Entah dengan apa ku harus menggambarkan segala rasaku
padamu..
Tak cukup dengan untaian kata, dan barisan kalimat indah..
Semua itu
tak mampu tergambar dengan pewarna apapun, semuanya terlalu indah..
Tak kan ada kanvas yang mampu membingkai semua warna
tentangmu..
Karena kau begitu indah disini.. …dihati ini..
Tahukah kau
? betapa besar rasa syukurku, ketika Allah memilihku menjadi
pendampingmu..
Tak pernah ku merasa cukup mensyukuri nikmat itu..
Batapa bahagia diri ini ketika kau memilihku diantara sekian banyak bidadari
yang jauh lebih indah di luar sana..
Kau pasti
tau, aku hanya wanita dengan segala keterbatasan…..namun kau tetap memilihku..
Duhai suami
pilihan Allah untukku…..
Tahukah kau
betapa buncahan di dada ini
seakan ingin meledak, membawaku ke awan yang hanya mampu kuekspresikan dengan
air mata.
ketika dari lisanmu kau sebut namaku dalam lantunan ijab
kabul yang suci.
ketika itu pula ku abdikan diriku padamu, dengan segala
ketundukan yang kumiliki..
dan kau tau, bahwa akan ku patuhi inginmu selama tak
bermaksiat pada sang maha Kasih, Rabbul izzati..
Duhai suami ku…. penghias mata dan hatiku…..
Tak pernah ku lalui tiap hari, tiap jam, tiap detik kecuali
kulalui hanya dengan jatuh cinta padamu….
Tak akan pernah berkurang rasa ini padamu, karena disini di
hati ini kaulah yang terindah..
Dan akupun berharap dengan segala kekuranganku, kau sudi
menjadikanku perhiasan terindah di mata dan hatimu..
Aku tahu, diri ini tak jelita dan tak se cerdas Aisyah, apa
lagi setakwa Khadijah, Namun sungguh ku akan belajar mencintaimu seperti
mereka, cinta yang terbingkai atas namaNya..
suamiku,
kau pewarna terindah
dalam hidupku..
taukah kau ….? betapa tiap pagi kulalui dengan rasa cemas
melepasmu pergi, sungguh bukannya ku tak percaya pada kesetiaanmu.
Namun mungkin karena cinta ini begitu besar padamu, dan akan
berakhir dengan pelukan penuh rindu disetiap detak
waktu..
Jika kau
pulang ku ingin slalu menyambutmu dengan segenap rindu dan cintaku.
Kau Pelipur
laraku..
Aku pun tahu betapa lelah dan penat harimu, bergelut dengan
rutinitas kerjamu..
Kau lalui dengan penuh keikhlasan demi aku, demi anak-anak
kita, demi kami amanahmu dariNya..
Sungguh, ketika
kau lelap dalam tidurmu, aku menangis menatapmu dalam wajah lelahmu..
betapa ku hargai tiap tetesan keringatmu, bukan berapa
banyak yang telah kau beri, namun berapa banyak cinta dalam tiap tetes
keringatmu, dalam tiap lelahmu.. Dan aku selalu merasa cukup dengan itu..
Cintaku, pelabuhan
hatiku..
Gandeng tanganku ke JannahNya..
Jangan segan membangunkanku di 1/3 malam terakhir, bersama
kita mengarungi samudra cinta dalam lautan dzikir..
jangan pernah segan menegurku dalam tiap khilafku, aku
adalah wanita bisa, ada kalanya ku berbuat salah padamu, maka bersabarlah
padaku, jangan membentakku atau membiarkanku..
kau tahu aku adalah kaum yang tercipta dari tulang rusuk
yang bengkok..
Tatap mataku dengan cintamu, genggam tanganku dan nasihati
aku dengan lembut. kau akan menemukanku menangis dalam dekapanmu.. dan kau akan
kembali memiliki hatiku..
Kau Kasihku
dunia akhirat..
Kau adalah nahkodaku, kemana kau mengarahkan haluan rumah
tangga kita, disitu pula aku akan mengikutimu..
Maka jadilah imam yang baik untukku, Ajarkan aku mencintaimu
karenaNya..
Ridholah padaku, maka Rabb kitapun akan Ridho padaku..
Mudahkanlah jalanku ke JannahNya..
Sungguh, cintaku padamu akan bertambah seiring ketakwaanmu
padaNya, Aku mencintaimu karena Allah..
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar
Posting Komentar
Sampaikan komentar anda di bawah ini