pos giv

Suamiku ...pujaan hatiku

Diposting oleh Unknown | 17.48 | | 0 komentar »

:::SUAMIKU, ENGKAULAH PUJAAN HATIKU:::

Suamiku tercinta ... engkau bagiku adalah rasa aman, dan aku bagimu adalah amanah, maka jagalah aku...
وأخذن منكم ميثاقا غليظا

"Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil darimu perjanjian yang kuat."

Suamiku tersayang... aku tidak mendambakan seorang suami yang sekaya Nabi Sulaiman, atau setampan Nabi Yusuf, atau pandai membuat puisi rayuan seperti penyair hebat...
Tetapi yang aku dambakan adalah suami seperti dirimu, yang mampu membaca mataku tatkala aku sedih, lalu engkau berkata kepadaku: "Tempatmu di sini... di hatiku... maka janganlah engkau bersedih."
لتسكنوا إليها

"Agar engkau merasa tentram kepadanya"

Suamiku... aku membutuhkanmu sebagai teman ketika aku gundah, sebagai kekasih di saat aku membutuhkan cinta, dan sebagai saudara di waktu menasehati
...
اسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خيرا فَإِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ وَإِنَّ أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلَاهُ , فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ , فَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خيرا .
Nasehatilah para wanita dengan baik, karena wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, dan yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah pangkalnya, jika kamu mencoba untuk meluruskannya maka dia akan patah namun bila kamu biarkan maka dia akan tetap bengkok. Untuk itu nasehatilah para wanita dengan baik."

Suamiku tercinta... Tidaklah tercela jika seorang suami belajar sesuatu dari hati perempuan yang menjadikannya lebih lembut dan berperasaan...

Suamiku tersayang... seorang istri adalah anugrah yang paling utama yang Allah berikan kepadamu, maka jagalah selalu perasaanku...

رفقا بالقوارير

"Berlemah lembutlah kepada gelas- gelas kaca."

Suamiku... milikilah hatiku dengan akhlaqmu yang indah, curahkanlah kasih sayangmu dengan selalu berlemah lembut kepadaku, yang demikian itu pertanda kesempurnaanmu sebagai seorang laki-laki.

Suamiku, pujaan hatiku ... engkau adalah pemimpin bagiku...

الرجال قوامون على النساء

"Laki-laki adalah pemimpin bagi perempuan."
Dan Allah menetapkan kepemimpinanmu itu bukan sebagai penghinaan bagiku, bahkan dengan kepemimpinan itulah engkau memuliakan diriku dan menjadikanku permaisuri di istana cintamu, lalu kau genggam tanganku & menuntunku menuju surga-Nya yang abadi Insya Allah Aamiin...




Silahkan KLIK&SHARE jika dirasa bermanfaat.....

cek juga IG instagram.com/loveislam.id

Ada pelangi dimatamu

Diposting oleh Unknown | 16.57 | | 0 komentar »

Ada Pelangi di Matamu

Kehidupan pernikahan bisa diibaratkan sebuah pelangi. Tak jarang banyak perbedaan karakter, mindset, latar belakang kehidupan, pendidikan dan berbagai macam ketidaksamaan. Namun satu hal, bagaimana semua itu terlihat mempesona....

Ciptaan Allah yang satu ini sungguh luar biasa indahnya. Sebuah perpaduan warna yang tak satu makhlukpun mampu membuatnya, meski berbeda namun selalu kompak dan harmonis. Kehidupan pernikahan bisa diibaratkan sebuah pelangi. Tak jarang banyak perbedaan karakter, mindset, latar belakang kehidupan, pendidikan dan berbagai macam ketidaksamaan. Namun satu hal, bagaimana semua itu terlihat mempesona.

Angan yang terlalu melambung tinggi ketika memimpikan sosok pasangan yang super lembut, sabar, bijaksana dan selalu mencintai pasangan. Namun ketika realita berkata lain, justru pendamping hidupnya seorang yang cenderung kasar, pemarah, dingin dan suka impromisasi lantas dengan kenyataan pahit itu, pantaskah pasutri berfikir negatif untuk segera mengakhiri fraghme kehidupan pernikahan?

Episode kehidupan Asma’ putri Abu Bakar As Sidiq dengan Zubair bin Awwam, kiranya cukup menjadi pelajaran berharga. Betapa rumah tangga mereka tetap solid meski kemiskinan dan kesulitan hidup tak lepas dari hari-harinya.

Asma’ harus berjuang membawa air, merawat kuda. Sungguh keikhlasan itulah yang telah membuat cinta mereka bersatu. Sementara Zubair adalah suami yang pencemburu. Dan kesabaran Asma’ telah membuat pelangi pernikahan mereka terlihat elegan dan membuat kagum orang-orang yang berharap kebahagiaan abadi di kampung akhirat.

Kisah cinta Abu Darda’ bersama istrinya terkasih Ummu Darda’ tak kalah romantis. Dengan bangga dia ungkapkan isi hatinya dengan mengatakan,

اللهم إن أبا الدرداء خطبني فتزوجني في الدنيا، اللهم فأنا أخطبه إليك، فأسألك أن تزوجنيه في الآخرة

“Ya Allah, Abu Darda telah melamarku dan menikahiku di dunia, karena itu ya Allah, aku melamar Abu Darda melalui Engkau. Aku memohon, agar Engkau menikahkanku dengannya di akhirat.”

Masya Allah.. istri yang cerdas dan salihah yang kata-katanya senantiasa membuat suami surprise dan bahagia.

Anda berhasrat mengikuti jejak cinta kasih mereka dan bercita-cita membangun istana cinta bersama pasangan sejati anda? Simak tips dan kiat singkat di bawah ini,

Mengubah Hidup dengan Mengubah Kata-Kata

Tak jarang konflik berawal dari tak adanya komunikasi yang harmonis di antara pasutri. Ketika emosi tak terkontrol dan pasangan mulai berkata kasar dan lepas kontrol, saat itulah anda harus menata hati. Jangan terpancing melontarkan ucapan negatif. Biarlah dia mengeluarkan segala perasaannya dan anda tetap berkata dan bersikap positif. Kunci utama anda bertahan dengan memperbanyak kata maaf, terima kasih dan selalu berempati padanya. Dengan memperbanyak kata-kata positif dan mengandung optimis niscaya pasangan kita akan terpengaruh dan lambat laun diapun akan terbiasa berfikir dan berkata positif.

Fokus pada Kelebihan Pasangan

Bersikaplah realistis, pasangan kita bukanlah sosok malaikat tanpa cela, dia tidak juga bidadari tanpa dosa. Ketika anda fokus pada kelebihan yang ada pada pasangan niscaya kekurangannya akan nampak kecil. Seperti karakter pasangan kita sabar dan penuh pengertian namun ia tak mahir berolah kata yang indah bak pujangga.

Maka kita ingatkan dan kita suport dia agar menjadi pribadi yang lebih sabar dan jangan terlalu memaksanya utnuk selalu memuji anda dengan untaian kata cinta penuh bunga, karena dia memang tak bisa mengekspresikan perasaan sayangnya dengan ungkapan mesra. Pahamilah kelebihan dan kekurangannya apa adanya, jangan terlalu ekstrem, toh tak ada orang yang sempurna.

Jangan Suka Membandingkan.

Ketika pasangan kita berkarakter temperamental tak suka basa-basi dan to the poin, lantas anda melihat pasangan lain begitu romantis, supel, lembut dan bijaksana, seketika itu terbesit di benak anda harapan agar pasangan kita seperti si dia. Jangan sekali-kali membandingkan kelemahan pasangan karena hal itu justru bisa membuat anda stress dan frustasi.

Solusinya berpikirlah jernih, membandingkan pasangan dengan pasangan lainnya justru bisa membuat dia tersinggung dan sakit hati. Saatnya berdua instropeksi diri bersama-sama berdiskusi, saling mencari peluang dan bekerja sama menjadi pasutri yang baik.

Badai akan Berlalu

Perselisihan atau perbedaan pandangan kecil adalah bumbu penyedap sebuah pernikahan, benarkah? Namun orang lain berkomentar perselisihan merupakan pintu awal sebuah perceraian.

Sedahsyat apapun problema keluarga ketika pasutri masih memiliki perasaan cinta, niscaya rumah tangga akan damai. Selain itu kecintaan dan keimanan pada Allah adalah benteng kokoh yang melindungi pasutri agar tak mudah melontarkan kata-kata cerai. Saatnya mencari solusi bukan mempertajam konflik. Bukankah setelah badai matahari akan bersinar, Insya Allah.

Bagai Mengukir di atas Batu

Sering disakiti pasangan, hobi mengkritik, tak suka memuji, jangan ambil pusing. Tulislah sikap negatif itu di atas air sehingga anda akan mudah melupakanya. Namun ketika dia berbuat sesuatu yang membahagiakan maka segera ukirlah kebaikannya di atas batu hingga tetap berbekas anda selalu mengingatnya. Seorang istri hendaknya selalu bersyukur pada suaminya agar kehidupan pernikahannya abadi. Sang suami juga hendaklah menekan semaksimal mungkin sikap egoisnya agar banyak kebaikan dan keindahan yang mampu diukir di hatinya hingga ajal memisahkan mereka bedua.

Sembari menggandeng pasangan tak ada salahnya anda berdua menikmati indahnya pelangi. Katakan padanya “di matamu kulihat pelangi, engkaulah pelangi cinta di hatiku”.

————————————————————————————

Penulis: Isruwanti Ummu Nashifah

Muroja’ah: Ustadz Ammi Nur Baits

Artikel muslimah.or.id

. Jika memberi hadiah kepada teman dan tetangga itu dianjurkan.. karena dapat menumbuhkan ukhuwah dan kasih sayang.. Maka sangat berhak bagi seorang istri untuk mendapat hadiah dari sang suami.. Wahai para suami....sesekali berikan hadiah buat istrimu.. secara kejutan.. tanpa ia minta..

Mungkin walau sekedar coklat atau apa saja yang ia suka... tak seberapalah harganya.. Atau kau hadiahkan perhiasan yang biasa wanita sukai.. tulis kata cinta didalamnya.. Itu akan melanggengkan kasih sayang kalian berdua..

Siapakah yang ingin istrinya tetap berwajah ceria dan senyum mesra padanya? Siapakah yang ingin istrinya selalu tulus untuknya.. Istrimu membutuhkan siraman cinta.. walau sederhana.. Pohon itu akan tumbuh segar sampai akhir masanya..

Siapakah yang akan untung? Tentu kenikmatan tsb akan kembali kepadamu wahai suami..

Wanita jika engkau tanami satu kebaikan ia mungkin akan membalas dg ribuan kebaikan untukmu.. Dan kita telah menjadi orang yang terbaik dari kaum muslimin.

Tapi ingat ini hanya buat pasutri.. Awas.. kalo buat orang lain..!!! Jangan sampai membuat zina hati.. . Khoirukum khoirukum liahlihi...

Sebaik baik kalian adalah yang terbaik untuk berbuat baik kpd istrinya.. Semoga bermanfaat tuk mengisi liburan pekan ini.. Barakallahu fikum..

PERKENANKAN AKU MENCINTAIMU SEMAMPUKU
Tuhanku,
Aku masih ingat, saat pertama dulu aku belajar mencintai-Mu…
Lembar demi lembar kitab kupelajari…
Untai demi untai kata para ustadz kuresapi…
Tentang cinta para Nabi.
Tentang kasih para sahabat.
Tentang mahabbah para sufi.
Tentang kerinduan para syuhada.
Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam.
Kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi dan idealisme yang mengawang di awan…

Tapi Ya Rabbi,
Berbilang detik, menit, jam, hari,bulan dan kemudian tahun berlalu…
Aku berusaha mencintai-Mu dengan cinta yang paling utama, tapi…
Aku masih juga tak menemukan cinta tertinggi untuk-Mu…
Aku makin merasakan gelisahku membadai…
Dalam cita yang mengawang.
Sedang kakiku mengambang, tiada menjejak bumi…
Hingga aku terhempas dalam jurang
Dan kegelapan…

Wahai Illahi,
Kemudian berbilang detik, minit, jam, hari, bulan dan tahun berlalu…
Aku mencoba merangkak, menggapai permukaan bumi
dan menegakkan jiwaku kembali.
Menatap, memohon dan menghiba-Mu...

Allahu Rahiim, Illahi Rabbii,
Perkenankanlah aku mencintai-Mu, Semampuku

Allahu Rahmaan, Ilaahi Rabii
Perkenankanlah aku mencintai-Mu Sebolehku
Dengan segala kelemahanku.

Ya Illahi,
Aku tak sanggup mencintai-Mu
Dengan kesabaran menanggung derita
Umpama Nabi Ayyub, Musa, Isa hingga Al Musthafa.
Kerana itu izinkan aku mencintai-Mu
Melalui keluh kesah pengaduanku pada-Mu
Atas derita batin dan jasadku
Atas sakit dan ketakutanku.
Ya Rabbii,
Aku tak sanggup mencintai-Mu seperti Abu Bakar,
yang menyedekahkan seluruh hartanya dan hanya meninggalkan Engkau dan Rasul-Mu bagi diri dan keluarga.
Atau layaknya Umar yang menyerahkan separuh harta demi jihad.
Atau Uthman yang menyerahkan 1000 ekor kuda untuk syiarkan din-Mu.
Izinkan aku mencintai-Mu, melalui seringgit-dua yang terulur
pada tangan-tangan kecil di perempatan jalan,
pada wanita-wanita tua yang menadahkan tangan di tepi jambatan.
Pada makanan–makanan sederhana yang terkirim ke handai taulan.

Ya Illahi,
Aku tak sanggup mencintai-Mu
Dengan khusyuknya solat salah seorang shahabat Nabi-Mu hingga tiada terasa anak panah musuh menujah di kakinya.
Karena itu Ya Allah,
perkenankanlah aku tertatih menggapai cinta-Mu,
dalam sholat yang coba kudirikan terbata-bata,
meski ingatan kadang melayang ke berbagai permasalahan dunia.

Ya Rabbii,
Aku tak dapat beribadah ala para sufi dan rahib,
yang membaktikan seluruh malamnya untuk bercinta dengan-Mu.
Maka izinkanlah aku untuk mencintaimu dalam satu-dua rakaat lailku.
Dalam satu dua sunnah nafilah-Mu.
Dalam desah nafas kepasrahan tidurku.

Yaa Maha Rahmaan,
Aku tak sanggup mencintai-Mu bagai para al hafidz dan hafidzah,
yang menuntaskan kalam-Mu dalam satu putaran malam.
Perkenankanlah aku mencintai-Mu,
melalui selembar dua lembar tilawah harianku.
Lewat lantunan seayat dua ayat hafalanku.

Yaa Maha Rahiim,
Aku tak sanggup mencintai-Mu semisal Sumayyah,
yang mempersembahkan jiwa demi tegaknya Din-Mu.
Seandai para syuhada, yang menjual dirinya dalam jihadnya bagi-Mu.
Maka perkenankanlah aku mencintai-Mu dengan mempersembahkan sedikit bakti dan pengorbanan untuk dakwah-Mu.
Maka izinkanlah aku mencintai-Mu dengan sedikit pengajaran bagi tumbuhnya generasi baru.

Allahu Kariim,
Aku tak sanggup mencintai-Mu di atas segalanya,
bagai Ibrahim yang rela tinggalkan putra dan zaujahnya,
dan patuh mengorbankan pemuda biji matanya.
Maka izinkanlah aku mencintai-Mu di dalam segalanya.
Izinkan aku mencintai-Mu dengan mencintai keluargaku,
dengan mencintai sahabat-sahabatku,
dengan mencintai manusia dan alam semesta.

Allahu Rahmaanurrahiim, Ilaahi Rabbii
Perkenankanlah aku mencintai-Mu semampuku.
Agar cinta itu mengalun dalam jiwa.
Agar cinta ini mengalir di sepanjang nadiku.

(A. Musthofa Bisri)

Follow channel telegram @kajianislam untuk mendapatkan informasi seputar  Islam ��

SujudKu

Diposting oleh Unknown | 04.10 | | 0 komentar »

"SUJUDKU"

Dalam sujud ku bercerita,
Dalam sujud ku meminta,
Dalam sujud ku mengalirkan airmata,
Dalam sujud ku mengadu segalanya.

Dalam sujud ku temukan ketenangan dan kedamaian.
Dalam sujud ku dapatkan kebahagiaan hakiki.

Ya Allah...
Dengarkan rintihan hambaMu ini.
Setiap sujudku kepadaMu Ya Rabb,
Airmata di pipi tanda penyesalan.

Duduk di hening malam memohon pengampunan.

Ya Allah...
Aku malu kepadaMu,
Rasa terhina, rasa terharu,
Menyesali hakekat dosa yang telah lalu.

Dalam sujud ku bersimpuh, tunduk membujuk merayu.

Ya Rabb...
Berilah taufik dan hidayahMu.
Mudahkanlah meniti di jalanMu.

Ya Rabb...
Takkan sanggup diri ini bila Kau jauhi.
Takkan sanggup diri ini bila Kau tak peduli.
Takkan sanggup ... takkan sanggup ya Allah.
Hanya Engkau Ya Allah tempatku mengadu.

Hanya padaMu Ya Allah,
Ya Rahman...Ya Rahiim...
Sungguh tiada yang lebih indah daripada ampunan RahmatMu.

Aamiin Ya Rabbal'alamiin
(Al Kautsar,2015)

Follow channel telegram @kajianislam untuk mendapatkan informasi seputar agama Islam ��

Saat kamu merasa sendiri

Diposting oleh Unknown | 07.55 | | 0 komentar »

#MuhasabahDiri

.:: SAAT KAMU MERASA SENDIRI ::.

•••
Kehidupan tempat kita belajar dan berinteraksi juga bersosialisasi..

Tak mungkin kita hidup dalam kesendirian...
Terus yang lain dianggap apa??

Saat diri merasa sendiri
Dunia terasa sempit
Penuh sesak dan sumpek!
Mata berurai hati berprasangka..

Pejamkan matamu sejenak..
Jernihkan fikiran beningkan hati..
Seringkali kita terjebak pada fikiran yang salah..
Hingga tindakan dan ucapan pun salah!

��Saat kamu merasa, orang tak lagi memperdulikanmu..
Tapi ingatlah Allah yang selalu peduli..

��Saat kamu merasa sendiri..
Hingga berfikir seolah tak ada lagi orang yang memperhatikanmu..
Tapi ingatlah Allah yang selalu memperhatikanmu...

��Saat kamu merasa sendiri..
Hingga berfikir tak ada lagi orang yang mau mendengar ceritamu, keluhmu, kesahmu, bahagiamu...
Tapi ingatlah Allah yang kan selalu setia Mendengarmu
Kapanpun kamu mau!

��Saat kamu merasa sendiri..
Hingga kamu berfikir orang-orang telah meninggalkanmu..
Tapi ingatlah Allah yang tetap setia menunggumu
Yang takkan pernah meninggalkanmu...
Kecuali kamu sendiri yang meninggalkan-Nya..
Dia slalu ada untukmu..

��Saat kamu merasa sendiri..
Hingga kamu berfikir seolah tak ada yang dapat kita percaya..
Tapi ingatlah Allah, Kita harus tetap percaya Pada-Nya..
Dia selalu memberi kita.. kesempatan untuk memperbaiki segalanya..

��Saat kamu merasa sendiri..
Hingga kamu berfikir orang-orang telah mengkhianatimu..
Tapi ingatlah Allah, bahwa Dia tak pernah berkhianat apalagi mendzalimi Hamba-Nya..
Justru terkadang kitalah yang melakukan itu namun Allah selalu mengampuni dan memaafkan..

��Saat kamu merasa sendiri..
Karna hati terlalu berharap pada makhluk-Nya
Maka,
Jangan kecewa bila suatu saat orang yang kamu harapkan tak jua menghampiri..
Atau tak sesuai yang diharap..
Karna manusia memiliki keterbatasan, sementara Allah tidak berbatas..
Jadi berharaplah pada-Nya..
Maka kamu takkan kecewa..
Justru keikhlasan dan kesabaran yang kamu dapatkan!

��Saat kamu merasa sendiri..
Ingatlah selalu Allah..
Selama diri mengingat-Nya dan hati yakin padaNya..
Maka sepimu tiada!
Maka sedihmu sirna!

Berharaplah selalu pada Allah!
Maka Allah membalasmu dengan Cara terbaiknya!
Jadi benar!
kita tidak sendiri!
Allah bersama kita
jadi apa yang Kita takuti,,,?

"Selama kita berserah diri pada-Nya, maka kita tidak sendiri, Semua problema, semoga dapat mendewasakan diri kita untuk lebih baik dan lebih........lebih.......lebih mendapat Kesabaran"
Insya Allah..Aamiin..

"Ya Allah Ya Rabb
Beri kami kekuatan tuk Menjalani semua uji Dan Qadha-Mu..
Ku yakin, semua itu mengandung hikmah yang terselip..
Agar aku senantiasa lebih Mendekat lagi pada-Mu
Rabb,
Buanglah semua kebencian ataupun prasangka yang masih menyelimuti hati
Ku tak ingin ya Rabb,
Menodai kesucian hatiku karna prasangka dan penyakit hati lainnya
Yang membuat hatiku kelam dan ternoda...

Pada-Mu aku berharap..
pada-Mu Aku bersujud..

Bimbinglah aku!
Tegarkan aku..
Sabarkan Aku..

Penuhi dengan Cinta ,Rahmat dan Kasih sayang-Mu"
Aamiin Allahumma Aamiin

Hanya Allah yang tau

Diposting oleh Unknown | 04.54 | | 0 komentar »

Hidup itu ngga ada yang tahu | ngga ada yang mengerti kecuali dirinya dan Allah SWT yang memutuskan

Perihal banyak orang dahulu dalam keimanan dan kini justru asyik bermaksiat | kita doakan agar hidayah kembali kepadanya

Tugas muslim adalah sampaikan yang benar | bukan menghujat dan mencaci | sebab islam mengajak, bukan menghardik

Bila ada teman yang putuskan ngga lagi mengkaji islam | bisa jadi ada ujian dari Allah, yang ia enggan melalui jalan janji-Nya

"Barang siapa yang menolong agama Allah, maka Allah akan menolongnya dan meneguhkan kedudukannya." (QS: Muhammad ayat 7)

Sebab perkara meyakini setiap orang berbeda-beda, setiap jiwa punya cara pandang | dan kita menghargai pandangan tersebut

Tugas kita hari ini adalah membaikkan urusan kita dan orang lain di masa akan datang, dunia dan akhirat

Semua punya pilihan | kembali ke jalan manapun itu pilihan | yang pasti kelak setiap pilihan ada resiko, dan jadi tanggungjawabnya

Yang gagal move on juga banyak | yang move on kebablasan juga banyak | yg pasti meninggalkan jalan dakwah itu masalah

Ada yang berujar, dakwah nggak harus berjamaah | betul, tapi kita lihat, konsistenkah ia dalam berdakwah tanpa jamaah?

Ada yang bertutur, surga ngga hanya ada di jamaah | benar, tapi kita lihat, apakah ia tetap dalam ketaatan atau kemaksiatan?

Ada yang bijak berucap, dakwah bisa di mana saja | benar, tapi apakah akan ada teman dakwah yg mengingatkan dalam benar dan salah?

semua kembali kepada tujuan kita | apakah kita sadar untuk menjadi bagian penyelamat atau perusak? itu pilihan...




Silahkan KLIK&SHARE jika dirasa bermanfaat.....

cek juga IG instagram.com/loveislam.id

Hukum seputar wanita (haid)

Diposting oleh Unknown | 16.31 | | 0 komentar »

{Panduan Wanita Muslimah}

HUKUM-HUKUM SEPUTAR WANITA HAIDH (bag.1)

A. Definisi haidh

Secara bahasa makna haidh adalah mengalir. Secara syariat maknanya adalah darah yang keluar dari rongga rahim seorang wanita, dalam jangka waktu tertentu, bukan karena penyakit atau terkena sesuatu.

Haidh  memang perihal yang Allah letakkan pada para wanita secara alamiah. Allah menciptakannya di dalam rahim, untuk memberi asupan makanan bagi janin dalam kandungan, ketika si wanita hamil.

Kemudian haidh itu akan berubah menjadi air susu ibu saat si anak telah lahir. Jika si wanita tidak dalam kondisi hamil atau menyusui, maka darah itu tidak punya tempat penyaluran, sehingga akan keluar dalam jangka waktu tertentu, yang dapat diketahui dengan kebiasaan atau ritme bulanan.

B. Usia haidh

Pada umumnya, seorang wanita mengalami masa haidh paling cepat di mulai pada usia 9 tahun dan berlanjut sampai usia 50 tahun. Allah Ta'ala berfirman:

وَاللَّائِي يَئِسْنَ مِنَ الْمَحِيضِ مِنْ نِسَائِكُمْ إِنِ ارْتَبْتُمْ فَعِدَّتُهُنَّ ثَلَاثَةُ أَشْهُرٍ وَاللَّائِي لَمْ يَحِضْنَ

"Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (monopause) di antara perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya), maka masa iddah mereka adalah tiga bulan; dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid." (At Thalaq: 4)

Wanita-wanita yang tidak haidh lagi yaitu wanita-wanita yang sudah mencapai 50 tahun. Sedang wanita-wanita yang tidak haidh yaitu anak-anak wanita yang kurang dari usia 9 tahun.

(At Tanbiihat karya Syaikh Shalih Al Fauzan hafizhahullah, hal. 14)

Join channel telegram, klik:
http://telegram.me/wanitamuslimahh
{Panduan Wanita Muslimah}

HUKUM-HUKUM SEPUTAR WANITA HAIDH (bag.2)

C. Beberapa hukum haidh

- Tidak boleh menyetubuhi wanita haidh di kemaluannya.

Allah Ta'ala berfirman:

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ ۖ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ

"Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci." (Al Baqarah: 222)

Pengharaman ini berlangsung sampai darah haidhnya berhenti dan si wanita mandi (karena telah suci). Karena Allah Ta'ala berfirman:

ۖ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ ۚ

"Dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu." (Al Baqarah: 222)

Dan bagi suami dari wanita yang haidh diperbolehkan untuk bercumbu dengannya selain menyetubuhinya di kemaluan.

- Wanita haidh tidak boleh shalat dan puasa.

Wanita haidh dilarang untuk shalat dan puasa, dan bila tetap dilakukannya, maka kedua amalan itu tidak sah. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam  bersabada:

أليس إذا خاضت المرأة لم تصل ولم تصم

"Bukankah bila seorang wanita sedang  haidh , dia tidak melakukan shalat dan tidak berpuasa?." (HR.  Al Bukhari dan Muslim)

Bila si wanita haidh telah suci dari haidhnya, maka dia harus mengqadha' puasanya dan tidak mengqadha shalatnya. Sebagaimana perkataan 'Aisyah radhiyallahu 'anha:

كنا نحيض على عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم،  فكنا نؤمر بقضاء الصوم لا بقضاء الصلاة

"Dahulu kami mengalami haidh di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka kami diperintahkan untuk mengqadha' puasa dan tidak mengqadha' shalat." (HR. Bukhari dan Muslim)

Perbedaannya -wallahu a'lam- karena (kewajiban) shalat terjadi secara berulang-ulang, sehingga tidak wajib mengqadha'nya, karena akan memberatkan dan menyulitkan. Tetapi puasa tidak demikian kondisinya.

(At Tanbiihat karya Syaikh Shalih Al Fauzan hafizhahullah, hal. 14-15)

Join channel telegram, klik:
http://telegram.me/wanitamuslimahh
{Panduan Wanita Muslimah}

HUKUM-HUKUM SEPUTAR WANITA HAIDH  (bag. 3)

- Wanita haidh dilarang untuk thawaf di Ka'bah.

Dalam hal ini telah datang sebuah hadits dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya, tatkala beliau haidh saat melaksanakan haji:

افعلي ما يفعل الحاج غير ألا تطوفي بالبيت حتى تطهري

"Lakukanlah apa yang diperbuat orang yang haji, tetapi janganlah engkau thawaf di Baitullah (Ka'bah) sampai engkau suci." (HR. Bukhari dan Muslim)

- Wanita haidh dilarang berdiam/tinggal di dalam masjid.

Hal ini dilarang bagi wanita haidh karena sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:

إني لا أحل المسجد لحائض ولا لجنب

"Aku tidak halalkan masjid bagi wanita haidh dan orang yang junub." (HR. Abu Daud)

Beliau juga bersabda:

إن المسجد لا يحل لحائض ولا جنب

"Sesungguhnya masjid tidak halal bagi wanita haidh dan orang yang junub." (HR. Ibnu Majah)

Tidak mengapa bagi wanita haidh untuk sekedar lewat dari dalam masjid tanpa berdiam di dalamnya.

Hal ini karena hadits 'Aisyah radhiyallahu 'anha, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berkata kepadanya:

ناويليني الخمرة من المسجد

"Ambilkan untukku sajadah dari masjid."

'Aisyah menjawab: "Aku sedang haidh."

Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

إن حيضتك ليست بيدك

"Sesungguhnya haidhmu bukan di tanganmu." (HR. Muslim dan yang selainnya)

- Wanita haidh dilarang menyentuh mushaf Al Quran tanpa pembatas.

Hal ini karena firman Allah Ta'ala:

لَا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ

"Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan." (Al Waqi'ah: 79)

Juga karena apa yang tertera di dalam tulisan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk 'Amr bin Hazm:

لا يمس المصحف إلا طاهر

"Jangan ada yang menyentuh mushaf (Al Quran) kecuali orang yang suci." (HR. Nasai dan yang selainnya)

Hadits ini menyerupai riwayat mutawatir karena manusia menerimanya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: "Madzhab imam-imam islam yang empat (Hambali, Syafi'i, Maliki, dan hanafi) yaitu tidak boleh menyentuh mushaf (Al Quran) kecuali orang yang suci."

- Adapun wanita haidh membaca Al Quran tanpa menyentuhnya adalah perkara yang diperselisihkan hukumnya di kalangan para ulama. Namun yang paling menjaga, hendaknya wanita haidh tidak membaca Al Quran  kecuali dalam kondisi darurat, seperti jika dia khawatir lupa hapalannya.

- Tidak mengapa wanita haidh untuk membaca dzikir-dzikir yang disyariatkan, seperti bertahlil, bertakbir, bertasbih, dan membaca doa-doa.
Demikian pula, tidak mengapa dia membaca wirid-wirid yang disyariatkan di pagi hari dan sore hari, ketika mau tidur dan bangun tidur, dan lain sebagainya.
Juga tidak mengapa dia membaca kitab-kitab ilmu, seperti tafsir, hadits, dan fiqih.

(Lihat At Tanbiihat karya Syaikh Shalih Al Fauzan hafizhahullah, hal. 15-17)

Join channel telegram, klik:
http://telegram.me/wanitamuslimahh
{Panduan Wanita Muslimah}

HUKUM-HUKUM SEPUTAR WANITA HAIDH  (bag. 4)

D. Cara mengetahui bahwa haidh telah selesai.

Seorang wanita muslimah dapat mengetahui bahwa haidhnya telah berakhir dengan terhentinya darah haidh. Dan hal itu ditandai oleh dua perkara:

1. Keluarnya cairan putih yang datang setelah darah haidh (terhenti), mirip dengan air kapur, terkadang keluar tanpa berwarna putih. Bisa jadi pula warnanya berbeda-beda sesuai dengan perbedaan kondisi para wanita.

2. Kondisinya yang kering. Si wanita bisa memasukkan sepotong kain atau kapas ke dalam kemaluannya lalu ia keluarkan, bila ternyata kain itu masih kering tanpa ada bercak darah haidh, cairan berwarna kuning, atau cairan berwarna keruh, berarti ia telah suci.

E. Hukum cairan berwarna kuning atau berwarna keruh.

Ash Shufrah adalah cairan seperti nanah yang permukaannya berwarna kuning.
Al Kadirah adalah cairan seperti warna air yang kotor dan keruh.

Bila cairan-cairan itu keluar dari kemaluan seorang wanita pada waktu yang biasanya ia mengalami haidh, maka hal itu dianggap haidh dan hukumnya sama seperti hukum haidh.

Namun jika cairan-cairan itu keluar pada selain waktu yang biasanya ia mengalami haidh, maka hal itu tidak dianggap haidh dan ia dalam keadaan suci. Karena ucapan Ummu 'Athiyah radhiyallahu 'anha :

كنا لا نعد الصفرة و الكدرة بعد الطهر شيئا

"Dahulu kami sesudah suci tidak menganggap cairan warna kuning atau warna keruh itu sebagai sesuatu (haidh)." (HR.  Abu Daud)

Dalam riwayat Bukhari tanpa lafazh "sesudah suci".

Yang seperti ini menurut para ulama ahli hadits mempunyai hukum marfu', karena dinilai sebagai hukum yang diakui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Dan dapat dipahami dari riwayat di atas bahwa cairan berwarna kuning atau cairan berwarna keruh itu sebelum suci adalah haidh, hukumnya berlaku hukum haidh.

(Lihat At Tanbiihat karya Syaikh Shalih Al Fauzan hafizhahullah, hal. 17)

Join channel telegram, klik:
http://telegram.me/wanitamuslimahh
{Panduan Wanita Muslimah}

HUKUM-HUKUM SEPUTAR WANITA HAIDH  (bag. 5)

F. Apa yang harus dilakukan seorang wanita ketika haidhnya telah berakhir.

Seorang wanita haidh harus mandi ketika haidhnya berakhir, yaitu dengan mengguyurkan air ke seluruh tubuhnya dengan niat bersuci, karena sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:

فإذا أقبلت حيضتك فدعي الصلاة، وإذا أدبرت فاغتسلي و صلي

"Bila haidhmu datang, maka tinggalkanlah shalat, dan bila haidhmu berakhir, maka maka mandilah dan shalatlah." (HR. Bukhari)

Tata cara mandinya:

- hendaklah si wanita meniatkan untuk menghilangkan hadats atau bersuci untuk shalat dan yang semacamnya.

- Kemudian  dia mengucapkan "Bismillah".

- Kemudian dia mengguyurkan air ke seluruh tubuhnya, dan membasahi pangkal-pangkal rambut kepalanya, tanpa dia harus melepas ikatan rambutnya jika dalam kondisi sedang dikuncir, namun cukup dia membasahinya dengan air.

- Lebih bagus kalau dia memakai daun bidara atau apa saja yang dapat membersihkan dan dicampur dengan air (yang dia pakai untuk mandi).

- Dan disunnahkan dia mengambil kapas yang sudah diolesi dengan minyak wangi misik atau minyak wangi yang lainnya, dan dia gunakan kapas itu untuk menyeka kemaluannya sesudah dia selesai mandi, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memerintahkan hal itu kepada Asma' (HR. Muslim).

(Lihat At Tanbiihat karya Syaikh Shalih Al Fauzan hafizhahullah, hal. 18)

Join channel telegram, klik:
http://telegram.me/wanitamuslimahh

NASEHAT SEORANG AYAH UNTUK ANAK GADISNYA ��

“Anakku, saat kau jatuh cinta, kau tetap tak boleh pacaran. Biarkan kau tetap terbungkus rapi dan kulit lembutmu hanya boleh disentuh oleh suamimu. Ketahuilah bila kau jatuh cinta dengan seseorang, belum tentu itu jodohmu. Maka tetap mintalah kepada yang Maha Tahu untuk diberi jodoh terbaik bagimu.

Ketahuilah, wanita yang hebat itu yang menyayangi anak-anaknya dan itu dibuktikan dengan mencarikan ayah yg tepat buat anaknya. Ayahmu ini berharap, kau termasuk di dalamnya. Anakku, apa yg kau harapkan belum tentu kau dapatkan. Ingatlah rencana Allah adalah rencana terbaik dibandingkan rencana terbaik seluruh penduduk bumi sekalipun.

Agar kau diberi “pangeran” terbaik, tugasmu hanya memantaskan diri dan minta kepada Allah. Semakin kau sering mengadu dan dekat kepada Allah maka Dia akan mengirimkan “pangeran” terbaik untukmu. Jangan ragu, Dialah yang Maha Tahu jodoh terbaikmu. Bila sebelum Subuh kau selalu menangis kepada-Nya, tak mungkin Dia tega memberi “pangeran” yang tak bermutu kepadamu. Walau kau jatuh cinta, jangan serahkan hatimu kepada lelaki itu, karena boleh jadi menurut Allah dia bukan “pangeranmu”.

Tetaplah serahkan hatimu kepada Allah dan setelah Allah kirim “pangeran” kepadamu, baru serahkan hatimu kepada “pangeran” itu. Air matamu di hadapan Allah dan kesabaranmulah yang membuat Allah mengirimkan “pangeran” terbaik untukmu.

Bukti bahwa kau wanita hebat, kau tetap lebih sering mengingat Allah dibandingkan lelaki yang kau jatuh cintai. Bila Allah yang dihatimu, Dia akan kirimkan “pangeran” original kepadamu. Namun bila kau menjauh, Allah akan kirim pangeran KW-3 bahkan mungkin KW-10 kepadamu. Dan itu akan menyiksa hidupmu dan berkuranglah rasa banggaku kepadamu.

Anakku, lelaki yang cocok buat anak-anakmu adalah yang
berani datang menemui ayahmu untuk melamarmu dan bukan yang pandai memainkan perasaanmu. Percuma bila ada lelaki yang kau cintai tetapi dia tak punya nyali bertemu dengan ayahmu.

Saat ini ayahmu hanya bisa berdoa agar Allah mengirimkan “pangeran” terbaik untukmu. Dan semoga yang dikirim oleh Allah adalah lelaki yang telah membuat kau jatuh cinta.

Terakhir, Ingatlah selalu kebiasaan di keluarga kita: Allah dulu, Allah lagi dan Allah terus. Semoga kau menjadi kekasih Allah sehingga kau dikirimi kekasih terbaik menurut Allah dan juga menurutmu. Anakku, bapak percaya padamu dan sepenuh hati mencintaimu…”


Silahkan KLIK&SHARE jika dirasa bermanfaat.....

cek juga IG instagram.com/loveislam.id

UJIAN ATAUKAH TEGURAN

Diposting oleh Unknown | 17.41 | | 0 komentar »
Ada beberapa hal yang menjadi perhatian (bagi saya) dalam ayat tsb.

Pertama : pertanyaan retoris

Kedua : manusia

Ketiga :dibiarkan mengatakan

ke empat : Kami telah beriman

Tentu semuanya satu paket yang tidak bisa terpisahkan

Allah bertanya , di mana jawabannya tertuang pada ayat selanjutnya, yakni “sungguh kami telah menguji ...s/d selesai... di mana ujian sebagai wujud proses untuk mengetahui keaslian dan ketangguhan sesuatu .

Allah menyebut kata “manusia ,yang sebagian fitrahnya , bersikap tergesa-gesa , di mana endingnya  tidak bisa menempatkan dirinya pada posisi yang sebenarnya.

Allah membiarkan manusia menjalani proses kesadaran dirinya , namun kebanyakan manusia tak bisa meninggalkan sikap buru-burunya.

Kemudian lahir sebuah pernyataan yang prematur”kami telah beriman, padahal keimanan adalah tangga kedua setelah Keislaman seperti tersurat dalam surat 49 ayat 14.

Sikap tergesa-gesa , tidak mampunya manusia menempatkan posisi, di mana kepasrahan sebagai ciri seorang Muslim dan ketundukan sebagai ciri seorang Mukmin belum, atau tidak linear (berbanding ) dengan prilakunya sehari-hari.

Shalatnya.. apakah dijaga dengan baik.

Akhlaknya sebagai Muslim dan Mukmin apakah telah terlaksana

Bagi akhwat, apakah telah sesuai dengan keinginan Allah (menutup aurat)

Ringkasnya, apakah telah menjadikan syareat atau aturan Allah sebagai pedoman hidupnya.

Lalu ketika suatu musibah menimpa, mengatakan ”ini ujian dari Allah, menurut saya ini ungkapan menghibur diri, karena ujian hanyalah Allah berikan untuk menguji kemurnian keimanan seorang hamba-Nya.

Padahal meskipun posisi kita memang benar benar layak sebagai mukmin keinginan  Allah, akan lebih bijak ketika ujian datang, mengatakan “ini teguran dari Allah, hal ini akan menjadi media introspeksi untuk terus memperbaiki posisi keimanan kita di hadapan Allah.

Karena apa pun yang Allah timpakan kepada kita , adalah yang terbaik dengan berbagai hikmah di kemudian hari.


Wallahu a’lam.

Bila kematian itu tiba

Diposting oleh Unknown | 01.53 | | 0 komentar »

# Bila Kematian Itu Tiba #

Usia muda, segar bugar, bukan berarti datangnya ajal masih lama..

Ajal sudah Allah tentukan waktunya, tempat dan caranya..

Dunia memang hanya tempat singgah, tempat mengumpulkan bekal untuk kehidupan yang lebih kekal.. yaitu kehidupan akhirat..

"Katakanlah, sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakkal." (QS At-Taubah : 51)

Kita semua ingin husnul khatimah, ingin nikmat kubur, ingin surga.. tapi sudah kah kita beramal sesuai dengan yang Allah 'azza wa Jalla dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam inginkan? Sudahkah kita perbaiki amalan hati, lisan dan badan kita?
Mungkinkah kita sampai ke lantai atas bila tidak menyiapkan tangga dan menaikinya?

“Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang diantara mereka, (barulah) dia mengatakan, ‘Sesungguhnya aku bertaubat sekarang.’” (QS. An-Nisaa’: 18)

"Aku tahu bahwa rizqiku tidak akan dimakan orang lain, maka tenanglah jiwaku.
Aku tahu bahwa amalku tidak dikerjakan orang lain, maka aku disibukkannya.
Aku tahu bahwa kematian akan mendatangiku dengan tiba-tiba maka aku segera mempersiapkannya,
Dan aku tahu bahwa aku tidak akan terlepas dari pantauan Allah dimanapun aku berada, maka aku malu (untuk bermaksiat) kepada-Nya." [ Hatim al-A'sham ]

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Join: @muslimahorid
Telegram: https://telegram.me/muslimahorid

Arab Baduwi Mendengar Al Quran Pertama Kali

Sepulang dari sebuah masjid, Al Ashma'i salah seorang ulama besar bertemu seorang arab baduwi. Arab baduwi dikenal tidak memiliki ilmu dan adab.

Arab baduwi mengucap salam dan Al Ashma'i menjawabnya.

Arab baduwi: "Dari suku mana anda?"

Al Ashma'i: "Dari suku Ashma'."

Arab Baduwi: "Oh, kamu Al Ashma'i?"

Al Ashma'i: "Benar."

Arab Baduwi: "Anda baru datang dari mana?"

Al Ashma'i: "Dari tempat yang dibacakan di dalamnya kalam (ucapan) Ar Rahman."

Arab Baduwi: "Apakah Allah punya kalam yang dibaca oleh makhluk?"
(Sampai sebegitunya, Arab baduwi tidak tahu adanya Al Quran)

Al Ashma'i: "Benar."

Arab Baduwi: "Bacakan untukku ucapan-Nya!"

Al Ashma'i membacakan surat Adz dzariyat hingga sampai ayat:
وَفِي السَّمَاءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ
Dan di langit terdapat rezekimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu.

Arab Baduwi: "Benarkah seperti itu kalam Allah?"

Al Ashma'i: "Benar."

Arab Baduwi itu kemudian menghunus pedangnya, menyembelih untanya, mengulitinya dan membagikannya kepada orang-orang yang lewat.

Al Ashma'i ikut membantu membagikan sambil terheran-heran.

Arab baduwi pergi sambil terus membaca ayat tersebut.

Al Ashma'i merenung dan menghardik dirinya sendiri: "Kemana kau wahai Al Ashma'i yg sudah 30 tahun membaca Al Quran. Ini Arab Baduwi baru sekarang mendengar ayat..."

Setelah sekian lama, Al Ashma'i haji bersama Khalifah Harun Ar Rasyid.

"Al Ashma'i....Al Ashma'i...," suara lirih memanggilnya.

Al Ashma'i menengok dan dijumpainya Arab Baduwi yang pernah ditemuinya itu.

Arab Baduwi: "Bacakan untukku ucapan Ar Rahman yang waktu itu."

Al Ashma'i kembali membaca surat Adz Dzariyat.

Arab Baduwi: "Apakah Ar Rahman mempunyai ucapan lain?"

Al Ashma'i: "Iya."

Arab Baduwi: "Bacakan untukku."

Al Ashma'i melanjutkan ayat tersebut:

فَوَرَبِّ السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ إِنَّهُ لَحَقٌّ مِثْلَ مَا أَنَّكُمْ تَنطِقُونَ
Maka demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan.

Arab Baduwi langsung berkata:
"Siapa yang membuat Allah yang Maha Agung marah, sampai Dia harus bersumpah?"

Beberapa kali diucapkannya ayat itu dan Arab baduwi meninggal.

Bacalah ulang kalimat terakhir arab baduwi di atas. Pahamkah cara berpikirnya?

Kalau tidak, maka pemahaman kita terhadap Al Quran lebih rendah dari Arab Baduwi yang baru pertama mendengar ayat...

Sudah sejak kapan kita membaca Al Quran...?

Sudahkah bisa menggerakkan akal dan hati kita?

Lebih rendah dari arab baduwi...???

Astaghfirullah....ampuni ya Robb...

- Budi Ashari, Lc -

Ironi ...

Diposting oleh Unknown | 08.19 | | 0 komentar »

PERLU ANDA RENUNGKAN......

IRONI DAN REALITA DI ZAMAN KITA!

Banyak rumah besar --- keluarganya makin kecil

Gelar makin tinggi --- akal sehat makin rendah

Pengobatan makin canggih --- kesehatan makin buruk

Travelling keliling dunia --- tak kenal dengan tetangga

Penghasilan bertambah --- tak ada ketentraman jiwa

Kualitas ilmu tinggi --- kualitas emosi rendah

Manusia makin banyak --- rasa kemanusiaan makin menipis

Pengetahuan makin bagus --- kearifan makin berkurang

Banyak teman di dunia maya --- sdikit punya sahabat sejati

Minuman keras makin banyak --- air bersih makin berkurang

Pakai jam tangan mahal --- selalu kekurangan waktu

Al Qur’an banyak dihafal --- sedikit sekali yang mengamalkan

Belajar semakin mudah --- guru makin tak berharga

Teknologi informasi kian canggih --- fitnah dan aib makin banyak tersebar

Orang yang sedikit ilmu banyak bicara --- orang yang banyak ilmu terdiam

Akhir zaman… tampak jelas dihadapan kita ya ikhwah!

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ . .

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah hidup dan mati dan dari keburukan fitnah Al Masih Ad Dajjal” (HR. Muslim no. 588)

Follow channel telegram @kajianislam untuk mendapatkan informasi seputar agama Islam ��

Cinta pada Mu

Diposting oleh Unknown | 08.16 | | 0 komentar »

Ya Tuhan, walau ribuan kali Kau campakkan mawar yang kupersembahkan untukMu, aku tetap mencintaiMu dan memaksaMu untuk mencintaiku. Aku tak pernah putus asa melamarMu, walau Kau pura-pura tak mengenalku saat aku tersenyum kepada-Mu.

Tuhan, aku tak memiliki kekayaan shalat dan puasa yang melimpah untuk meminangMu, namun aku punya hati yang kuharamkan bagi selainMu. Memang aku sering merayuMu dengan janji-janji gombalku, tapi aku memang benar-benar tak mungkin hidup tanpaMu.
Kau siksa aku dengan api cinta, dan panas kerinduannya. Kutunggu Kau wahyukan kepadanya, "jadilah dingin dan menyelamatkan bagi hambaKu". Seperti Kau mewahyukan kepada api cinta Ibrahim yang menggelora kepadaMu, agar ia menjadi dingin dan menyelamatkan bagi Ibrahim.
Duhai dalam cinta kepadaMu, bercampur antara nikmat dan sakit, jauh dan dekat, kenal dan asing serta gembira dan sedih.

@muara cinta

Follow channel telegram @kajianislam untuk mendapatkan informasi seputar agama Islam. Mari berbagi kebaikan ��

KARENA TAKUT API NERAKA, ANAK KECIL ITU MENANGIS

Dalam sebuah riwayat mengisahkan bahwa ada seorang lelaki tua sedang berjalan-jalan di tepi sungai, saat dia sedang berjalan-jalan dia melihat seorang anak kecil sedang mengambil wudhu’ sambil menangis.

Orang tua itu melihat anak kecil tadi menangis, dia pun berkata, “Wahai anak kecil, kenapa kamu menangis?”

Maka berkata anak kecil itu, “Wahai paman saya telah membaca ayat al-Qur’an sehingga sampai kepada ayat yang berbunyi, “Yaa ayyuhal ladziina aamanuu quu anfusakum” yang bermaksud, ” Wahai orang-orang yang beriman, jagalah olehmu sekalian akan dirimu.”
Saya menangis sebab saya takut akan dimasukkan ke dalam api neraka.”

Berkata orang tua itu, “Wahai anak, janganlah kamu takut, sesungguhnya kamu terpelihara dan kamu tidak akan dimasukkan ke dalam api neraka.”

Berkata anak kecil itu, “Wahai paman, paman adalah orang yang berakal, tidakkah paman melihat ketika orang menyalakan api maka yang pertama sekali yang mereka akan letakkan ialah ranting-ranting kayu yang kecil dahulu kemudian baru mereka letakkan yang besar. Jadi tentulah saya yang kecil ini akan dibakar dahulu sebelum dibakar orang dewasa.”

Berkata orang tua itu, sambil menangis, “Sesungguh anak kecil ini lebih takut kepada neraka daripada orang yang dewasa maka bagaimanakah keadaan kami nanti?”

SUBHANALLAH..

Pelajaran berharga untuk kita, betapa pola pikir lugu sang anak membawanya menjadi sosok yang begituh takut kepada neraka. Maka bagaimana dengan kita? 

@Al Kautsar

Follow channel telegram @kajianislam untuk mendapatkan informasi seputar agama Islam

Bertambahnya noda hitam dihati

Diposting oleh Unknown | 08.09 | | 0 komentar »

Bertambahnya noda hitam dalam hati (Dosa)

Adakah diantara manusia saat mengetahui bahwa ia melakukan dosa namun tidak meninggalkannya? Pertanyaannya dimana letak akalnya yang berfungsi memahami? Apakah Ia meninggikan Syariat dengan akalnya atau jatuh karena kuatnya perasaannya?

Sesungguhnya kecerdasan ialah sinyal keimanan. Bila iman redup pertanda bahaya. Barangkali dosa telah menguasainya.

Rasulullah saw bersabda -Sesungguhnya seorang mukmin apabila berbuat dosa maka terdapat noda hitam didalam hatinya, apabila ia mau meninggalkan, bertobat dan beristighfar maka hatinya akan kembali jernih, akan tetapi apabila terus menerus melakukan dosa maka bertambahlah noda-noda itu hingga penuh-

Sekali-kali tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka lakukan itu menutup hati mereka (H.R Ahmad)

(Al Kautsar,2015)

Follow channel telegram @kajianislam untuk mendapatkan informasi seputar agama Islam ��

Koreksilah dirimu

Diposting oleh Unknown | 01.59 | | 0 komentar »

Jika anda sholat berjam'ah lantas tidak bisa khusyu' maka jangan salahkan imam, dengan alasan suara sang imam buruk...,

Jika anda berkaca lantas tanpak wajah anda yang kurang rupawan maka jangan salahkan cermin...
jika anda memiliki rambut yang kurang berkilau maka jangan salahkan sampo yang anda pakai...

jika anda belajar lantas kurang paham apa yang disampaikan guru maka janganlah salahkan sang guru....

jika ... , jika....
Belajarlah menyalahkan dan mengoreksi diri sendiri terlebih dahulu sebelum menyalahkan orang lain. Para salaf menasehati aga tatkala kita melihat orang lain kita berusaha untuk melihat kebaikan-kebaikan mereka, adapun tatkala kita melihat diri kita sendiri maka hendaknya kita berusaha melihat kekurangan-kekurangan kita agar kita tidak tertimpa penyakit ujub, dan agar kita mudah mengakui serta menghargai kelebihan orang lain, serta berusaha mencari udzur untuk kesalahan orang lain.

Untukmu istri sholehah

Diposting oleh Unknown | 01.23 | | 0 komentar »

Untuk Para Istri Sholehah

Syaikhul Islam berkata,

وليس على المرأة بعد حق الله ورسوله أوجب من حق الزوج

"Tidak ada hak yang lebih wajib untuk ditunaikan seorang wanita –setelah hak Allah- dari pada hak suami" (Majmuu' Al-Fataawaa 32/260)

Ibnul Jauzi berkata,

«وينبغي للمرأة العاقلة إذا وجدت زوجًا صالحًا يلائمها أن تجتهد في مرضاته، وتجتنب كل ما يؤذيه، فإنها متى آذته أو تعرضت لما يكرهه أوجب ذلك ملالته، وبقي ذلك في نفسه، فربما وجد فرصته فتركها، أو آثر غيرها، فإنه قد يجد، وقد لا تجد هي، ومعلوم أن الملل للمستحسن قد يقع، فكيف للمكروه»

Seyogyanya seorang wanita yang berakal jika ia mendapatkan seorang suami yang sholeh yang cocok dengannya untuk bersungguh-sungguh berusaha untuk mencari keridoan suaminya dan menjauhi seluruh perkara yang menyakiti suaminya. Karena kapan saja ia menyakiti suaminya atau melakukan sesuatu yang dibenci suaminya maka akan membuat suaminya bosan dengannya, dan kebencian tersebut akan tersimpan di hati suaminya. Bisa jadi sang suami mendapatkan kesempatan maka sang suami akan meninggalkannya atau mengutamakan istrinya yang lain. Karena sang suami bisa jadi mendapatkan (istri yang baru) sedangkan ia belum tentu mendapatkan (suami yang baru). Padahal diketahui bersama bahwasanya rasa bosan itu bisa menimpa pada perkara yang baik, bagiamana lagi terhadap perkara yang dibenci" (Ahkaamun Nisaa' li Ibnil Jauzi)

Imam Ahmad pernah berkata tentang istrinya Ummu Sholeh 'Abbasah binti Al-Fadhl,

أقامت أم صالح معي ثلاثين سنة، فما اختلفت أنا وهي في كلمة.

"Ummu Sholeh tinggal bersamaku selama tiga puluh tahun, tidak pernah kami berselisih dalam satu permasalahanpun" (Taarikh Bagdaad 14/438)

Bukti cinta kepada Allah

Diposting oleh Unknown | 01.17 | | 0 komentar »

# Bukti Cinta Kepada Allah #
by Syaikh Prof. DR. Abdurrozaq bin Abdul Muhsin Al Abbad Al Badr

Ibnu Katsir menyebutkan dalam kitab tafsir beliau, dari imam al Hasan Al Bashri - semoga Allah merahmati beliau- bahwa beliau berkata, " Ada sekelompok orang yang mengaku-aku  dengan mengatakan: Sesungguhnya kami mencintai Allah dengan kecintaan yang kuat. Maka Allah menurunkan firmanNya :

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللهُ غَفُورُُ رَّحِيمُُ {31}

"Katakanlah, 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.' Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( Ali Imron 31)

Oleh karena itu, para ulama menamakan ayat yg mulia ini sebagai Ayatul Mihnah ( Ayat untuk menguji benar atau tidaknya pengakuan kecintaan kepada Allah ).

Ini berarti bahwa setiap orang yg mengaku mencintai Allah maka harus dilihat amal perbuatannya; apakah dia mengikuti ( petunjuk dan sunnah ) Rosulullah shollallahu alaihi wasallam ( atau tidak). Kalau dia benar-benar mengikuti (petunjuk dan sunnah) Rosulullah shollallahu alaihi wasallam dan berjalan diatas jalan beliau Shollallahu alaihi wasallam yg lurus, maka ini merupakan bukti nyata dan pertanda jelas yang menunjukkan benarnya pengakuan cinta ( kepada Allah).

http://salamdakwah.com/baca-artikel/bukti-cinta-kepada-allah.html

download bukunya di http://salamdakwah.com/buku-detail/meniti-jalan-meraih-kecintaan-allah.html

# Bukti Cinta Kepada Allah #

@radiomuslim

Andai waktu bisa kubeli

Diposting oleh Unknown | 00.44 | | 0 komentar »

Andai Waktu Bisa Kubeli

Syaikh Ali Thantawi dalam kitab beliau “Dzikrayaat” mengisahkan tentang seorang ulama besar bernama Jamaludin Al-Qasimi.

Suatu ketika beliau ini melewati sekumpulan anak muda yang suka foya-foya dan menghabiskan waktu mereka dalam maksiat. Melihat keadaan seperti itu, Syaikh Jamaludin Al-Qasimi lantas berkata,

ليت أنَّ الوقت يباع ويشترى لاشتريت منهم أوقاتهم

“Andai saja waktu itu bisa dijual dan dibeli, sungguh akan kubeli waktu mereka..”

Saking merasa sayangnya terhadap waktu yang pergi sia-sia; tanpa faedah, dan karena saking sibuknya beliau dalam mengajarkan ilmu dan menulis buku.

Dikatakan jumlah buku karya beliau melebihi umur beliau. Umur beliau 50 th, sedang kitab karangan beliau melebihi 50 judul kitab. Syaikh Muhammad Rasyid Ridho dalam majalah Al Manar menerangkan bahwa karya beliau mencapai 80 judul buku. Diantara karya beliau adalah “Mahaasinut Ta’wiil“; kitab tafsir setebal tujuh belas jilid.

Seandainya kita katakan beliau mulai mengarang kitab sejak tahun pertama beliau keluar dari perut ibu. Maka untuk mencapai 50 karya buku dalam usia yang 50 th; setiap tahunnya beliau menulis satu judul buku. Ini bila beliau mulai menulis di tahun pertama kelahiran beliau. Tentu ini suatu hal yang mustahil, anak bayi baru lahir bisa nulis buku.

Minimal secara kasat mataseorang mulai mampu menulis buku di usia dewasa, kisaran 14 atau 15 tahun. Ini baru hitungan-hitungan 50 buku, 80 judul buku?!

Anda bisa bayangkan, dalam setahun berapa buku yang beliau tulis. Inilah Syaikh Jamaluddin Al-Qasimi..Sungguh umur yang diberkahi, kehidupan yang indah penuh dengan kebaikan;  mengajarkan ilmu dan berkarya..

Rahimahullah.. Semoga Allah merahmati beliau.

Penulis: Ust. Ahmad Anshari

Artikel Muslimah.Or.Id

@muslimahorid

Menanti hujan turun

Diposting oleh Unknown | 03.50 | | 0 komentar »

~ Menanti Hujan yang Tak Kunjung Turun.... ~
Kita menanti hujan...
Berminggu-minggu hingga berbulan-bulan...
Negeri kita dari ujung ke ujung...
Tengah menanti hal yang sama…
• Hujan...
Sumur kita mulai kering...
Hutan yang terbakar semakin sulit dipadamkan...
Asap yang menyesakkan dada belum bisa dihilangkan...
Dan kita semua tengah menanti berkah dari langit…
• Hujan...

Kita berdoa kepada Allah...
Kita mengangkat tangan ke langit-Nya...
Kita memohon pertolongan dari-Nya...
Hati kita merintih habis-habisan demi meminta diturunkannya…
• Hujan...
Namun ternyata hujan tak kunjung turun...
Apa yang salah...?
Doa kita kurang panjang...?
Sujud kita kurang lama...?
Tangis kita kurang menganak sungai...?
Hati kita kurang memelas...?
• Duhai …
Mungkin dosa kita terlalu banyak...
Tapi kita lupa beristigfar...
Mungkin dosa kita terlalu banyak...
Tapi kita anggap itu biasa-biasa saja.
Hujan tak kunjung turun...
Kita malah memanggil pawang hujan...
Hujan tak kunjung turun...
Kita malah minta tolong kepada orang mati yang sudah terbaring di kuburan.
Kita kaya, tapi pelit bersedekah...
Dengan mudah kita belanja baju ratusan ribu...
Tapi kita selalu berpikir panjang bila ingin memberi sedikit makan untuk tetangga yang kelaparan...
Kita tahu aib orang,
Lalu kita serempet-serempet di media sosial...
Hidup sibuk membuka borok orang lain...
Tapi kita tak sempatkan waktu untuk melihat kelemahan diri sendiri.
Kita berilmu agama tapi tak bersemangat mengamalkannya...
Kita menasihati orang bagai hakim yang akan mengetuk palu peradilan...
Kita tak sabar dalam beramar ma’ruf...
Dan kita tak bersikap hikmah dalam nahi mungkar.
Kita tertidur dengan handphone di tangan...
Seiring terlelapnya kita, barulah kita beristirahat dari interaksi dengan jagad maya...
Padahal kita selalu malas tuma’ninah dalam shalat...
Kita malas membaca Al-Qur’an, meski satu halaman saja...
Dosa kita menggunung,
Tapi kita enggan introspeksi diri...
Kita enggan mengakui kesalahan...
Kita enggan beristigfar.
Kita yakin hujan tak kunjung turun...
Karena dosa orang lain...
Bukan karena kita yang punya banyak dosa...
Bukan karena kita yang lalai mengingat Allah.
Untuk kaum muslimin Indonesia,
Mari kita mulai dengan muhasabah...
Kita akui dosa-dosa kita di hadapan Allah...
Kita beristigfar dan berusaha memperbaiki diri....
Mari kita dirikan shalat istisqa’...
Memohon belas kasih dari-Nya...
Yang Maha Pengampun...
Lagi Maha Penyayang...
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا
يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا
“Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohon ampunlah kepada Tuhanmu – sesungguhnya Dia Maha Pengampun –
Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat,
Memperbanyak harta dan anak-anakmu, menyediakan untukmu kebun-kebun, dan menyediakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”
(QS. Nuh: 10-12)
**
Oleh Redaksi WanitaSalihah.Com
Artikel WanitaSalihah.Com

Memahami mu ...

Diposting oleh Unknown | 04.27 | | 0 komentar »

.::Contoh Tenggang Rasa Antara Suami Istri:
Memahami dan Memaklumi Kapan Pasangan Sedang Marah

~Contoh Pertama:

Jadwal marah dan ngomel-ngomelnya suami adalah kalau kerja kecapean atau kepanasan, entah karena pekerjaan luar atau pekerjaan dalam rumah, misalnya memperbaiki genteng rumah di siang hari yang panas, membeli air minum segalon atau tabung di terik sinar matahari dan misal-misal yang lain.
Maka sikap idealnya sang istri adalah memahami keadaan suaminya, memakluminya dan berusaha mencari sesuatu yang dapat meredakan amarah dan omelan suami, dan jangan ikut-ikutan panik atau marah.

~Contoh Kedua:

Jadwal cemberut dan bawelnya istri adalah ketika anak-anak terlalu rewel, atau ketika pekerjaan rumah terlalu banyak dan sebagainya.
Maka sikap idealnya sang suami adalah memahami keadaan istrinya, memakluminya dan berusaha mencari sesuatu yang dapat meredakan amarah dan bawelan sang istri, serta jangan sekali-kali ikut-ikutan marah atau bawel.
Inilah yang dicontohkan para generasi salaf Ash Shalih, seperti Abu Ad Darda radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata kepada Ummu ad Darda:
إذا رأيتني غضبت فرضني وإذا رأيتك غضبى رضيتك وإلا لم نصطحب
“Jika kamu melihat aku sedang marah maka maafkanlah aku, jika aku melihatmu dalam keadaan marah, maka aku memaafkan kamu, kalau tidak, kita tidak akan bisa hidup bersama”.
Dan sikap tenggang rasa seperti inilah yang membuat Imam Ahmad rahimahullah dan istrinya Ummu Shalih, tidak pernah cekcok walau dalam satu permasalahan selama 20 Tahun!!
وَقَالَ أَحْمَدُ أَقَامَتْ أُمُّ صَالِحٍ مَعِي عِشْرِينَ سَنَةً فَمَا اخْتَلَفْت أَنَا وَهِيَ فِي كَلِمَةٍ
“Imam Ahmad Berkata: “Ummu Shalih hidup bersamaku selama 20 tahun dan aku tidak pernah bercekcok dengannya walau hanya satu kata”. Lihat kitab Al Adab Asy Syar’iyyah wa Al Minah Al Mar’iyyah, 2/238, karya Ibnu Muflih Al Maqdisi.
Dan sikap mereka sepertinya tentunya mereka ambil dari ilmu yang mereka pelajari dari Al Quran Al Karim:
{وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ} [البقرة: 228]
Artinya: “Dan para wanita (istri) mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang makruf.” QS. Al Baqarah: 228.
Ditulis oleh Ahmad Zainuddin

“Orang yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya; dan aku adalah yang terbaik bagi keluargaku.” (Hadits shahih. Lihat As-Silsilah Ash-Shahihah)

Pura-pura manis, pura-pura ramah, pura-pura sabar. Yang serba “pura-pura” itu bisa dipertahankan selama beberapa menit, jam, atau hari. Tapi sangat sukar ditunjukkan secara terus-menerus, dalam tiap keadaan, kecuali ….

Kecuali bagi orang yang akhlaknya memang sudah demikian adanya.

Di satu sisi, hadits di atas menunjukkan bahwa karakter asli seseorang bisa dinilai dari perlakuannya terhadap keluarganya. Di sisi lain, hadits tersebut membawa kita merenungi hal lain.

Ada suami, istri, dan anak

Mari kita ambil asumsi sederhana. Sebuah keluarga akan tinggal dalam satu rumah. Sebuah rumah diisi oleh suami, istri, dan anak.

Hadits ini di atas jangan hanya ditodongkan kepada kaum suami saja. Sebenarnya, kalau kita selami lebih dalam, hadits tersebut menjadi peringatan bagi siapa pun. Bahwa sepanjang hidup dia sejatinya terus berlatih untuk menjadi lebih baik.

Oleh sebab itu, istri jangan rewel mau suaminya instan menjadi shalih dalam hitungan hari. Suami juga mesti paham betul bahwa istrinya perlu waktu untuk mengubah akhlak buruk menjadi akhlak karimah. Orang tua juga sepatutnya maklum bahwa anak-anak mereka perlu waktu dan proses untuk berlatih lebih baik, dalam hal duniawi maupun ukhrawi.

Bilamana seisi rumah menyadari hal itu, terciptalah “baiti jannati”. Sebuah surga dunia yang jadi perteduhan bagi penghuninya. Surga dunia yang jadi tempat berlatih kebaikan.

Mungkin si suami punya karakter pemarah. Dia bisa berlatih menjadi seseorang yang lembut. Tentu, latihan itu bisa berawal dari rumahnya. Jadi, istri mesti maklum jika suaminya sedang menjalani proses “latihan” tersebut. Ada kalanya dia ingat lalu bersikap lembut, ada kalanya kecolongan lalu amarah menguasainya.

Mungkin si istri tak cukup pandai mengatur waktu. Dia bisa berlatih menjadi seseorang yang bijak-waktu di rumahnya. Jadi, suami sepatutnya sabar mendampingi istrinya yang sedang berlatih menjadi lebih baik.

Mungkin si anak belum cukup semangat dalam belajar. Di rumah, semangat itu bisa ditumbuhkan. Orang tua selayaknya sadar akan hal ini.

Jadikan rumah sebagai surga bagi penghuninya. Tempat berteduh yang mendatangkan rasa aman dan nyaman. Tempat kembali untuk menjadi manusia yang lebih baik. Hingga kelak dia bisa keluar berbaur dengan masyarakat, dengan akhlak terbaik, insya Allah.
Baiti Jannati Rumahku Surgaku
Pahamilah, jika kita hidup bersama dalam satu atap, setiap penghuninya tak akan berhenti berlatih menjadi lebih baik. Saling memahami, saling menghargai, saling mengasihi. Dampingi dengan kesabaran, dekap dengan cinta, tuntun dengan kehangatan, sertai dengan tawakal dan doa kepada Allah.

Baiti Jannati, Rumahku Surgaku.

Ku ingin dirimu

Diposting oleh Unknown | 04.20 | | 0 komentar »

[�� Istrimu Butuh Perhatianmu �� ]
Ada sebagian suami yang diberi keluasan rizki, sehingga ia mengucurkan kepada istri dan keluarga istri, berbagai kenikmatan dunia. Namun, ketahuilah bahwa para istri itu tidak hanya membutuhkan materi, ada yang sebenarnya lebih dia butuhkan : Perhatian.
Masih segar dalam ingatanku, kisah 2 orang jenderal yang kujumpai ketika dalam perjalanan haji beberapa tahun yang lalu. Keduanya menumpahkan isi hatinya kepadaku sambil berkata, “Ustadz, kalau urusan materi terus terang kami sampai lebih-lebih. Tapi sampaikan kepada para suami bahwa kami tidk hanya butuh materi, kami membutuhkan perhatian dari mereka.
Subhanallah..Perempuan itu bukanlah pembantu di rumah kita yang padanya setiap bulan kita memberikan gaji. Tapi isti kita adalah pendamping hidup kita, pelipur lara kita, ibu dari anak-anak kita, dia memiliki ruh dan perasaan, maka pujilah ia dan sanjunglah ia serta berikan kepadanya perhatian yang lebih. Sesungguhnya itu yang lebih ia butuhkan setelah bertahun-tahun bersamamu.
Masihkan kau ingat dengan hadits Ummu Dzar, bagaimana ia menyebutkan kebaikan suaminya, yang RasulullahShalallahu ‘alaihi wa Sallam lebih baik darinya,
“Suamiku adalah Abu Dzar. Siapakah gerangan Abu Dzar? Dialah yang memberatkan telingaku dengan perhiasan, memenuhi lemak lengan tanganku. Dia berusaha menyenangkan hatiku (dengan berbagai panggilan yang indah), sehingga akupun merasa senang dengan diriku sendiri..”
Ummu dzar menyifati bahwa suaminya benar-benar memberikan perhatian yang besar kepadanya. Dia yang pada dasarnya orang kampungan menjadi ratu di rumah Abi Dzar dengan selalu memberikan sanjungan dan pujian. Sehingga tatkala ia diceraikan oleh Abu Dzar dan bersuamikan orang lain yang sama-sama kaya dan dermawan, namun tetap Abu Dzar tidak tergantikan di hatinya.
Subhanallah..hal itu karena Abu Dzar’ selalu berusaha mengambil hati Ummu Dzar’, memanjakannya dengan perbuatan dan kata-kata yang indah dan penuh kasih sayang serta kelembutan. Hal itulah yang tidak didapatkan dari suami keduanya.
Saudaraku, sudah saaatnya bagimu untuk mengoreksi dirimu, apakah kau telah memberikan perhatian yang cukup kepada teman seranjangmu yang senantiasa bersabar menanti kehadiranmu. Turutlah dalam kegembiraannya dan tenggelamlah dalam dukanya..
(Disalin dari Buku Andai Aku Tidak Menikah Dengannya Karya Ustadz Syafiq Riza Basalamah, hal 182-184).
Oleh : Pusat Buku Sunnah