pos giv

PACARAN = TA'ARRUF ??

Diposting oleh Unknown | 04.28 | | 0 komentar »
PACARAN = TA'ARRUF ??




Sebuah komentar masuk kpd sebuah catatan tentang masalah” ta’arruf dan pacaran, bunyi komennya “Ta’arruf dan pacaran sama saja hanya, istilahnya (bahasanya) yang beda,intinya sama saja pendekatan,…. Komentar ini mirip dgn pertanyaan remaja remaja yg dalam binaan saya,. Hanya saja bentuk ungkapan mereka, PERTANYAAN bukan PERNYATAAN.



Semoga catatan ini menjadi pelajaran bagi adik adik remaja, Pacaran dan Ta’arruf ,jelas beda,. Pertanyaannya di mana letak perbedaannya,? “bahasa dan pengertian yang berbeda,.! Inilah sulitnya bila suatu ungkapan diadopsi menjadi bahasa lain, apalagi lalu di bakukan,. Saya ambil contoh, sebelum Islam masuk ke Indonesia, kosa kata bahasa Indonesia terdiri dari bhs Sansekerta dan Melayu , setelah Islam masuk dan kita juga di jajah oleh Purtugis, Belanda dan Jepang, maka kosa kata bahasa Indonesia bertambah dgn bhs Asing baik dari Belanda, Jepang, Portugis dan juga Islam (anda dapat lihat di perpustakaan tentang perkembangan bhs Indonesia).



Saya tidak akan menyampaikan tentang masuknya kosa kata Jepang, Belanda dan Portugis, tapi masuknya kosa kata Islam (baca Arab)dalam bahasa Indonesia, ternyata banyak sekali, saya ambil contoh kata (dlm terminologi bhs Arab disebut kalimat)IMAN, kata tsb, dikenal setelah Islam masuk ke Indonesia, lalu setelah dibakukan menjadi bhs kita, maka agama lainpun memakai kata tersebut, Kristen(Protestan, katolik), Hindu, Budha, Kepercayaan bahkan agama DarmoGandul dan Gotoloco juga memakai kata IMAN tersebut untuk memaknai pengikutnya yang percaya pada idiologinya, sebenarnya makna harfiahnya Iman berarti percaya, tapi makna kata tersebut hanya terpakai untuk sesuatu yg bersifat idiologis, kita tidak akan mengatakan kepada teman kita yg kita percayai kejujurannya, dengan “saya beriman kpd kamu,. Tentu tidak !(bila tak ingin ditertawakan), walau makna Iman itu “percaya , begitupun kata TAQWA, MAKHLUK, JIKALAU, SYAK WASANGKA,dan masih banyak lagi.

Bagaimana dengan Ta’arruf, ? TA’ARRUF bentuk aslinya adalah “ARAFA, bila anda belajar tentang terminologi Tashrif dalam bahasa Arab, maka dari kalimat tersebut anda akan dapatkan kalimat MA’RUF /MA’RUFUN (lawan dari MUNKAR), adapun Ta,arruf makna harfiahnya adalah perkenalan,(hanya sebatas itu)termasuk langkah awal untuk di khitbah atau dilamar menurut FUQAHA, yang mensyaratkan adanya org ketiga yg Tsiqat atau bisa dipercaya utk mengetahui berbagai hal mengenai seseorang yg akan di Khitbah atau dipinang,dan Ta’arruf adalah bagian terpenting dari sesuatu yg sakral dalam Islam , yaitu Menikah, yg kata rasulullah adalah “separuh dari menjalankan perintah agama, bahkan Menikah adalah Sunnah rasul.



Lalu pacaran, ? tergantung konotasinya dan bagaimana kita memaknai ungkapan tersebut, tapi bisakah anda mengatakan, bila ada tiga atau empat org, yg satu Ikhwan yg satu Ahkwat, dan dua orang lagi sedang berbincang bincang ke empatnya disebuah tpt yg sama danterbuka dan mudah diketahui oleh org lain lalu mereka kita sebut “pacaran ? kayaknya ganjil dan Syad atau menyalahi kaidah bahasa.. karena yang difahami secara umum makna pacaran itu ialah, KHALWAT (dalam bhs Arab)artinyaberduaan baik di tempat ramai maupun sepi, dan ummnya ditempat sepi, kalimat Khalwat dalam bentuk NAHI atau larangan terdapat dalam hadits yang diriwatkan oleh Abu Daud,



“bersabda rasulullah saw. Janganlah sekali kali berduaan seorang lelaki danperempuan karena yang ketiganya adalah setan (al-hadits)



Dan pacaran termasuk pintu zinah yang termasuk dalam larangan Allah,

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.(QS 17;32)



Pacaran adalah akar kata dari pacar,memang susah dicari padanannya dalam bahasa Arab, kalau yg dimaksud kekasih mungkin HIBBAN(utk kekasih laki laki) atau HIBBATUN (utk kekasih perempuan), atau KHALIL (utk kekasih laki laki) atau KHALILAH (utk kekasih perempuan),

Kesimpulannya, “semakin rancu makna atau pengertian suatu ungkapan dipergunakan, maka semakin tidak jelas batas batas pengunaannya, wallau a’lam bisswab.

Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas

0 komentar

Posting Komentar

Sampaikan komentar anda di bawah ini