pos giv

jilbabin hati dulu deh...????

Diposting oleh Unknown | 05.25 | | 0 komentar »



Sering sekali yah…kita mendengar para muslimah berkata,
“Mendingan jilbabin hati dulu daripada luarnya”
Atau
“Kan sama aja! Berjilbab tapi hatinya jelek. Mendingan jilbabin hati dulu deh”
Sekilas, pernyataan tersebut bisa dianggap logis dipikiran orang-orang yang “menolak mentah-mentah” untuk memakai berjilbab. Mereka merasa, bahwa banyak yang berjilbab tapi, sayang.. Sikap dan hatinya pun tak seindah jilbab yang dirinya kenakan. Memang, sifat baik maupun buruk bisa dirasakan. Tapi, sebenarnya kita tidak bisa menilai orang dari sifatnya! Karena, hanya Allah yang tahu bagaimana sikap setiap orang yang “aslinya”.
Tapi, pada dasarnya, jilbab adalah perintah Allah dan Rasul-Nya.

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita…” (An-Nur:31).

Maka jilbab adalah  sebuah kewajiban  bagi kita sebagai muslimah untuk menutup auratnya. bukan mengumbar auratnya. Guruku pernah berkata untuk menjawab pernyataan itu :
“ya sudah, kalau memang ada istilah menjilbabkan hati. Maka sekalian saja tubuh telanjang tapi hatinya di jilbabkan”

Dan tahukah? isi hati itu hanya Allah azza wa jala yang tahu. Dan Dialah yang mampu membolak-balikan hati. Ada juga temanku yang bilang ke Indah seperti ini:
“gimana ya .. Aku tuh mau berjilbab tapi, waktu lihat banyak orang berjilbab pada gak bener. Aku malah takut nanti aku ikut-ikutan”, keluh temanku.

Ukhti memulai memang sulit. Apalagi  buat yang tidak terbiasa menggunakan jilbab. Harusnya pendidikan mengenakan jilbab harus dimulai dari usianya sd. Oh ya, seseorang yang sudah baligh, maka ia akan tahu cara membedakan mana yang “baik” dan mana yang “buruk”. Dan mana yang harus “didekatkan” dan apa yang harus “dijauhkan”.

Allah memberikan kita pikiran! Dan ketika kita sudah baligh, kita bisa mengoptimalkan pikiran kita. Dan ketercualian bagi orang-orang yang sengaja Allah butakan mata, hati, dan telinganya. Yang berlandaskan “summum bukmun umyun fahun” mereka tuli, bisu, dan buta. Itulah orang-orang munafik yang selalu mengandalkan hawa nafsunya.Dan bisa disimpulkan, bahwa sebenarnya.. Muslimah yang tidak berjilbab yang sering mengutarakan opini yang sebenarnya sangat familiar dan sepele.. Adalah hasil dari pemikirannya. Dan dibumbui dengan hawa nafsu. 
Mungkin hati menginginkan untuk menganakan jilbab. Tapi, hawa nafsu berkata bahwa ia tidak menginginkan untuk berjilbab. Makanya itu.. Harusnya kita bisa mengandalkan akal sehat kita. Bukan tunduk kepada musuh yang sulit dikalahkan, yaitu.. Hawa nafsu.

Semua! Ada jalannya. jika ukhti mau berusaha, tawakal, dan semangat. Semua bisa dan jilbab bisa menjadi nyaman bagimu, ukhti.. Jika engkau, jadikanlah jilbab sebagai kebutuhan, bukan keterpaksaan! Engkau cantik, jika pakai jilbab. Jangan umbar auratmu. Ukhti!

Selamat memakai jilbab yang syar’i ya. Semoga selalu dalam berkahan dan limpahan rahmat dari-Nya. Duhai ukhti engkau ini permata. Tak semua orang dapat memilikimu. Hanya orang-orang pilihan yang bisa mendapatkannya

Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas

0 komentar

Posting Komentar

Sampaikan komentar anda di bawah ini