Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS 59;18)
Miris, hanya bisa mengurut
dada malam pergantian tahun kini menambah istilah barunya, yakni “malam
muda-mudi, ada kesan , indikasi seakan malam pergantian tahun sudah legal,
boleh bagi muda mudi, meski tanpa ikatan sah mereguk berjuta kenikmatan tanpa
batas, baik moral, etika bahkan norma agama.
Malam pergantian tahun, seakan
sudah harus dimaklumi oleh orang tua saat sang buah hati, putri ataupun
putranya pergi tanpa harus ditanya ke mana tujuannya, bersama siapa, apa
acaranya dan kapan pulangnya. Bahkan juga harus dimaklumi oleh para Ustadz, guru
ngaji, kalau malam itu Taklim, pengajian suka rela atau terpaksa harus libur,
bukan lantaran akhir tahun tapi karena para jamaah dan santri banyak yang alpa
tanpa ijin, hanya untuk menyambut pergantian tahun yang waktunya masih jam 00,
tapi persiapan sampai dengan gladi bersih memakan waktu dari dini hari sampai
dengan menjelang jam tersebut.
Entah apa maknanya juga manfaatnya,
selain menghamburkan uang untuk menyenangkan diri, yah !..menyenangkan diri
meski sadar atau tidak semuanya semu, mengapa saya katakan semu ?, saat kita
istirahat dari lelah dan letih karena acara tersebut, lalu bangun coba tanya “apa
hasil juga manfaatnya.
Bila kita mau bersikap kritis,
cobalah baca berita,.. betapa banyak remaja yang kehilangan keperawanan dan
keperjakaan ,tak sadar karena larut dalam buaian kesenangan menyambut tahun
baru sehingga merasa sah , merasa boleh melakukan apa saja, toh hanya sekali
setahun, yah sekali !.. meski sekali itu yang justeru menghancurkan hidup seseorang
jauh bertahun-tahun bahkan seperti “no limed .
Betapa bijak dan sayangnya Allah
kepada kita selaku hambanya, jauh sebelum, itu Zat yang Maha Mulia telah
mengingatkan kita dengan untaian indah ayatnya, memanggil hambanya dengan
kalimat bijak “Hai orang-orang yang beriman, meski Iman itu mahal namun Ia
ingin agar kita meng upgrate keimanan kita, agar setiap kita bersikat kritis,
mau bertafakkur, bermuhasabah, hal apa yang telah kita persembahkan untuk masa
depan kelak ?.. baik masa depan jangka pendek, yakni usia senja maupun masa
depan yang sebenarnya , yakni alam Akherat..
Bersyukur Allah masih memberi kita
peluang dan waktu, untuk segera sadar bertakwa, artinya memelihara diri,
menjaga diri, dari hal-hal yang merugikan kita, karena semua amal kita ,
kitalah penanggung jawabnya, Sementara Allah tak pernah lalai, selalu mengawasi
dari semua sisi kehidupan kita, baik micro maupun macronya..
Mohon maaf, saya tidak akan
mengucapkan selamat sehubungan dengan pergantian tahun, karena sebenarnya yang
terjadi usia kita berkurang setahun, semakin jauh kita melangkah meninggalkan
tahun-tahun sebelumnya dan semakin dekat kita kepada ajal, maka sibukkan diri
dengan beramal..
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar
Posting Komentar
Sampaikan komentar anda di bawah ini