“ Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar)
mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni
dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS 3;31)
Benarkah kita cinta kepada Allah,.. cinta
kepada Allah tentu berbeda dengan cinta kepada makhluknya, cinta kepada Allah
adalah kecintaan yang hakiki, yang muncul dari ke imanan yang kuat di dalam
hati.
Namun yang jelas setiap cinta
dapat terlihat wujudnya dalam tingkah maupun ungkapan lisan, dan rasa cinta
yang umum ditunjukkan setiap insan kepada sesuatu yang di cinta adalah kerelaan
berkorban, itulah sebabnya ada sebuah ungkapan dalam bahasa Arab .
من
احبّ شيأ فهو عبده
Barang siapa yang mencintai
sesuatu maka ia akan menghamba kepadanya.
Lalu sejauh mana pengorbanan kita
kepada Allah, dalam arti kata rela meninggalkan sesuatu yang dilarangnya, dan
rela secara senang atau terpaksa melakukan perintahnya, sebagai wujud cinta
kita kepada Allah ?
Hal lain lagi, tentunya sesuatu
yang kita tunjukkan sebagai wujud cinta kita kepada Allah, bukanlah cinta yang
membabi buta, namun cinta itu perwujudannya harus sesuai dengan selera yang di cinta.
Oleh sebab itulah ungkapan cinta
itu telah diwujudkan contohnya oleh seorang manusia pilihan yang cintanya
kepada Allah, tak diragukan, tak lekang dan usang meski berlalu waktu, tak
lapuk dan memuai karena masa dan cuaca.. dialah manusia utama junjungan kita
yang mulia nabi terakhir Muhammad SAW.
Bila cinta kita sesuai dengan
yang dicontohkan maka Cinta Allah akan mengalir tak terbendung dan ampunan
serta sayang-Nya tercurah tanpa batas..
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar
Posting Komentar
Sampaikan komentar anda di bawah ini