pertanggung jawabannya di akhirat kelak ?
.
Dan hanya kepada Allaah lah kita memohon pertolongan ...
.
#self_reminder
#ntms

🌠Siapakah Sababat mu??🌠

Diposting oleh Unknown | 07.25 | | 0 komentar »

SIAPAKAH YANG PANTAS DISEBUT SAHABAT ?
=================================

🌻Yang mengajakmu makan malam di cafe?

🌻 Yang membeli tiket untuk nonton bareng ?

🌻 Yang nangis bareng ketika nonton konser ?

🌻 Yang selalu berada disebelahmu ketika foto narsis ?

🌻 Yang mengirimkan sms: “jangan lupa makan  siang yaa..” ?

🌻 Yang mengunjungimu ketika dalam keadaan bete dan bosan ?

Baiklah…

💜 Mungkin itu adalah sahabat versi terbaik kita…

Namun dalam Al-Quran Allah subhaanahu wa ta'ala menjelaskan...

Manusia yang pantas disebut sahabat dan saudara adalah “Yang membantumu dalam kebaikan dan menasehatimu dalam keburukan serta bersabar didalamnya…”

Maka…hitunglah baik-baik…

🌸Siapa yang mengajak kita sholat berjamaah

🌸 Siapa yang memberikan contoh kita melakukan kebaikan

🌸 Siapa yang menasehati jika kita berbuat salah,

🌸 Siapa yang menjawab kegalauan kita,

🌸 Siapa yang mencegah kita berbuat maksiat,

🌸 Siapa yang membangunkan kita disaat kita telat tahajud ?

🌸Siapa yang mengingatkan kita disaat kita lupa dluha ?

🌸 Siapa yang mengajak kita untuk semangat puasa sunnah ?

🌸Siapa yang memotivasi kita untuk membaca Al-Qur'an ?

Bila ternyata tidak ada seorangpun yang melakukannya kepada kita, sungguh malang sekali nasib kita selama ini....
Karena ternyata, kita tidak memiliki sahabat seorangpun walau kita berfikir telah memilikinya.

💟 Pandai-pandailah dalam bersahabat

Dan kalian semua adalah SAHABAT TERBAIKKU...

Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasalam, bersabda:
"Barangsiapa ketika ruhnya berpisah dari jasadnya sedang dia terbebas dari tiga hal maka dia masuk surga, (yaitu terbebas) dari sombong, hutang dan ghulul (khianat dalam urusan harta)"
(HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Robbana Taqobbal Minna.
Ya Allah terimalah dari kami (amalan kami), aamiin.

Semoga Bermanfaat.

Insya Allah

Diposting oleh Unknown | 15.34 | | 0 komentar »

Penggunaan Kata "Insyaa Allah" Untuk 3 Fungsi yang Benar, dan 1 Fungsi yang Salah:

(1) untuk menekankan sebuah kepastian. Sebagaimana sabda Nabi dalam doa ziarah qubur (Dan Kami insyaa Allah akan menyusul kalian wahai penghuni kuburan). Dan tentunya kita semua pasti meninggal. Demikian juga firman Allah ((Sesungguhnya kalian pasti akan memasuki masjdil haram insyaa Allah dalam keadaan aman) QS Al-Fath : 27
Ini yang disebut dengan Insyaa Allah li at-tahqiiq

(2) Untuk menyatakan usaha/kesungguhan akan tetapi keberhasilan pelaksanaannya di tangan Allah, seperti perkataan kita, "Bulan depan saya akan umroh insyaa Allah"

(3) Karena ada keraguan, akan tetapi masih ada keinginan.

(4) Yaitu salah penggunaan fungsi : Sebagai senjata untuk melarikan diri atau untuk menolak. seperti perkataan seseorang tatkala diundang ke sebuah acara, lantas dalam hatinya ia tdk mau hadir, maka iapun berkata, "Insyaa Allah"
Atau tatkala diminta bantuan lantas ia tidak berkenan, maka dengan mudah ia berlindung di balik kata "Insyaa Allah"
perkataan "Insyaa Allah" yang seharusnya untuk menyatakan kesungguhan malah digunakan untuk melarikan diri.
Semoga kita tidak keseringan menggunakan insyaa Allah model ini.

Ustadz Firanda Andirja Hafidzahullah

~ Siapakah Yang Ukhti Pilih ? ~

Penyusun : Ummu Muhammad (Bulletin Zuhairoh)

Muroja’ah : Ustadz Aris Munandar -hafidzahullah-

Menikah, satu kata ini akan menjadi sesuatu yang sangat berarti bagi pemuda ataupun pemudi yang sudah mencapai usia remaja. Remaja yang sudah mulai memiliki rasa tertarik dengan lawan jenisnya, akan memperhatikan pasangan yang diimpikan menjadi pasangan hidupnya. Sejenak waktu, hatinya akan merenda mimpi, membayangkan masa depan yang indah bersamanya.

Saudariku muslimah yang dirahmati Allah, tentu kita semua menginginkan pasangan hidup yang dapat menjadi teman dalam suka dan duka, bersama dengannya membangun rumah tangga yang bahagia, sampai menapaki usia senja, bahkan menjadi pasangan di akhirat kelak.

Tentu kita tidak ingin bahtera tumah tangga yang sudah terlanjur kita arungi bersama laki-laki yang menjadi pilihan kita kandas di tengah perjalanan, karena tentu ini akan sangat menyakitkan, menimbulkan luka mendalam yang mungkin sangat sulit disembuhkan, baik luka bagi kita maupun bagi buah hati yang mungkin sudah ada.

Lagipula, kita mengetahui bahwa Allah Ta’ala, Robb sekaligus Illah kita satu-satunya sangat membenci perceraian, meskipun hal itu diperbolehkan jika memang keduanya merasa berat.

“Mencegah lebih baik daripada mengobati.” Itulah slogan yang biasa dipakai untuk masalah kesehatan. Dan untuk masalah kita ini, yang tentunya jauh lebih urgen dari masalah kesehatan tentu lebih layak bagi kita untuk memakai slogan ini, agar kita tidak menyesal di tengah jalan.

Saudariku muslimah, sekarang banyak kita jumpai fenomena yang sangat memprihatinkan dan menyedihkan hati. Banyak dari saudari-saudari kita yang terpesona dengan kehidupan dunia, sehingga timbul predikat ‘cewek matre’, yaitu bagi mereka yang menyukai laki-laki karena uangnya. Ada juga diantara saudari kita yang memilih laki-laki hanya karena fisiknya saja. Ada juga diantara mereka yang menyukai laki-laki hanya karena kepintarannya saja, padahal belum tentu kepintarannya itu akan menyelamatkannya, mungkin justru wanita itu yang akan dibodohi.

Sebenarnya tidak mengapa kita menetapkan kriteria – kriteria tersebut untuk calon pasangan kita, namun janganlah hal tersebut dijadikan tujuan utama, karena kriteria-kriteria itu hanya terbatas pada hal yang bersifat duniawi, sesuatu yang tidak kekal dan suatu saat akan menghilang. Lalu bagaimana solusinya ?

Saudariku, sebagai seorang muslim, standar yang harus kita jadikan patokan adalah sesuatu yang sesuai dengan ketentuan syariat. Karena hanya dengan itu kebahagian hakiki akan tercapai, bukan hanya kebahagian dunia saja yang akan kita dapatkan, tapi kebahagiaan akhirat yang kekal pun akan kita nikmati jika kita mempunyai pasangan yang bisa diajak bekerjasama dalam ketaatan kepada Allah.

Diantara kriteria-kriteria yang hendaknya kita utamakan antara lain :

1. Memilih calon suami yang mempunyai agama dan akhlak yang baik, dengan hal tersebut ia diharapkan dapat melaksanakan kewajiban secara sempurna dalam membimbing keluarga, menunaikan hak istri, mendidik anak, serta memiliki tanggung jawab dalam menjaga kehormatan keluarga.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Jika datang melamar kepadamu orang yang engkau ridho agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dengannya, jika kamu tidak menerimanya, niscaya akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang luas.” (HR. Tirmidzi, hasan)

Seorang laki-laki bertanya kepada Hasan bin ‘Ali, “Saya punya seorang putri, siapakah kiranya yang patut jadi suaminya ?” Hasan bin ‘Ali menjawab, “Seorang laki-laki yang bertaqwa kepada Allah, sebab jika ia senang ia akan menghormatinya, dan jika ia sedang marah, ia tidak suka zalim kepadanya.”

2. Memilih calon suami yang bukan dari golongan orang fasiq, yaitu orang yang rusak agama dan akhlaknya, suka berbuat dosa, dan lain-lain.

“Siapa saja menikahkan wanita yang di bawah kekuasaanya dengan laki-laki fasiq, berarti memutuskan tali keluarga.” (HR. Ibnu Hibban, dalam Adh-Dhu’afa’ & Ibnu Adi)

Ibnu Taimiyah berkata, “Laki-laki itu selalu berbuat dosa, tidak patut dijadikan suami. Sebagaimana dikatakan oleh salah seorang salaf.” (Majmu’ Fatawa 8/242)

3. Laki-laki yang bergaul dengan orang-orang sholeh.

4. Laki-laki yang rajin bekerja dan berusaha, optimis, serta tidak suka mengobral janji dan berandai-andai.

5. Laki-laki yang menghormati orang tua kita.

6. Laki-laki yang sehat jasmani dan rohani.

7. Mau berusaha untuk menjadi suami yang ideal, diantaranya: Melapangkan nafkah istri dengan tidak bakhil dan tidak berlebih-lebihan; memperlakukan istri dengan baik, mesra, dan lemah lembut; bersendau gurau dengan istri tanpa berlebih-lebihan; memaafkan kekurangan istri dan berterima kasih atas kelebihannya; meringankan pekerjaan istri dalam tugas-tugas rumah tangga; tidak menyiarkan rahasia suami istri; memberi peringatan dan bimbingan yang baik jika istri lalai dari kewajibannya; memerintahkan istri memakai busana muslimah ketika keluar; menemani istri bepergian; tidak membawa istri ke tempat-tempat maksiat; menjaga istri dari segala hal yang dapat menimbulkan fitnah kepadanya; memuliakan dan menghubungkan silaturahim kepada orang tua dan keluarga istri; memanggil istri dengan panggilan kesukaannya; dan yang terpenting bekerjasama dengan istri dalam taat kepada Allah Ta’ala.

Satu hal yang perlu kita ingat saudariku, bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna. Jangan pernah membayangkan bahwa laki-laki yang sholeh itu tidak punya cacat & kekurangan. Tapi, satu hal yang tidak boleh kita tinggalkan adalah ikhtiar dengan mencari yang terbaik untuk kita, serta bertawakal kepada Allah dengan diiringi do’a.

🌹 🌹 🌹

Maroji’:

Ensiklopedi Wanita Muslimah. Haya bintu Mubaroh Al-Barik.

***

Artikel www.muslimah.or.id

https://muslimah.or.id/63-siapakah-yang-ukhti-pilih.html

~ Istri Yang Paling Manis... ~

Oleh : Athirah

Istri yang paling manis...

Siapakah dia istri yang paling manis?

Bukan yang di wajahnya tertempel madu

Atau di lidahnya ada bekas gulali.

Istri yang setia,

Dialah istri yang paling manis...

Hanya nasi berlauk kerupuk?

Dia tak mengeluh.

Hanya rumah bermodal ngontrak?

Dia tak mengeluh.

Hanya setelan baju secukupnya?

Dia tak mengeluh.

Tanpa mesin cuci dan kulkas?

Dia tak mengeluh.

Tanpa AC dan kendaraan mewah?

Dia tak mengeluh.

Bila suaminya hanya mampu memberi sesuai kemampuannya,

Istri yang manis tak ‘kan mengeluh.

Istri yang manis…

Menyemangati,

Menghibur,

Mendukung,

Mendoakan.

Maukah Anda semanis Khadijah?

Sampai kematian pun tak membuat Rasulullah lupa betapa indahnya kenangan bersama Khadijah..

“Allah belum pernah menggantikan yang lebih baik darinya...

Dirinya telah beriman kepadaku, tatkala manusia mengingkariku...

Dia mempercayaiku, ketika orang lain mendustakanku...

Dirinya telah mengorbankan seluruh hartanya, manakala orang lain mencegahnya dariku....

Dan dengannya Allah memberiku rezeki anak, tatkala hal itu tidak diberikan pada istri-istriku yang lainnya....”

(HR. Ahmad, 41: 356, no. 24864)

***

Athirah Mustadjab.

Artikel UmmiUmmi.Com

http://ummiummi.com/istri-yang-paling-manis

JANJI PERSAHABATAN YANG TERLUPAKAN

لِمَاذَا تَرَانِي بِقَفْرٍ سَحِيْقٍ ===== فَتُعْرِضُ عَنِّي وَتَنْسَى الصَّدِيْقَ
Kenapa tatkala engkau melihatku dalam padang tandus yang sangat jauh…. lantas engkau berpaling dariku dan engkau melupakan sahabatmu ini

وَأَلْمَحُ فِي نَظَرَاتِكَ هَجْرًا ===== فَتَتْرُكَنِي فِي الْمَعَاصِي غَرِيْق
Aku merasakan dari pandanganmu engkau menjauhiku dan menghindar dariku…. engkau membiarkan ku tenggelam dalam kemaksiatan

لِمَاذَا أُخَيَّ أَمُدُّ يَدَيَّ ===== فَتَتْرُكَهَا لِلَّظَى وَالْحَرِيْقِ
Mengapa wahai sahabatku? tatkala aku menjulurkan kedua tanganku (untuk kau tolong) …. lantas engkau membiarkan juluran tanganku dalam api yang membakar dan menyala-nyala?

أَتَعْلَمُ أَنِّي أَزِيْدُ انْحِدَارًا ===== وَأَنْتَ تَرَانِي بِهَذَا الطَّرِيْقِ
Tidakkah engkau tahu bahwasanya aku semakin tersesat ke jalan yang menyimpang…. padahal engkau melihat aku berjalan di jalan menyimpang tersebut

لِمَاذَا أُخَيَّ تُشِيْحُ بِوَجْهٍ ===== عَبُوْسٍ قَنُوْطٍ بِأَنْ لاَ أُفِيْقُ
Wahai sahabatku, kenapa engkau membuang mukamu…. dengan wajah yang merengut dan masam yang putus asa seakan-akan aku tidak akan bisa sadar kembali

أَتَنْسَى زَمَانًا بَهِيًّا نَدِيًّا ===== أَمِ الشَّوْقُ وَلَّى فَهَانَ الرَّفِيْق
Apakah engkau lupa masa yang indah …. Ataukah kerinduanmu telah sirna dan rendahlah sahabatmu ini

أَتَذْكُرُ عَهْداً قَطَعْنَاهُ يَوْمًا ===== بِأَنْ نَتَآخَى كَظِلٍّ لَصِيْقٍ
Apakah engkau ingat janji yang pada suatu hari pernah kita patrikan…. bahwasanya kita akan bersaudara sebagaimana bayangan yang selalu menempel

زَهِدْتَ بِقُرْبِي وَخَلَّفْتَ قَلْبِي ===== حَزِيْنًا رَهِيْنًا لِغَمٍّ وَضِيْقٍ
Engkau semakin menjauh dariku dan engkau meninggalkan hatiku… dalam kesedihan dan kegelisahan dan kesempitan

تُسَاوِرُنِي وَسْوَسَاتُ الدَّنَايَا ===== وَيُطْرِبُنِي عَزْفُ مَكْرٍ رَقِيْبق
Bisikan-bisikan keburukan menggrogotiku…dan lantunan tipu daya yang halus telah membuai dan melenakanku…

فَخُضْتُ الذُّنُوْبَ وَكَمْ مِنْ مَلاَهٍ ===== أَتَيْتُ وَكَمْ مِنْ حَيَاءٍ أُرِيْقُ
Maka akupun tenggelam dalam dosa-dosa, betapa banyak perkara yang melalaikan aku kerjakan… dan betapa banyak rasa maluku yang aku tumpahkan (karena bermaksiat)

أُخَيَّ تَمَهَّل وَخُذْنِي إِلَيْكَ ===== فَمَا عَادَ قَلْبِي لِبُعْدٍ يُطِيْقُ
Sahabatku berhentilah sejenak dan ambil dan ajaklah diriku bersamamu… Sungguh hati ini tidak sanggup untuk menjauh…

وَمُدَّ الْأَيَادِي وَلاَ تَنْتَقِصْني ===== وَكُنْ لِجِرَاحِي الطَّبِيْبَ الشَّفِيْقَ
Dan ulurkanlah kedua tanganmu dan janganlah engkau mencelaku… dan jadilah engkau terhadap luka-lukaku seorang tabib/dokter penyayang …

إِذَا مَا مَرَرْتَ بِقُرْبِي سَرِيْعًا ===== تَذَكَّرْ قَدِيْمًا عُهُوْدَ الصَّدِيْقِ
Jika tatkala engkau lewat di dekatku lantas engkau berjalan dengan cepat (untuk menjauhiku)… maka ingatlah janji persahabatan kita dahulu…

Sungguh ada sahabat-sahabat dekat kita dahulu yang saat ini butuh untuk kita dekati. Justru tatkala ia semakin jauh dari jalan Allah bukan semakin kita jauhi…akan tetapi semakin kita dekati. Persahabatan yang dulu pernah kita jalin hendaknya tidak terlupakan dan sirna. Justru persahabatan lampau menuntut kita untuk menyayangi sahabat kita yang berada di persimpangan jalan….
Kasus yang sering terjadi juga adalah tatkala ada saudara atau sahabat kita yang futur (malas beribadah) atau bahkan terjerumus dalam kemaksiatan lantas sebagian kita malah menjauhinya…bahkan menjauh sejauh-jauhnya. Tidak ada yang mengunjunginya…tidak ada yang menasehatinya…akhirnya iapun semakin terpuruk dan semakin jauh dari jalan Allah. Persaudaraan terlebih lagi persahabatan mengkonsekuensikan sikap yang sebaliknya, yaitu …mendekati dan menasehati…bukan menjauhi dan mencibir…

Copas Ustadz Firanda

📝 Metode Mutqin hafalan

Diposting oleh Unknown | 00.06 | | 0 komentar »

METODE MUTQIN (KUAT) HAFALAN ALQURAN BAGI ORANG YANG “SIBUK”

Disarikan dari perbincangan via telepon antara penulis dengan Al Ustadz Al Fadhil Abdur Rahman Fadholi -Hafizhahullahu ta’alaa- tanggal 9 Sya’ban 1438 H.  Postingan ini agak panjang.  Jadi sebaiknya di simpan terlebih dahulu apabila memiliki ketertarikan untuk menyimak isinya.

Beliau Al Ustadz adalah Juara MHQ Asia-Pasifik kelas 10 Juz 2017 yang baru selesai dilaksanakan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Indonesia.  Murid Syaikh Abdul Karim Al Jazayri -Hafizhahullahu ta’alaa-, dan Pembina Ma’had Ibnu Katsir di Bekasi, Jawa Barat, Indonesia.
------------------------------------------------------------------
Pertanyaan yang penulis ajukan adalah, “Bagaimana metode muroja’ah (mengulang hafalan) dan menambah hafalan Alqur’an bagi seseorang yang sibuk?” Kemudian beliau menanyakan kondisi penulis saat ini.  Setidaknya ada tiga hal yang beliau ingin ketahui, yaitu:
- Kondisi kesibukan saat ini
- Jumlah hafalan yang pernah di hafal
- Jumlah hafalan yang sudah mutqin (menempel kuat)

Pertama, beliau menekankan kepada hafalan yang pernah dihafal.  Usahakan dalam waktu dua bulan pertama, kita fokus kepada hafalan yang pernah dihafal dan kita yakin sekali kita tidak kuat pada bagian tersebut.  Hafalan kita tersebut ibarat hafalan baru yang harus dimulai dari awal lagi.  Targetkan empat halaman per hari saja.  Baca per halaman berulang-ulang sampai kita lancar membacanya tanpa harus melihat mushaf.  Berhenti per ½ juz untuk mengevaluasi kuatnya hafalan tersebut.  Cara mengevaluasinya bisa dengan cara meminta kerabat untuk menyimak hafalan kita ½ juz sekali duduk atau meminta teman kita membuat soal meneruskan beberapa ayat seperti pada lomba MTQ.  Evaluasi juga ketika 1 juz, 1 ½ juz, 2 juz, dst.  Jangan menambah sebelum lulus tahap evaluasi.

Kedua, hafalan yang kira rasa sudah kuat (mutqin) harus dibaca kapanpun sebisanya.  Gunakan waktu luang seperti ketika di perjalanan, berjalan dari parkir motor ke ruang kelas, mengantri, dll untuk membaca hafalan kita yang sudah kuat.  Jangan menunggu kapan bisa duduk!  Kalau terjadi lupa akan suatu ayat atau kata, skip dulu bagian tersebut dan lanjut ke ayat selanjutnya.  Nanti ketika ada waktu untuk membuka mushaf, kita lihat lagi dimana tempat kita lupa tersebut.  Usahakan hafalan mutqin ini dibaca 2-4 juz per harinya (tergantung jumlah hafalan yang dimiliki). Hafalan yang kita bawa dari poin pertama juga dimasukkan ke dalam poin kedua setelah melewati proses evaluasi. Usahakan total seluruh hafalan khattam dibaca selama seminggu, lebih cepat lebih baik.

Ketiga, menambah hafalan baru.  Setelah selesai melakukan poin pertama, barulah bisa kita menambah hafalan kita.  Awali proses menghafal dengan membuat target harian.  Mulai dari yang kecil terlebih dahulu seperti ½ halaman saja per hari.  Berikut poin metode dalam melakukan ziyyadah hafalan:

1. Malam hari sebelum tidur, baca ayat yang akan kita hafal beserta maknanya.  Gunakan murottal juga untuk mengetahui letak waqaf (berhenti) dan ibtida’ (mulai) yang tepat supaya makna Alqurannya juga tepat.

2. Usahakan bangun tidur sebelum subuh.  Hafalkan setelah shalat tahajjud dan bermunajad kepada Allah di 1/3 malam.  Setelah itu, mulai menghafal dengan membaca ayat satu per satu diulang-ulang sampai kita yakin bisa membacanya tanpa melihat mushaf.

3. Setelah jumlah ayat dalam target kita tercapai, gabungkan seluruh ayatnya yang telah di hafal dengan membacanya berulang-ulang sampai kita yakin bisa membacanya tanpa melihat mushaf.  Lebih banyak pengulangan lebih baik dan bacalah dengan cara hadr (cepat).  Apabila hafalan belum selesai sudah masuk waktu subuh, lanjutkan setelah subuh.  Jangan tidur!

4. Setorkan hafalan baru kepada istri, teman, ustadz, syaikh, dll.  Kemudian ulangi hafalan baru kita ini 3-4 kali tanpa melihat mushaf dalam satu hari.  Evaluasi juga per ½ juz dengan cara yang sama dengan poin pertama.  Jangan menambah sebelum lulus tahap evaluasi.

5. Masukkan hafalan-hafalan baru ini kedalam hafalan yang dibaca pada poin kedua setelah lulus tahap evaluasi.  Begitu seterusnya sampai total hafalan kita 30 juz.

6. Ikuti kelas Bahasa Arab.  Insyaallah Bahasa Arab akan sangat membantu proses menghafal dan memahami Alqur’an.

7. Ikuti kelas Tahsin.  Insyaallah bacaan yang baik akan memudahkan kita untuk menghafal Alquran.  Penulis menyarankan untuk mengikuti kelas tahsin terlebih dahulu sebelum memulai proses menghafal.  Akan sulit memperbaiki hafalan apabila memiliki masa lalu bacaan yang kelam.
------------------------------------------------------------------
Sebagai gambaran dan insprasi, Al Ustadz dahulu menghafal lima juz dalam setahun ketika kelas satu SMP.  Kemudian di tahun kedua dengan izin Allah bisa menghafal 20 juz.  Dan di tahun ketiga beliau melalui proses evaluasi yang panjang dan akhirnya bisa menyelesaikan lima juz terakhir.  Awal menghafal di tingkat pertama, target beliau hanya lima baris per hari.  Naik terus perlahan sehingga di lima juz terakhir, beliau bisa menghafal ½ juz per hari.  Bahkan ketika menyentuh juz 25, beliau hafalkan hanya dalam waktu semalam saja.

Semoga bisa menginspirasi kita semua dan menjadi kebaikan yang berlipat ganda bagi Al Ustadz yang telah “membocorkan” rahasianya.  Menghafal Alqur’an adalah proyek seumur hidup.  Jadi, jangan pernah tanyakan kapan kita akan selesai menghafal 30 juz, tetapi tanyakan kapan kita akan memulainya.  Berdoalah kepada Allah supaya diberikan keikhlasan dan kemudahan dalam menghafal Alquran.  Wallahu ta’alaa A’lam.

Akhukum,
Abu Hawary
Indramayu, 9 Sya’ban 1438 H | 6 Mei 2017 M.

🔹Ketika Akhwat jatuh cinta ❤

Diposting oleh Unknown | 19.48 | | 0 komentar »

💖🌿💖🌿💖🌿💖🌿💖🌿

*💝Ketika Akhwat Jatuh Cinta💝*
_________________________

🌷 _Akhwat Jatuh Cinta??_

‼ Tak ada yang aneh, mereka juga adalah manusia...

🌷 _Bukankah cinta adalah fitrah manusia???_

🌷 _Tak pantaskah akhwat jatuh cinta???_

‼ Mereka juga punya hati dan rasa...

☝🏻 Tapi tahukah kalian *betapa berbedanya mereka saat cinta seorang lelaki menyapa hatinya???*

❌ Tak ada *senyum bahagia,* tak ada rona *malu* di wajah, tak ada buncah *suka di dada...*

✋🏽 Namun sebaliknya... ‼

💘 _Ketika Akhwat Jatuh Cinta..._

☝🏻 Yang mereka rasakan adalah *penyesalan yang amat sangat, atas sebuah hijab yang tersingkap...*

‼ Ketika lelaki yang tak halal baginya, bergelayut dalam alam fikirannya, yang mereka rasakan adalah *ketakutan yang begitu besar akan cinta yang tak suci lagi...*

‼ Ketika rasa rindu mulai merekah di hatinya, yang mereka rasakan adalah *kesedihan yang tak terperih akan sbuah asa yang tak semestinya…*

❌ _Tak ada senyum bahagia, tak ada rona malu…_

☝🏻 Yang ada adalah *malam-malam yang dipenuhi air mata penyesalan atas cinta-Nya yang ternodai…*

☝🏻 Yang ada adalah *kegelisahan, karena rasa yang salah arah…*

☝🏻 *Yang ada adalah penderitaan akan hati yang mulai sakit…*

💘 _Ketika Akhwat Jatuh Cinta…_

✋🏽 Bukan harapan untuk bertemu yang mereka nantikan, tapi yang ada adalah *rasa ingin menghindar dan menjauh dari orang tersebut…* ‼

❌ _Tak ada kata-kata cinta dan rayuan…_

☝🏻 Yang ada adalah *kekhawatiran yang amat sangat, akan hati yang mulai merindukan lelaki yang belum halal atau bahkan tak akan pernah halal baginya…*

‼ Ketika mereka jatuh cinta, maka _perhatikanlah,_ *kegelisahan di hatinya yang tak mampu lagi memberikan ketenangan di wajahnya yang dulu teduh…*

☝🏻💔 Mereka akan terus berusaha *mematikan rasa itu bagaimanapun caranya…*

☝🏻‼ _Bahkan kendati dia harus menghilang, maka itu pun akan mereka lakukan..._

🥀 *Alangka kasihannya jika akhwat jatuh cinta…*

☝🏻 Karena yang ada adalah _penderitaan…_

☝🏻Tapi ukhti…

🌷 *Bersabarlah…*

☝🏻 _Jadikan ini ujian dari Rabbmu…_

💔  *Matikan rasa itu secepatnya…*

🚧 *Pasang tembok pembatas antara kau dan dia…*

💥 *Pasang duri dalam hatimu, agar rasa itu tak tumbuh bersemai…*

💦 *Cuci dengan air mata penyesalan akan hijab yang sempat tersingkap...*

☝🏻 *Putar balik kemudi hatimu, agar rasa itu tetap terarah hanya padaNya…*

🚫⛔ *Pupuskan rasa rindu padanya dan kembalikan dalam hatimu rasa rindu akan cinta Rabbmu…*

🌷 Ukhti… Jangan khawatir kau akan kehilangan cintanya…

☝🏻Karena bila memang kalian *ditakdirkan bersama,*maka *tak akan ada yang dapat mencegah kalian bersatu…*

☝🏻 _Tapi ketahuilah, bagaimana pun usaha kalian untuk bersatu, jika Allah tak menghendakinya, maka tak akan pernah kalian bersatu…_‼

🌷 Ukhti… Bersabarlah… Biarkan Allah yang mengaturnya...

☝🏻 *Maka yakinlah... Semuanya akan baik-baik saja…*

🌿 _Semua Akan Indah jika engkau bertawakkal kepada ALLAH_

>>>><<<<<

🌷 Dalam hati aku selalu meneguhkan diri, bahwa di belahan bumi lain ada seorang pangeran yang setia menunggu.

☝🏻 Jadi tugas kita saat ini adalah *memperbaiki diri* (ingat an-Nur 26 - _Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)._

☝🏻 Juga an-Nur 3 3. _Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin._

☝🏻Apabila rasa itu semakin bergejolak, pemecahannya adalah dengan *berpuasa.*‼

💭 _"…Dan barang siapa belum mampu, maka atasnyalah puasa. Maka sesungguhnya puasa itu benteng baginya."_
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

☝🏻💌 Oh ya pesan buat ikhwan-akhwat (buat aku juga)

👉🏻 📃 Kalau bisa... *jika ada masalah curhatnya kesesama jenis saja. Lebih terjaga! Yang lebih terjaga tentunya curhat kepada ALLAH^^*

👌🏼 Ok, yang terpenting adalah *kita saling menasehati dengan cara yang terbaik.*

💖 Terkait dengan cinta, *sekali lagi diingatkan bahwa akhwat juga bisa jatuh cinta,, ikhwan juga bisa jatuh cinta.*

☝🏻 Se-ikhwah-ikhwahnya ikhwah, mereka juga manusia yang punya *rasa cinta, kagum, suka, dan benci.*

🌿 _Cinta bukanlah tujuan_

🌷 _Cinta adalah sarana untuk menggapai tujuan_

🌿 _Jangan kau sibuk mencari definisi dan makna cinta_

🌷 _Namun kau lalai terhadap Dzat yang menganugrahkan cinta_

🌿 _Dzat yang menumbuhsuburkan rasa cinta_

🌷 _Dzat yang memberikan kekuatan cinta_

🌿 _Dzat yang paling layak dicintai yaitu Allah, Sang Pemilik Cinta_

🌷 _Cinta memang tak kenal warna_

🌿 _Cinta tak kenal baik buruk_

🌷 _Cinta tak kenal rupa dan pertalian darah_

🌿 _Memang begitulah adanya_

🌷 *_Karena yang mengenal baik buruk, warna dan rupa_*

🌿 *_Adalah sang pelaku cinta yang menggunakan akal pikirannya_*

🌷 _Cinta bukanlah kata benda_

🌿 _Cinta adalah kata kerja_

🌷 _Cinta bukan sesuatu tanpa proses_

🌿 _Cinta itu butuh proses_

🌷 *_Jangan mau kau terjatuh dalam cinta_*

🌿 *_Namun, bangunlah cinta itu_*

🌷 _Bangunlah cinta dengan *keimanan*_

🌿 _Maka kau akan mengorbankan apa saja_

🌷 _Demi meraih keridhaan Sang Pemilik Cinta_

🌿 _Bangunlah cinta dengan *ketakwaan*_

🌷 _Maka kau tak kan gundah gulana_

🌿 _Ketika kehilangan cinta duniawi_

🌷 _Karna kau yakin Yang kau cari adalah *cinta dan ridha Allah*_

🌿 _Bukan cinta yang sementara_

Wallahu 'alam

📝 _Sajidah_

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.
🌿💖🌿💖🌿💖🌿💖🌿💖

⏩ Teruntuk Mu yang Futur

Diposting oleh Unknown | 16.09 | | 0 komentar »

🍁Teruntuk yg Futur, Semoga Suatu Saat Engkau Kembali...
.
-----------
💔Jika suatu saat engkau Futur* , bahkan mungkin terjerembab di atas kemaksiatan, maka dirimu masih ada harapan kembali menuju ketaatan selama engkau masih menjaga Sahabat-Sahabatmu yang Sholeh. Jauh di lubuk hatimu, jiwamu sebetulnya masih terpaut dengan mereka.
.
🌱 Namun, jika engkau Futur, kemudian engkau tinggalkan Sahabat-Sahabatmu Itu, Maka akan sangat susah bagimu 'tuk kembali di atas ketaatan, jiwamu sudah tidak merasa cocok dengan Sahabat-Sahabatmu yang Sholeh itu. Jiwamu akan mencari pengganti yang semisal dengan keadaan dirimu sekarang, yakni Sahabat-Sahabat yang bergelimang di atas kemaksiatan sama seperti dirimu.
.
👤Sungguh Nabi pernah bersabda dalam hal ini,
🍁"Ruh-ruh itu bagaikan pasukan yang berkumpul (berkelompok). (Oleh karena itu), jika mereka saling mengenal maka mereka akan bersatu, dan jika saling tidak mengenal maka akan berbeda (berpisah)." (HR Bukhari Muslim)
.
🔸Yang baik akan berkumpul dengan yang baik, yang buruk akan berkumpul dengan yang buruk.
.
🔸Jangan pernah menjauh dari Sahabat-Sahabatmu yang Sholeh meski sefutur , sejauh apapun engkau terjatuh ke dalam kemaksiatan.
.
💕Semoga suatu saat engkau bisa kembali.....
.
📄Keterangan :
*Futur : keadaan lemah dan malas melakukan ketaatan setelah sebelumnya semangat di atas ketaatan.
.
🌱wallahu a'lam🌱
.
•┈┈┈◎❅❀❦🌸❦❀❅◎┈┈┈•
.
☆Pegang erat sunnah dan gigitlah dengan geraham - Berani syar'i tanpa selfie☆
.
🔊 Disebarkan oleh :
.
📸 instagram : @muslimah.salafy
💻  facebook.com/muslimah.salafyy
📢Telegram : t.me/muslimahsalafyy
📲 Group Line : muslimah.salafy
🌏 sumber : t.me/boristanesia
👤Pemateri :  Ustadz Boris Tanesia حفظه الله تعالى

⚫⚫MUSUH Mu ⚫⚫

Diposting oleh Unknown | 04.24 | | 0 komentar »

.[ MUSUHMU  ]

Memiliki satu musuh sudah sangat banyak

Mempunyai seribu sohib masihlah kurang, itulah pesan salah seorang ulama’!

Biasanya seorang yang memiliki musuh akan berusaha untuk menyakiti musuhnya…

Kecuali syetan… banyak dari kita yang telah mengetahui bahwa dia adalah musuh kita, tapi malah berkawan dan bersahabat dengannya

Bahkan melakukan hal-hal yang menyenangkan syaitan
Padahal Allah telah mengingatkan :

)) إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ((

”Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu maka jadikanlah dia sebagai musuhmu.”
(QS Fathir: 6)

Akhi/Ukhti…
Siapapun yang membencimu
Siapapun yang memusuhimu

Ada satu langkah untuk menyakitinya

Untuk membuatnya gusar dan sengsara;

Satu langkah yang diridhai Allah, namun membuat musuhmu sengsara
membuatnya seperti cacing yang kepanasan

Yaitu: memperbaiki diri

Dekatkan dirimu pada Ilahi

Tinggalkan segala yang dibenci Rabbi

Basahi bibirmu dengan asma Allah

Tidak perlu kamu mendengki dan menghasut
Apalagi berbuat yang tak dibenarkan
Cukup kamu memperbaiki diri, Niscaya kamu sudah menyakiti musuh-musuhmu, dari bangsa Jin dan Manusia

Seorang alim ulama’ pernah berwasiat:

إذا أردت أن تؤذي عدوك فأصلح نفسك

“Bila kamu ingin menyakiti musuhmu, maka perbaikilah dirimu”.

Tiada senjata yang lebih ampuh, lebih dari kita memperbaiki diri sendiri

Selamat mencoba.

Semoga bermanfaat

.✍️ Ditulis oleh Üsƭάϑz Dr. Syafiq Riza Basalamah, MA

📝 Mitos sekitar kita

Diposting oleh Unknown | 18.51 | | 0 komentar »


*🍃📚 MITOS-MITOS ANEH YANG BUKAN BERASAL DARI AJARAN ISLAM*

✍ Ústάϑz Abu Aniisah Syahrul Fatwa bin Lukman, حفظه الله تعالى .

1. Ngidam tidak dipenuhi, berpengaruh pada bayi.

Diyakini bahwa keinginan yang biasanya dialami oleh wanita hamil ( dikenal dengan istilah ‘ngidam’ ) bila tidak terpenuhi akan berpengaruh pada sang bayi !
↪ Dikatakan bahwa ngidam yang tidak dipenuhi akan menyebabkan si anak suka berliur ( Jawa : ngileran ) ketika sudah terlahir ke dunia. Ini hanya mitos belaka.

2. Acara tujuh bulanan.

Di daratan jawa acara tujuh bulanan ( Jawa : mitoni ) bagi wanita yang sedang hamil masih terpelihara pada sebagian daerah. Tujuan mereka membuat acara agar si bayi nanti hidup sehat, selamat sampai lahir. Jelas ini tidak ada ajarannya dalam islam.

3. Suami si wanita yang hamil dilarang membunuh hewan.

Atau membunuh yang semisalnya dengan keyakinan akan membahayakan bayi.

4. Ucapan ‘amit-amit jabang bayi’.

Kata-kata ini yang diucapkan ibu hamil ketika melihat sesuatu yang dia benci, dengan keyakinan bahwa jika tidak mengucapkan itu maka apa yang ia benci itu akan dialami oleh bayinya.

5. Ibu hamil membaca al-Qur’an surat Yusuf dan Maryam.

• Dengan itu diharapkan bila yang lahir laki-laki akan tampan dan ganteng seperti Nabi Yusuf ‘alayhissalam.
•Dengan membaca al-Qur’an surat Maryam diharapkan bila yang lahir perempuan akan cantik seperti Maryam.
Jelas ini tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam dan para sahabatnya.

6. Kokok ayam ditengah malam, isyarat wanita hamil diluar nikah.

Kepercayaan ini hasil utak-atik orang terhadap perkara yang dianggap ganjil. Misalnya secara kebetulan ada kejadian yang berbarengan. Keyakinan seperti ini tidaklah dibenarkan karena tidak berlandaskan dalil.

7. Wanita hamil harus membawa gunting.

Hal itu dianggap benteng untuk menolak bala dan musibah.

8. Membuat tempat khusus untuk ari-ari.

Bahkan diberi lampu dan penerang lainnya selama beberapa hari.

9. Ari-ari adalah saudara kembar bayi.

Ada anggapan bahwa ari-ari adalah saudara si bayi. Karena itu, perlu diberi perlakuan khusus dengan mengadakan upacara tertentu ketika memendamnya.

10. Keberatan nama.

Jika bayi mempunyai nama yang panjang kemudian si bayi sering sakit maka masyarakat beranggapan bahwa bayi tersebut keberatan nama.

11. Kupu-kupu masuk rumah.

Jika ada kupu-kupu masuk rumah maka itu dikatakan merupakan pertanda akan ada tamu berkunjung. Allahu A’lam, kami tidak mengetahui dari mana asalnya keyakinan semacam ini.

12. Jika berjumpa ular atau menabrak kucing.

Jika anda berjumpa ular weling melintas dijalan yang akan anda lalui, atau anda menabrak kucing di jalan, maka diyakini bahwa itu pertanda buruk. Jelas ini adalah tathayyur yang dilarang dalam Islam.

13. Burung hantu hinggap di atas rumah.

Jika burung hantu berbunyi di sebuah rumah maka diyakini itu pertanda ada orang di rumah itu yang akan segera meninggal.

Itulah sebagian pemikiran penyimpangan berbahaya yang sering dilakukan oleh para wanita dan hendaknya segera ditingggalkan. Allahu A’lam.

✍ Ústάϑz Abu Aniisah Syahrul Fatwa bin Lukman, حفظه الله تعالى .

Didiklah ia dengan tauhid dulu
.
Ibnul Qayyim dalam kitab Ahkamul Maulud menjelaskan,
.
“Dia awal waktu ketika anak-anak mulai bisa berbicara, hendaklah mendiktekan kepada mereka kalimat ‘Laa ilaaha illallah, Muhammad rasulullah’ dan hendaklah sesuatu yang pertama kali didengar oleh telinga mereka adalah ma’rifatullah (mengenal Allah) dan mentauhidkan-Nya. Juga ajarkan kepada mereka bahwa Allah berada diatas Arsy-Nya, Dia senantiasa melihat dan mendengar perkataan hamba-Nya, dia senantiasa bersama mereka dimanapun mereka berada.”
.
sumber: muslimah.or.id
.
#taqwart #parenting #parentingislami #orangtua #tauhid #aqidah #tauhidanak #tauhidfirst

📝 Yang tersisa

Diposting oleh Unknown | 03.11 | | 0 komentar »

📎 YANG TERSISA..

Hari-hari telah berlalu..
Tahun demi tahun pun berlalu..
Yang tersisa hanyalah apa yang pernah Anda amalkan pada waktu-waktu tersebut..

Baik amal kebajikan..
Ataupun keburukan..

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ

“Barangsiapa saja yang mengerjakan kebaikan sebesar biji sawi ia akan menuai balasannya." (Qs. Al-Zalzalah 7)

وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

"Dan barang siapa bila ia melakukan keburukan sebesar biji sawi pun ia akan menuai balasannya.” (Qs. Al-Zalzalah 8)

____

يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّاقَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوْا اللهَ إِنَّ اللهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Qs. Al-Hasyr 18)

___________________________

👤 Syaikh Dr. Khalid Al Mushlih hafizhahullahu Ta'ala

Setelah mengaji

Jadilah engkau seorang muslim yang tetap santun dan ceria
Tutur katamu makin penuh kebaikan dan manfaat untuk sesama

Janganlah engkau seperti mereka yang wajahnya cemberut dan penuh curiga
Hanya karena beda pengajian dan ustadz idola
Sinis kepada mereka yang berbeda

Menjadilah muslim yang benar benar baik dan bersahaja
Tak hanya baik sebatas cover luarnya saja
Tapi juga harus benar benar baik akhlaq, hatinya dan baik pemahaman ilmu syar'inya

Nyunnahnya, syar'inya penampilan dzohir adalah kewajiban kita semua untuk memakainya
Namun jangan lupa imbangi pula dengan adab yang mulia dan amalan shalih yang nyata

Jangan menjadi mereka yang senantiasa kau lihat di majelis ilmu
Namun ilmunya tak berbuah pada akhlaq dan kepribadiannya
Bahkan rusak amalan hati serta lisannya
Ngajinya justru membuahkan sifat kaku, keras, kasar dan tak beradab kepada orang tua dan sesamanya
Semakin sombong dan mudah menyesatkan sesamanya yang berbeda

Nas alullah as salamah wal afiyah

Semoga Allah senantiasa Membimbing dan Menjaga kita yaa Saudariku semuanya

Baarakallahu fiikunn

Ummu Sulaym Ferihana
Mudarrisah di Madrosah Uwais Al Qorniy

Hari ini adalah kesempatan baru.
Memanfaatkan waktu untuk membaikkan diri setiap waktu.
Dipenuhi ketaatan dan keberkahan.

Pada kekhilafan orang yang sempat membekas.
Relakan dengan kelapangan dada.
Agar terasa ringan dan tujuan terarah.

Jika Allah telah berjanji.
Maka tak akan pernah teringkari.
Sulit namun itulah letak perjuangan dan pengorbanan.
Dalam jual beli bersama Allah.

Air mata demi Surga.
Dan Surga adalah bayaran termahal bagi jiwa yang dipenuhi rindu kepada Rabbnya.
Dengan doa.
Kita akan kuat.

Lapanglah.
Maafkanlah.
Ikhlaskanlah.
Maka kebahagiaanlah untukmu.

Mujahidah Al-buniyyah

Boleh berhias, tapi ....

Diposting oleh Unknown | 17.40 | | 0 komentar »

~ Boleh Berhias, Tapi … ~

Berhias, satu kata ini biasanya amatlah identik dengan wanita. Bagaimana tidak, wanita identik dengan kata cantik. Guna mendapatkan predikat cantik inilah, seorang wanita pun berhias. Namun tahukah engkau wahai saudariku muslimah, bahwa Islam telah mengajarkan pada kita bagaimana cara berhias yang syar’i bagi seorang wanita? Sungguh Islam adalah agama yang sempurna. Islam tidak sepenuhnya melarang seorang wanita ‘tuk berhias, justru ia mengajarkan cara berhias yang baik tanpa harus merugikan, apalagi merendahkan martabat wanita itu sendiri.

Saudariku muslimah yang dirahmati Allah, sesungguhnya Allah ta‘ala berfirman

يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah setiap (memasuki) masjid. Makan dan minumlah, tapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan” (QS. Al-A‘raaf, 7: 31).

Dari ayat di atas, tampaklah bahwa kebolehan untuk berhias ada pada laki-laki dan wanita. Namun ketahuilah saudariku, ada sisi perbedaan pada hukum sesuatu yang digunakan untuk berhias dan keadaan berhias antara kedua kaum tersebut. Dalam bahasan ini, kita hanya mendiskusikan tentang kaidah berhias bagi wanita.

Larangan Tabarruj

Adapun kaidah pertama yang harus diperhatikan bagi wanita yang hendak berhias adalah hendaknya ia menghindari perbuatan tabarruj. Tabarruj secara bahasa diambil dari kata al-burj (bintang, sesuatu yang terang, dan tampak). Di antara maknanya adalah berlebihan dalam menampakkan perhiasan dan kecantikan, seperti: kepala, wajah, leher, dada, lengan, betis, dan anggota tubuh lainnya, atau menampakkan perhiasan tambahan. Imam asy-Syaukani berkata, “At-Tabarruj adalah dengan seorang wanita menampakkan sebagian dari perhiasan dan kecantikannya yang (seharusnya) wajib untuk ditutupinya, yang mana dapat memancing syahwat (hasrat) laki-laki” (Fathul Qadiir karya asy- Syaukani).

Allah ta‘ala berfirman (yang artinya),

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الأولَى

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu …” (QS. Al-Ahzaab, 33: 33).

Syaikh ‘Abdur Rahman as-Sa‘di ketika menafsirkan ayat di atas, beliau berkata, “Arti ayat ini: janganlah kalian (wahai para wanita) sering keluar rumah dengan berhias atau memakai wewangian, sebagaimana kebiasaan wanita-wanita jahiliyah yang dahulu, mereka tidak memiliki pengetahuan (agama) dan iman. Semua ini dalam rangka mencegah keburukan (bagi kaum wanita) dan sebab-sebabnya” (Taisiirul Kariimir Rahmaan karya Syaikh ‘Abdur Rahman as-Sa‘di).

Memperhatikan Masalah Aurat

Kaidah kedua yang hendaknya engkau perhatikan wahai saudariku, seorang wanita yang berhias hendaknya ia paham mana anggota tubuhnya yang termasuk aurat dan mana yang bukan. Aurat sendiri adalah celah dan cela pada sesuatu, atau setiap hal yang butuh ditutup, atau setiap apa yang dirasa memalukan apabila nampak, atau apa yang ditutupi oleh manusia karena malu, atau ia juga berarti kemaluan itu sendiri (al-Mu‘jamul Wasith).

Lalu, mana saja anggota tubuh wanita yang termasuk aurat? Pada asalnya secara umum wanita itu adalah aurat, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang artinya,

الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ، فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ

“Wanita itu aurat, apabila ia keluar (dari rumahnya) setan senantiasa mengintainya” (HR Tirmidzi, dinilai shahih oleh al-Albani).

Namun terdapat perincian terkait aurat wanita ketika ia di hadapan laki-laki yang bukan mahramnya, di hadapan wanita lain, atau di hadapan mahramnya.

Adapun aurat wanita di hadapan laki-laki yang bukan mahram adalah seluruh tubuhnya. Hal ini sudah merupakan ijma‘ (kesepakatan) para ulama. Hanya saja terdapat perbedaan pendapat diantara ulama terkait apakah wajah dan kedua telapak tangan termasuk aurat jika di hadapan laki-laki non mahram.

Sedangkan aurat wanita di hadapan wanita lain adalah anggota-anggota tubuh yang biasa diberi perhiasan. Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

لاَ يَنْظُرُ الرَّجُلُ إِلَى عَوْرَةِ الرَّجُلِ وَلاَ الْمَرْأَةُ إِلَى عَوْرَةِ الْمَرْأَةِ

“Tidak boleh seorang pria melihat aurat pria lainnya, dan tidak boleh seorang wanita melihat aurat wanita lainnya” (Hadits shahih Riwayat Muslim, dari Abu Sa‘id al-Khudriy radhiyallaahu ‘anhu).

Syaikh al-Albani mengatakan, “Sedangkan perempuan muslimah di hadapan sesama perempuan muslimah maka perempuan adalah aurat kecuali bagian tubuhnya yang biasa diberi perhiasan. Yaitu kepala, telinga, leher, bagian atas dada yang biasa diberi kalung, hasta dengan sedikit lengan atas yang biasa diberi hiasan lengan, telapak kaki, dan bagian bawah betis yang biasa diberi gelang kaki. Sedangkan bagian tubuh yang lain adalah aurat, tidak boleh bagi seorang muslimah demikian pula mahram dari seorang perempuan untuk melihat bagian-bagian tubuh di atas dan tidak boleh bagi perempuan tersebut untuk menampakkannya.”

Adapun tentang batasan aurat seorang wanita di hadapan mahramnya, secara garis besar ada dua pendapat ulama yang masyhur (populer) tentang batasan ini. Pertama, pendapat yang mengatakan bahwa aurat wanita di hadapan laki-laki mahramnya adalah antara pusar hingga lutut. Sedangkan pendapat kedua mengatakan, bahwa aurat wanita di hadapan laki-laki mahramnya adalah sama dengan aurat wanita di hadapan wanita lain, yakni semua bagian tubuh kecuali yang biasa diberi perhiasan.

Penulis mencukupkan diri dengan pendapat yang lebih rajih (kuat) dari Syaikh al-Albani bahwa aurat wanita di hadapan laki-laki mahramnya adalah sama sebagaimana aurat wanita di hadapan wanita lain, yakni seluruh tubuhnya kecuali bagian-bagian yang biasa diberi perhiasan.

Dalilnya adalah firman Allah ta‘ala yang artinya,

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الإرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ

“Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah mereka menampakka perhiasannya, kecuali kepada suami mereka atau ayah mereka atau ayah suami mereka atau putra-putra mereka atau putra-putra suami mereka atau saudara-saudara lelaki mereka atau putra-putra saudara perempuan mereka,atau wanita-wanita mereka, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.’” (QS. An-Nuur, 24: 31).

Allahu a‘lam.

Adapun untuk aurat wanita (istri) di hadapan suaminya, maka ulama sepakat bahwa tidak ada aurat antara seorang istri dan suami. Dalilnya adalah firman Allah ta‘ala

وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ (٢٩)إِلا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ (٣٠)

“Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tidak tercela.”  (QS. Al-Ma‘aarij, 70: 29-30)

Ayat tersebut menunjukkan bahwa seorang suami dihalalkan untuk melakukan sesuatu yang lebih dari sekedar memandangi perhiasan istrinya, yaitu menyentuh dan mendatangi istrinya. Jika seorang suami dihalalkan untuk menikmati perhiasan dan keindahan istrinya, maka apalagi hanya sekedar melihat dan menyentuh tubuh istrinya.

Memperhatikan Cara Berhias yang Dilarang

Maka jika sudah tak ada lagi aurat antara suami dan istri, hendaknya seorang wanita (istri) berhias semenarik mungkin di hadapan suaminya. Seorang istri hendaknya berhias untuk suaminya dalam batasan-batasan yang disyari‘atkan. Karena setiap kali si istri berhias untuk tampil indah di hadapan suaminya, jelas hal itu akan lebih mengundang kecintaan suaminya kepadanya dan akan lebih merekatkan hubungan antara keduanya.

Hal ini termasuk diantara tujuan syari‘at. Bukankah salah satu ciri istri yang baik adalah yang menyenangkan ketika dipandang, wahai saudariku? Adapun bentuk-bentuk berhiasnya bisa dengan bermacam-macam. Mulai dari menjaga kebersihan badan, menyisir rambut, mengenakan wewangian, mengenakan baju yang menarik, mencukur bulu kemaluan, dll.

Namun yang hendaknya dicamkan seorang istri adalah hendaknya ia berhias dengan sesuatu yang hukumnya mubah (bukan dari bahan yang haram) dan tidak memudharatkan. Tidak diperbolehkan pula untuk berhias dengan cara yang dilarang oleh Islam, yaitu:

* Menyambung rambut (al-washl)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah melaknat penyambung rambut dan orang yang minta disambung rambutnya.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)

* Menato tubuh (al-wasim), mencukur alis (an-namsh), dan mengikir gigi (at-taflij)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah melaknat orang yang menato dan wanita yang minta ditato, wanita yang menyambung rambutnya (dengan rambut palsu), yang mencukur alis dan yang minta dicukur, serta wanita yang meregangkan (mengikir) giginya untuk kecantikan, yang merubah ciptaan Allah.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)

* Mengenakan wewangian bukan untuk suaminya (ketika keluar rumah)
Baginda nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap wanita yang menggunakan wewangian, kemudian ia keluar dan melewati sekelompok manusia agar mereka dapat mencium bau harumnya, maka ia adalah seorang pezina, dan setiap mata itu adalah pezina.” (Riwayat Ahmad, an-Nasa’i, dan al-Hakim dari jalan Abu Musa al-Asy‘ari radhiyallahu ‘anhu)

* Memanjangkan kuku.
Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Yang termasuk fitrah manusia itu ada lima (yaitu): khitan, mencukur bulu kemaluan, mencukur kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)

* Berhias menyerupai kaum lelaki
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang menyerupakan diri seperti wanita dan melaknat wanita yang menyerupakan diri seperti laki-laki.” (Riwayat Bukhari). Hadits ini dinilai shahih oleh at-Tirmidzi.

Wahai Saudariku, sungguh Allah ta‘ala yang mensyari‘atkan hukum-hukum dalam Islam lebih mengetahui segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan bagi para hamba-Nya dan Dia-lah yang mensyari‘atkan bagi mereka hukum-hukum agama yang sangat sesuai dengan kondisi mereka di setiap zaman dan tempat. Maka, sudah sepantasnya bagi kita wanita muslimah untuk taat lagi tunduk kepada syari‘at Allah, termasuk di dalamnya aturan untuk berhias.

***

Artikel Buletin Zuhairah

Penulis: Nurul Dwi Sabtia S.IP

Murajaah: Ustadz Adika Minaoki

Maraji’:

Al-Albani, Syaikh Muhammad Nashiruddin. Adaab az-Zifaaf [Terj]. Media Hidayah.

Majmu‘ah Minal ‘Ulama. Fatwa-Fatwa Tentang Wanita. Darul Haq.

Syabir,Dr. Muhammad Utsman. Fiqh Kecantikan. Pustaka at-Tibyan.

Razzaq, Abu Hafsh Usamah bin Kamal bin ‘Abdir. Panduan Lengkap Nikah dari “A” Sampai “Z”. Pustaka Ibnu Katsir.

Al-‘Utsaimin,Syaikh Muhammad. Shahih Fikih Wanita. Akbar Media.

muslimah.or.id

~ Istri Terbaik Disisi Suami ~

(Dinukil dari karya besar guru kami Ustadz Abdul Hakim Abdat حفظه الله تعالى
,dengan sedikit tambahan)

Oleh : Ustadz Abu 'Urwah Ferry Nasution حفظه الله تعالى

Wahai para suami…

Tahukah anda siapakah istri yang baik di sisimu??


Istri yang baik ialah

Yang dijelaskan sifat-sifatnya oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam...

Ya'ni...

Istri yang apabila engkau melihatnya serta memandangnya...

Pasti akan menyenangkanmu...

Pasti akan menyejukkan pandangan matamu...

Istri yang baik,

Yaitu istri yang ada pada dirinya, selalu berhias untukmu...

Pada wajahnya, yang selalu berseri-seri kepadamu...

Pada penampilannya dan pakaiannya yang selalu menarik perhatianmu...

Dan pada semua yang melekat pada diri istrimu...

Yang demikian mereka lakukan, demi menunaikan hak atas dirimu wahai para suami...

Dan seorang suami yang berjalan diatas fithrahnya yang lurus, dia akan mengatakan :

Istriku sangatlah menarik hatiku...

Wahai para suami...

Itulah perilaku seorang istri yang baik di sisimu...

Adapun istri yang tidak baik di sisimu...

Ialah istri yang sangat tidak menyenangkan apabila dirimu memandangnya...

Sangat tidak mengenakkan...

Sangat menyusahkan hati dan fikiranmu...

Pada dirinya...

Pada wajahnya yang selalu merengut, cemberut kepada dirimu...

Pada pakaiannya,
serta penampilannya yang selalu kusut dan sangat tidak menarik hatimu...

🌹 🌹 🌹


Akhukum Ahmad Ferry Nasution


💐  Bertakwalah wahai hamba Allah, bantulah suamimu untuk menjaga diri serta kemuliaannya.

http://www.salamdakwah.com/baca-artikel/istri-terbaik-disisi-suami.html

~ Mumpung Engkau Masih Bisa Membahagiakannya... ~

Muhammad bin Sirin bertutur :

Harga kurma di zaman pemerintahan Utsman bin Affan mencapai 1000 dirham. Maka Usamahpun menuju ke pohon kurma miliknya lalu iapun melobanginya, lalu ia keluarkan jantung kurmanya dan ia memberikannya kepada ibunya untuk di makan.

Orang-orang pun bertanya :

"Apakah yang mendorongmu melakukan hal ini?, padahal engkau tahu bahwa pohon kurma harganya mencapi 1000 dirham?"

Maka Usamah menjawab :

إِنَّ أُمِّي سَأَلَتْنِي وَلا تَسْأَلُنِي شَيْئًا أَقْدِرُ عَلَيْهِ إِلا أَعْطَيْتُهَا

"Sesungguhnya ibuku meminta jantung kurma kepadaku, dan tidaklah ibuku meminta sesuatupun yang aku mampui kecuali akan aku berikan kepadanya" (Taariikh Dimasq karya Ibnu 'Asaakir)

***

Jika engkau masih mampu untuk memenuhi permintaan dan harapan ayah dan ibumu maka lakukanlah sebelum datang masa dimana :

- Mereka meminta sesuatu yang tidak bisa engkau penuhi..

- Mereka telah enggan untuk meminta lagi kepadamu karena jengkel kepadamu yang hanya bisa berjanji memberikan akan tetapi tidak memenuhi janjimu

- Mereka sudah tidak bisa lagi meminta kepadamu karena mereka berdua telah meninggal dunia

- Mereka jengkel dengan dirimu yang selalu semaksimal mungkin memenuhi permintaan istrimu, sementara untuk memenuhi permintaan orang tuamu maka sloganmu "Kalau sempat..." atau "Kalau masih ada sisa harta..."

🌹 🌹 🌹

Ustadz Firanda Andirja حفظه الله تعالى