لقد خلقنا الإنسان في أحسن تقويم
Sungguh kami ciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk
bentuk (QS 95:4)
Apa yang terfikir dalam benak anda saat melihat topeng monyet di atas ?
Seingat saya sejak kecil pun topeng monyet seperti
itulah atraksinya, hanya ada beberapa tambahan agar penonton tidak bosan
dan tentunya disesuaikan dengan kemajuan zaman. Tapi satu hal yang perlu kita
catat, apapun atraksi yang dilakukan sang monyet tak lepas dari kegigihan
pelatihnya, apa yang mereka pertontonkan begitulah yang mereka latihkan, yakni
bukan karena sang kera cerdas, belum pernah kita mendengar tiba-tiba seekor monyet bisa mendadak sesuatu atraksi, begitu pula atraksi lumba-lumba, beruang,
singa, berang berang juga hewan-hewan sirkus yang lain..
Kalau kita berpikir kritis, kritis atau ngaco yah
!...penghasilan pemilik hewan tersebut cukup lumayan dari atraksi mereka, itu
artinya modal utama dari usaha tersebut adalah hewan itu sendiri, mengapa para
hewan tersebut tidak mencari uang sendiri agar mereka bisa hidup layak dan
sejahtera...
Jawabannya ... hewan memang tidak punya akal,
mereka di anugerahi oleh Allah berupa insting, yang di wahyukan Allah kepada
mereka, sebagaimana Allah juga mewahyukan kepada lebah untuk membuat sarang.
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah
sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang
dibikin manusia", (QS 16;68)
Insting juga untuk mengetahui adanya sesuatu
bahaya.
Bila kita mau berpikir kritis, atau istilah Qur,annya
Ulul albab, maka akan banyak Ibrah atau hikmah dari peristiwa yang terjadi di
sekitar kita, manusia di anugerahkan oleh Allah banyak kelebihan dan keunggulan
bahkan dari malaikat sekalipun, hanya maukah kita memaksimalkan fasilitas dari
Allah tersebut ?
Manusia Allah ciptakan dalam sebaik baik bentuk , baik
bentuk fisik maupun psikisnya. Namun Bentuk hanyalah tampilan dzahir sebagai
casing atau kemasan, karena yang bernilai adalah isi atau kontennya, sebagai
seorang Mukmin yakni hatinya, karena hati tempatnya Taqwa, di hatilah Iman
Allah sematkan, dan Iman serta Taqwa adalah karunia terbesar dalam hidup kita,
yang tidak dapat dinilai berapa pun
nominalnya, keduanya tetap bernilai apa dan bagaimanapun bentuk kemasannya.
Muslim adalah identitas, adapun iman adalah Aqidah
atau ikatan kita dengan Allah yang harus di wujudkan dalam bentuk aksi, di situlah
peranan akal sangat penting untuk dapat menangkap sebuah pesan, baik itu
pengalaman, pelajaran maupun yang lainnya, cekatan atau tidak tergantung
tingkat kecerdasan, dan sejauh mana kita memaksimalkan akal kita selaku
manusia, apakah mengalami perkembangan kecerdasan atau stagnan ?..
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar
Posting Komentar
Sampaikan komentar anda di bawah ini