“ Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada
Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di
muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan
darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui."(QS 2;30)
Saat membaca terjemah ayat di atas apa yang terpikir
dalam benak anda ?..
Menurut saya yang awam, ada empat hal menjadi pokok
perhatian saya.
- Menjadikanya di bumi
- Menjadikan khalifah
- pertanyaan malaikat
- Pernyataan Allah.
Pertama :Sebagaimana kita ketahui Allah menciptakan Adam
di suatu tempat yang sangat Indah,sebagian ulama mengatakan ‘di Surga. Lalu
karena godaan Iblis maka keduanya di usir dari surga, kronologis kejadiaanya
merupakan takdir Allah yang tidak bisa di hindari karena pada awal
penciptaannya Allah sudah menyebutkan kata “DI BUMI (fil ard) dan perjalanan
kisahnya dengan Iblis merupakan Ibrah yang tiada ternilai bagi manusia, baik
mengenai kemuliaan manusia maupun sifat iri hati Iblis terhadap penciptaan dan
eksistensi manusia tetap berlanjut, yakni tidak hanya menghendaki manusia atau
Adam di usir dari Surga bersama sama, namun target besar yang di proyekkannya
adalah menjadikan manusia teman dari dunia sampai di yaumil akhir di neraka.
Kedua : Khalifah maknanya adalah wakil, manusia adalah
wakil Allah di muka bumi oleh karena itulah sebelum diturunkan, manusia (Adam)
di singgahkan lebih dahulu di Surga sebagi Training agar dapat menjalankan
tugasnya, yakni, bagaimana mengkondisikan suasana surga di bumi dengan segala
keterbatasannya, kalau Utadz saya mengatakan “menciptakan bayang bayang surga
di bumi. Bukan hanya suasana Surga yang Allah perlihatkan kepada Adam namun
juga Allah mengajarkan sifat sifat semua benda sebagaimana Firman Allah pada
ayat berikutnya
“ 31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama
(benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang
benar orang-orang yang benar!"
Salah seorang tim ahli fisika di jajaran Majelis ulama
Indonesia (MUI) bang Imad menyebutkan kalimat “ASMA maknanya bukan nama,
namun Sifat sebagaimana kita mengenal istilah “Asmaul husnah, artinya sifat sifat Allah. Karena dengan mengetahui sifat setiap
benda kita akan mengetahui manfaatnya.
Ketiga : pertanyaan malaikat, bukan protes malaikat,
karena malaikat tidak di anugerahkan hawa nafsu, ini ditandai dengan “hamzah
istifham , yang maknanya meminta penjelasan ada dua pendapat ulama dalam ini.
Pertama, mereka mengatakan , pada saat Allah berfirman
tentang hal tersebut maka tergambar visualisasinya tentang manusia dari awal
penciptaan hingga akhir zaman.
Kedua , Allah menjelaskan kepada malaikat tentang sifat
dan karakter manusia
Dari situlah malaikat mohon penjelasan atau klarifikasi
dari Allah sementara mereka sudah merasa cukup dengan memuji dan memahasucikan
Allah.
Ke empat : pernyataan Allah, dapat kita ketahui sekarang
, andai saja manusia tidak di anugerahi sifat yang di pertanyakan malaikat,
yakni al-hawa atau kecenderungan, maka mustahil kita menyaksikan kemajuan di
berbagai bidang, bukankah itu hasil dari hawa nafsu manusia yang di padu dengan akal ? sifat manusia yang
tak pernah puas, membuat yang cerdas selalu mencari dan mencari agar semua kebutuhan
manusia dapat terfasilitasi dengan mudah, murah dan cepat.
Hal lainnya Allah janjikan pahala yang berlipat ganda
bagi manusia yang bermal shaleh terutama pada waktu tertentu, contohnya seperti
malam kemuliyaan (Lailatul qadar) di mana para malaikat turun untuk menyaksikan
ketaatan manusia kepada Allah, di akhir akhir bulan Ramadhan.
Lalu bagaimana menurut anda, silahkan berbagi ilmu dan
menambah atau menyempurnakan pendapat saya atau mengeritik yang di rasa janggal
.
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar
Posting Komentar
Sampaikan komentar anda di bawah ini