pos giv

Yuuk berjilbab...!! (bagian ke 3)

Diposting oleh Unknown | 16.38 | | 0 komentar »







Malu adalah bahagian dari Iman (al-hadits)
Malu dan iman bagaikan dua sisi mata uang, bila salah satu sisinya hilang maka hilanglah nilai uang itu, begitu pun iman , bila hilang malunya berarti hilang imannya, sebaliknya bila imannya tidak ada maka rasa malunya juga hilang.

Saya pernah membaca kisah sukses perjalanan seorang artis , naudzu billah di antara hal yang menjadikan kariernya melesat ialah ketika ia berfose telanjang, lalu apa komentarnya ketika di tanya wartawan, ia berkata
“ sekian lama saya berjuang mengalahkan rasa malu ketika akan berfose telanjang, kini saya bangga sudah bisa mengalahkan rasa malu itu.

Sekali lagi naudzu billah.
Semua yang ada diri kita, tanpa kecuali adalah milik Allah, itulah sebabnya Allah berhak mengatur hidup kita. Mungkin kita bertanya” untuk apa di ciptakan kalau segala sesuatunya di atur ?

Jangan salah,  semua aturan Allah bila kita mau renungi secara ikhlas ternyata demi kebaikan kita sendiri. Bagi Allah tidak ada untung atau ruginya andai kita semua durhaka maupun semua beriman, seluruh maslahat dan mudharat akan kembali kepada pelakunya.
Apa perlunya aturan ?
Jawabannya . anda tentu pernah membeli barang elektronik atau sejenisnya seperti hp, satu hal yang pasti , anda pasti disertai buku manualnya sebagai petunjuk penggunaan agar barang tersebut tidak rusak dan mudah mengetahui cara pengoperasiannya, meski pun sama sama hp, tentunya berbeda kan buku manualnya ! . buku manualnya tentu dibuat sebagai jaminan dari produsen agar barang produksinya awet, dan yang paling tahu tentunya pihak produsen pembuat produk tersebut.

Allah menurunkan al-Qur,an Allah yang menciptakan manusia, tentu Allah lah yang lebih tahu cara mengatur hamba-Nya. Lalu masihkah kita berdalih untuk mengelak dari aturan-Nya ?

“ Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ? (QS 5;50).

untuk para shalihat hayuuk kita ikuti aturan Allah, mulai sekarang mantapkan hati, segerakan berjilbab. karna kita tidak tahu kapan malaikat maut datang menjemput kita, mungkin tahun depan, bulan depan, besok, atau mungkin satu jam lagi...??
selama ada niat yang baik, yakin akan dimudahkan. Bismillah Man jadda wajada....!!! ^^


Alasan enggan memakai jilbab

Diposting oleh Unknown | 02.40 | | 0 komentar »






Berikut beberapa alasan anak muda yang enggan berjilbab dan sanggahan halusnya. Semoga yang belum berjilbab mendapat hidayah.

1. Saya nggak mau jilbaban! Jilbaban itu kuno | “Lha, itu zaman flinstones, lebih kuno lagi, nggak pake jilbab”

2. Tapi kan itu hal kecil, kenapa jilbaban harus dipermasalahin?! | “Yang besar2 itu semua awalnya dari perkara kecil yang diremehkan”

3. Yang penting kan hatinya baik, bukan lihat dari jilbabnya, fisiknya! | “trus ngapain salonan tiap minggu? make-upan? itu kan fisik? Dan Islam meyakini bahwa iman itu bukan hanya perkara hati, namun juga ditunjukkan dalam fisik atau amalan lahiriyah. Hati pun cerminan dari lahiriyah. Jika lahiriyah rusak, maka demikianlah hatinya”

4. Jilbaban belum tentu baik | “Betul, yang jilbaban aja belum tentu baik, apalagi yang … (isi sendiri)”

5. Saya kemarin lihat ada yang jilbaban nyuri! | “So what? yang nggak jilbaban juga banyak yang nyuri, gak korelasi kali”

6. Artinya lebih baik jilbabin hati dulu, buat hati baik! | “Yup, ciri hati yang baik adalah jilbabin kepala dan tutup aurat”

7. Kalo jilbaban masih maksiat gimana? dosa kan? | “Kalo nggak jilbaban dan maksiat dosanya malah 2. Malah nggak jilbaban itu dosa besar. ″

8. Jilbaban itu buat aku nggak bebas! | “Oh, berarti lipstick, sanggul, dan ke salon itu membebaskan ya?”

9. Aku nggak mau dibilang fanatik dan ekstrimis! | “Nah, sekarang kau sudah fanatik pada sekuler dan ekstrim tidak mau taat”

10. Kalo aku pake jilbab, nggak ada yang mau sama aku!? | “Banyak yang jilbaban dan mereka nikah kok”

11. Kalo calon suamiku gak suka gimana? | “Berarti dia tak layak, bila didepanmu dia tak taat Allah, siapa menjamin dibelakangmu dia jujur? Dan ingatlah al khobitsaatu lil khobitsiin, perempuan rusak ditakdirkan dengan lelaki yang sama. Demikian sebaliknya.”

12. Susah cari kerja kalo pake jilbab! | “Lalu enggan taat pada perintah Allah demi kerja? emang yang kasih rizki siapa sih? Bos atau Allah? Dan asalnya wanita itu berdiam di rumah: wa qorna fii buyutikunna (menetaplah kalian di rumah-rumah kalian)”

13. Ngapa sih agama cuma diliat dari jilbab dan jilbab? | “Sama aja kayak sekulerisme melihat wanita hanya dari paras dan lekuk tubuh”

14. Aku nggak mau diperbudak pakaian arab! | “Ini simbol ketaatan pada Allah, justru orang arab dulu (di zaman jahiliyah) gak pake jilbab. Syari’at jilbab ini untuk seluruh wanita, bukan hanya Arab sebagaimana ditegaskan dalam surat Al Ahzab ayat 59: “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka".”

15. Jilbab cuma akal2an lelaki menindas wanita | “Perasaan yang adain miss universe laki2 deh, yang larang jilbab di prancis jg laki2″

16. Aku nggak mau dikendalikan orang tentang apa yang harus aku pake! | “Sayangnya sudah begitu, tv, majalah, sinetron, kendalikan fashionmu”

17. Jilbab kan bikin panas, pusing, ketombean | “Jutaan orang pake jilbab, nggak ada keluhan begitu, mitos aja”

18. Apa nanti kata orang kalo aku pake jilbab?! | “Katanya tadi jadi diri sendiri, nggak peduli kata orang laen…”

19. Jilbab kan nggak gaul?! | “Lha mbak ini mau gaul atau mau menaati Allah?”

20. Aku belum pengalaman pake jilbab! | “Pake jilbab itu kayak nikah, pengalaman tidak diperlukan, keyakinan akan nyusul”

21. Aku belum siap pake jilbab | “Kematian juga nggak akan tanya kamu siap atau belum dear”

22. Mamaku bilang jangan terlalu fanatik! | “Bilang ke mama dengan lembut dan santun, bahwa cintamu padanya dengan menaati Allah penciptanya”

23. Aku kan gak bebas ke mana-mana, gak bisa nongkrong, clubbing, gosip, kan malu sama baju! | “Bukankah itu perubahan baik?”

24. Itu kan nggak wajib dalam Islam!? | “Kalo nggak wajib, ngapain Rasul perintahin semua wanita Muslim nutup aurat?”

25. Kasi aku waktu supaya aku yakin jilbaban dulu | “Yakin itu akan diberikan Allah kalo kita sudah mau mendekat, yakin deh”.

Nah wahai saudariku muslimah, tunggu apalagi?
Mengenai kewajiban berjilbab sudah ditetapkan dalam Al Qur’an yang tiap hari kita baca, di mana Allah Ta’ala berfirman,

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59). Ayat ini menunjukkan wajibnya jilbab bagi seluruh wanita muslimah.

Ayat lain yang menunjukkan wajibnya jilbab,
“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, …” (QS. An Nur: 31).

Dalil yang menunjukkan wajibnya jilbab juga hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dari Ummu ‘Athiyyah, ia berkata, “Pada dua hari raya, kami diperintahkan untuk mengeluarkan wanita-wanita haid dan gadis-gadis pingitan untuk menghadiri jamaah kaum muslimin dan doa mereka. Tetapi wanita-wanita haid harus menjauhi tempat shalat mereka. Seorang wanita bertanya:, “Wahai Rasulullah, seorang wanita di antara kami tidak memiliki jilbab (bolehkan dia keluar)?” Beliau menjawab, “Hendaklah kawannya meminjamkan jilbabnya untuk dipakai wanita tersebut.” (HR. Bukhari no. 351 dan Muslim no. 890)

Dalam Lisanul ‘Arob, jilbab adalah pakaian yang lebar yang lebih luas dari khimar (kerudung) berbeda dengan selendang (rida’) dipakai perempuan untuk menutupi kepala dan dadanya.[1] Jadi kalau kita melihat dari istilah bahasa itu sendiri, jilbab adalah seperti mantel karena menutupi kepala dan dada sekaligus.

Semoga Allah beri hidayah demi hidayah bagi yang belum berjilbab.

@ Ummul Hamam, Riyadh, KSA, Ba’da Shubuh, 17 Rajab 1433 H
Penyusun: Muhammad Abduh Tuasikal
www.remajaislam.com

Yuuk berjilbab...!! (bagian ke 2)

Diposting oleh Unknown | 22.43 | | 0 komentar »






Untuk saudari-saudari ku, semoga Allah selalu hidayah, rahmat, rahman dan rahim-Nya kepada kita.

Seorang muslimah, diperintahkan untuk menutup auratnya ketika keluar rumah, karena pada diri wanita banyak sekali perhiasan dan kehormatan yang tak ternilai harganya, sudah menjadi fitrah manusia akan menjaga dengan baik dan aman perhiasan yang berharga menurutnya, Oleh karena itulah Allah membimbing manusia agar selalu menjaga perhiasan dan kehormatan wanita sesuai dengan fitrah manusia.yaitu dengan mengenakan pakaian syar’e yang dikenal dengan jilbab atau hijab. Namun dalam kenyataan masih banyak di antara para muslimah yang belum mau memakainya. Ada yang dilarang oleh orang tuanya, ada yang beralasan belum waktunya atau nanti setelah pergi haji dan segudang alasan yang lain. Nah apa jawaban untuk mereka?

1. Saya Belum Bisa Menerima Hijab
Untuk ukhti yang belum bisa menerima hijab maka perlu kita tanyakan, “Bukankah ukhti sungguh-sungguh dan yakin dalam memeluk Islam, dan bukankah ukhti telah mengucapkan la ilaha illallah Muhammad rasulullah dengan yakin? Yang berarti menerima apa saja yang diperintahkan Allah Subhannahu wa Ta’ala dan Rasulullah? Jika ya maka sesungguhnya hijab adalah salah satu syari’at Islam yang harus dilaksanakan oleh para muslimah. Allah Subhannahu wa Ta’ala telah memerintah kan para mukminah untuk memakai hijab dan demikian pula Rassulullah Shalallaahu alaihi wasalam memerintahkan itu. Jika anda beriman kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya, maka anda tentu akan dengan senang hati memakai hijab itu.

2. Saya Menerima Hijab, Namun Orang Tua Melarang.
Kalau saya tidak taat kepada orang tua, saya bisa masuk neraka. Kepada saudariku kita beritahukan bahwa memang benar orang tua memiliki kedudukan yang tinggi dan mulia, dan kita diperintahkan untuk berbakti kepada mereka. Namun taat kepada orang tua dibolehkan dalam hal yang tidak mengandung maksiat kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala , sebagaimana dalam firman-Nya, artinya,
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya,” (QS. Luqman:15)
Meskipun demikian kita tetap harus berbuat baik kepada kedua orang tua kita selama di dunia ini.
Inti permasalahannya adalah, bagaimana saudari taat kepada orang tua namun bermaksiat kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya, padahal Allah Subhannahu wa Ta’ala adalah yang menciptakan anda, memberi nikmat, rizki, menghidupkan dan juga yang menciptakan kedua orang tua saudari?

3. Saya Tidak Punya Uang untuk Membeli Jilbab
Ada dua kemungkinan wanita muslimah yang mengucapkan seperti ini, yaitu mungkin dia berdusta dan mungkin juga dia jujur. Jika dalam kesehariannya dia mampu membeli berbagai macam pakaian dengan model yang beraneka ragam, mampu membeli perlengkapan ini dan itu, maka berarti dia telah bohong. Dia sebenarnya memang tidak berniat untuk membeli pakaian yang sesuai tuntunan syari’at. Padahal pakaian syar’e biasanya tidak semahal pakaian-pakaian model baru yang bertabarruj.
Maka apakah saudari tidak memilih pakaian yang seharusnya dikenakan oleh seorang wanita muslimah. Apakah anda tidak memilih sesuatu yang dapat menyelamatkan anda dari adzab Allah Subhannahu wa Ta’ala dan kemurkaan-Nya? Ketahuilah pula bahwa kemuliaan seseorang bukan pada model pakaiannya, namun pada takwanya kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala . Dia telah berfirman, artinya,
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu.” (QS. al-Hujurat:13)
Adapun jika memang anda seorang yang jujur, jika benar-benar saudari berniat untuk memakai jilbab maka Allah Subhannahu wa Ta’ala akan memberikan jalan keluar. Allah Subhannahu wa Ta’ala telah mengatakan, artinya,
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. ath-Thalaq 2-3)
Kesimpulannya adalah bahwa untuk mencapai keridhaan Allah dan untuk mendapatkan surga, maka segala sesuatu akan menjadi terasa ringan dan mudah.

4. Cuaca Sangat Panas
Jika saudari beralasan bahwa cuaca sangat panas, kalau memakai jilbab rasanya gerah, maka saudari hendaklah selalu mengingat firman Allah Subhannahu wa Ta’ala , artinya,
“Katakanlah, “Api neraka Jahannam itu lebih sangat panas(nya)” jikalau mereka mengetahui.”(QS. 9:81)
Apakah anda menginginkan sesuatu yang lebih panas lagi daripada panasnya dunia ini, dan bagaimana saudari menyejajarkan antara panasnya dunia dengan panasnya neraka? Yang dikatakan oleh Allah Subhannahu wa Ta’ala , artinya,
“Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, selain air yang mendidih dan nanah.” (QS. 78:24-25)
Wahai saudariku, ketahuilah bahwa surga itu diliputi dengan berbagai kesusahan dan segala hal yang dibenci nafsu, sedangkan neraka dihiasi dengan segala yang disenangi hawa nafsu.

5. Khawatir Nanti Aku Lepas Jilbab Lagi
Ada seorang muslimah yang mengatakan, “Kalau aku pakai jilbab, aku khawatir nanti suatu saat melepasnya lagi.” Saudariku, kalau seseorang berpikiran seperti anda, maka bisa-bisa dia meninggalkan seluruh atau sebagian ajaran agama ini. Bisa-bisa dia tidak mau shalat, tidak mau berpuasa karena khawatir nanti tidak bisa terus melakukannya.
Itu semua tidak lain merupakan godaan dan bisikan setan, maka hendaklah suadari mencari sebab-sebab yang dapat menjadikan anda selalu beristiqamah. Di antaranya dengan banyak berdo’a agar diberikan ketetapan hati di atas agama, bersabar dan melakukan shalat dengan khusyu’. Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman, artinya,
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.” (QS. 2:45)
Jika saudari telah memegang teguh sebab-sebab hidayah dan telah merasakan manisnya iman maka saudari pasti tidak akan meninggalkan perintah Allah Subhannahu wa Ta’ala , karena dengan melaksanakan itu anda akan merasa tentram dan nikmat.

6.Belum Mendapatkan Hidayah
Ada sebagian muslimah yang mengatakan, “Saya tahu bahwa jilbab itu wajib, namun saya belum mendapatkan hidayah untuk memakainya.” Kepada saudariku yang yang beralasan demikian kami katakan, “Bahwa hidayah itu ada sebabnya sebagaimana sakit itu akan sembuh dengan sebab pula. Orang akan kenyang juga dengan sebab, yakni makan. Kalau anda setiap hari meminta kepada Allah agar ditunjukkan ke jalan yang lurus, maka anda harus berusaha meraihnya.Di antaranya, hendaklah anda bergaul dengan wanita yang baik-baik, ini merupakan sarana yang sangat efektif, sehingga hidayah dapat anda raih dan terus-menerus terlimpah kepada ukhti.

7.Aku Takut Dikira Golongan Sesat
Ketahuilah saudariku! Bahwa dalam hidup ini hanya ada dua kelompok, hizbullah (kelompok Allah) dan hizbusy syaithan (kelompok syetan). Golongan Allah adalah mereka yang senantiasa menolong agama Allah Subhannahu wa Ta’ala, melakukan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Sedangkan golongan setan sebaliknya selalu bermaksiat kepada Allah dan berbuat kerusakan di muka bumi. Dan ketika ukhti melakukan ketaatan, salah satunya adalah memakai hijab maka berarti ukhti telah menjadi golongan Allah, bukan kelompok sesat.
Sebaliknya mereka yang mengumbar aurat, bertabarruj, berpakaian mini dan yang semisal itu, merekalah yang sesat. Mereka telah terbius godaan syetan atau menjadi pengekor orang-orang munafik dan orang-orang kafir. Maka berbahagialah anda sebagai kelompok Allah Subhannahu wa Ta’ala yang pasti menang.
Jilbab atau hijab adalah bentuk ibadah yang mulia, jangan sejajarkan itu dengan ocehan manusia rendahan. Dia disyari’atkan oleh Penciptamu, kalau engkau taat kepada manusia dalam rangka bermaksiat kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala maka sungguh engkau akan binasa dan merugi. Mengapa engkau mau diperbudak oleh mereka dan meninggalkan ketaatan kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala Yang menciptakan, memberi rizki, menghidupkan dan mematikanmu?Luruskan niat kalian, kuatkanlah azzam kalian, janganlah mengharapkan pujian dari orang lain dan katakanlah kepada orang-orang yang mencerca kalian :
“Aku berjilbab karena Allah dan aku bangga dengan jilbabku, hanyalah orang-orang yang memiliki perhiasan yang tidak berhargalah yang tidak akan menjaga dan menyimpan perhiasannya dengan baik dan aman. Namun aku mempunyai perhiasan yang sangat berharga yang harus aku sembunyikan dari orang-orang dzalim. inilah bukti kecintaanku kepada Allah yang maha kuasa dan maha agung, juga kepada Rasul-Nya, Muhammad Abdullah.
aku ridha kepada-Nya, Allah pun Ridha kepadaku”
melimpahkan 

Yuuk berjilbab...!! (bagian ke1)

Diposting oleh Unknown | 05.39 | | 0 komentar »




Andai saja ayat yang melarang minuman keras turun langsung berbentuk larangan, maka para sahabat yang sudah sejak lama menjadikan khamar sebagai tradisi dan kebanggaan akan sock dan down.

Tapi Allah Maha Mengetahui tingkat keimanan para sahabat yang masih lemah, maka ayat yang melarang tentang hal tersebut turun secara bertahap, dari mubah, makruh, lalu haram bahkan najis bagian dari prilaku setan.

Begitu pun bagi akhwat yang belum mau menutup auratnya, mungkin kalau langsung sesuai syareat akan timbul perasaan malu, kaku bahkan mungkin kegerahan dengan gamis dan jilbab yang disesuaikan dengan aturan Allah.

Tapi asalkan kita punya niat dan azam/tekad yang kuat untuk menjalankan perintah Allah yang tentunya kita semua yakini kewajibannya, pasti akan Allah bantu, tentunya dengan syarat kita berani memulainya sesegera mungkin, caranya :
tanamkan perasaan malu kita hanya kepada Allah
lakukan kewajiban kita dengan penuh ikhlas
yakinkan hati kita, bahwa kalau bukan sekarang memulainya kapan lagi, karena tak ada jaminan dari siapa pun, bahwa besok kita masih hidup.
Dan yang kita lakukan adalah wujud ketundukan kita kepada Allah.

Selanjutnya buatlah semacam grafik dan grafik yang tertinggi adalah di mana kita sudah berpakaian sesuai syar’e, buatlah tahapan waktunya hingga titik yang kita targetkan.
Yang terakhir sekali lagi..jangan menunda waktu untuk memulai, yuk !.. kita renungi firman Allah di bawah ini. (QS 33;32)
“ Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang Menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula) yang lebih dahulu (bersegera) berbuat kebaikan dengan izin Allah. yang demikian itu adalah karunia yang Amat besar.

Maksud ayat di atas ialah, ketika mendapat perintah Allah, manusia terbagi menjadi tiga golongan .
Pertama : mengabaikan sama sekali, itulah ciri orang yang fasik yakni hatinya busuk terkunci dari hidayah dikarenakan perbuatannya sendiri.
Kedua : kedua : menunda-nunda itulah tanda orang dzalim , yakni orang tersebut jahat pada dirinya sendiri, ia tidak sadar bahwa perbuatan menunda-nunda kebaikan akan menyeret dirinya kelak ke neraka.
Yang ketiga : adalah golongan pilihan Allah, mereka tidak ingin ada celah tersempit pun dalam kehidupannya yang luput dari ridha Allah, pada masa Rasulullah para sahabat dan sahabiyah senantiasa saling bertanya-tanya , apakah ada wahyu yang turun ? mereka kwartir ada perintah Allah yang tidak mereka dengar, mereka kwartir ketinggalan informasi tentang wahyu, mereka adalah orang-orang beriman yang telah hak keimananya, dan kita juga bisa seperti mereka. ( bersambung )

Nikmat Allah

Diposting oleh Unknown | 02.55 | | 0 komentar »





Kesenangan adalah masalah. Kapan? Yakni apabila kenikmatan membawa kita kepada kondisi kufur nikmat; saleh jadi salah, alim jadi lalim, berkurang iman, serta bertambah jauh dari Allah.
Jika kondisi ini yang terjadi, bolehlah kita menyebutnya sebagai musibah.

Coba saja pikirkan, ketika sakit, kita dekat dengan Allah. Begitu sehat, kita lupa. Ketika susah, kita dekat dengan Allah. Begitu senang, kita lupa. 
Ketika belum memiliki pekerjaan rajin shalat sunnah. Begitu dapat pekerjaan, shalat sunnah pun jadi malas. Dan seterusnya.

Bagi saudara yang saat ini diberi kelapangan rezeki oleh Allah, marilah kita bersedekah, sebelum rezeki itu segera diambil Allah lagi. 
Nanti Allah ganti sedekahnya dengan semua hajat yang kita inginkan, baik berupa harta, karir meningkat, atau Allah kasih anak keturunan seperti siklus kisah Nabi Ibrahim, sampai pada akhirnya ia mendapat anak, yaitu Nabi Ismail, lalu Ishaq, yang keduanya memiliki keturunan luar biasa. 

Mudah-mudahan kita bisa terus istiqomah di jalan yang Allah ridhoi. Aamiin...

JILBAB HATI

Diposting oleh Unknown | 02.45 | | 0 komentar »




Ada ungkapan ,sebelum menjilbabpi kepalanya jilbabpi dulu hatinya, buat apa berjilbab kalau akhlaqnya rusak.
Ungkapan yang berupa majaz atau kiasan tersebut tidak salah, namun menurut saya juga tidak benar, atau kurang tepat.
Kenapa ?

Jilbab dilihat dari fungsinya untuk menutup aurat , aurat adalah bahasa Arab dari kata kerja ‘ara, artinya telanjang  adapun aurat adalah akar kata, artinya ketelanjangan, ringkasnya jilbab adalah penutup aurat .
Adapun hati  dalam sebuah hadits dikatakan sebagai raja dalam tubuh manusia, yang bila hati itu baik maka baik pulalah seluruh tubuhnya, dalam arti kata bahasa yang keluar dari tubuh adalah bahasa lisan dan bahasa gerakan.
Dalam hadits lain hati ialah tempatnya iman, “Attaqwa  ha huna (Taqwa itu di sini, nabi menunjuk kepada hatinya)
Kalau ungkapan tersebut bermakna jilbab yang dilihat dari fungsinya adalah untuk menutupi aib/aurat , maka apakah hati itu tempatnya aib ?

Manusia  sudah menjadi kodratnya, sebagai tempatnya salah dan dosa, sudah fitrah dan manusiawi , kalau Iman itu kadang naik kadang turun, kadang bertambah kadang berkurang  (yazid wa yankus), kalau menunggu hati kita benar benar bersih lalu tidak bernoda lagi, lalu kapan berjilbabnya ?
Bagaimana dengan seorang akhwat yang berjilbab, namun kelakuannya  tidak mencerminkan yang semestinya ?
Menurut saya lihat dulu cara berjilbabnya, benarkah sesuai syar’e  , seperti yang saya sampaikan di atas ?

Sebab ada juga yang berjilbab namun, namun hatinya masih di persimpangan jalan, ada dualisme dalam hati dan pikirannya, antara mengikuti tren berpakaian ala barat/jahiliyah  dengan memakai baju muslimah, yang akhirnya dipadukan menjadi jilbab gaul, yang mudah-mudahan asumsi saya salah, yakni menurut bahasa baginda yang mulia “berpakaian tapi telanjang, fungsi baju dan jilbab sebagai penutup aurat tidak nampak, karena pakaiannya ketat atau transparan sehingga lekuk-lekuk tubuhnya nampak.
Banyak jalan menuju perbaikan diri, salah satunya adalah dengan menutup aurat, saya yakin bila itu bersumber dari hati bukan karena mengikuti tren, lambat laun jilbabnya yang akan menjadi jalan untuk membuka pintu hatinya dalam menyambut hidayah Allah.
Manusia bukan malaikat, juga bukan hewan, manusia makhluk mulia yang dianugerahi dua sifat.
“ Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. (QS 91;8)

Sifat fujur atau kefasikan ialah sifat pendosa, namun adakalanya manusia bersifat taqwa, karena manusia mempunyai al-hawa atau kecenderungan (hawa nafsu).
Hati bukan untuk di tutupi namun hati untuk di jaga..
Jangan ragu untuk menutup aurat hanya karena ungkapan, tutupi dulu/jilbapi dulu hatinya, justeru jadikan ungkapan tersebut sebagai  motivasi untuk perbaikan diri, gak apa apa awalnya gak syar’e, bagus kalau langsung sesuai syareat, asalkan seiring bertambahnya usia dan waktu bertambah pula kesadaran kita memakai pakaian sesuai tuntutan syara.
Boleh jadi ungkapan tersebut adalah propaganda dari kaum sekuler dan orientalis yang hendak menghancurkan Islam dari dalam, terkesan benar dan logis namun tujuan sebenarnya adalah merusak berlahan-lahan.
Dulu ada sebuah ungkapan “hati hati belajar menerjemah al-qur,an kalau salah dosa , akhirnya banyak yang takut belajar terjemah al-qur,an, belakangan diketahui ungkapan tersebut adalah propaganda kaum kafir penjajah Belanda melalui agar ummat Isla tidak tahu terjemah al-qur,an.

Sekilas ungkapan tersebut logis, padahal kata Rasulullah, orang yang belajar al-Qur,an dia salah mendapat dua pahala, satu pahala belajarnya dua pahala membacanaya.

Untuk kaum akhwat jangan takut memulai memakai jilbab...!! ^^
Moga bermanfaat .....

Tips merawat rambut berjilbab

Diposting oleh Unknown | 07.17 | | 0 komentar »




Shalihat kali ini sharing tentang  #Rawat Rambut agar senantiasa sehat dengan berjilbab  yang pernah disampaikan oleh Dr. Dewi Inong yuk !..

Jilbab sering disalahkan "Berjilbab bikin rambut rontok" "Berjilbab bikin ketombean" Padahal kitanya saja yang kurang bisa merawatnya.

Berjilbab bukan berarti cuek bebek dengan #RawatRambut, rambut termasuk amanah yang harus dijaga juga.

Memang diluar rumah dan saat bertemu non mahrom, kita wajib berjilbab, bukan alasan untuk tak menjaga keindahannya

## Pertama jangan mengikat rambut terlalu kencang, gunakan bahan pengikat kain yang elastis, jangan pakai karet gelang ya.

## Kedua Saat di rumah dan tak ada non mahrom, buka jilbab, lepaskan kunciran, biarkan rambut bebas terurai.

## pilihlah bahan yang tepat untuk rambut, Rambut juga perlu bernafas, gunakan bahan khimar yang tembus udara tapi tidak menerawang seperti jaguar, dobi dsb. Cara tau apakah bahan kerudung tersebut tembus udara adalah dengan meniupnya, jika nafas bisa tembus maka tembus udara.

## Ketiga Sederhana memakai kerudung termasuk lapisannya, tak lebih dari 3. Agar kulit kepala tidak pengap udara.

## Keempat Jangan memakai kerudung saat rambut basah, selain lepek & tak nyaman juga bisa menyebabkan ketombe. Keringkan rambut basah secara alami, jika harus memakai hair dryer jangan dengan suhu tinggi, karna akan merusak rambut. Saat basah, hindari menyisir rambut, karena akan menyebabkan rambut rontok. Saat basah rambut lebih rapuh.

## Kelima Saat menyisir gunakan sisir yg renggang, jangan yang terlalu rapat. Pijat kepala saat menyisir utk relaksasi kulit kepala.

## Keenam dalam sehari, rambut jangan full diikat, apalagi lebih dari sehari, karna akan menyebabkan kerusakan. Jangan mengikat kerudung di bagian leher, meski sedang  tren, krna menyulitkan sirkulasi udara, ulurkan hingga dada.
## Ketujuh Jangan mengikat kerudung di bagian leher, meski sdg tren, karna menyulitkan sirkulasi udara, ulurkan hingga dada.

Semoga bermanfaat dan Penuh Keberkahan dari Allah ...

Aamiin Ya Rabbal'alaamiin




♥♥ Jodoh yang baik ♥♥

Diposting oleh Unknown | 21.35 | | 0 komentar »



Bismillahirrahmanirrahim.....

Mau jodoh yang baik? Jadilah orang baik. 
Jangan pakai kekuatan setan, jangan pakai dukun-dukunan... 
Dengan jalan syirik, secara fisik, jodoh kita mungkin saja bisa kita dapatkan. 
Tapi subhanallah, hatinya tidak. Alangkah ruginya orang-orang yang tidak percaya pada diri sendiri. 

"Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui." (QS Al-Ankabut [29] : 41)

Jodoh di Tangan Allah, bukan di tangan manusia. Lalu, mengapa kita tidak langsung meminta kepada-Nya? Semoga Allah memberikan kita jodoh sesuai apa yang kita kehendaki. Aamiin..


Yang belum punya jodoh, jangan khawatir Allah Maha mendengar apa yang kita pinta, Allah Maha Memberi apa yang kita butuhkan, dan Allah juga Maha Mengabulkan doa apa yang kita panjatkan. 
Yang jadi masalahnya, apakah kita pantes untuk mendapatkannya? Mungkin kita lupa bahwa Allah juga Maha Mengetahui apa yang kita kerjakan, sehingga kita sering lalai dan terjerumus dari apa yang sudah dilarang-Nya, Allah Maha Mengetahui segala isi hati kita, sehingga kita selalu berburuk sangka terhadap-Nya, dan Allah juga Maha Pemberi balasan setimpal terhadap apa yang kita perbuat, yang buruk dapat keburukan, dan yang baik dapat kebaikan pula.

"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasan-nya pula." (Q.S. Al-Zalzalah : 7-8)

"Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. Kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi. Dan kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan. Dialah yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam. Dan Dia Maha Mengetahui segala isi hati." (Q.S. Al-Hadiid : 4-6)

Cari Penyebab kenapa jodoh belum menghampiri
- Apakah kita punya dosa sama Allah dan Rasul-Nya?
- Apakah kita punya dosa dengan orangtua,guru atau orang lain?
- Apakah kita kurang membayar sedekah?
- Apakah kita sudah berdoa habis habisan untuk meminta jodoh?
- Apakah sholat kita sudah bener?
- dan seterusnya.

Cari dulu penyebabnya, baru ketemu solusinya.
Ini juga berlaku untuk segala permasalahan yang sering kita alami.


♥ Salam santun erat silaturahim wa ukhuwah fillah
MOGA BERMANFAAT.....!! ^_^


♥ MUNAJAT CINTA ♥

Diposting oleh Unknown | 22.48 | | 0 komentar »




♥ Bismillahirrahmaanirrahim ♥

Yaa Rabb
bila cinta itu seperti angin,jadikanlah ia angin yang menyejukkan
Yang dengan nya Engkau tiupkan belaian kasih MU
Yang dengannya Engkau izinkan hambaMU
bercengkrama dalam sejuknya Cinta MU

Bila Cinta itu seperti matahari, jangan biarkan dia membakar bumi
Jadikanlah kehangatannya memberikan kehidupan,
Sehingga kami tidak terbakar didalamnya , kehangatan yang Engkau janjikan
Pada hati-hati yang bercinta kasih karena MU ,
hangatnya Kasih Ilahi

Ya Rabb
Bila cinta itu cahaya jangan jadikan ia seperti lilin
Yang memberi cahaya pada sekitarnya
sementara dirinya sendiri hancur , meleleh dan terbakar
Tapi .... Rabb...
jadikanlah ia bagai lentera, dua lentera jiwa
Yang menerangi sekitarnya,
juga dirinya dan menerangi alam semesta

Ilahi...
Bila cinta itu indah,
jangan sampai ternoda oleh nafsu yang Engkau tidak ridhai
Jadikanlah Dia indah, semata karena ada RidhaMU mengiringi

Rabb
bila cinta itu airmata,
Lihatlah airmata yang mengalir disana,
Lihatlah kerinduan yang tak tertahankan
Jadikanlah kerinduan itu ,kerinduan yang memabukkan
karena mengharap Cinta kasih MU,
bukan yang melenakan sehingga kami kelak menyesali diri..





♥ Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ♥ 


❥ SUAMI : Sayang,maafin aku ya..
ISTRI : maaf kenapa maas..??

❥ SUAMI : iya, dari awal kita menikah sampai saat ini belum bisa memberikan yg terbaik buat kamu, bahkan untuk makan sehari-hari dan biaya untuk anak2 sekolah pun sangat pas2an sekali..

❥ Maafkan mas ya..

❥ Aku harap kamu mau bersabar atas keadaanku yg skarang ini..

❥ ISTRI : Masya ALLAH,bagiku tidak masalah maas..

❥ Melihat kamu GIGIH dalam bekerja walaupun pekerjaanmu hanya biasa2 saja, kemudian engkau pulang dengan selamat dengan keringat hasil kerja keras itu sudah sangat Istimewa buat aku..

❥ Apalagi kesabaranmu selama ini menghadapi bawel2an aku,anak2 yang suka nakal itu udah membuat rumah tangga kita sudah seperti layaknya di surga..

❥ Tidak mengapa kita kekurangan harta, selama kita tidak miskin Iman dan kebahagiaan aku bersyukur maas..

❥ SUAMI : SubhanALLAH,
sungguh Alhamdulillaah aku bisa mendapatkan seorang istri sepertimu..

❥ Semoga ALLAH senantiasa memberkahimu dalam setiap keadaan wahai Istriku..

❥ [terharu bahagia].. (◡‿◡✿) 

~" ♥ JILBABKU~TASBIHKU ♥ "~

Diposting oleh Unknown | 19.43 | | 0 komentar »





♥ Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh ♥


♥ Bismillahirrahmaanirrahim ♥

YA ALLAH . . .

Aku tersadar akan ada saat di mana semua itu terhenti..

Ridha dan Rahmatmu menjadi sebuah pengharapan besar
Mohon kekuatan dan karunia-Mu . . .

YA ALLAH . . .
Sebelum hari itu datang. . .

Jilbabku ini adalah sebuah anugrah besar. . .

Dengan Jilbabku aku bertasbih . . .

Memohon bimbingan-Mu, sebelum hari pertanggung jawaban itu menjelang. . .

Cantik hati dan istiqomah menjadi sebuah impian besar. . .

Impian yang harus aku kejar, sebelum hari menutup mata tiba . . .

YA ALLAH . . .

Tidak berhenti mata ini bertasbih mengagungkan keindahan ciptaan-Mu. . .

Tidak berhenti telinga ini bertasbih mendengarkan ayat-ayat suci-Mu. . .

Tidak berhenti hidung ini bertasbih menghirup udara surga-Mu . . .

Tidak berhenti mulutku bertasbih menyebut nama-Mu . . .


Tidak berhenti hati ini betasbih memuji-Mu. . .

Tidak berhenti tangan ini bertasbih berbagi kasih kepada ciptaanMu. . .

Tidak berhenti langkah kaki ini bertasbih menjalankan perintahMu. . .

♥ Salam santun erat silaturahim wa ukhuwah fillah

RENCANA ALLAH LEBIH INDAH

Diposting oleh Unknown | 20.34 | | 0 komentar »










Saat hati berkata " INGIN ", namun ALLAH berkata " TUNGGU ".
Saat AIR MATA harus menitis, namun ALLAH berkata " TERSENYUMLAH ".

Saat segalanya terasa " MEMBOSANKAN ", namun ALLAH berkata " TERUSLAH MELANGKAH ".

Kita merancang, Allah juga merancang..

Tetapi perancangan Allah lebih baik..

Allah menitipkan kelebihan di setiap kekurangan
Menitipkan Kekuatan di setiap kelemahan
Menitipkan Sukacita disetiap dukacita
Menitipkan Harapan disetiap keraguan

Allah berjanji semua itu akan INDAH PADA WAKTUNYA..
yuuuk tetap semangat Bismillah...!! :)
 


Ya Rabb, golongkan kami kedalam golongan hamba-hamba-MU yang sabar dan Ikhlas disetiap ketentuan-MU.


Aamiin Ya Rabbal'alamiin..

❥ Semoga BERMANFAAT.(◡‿◡✿)

Jadikan orang tuamu raja

Diposting oleh Unknown | 20.41 | | 0 komentar »

Berbahagialah kita yang masih punya orang tua,baik keduanya masih ada maupun tinggal ayah atau ibu saja ,artinya Allah masih memberi kesempatan untuk kita berbakti kepada mereka dengan pahala yang nilainya sangat besar, bahkan mereka adalah keramat hidup yang doanya tak di hijab oleh apapun untuk anaknya.

Namun saat mereka jauh dari pandangan kita , karena kita tidak serumah dengan mereka sejauh manakah keperdulian kita ?

Padahal dahulu mereka tidak pernah meninggalkan kita ,kita besar dalam dekapan hangat kasih sayangnya.

Dalam usia mereka yang kian renta, bisakah mereka bekerja sekedar menjadi penopang kebutuhan hidupnya ?

Padahal dahulu mereka mempertaruhkan kesehatan bahkan keselamatan hidupnya demi untuk kita, hingga mereka berkata “andai sehari bukan hanya 24 jam, maka aku akan terus bekerja agar anakku jauh lebih baik keadaannya dari aku.

Bila ternyata kita tahu mereka sudah tidak mampu bekerja, dari manakah mereka mendapatkan satu atau dua lembar rupiah untuk membeli lauk sekedar mengganjal perut tubuh rentanya ?

Padahal apa saja mereka lakukan agar kita tidak kelaparan, mereka mengalah menahan perut yang juga kosong dan keinginannya demi kita tidak kelaparan.
Siapakah yang mengurus keperluan mereka sehari-hari , menimbakan seember air untuk mandi dan berwudhu, mencucikan dan menjemur baju lusuhnya,menyalakan lampu da menjaga tidurnya ?

Padahal mereka dahulu tidak pernah lalai menjaga kita, cobalah hitung berapa banyak biaya yang mereka keluarkan sejak kita masih bayi hingga kita seperti sekarang ini ?
Jangan andalkan orang lain mengurus mereka, meski mereka saudara kandung orang tuamu, meski juga yang mengurus adik kakakmu berbagilah mengejar pahala dengan berbagi mengurus mereka, jadilah kita orang pertama yang ada di sisinya saat mereka membutuhkanmu.

Ayah, ibu !.. sehatkah kalian ? adakah rupiah di tanganmu untuk sekedar membeli sebungkus nasi ? adakah yang disuruh untuk membeli keperluan kalian ?

Pesan : jadikan orang tua kita raja. Segerakan kejar pahala dengan memperhatikan keperluan hidup mereka.









❤❀.♥Bismillahirrahmaanirrahim♥.❀❤ 

Suatu Ketika Seorang Istri bertanya kepada suaminya,

Istri : “Wahai Suamiku, adakah wanita lain yang lebih cantik daripada diriku?”

Suami : “Aku Tidak tahu”

Sang Istri pun bertanya kembali

Istri : “Wahai Suamiku, adakah wanita lain yang lebih baik daripada diriku?”

Suami : “Aku Tidak tahu”

Sang Istri pun geram dengan jawaban sang suami,

Istri : “Wahai suamiku, mengapa engkau selalu menjawab tidak tahu?”

Suami : “Wahai Istriku, ibu dari anak-anakku, Bagaimana aku tahu dan bagaimana aku bisa sibuk dengan wanita lain sedangkan di hadapanku ada seorang bidadari yang rupawan yang mampu membuat hatiku tertawan dengan akhlaqnya yang menawan. Ketahuilah istriku, kiranya raja tak akan sempurna tanpa seorang ratu, maka begitupun diriku tak akan sempurna tanpa kehadiranmu di sisiku.”

Istri : (tersenyum dan tertunduk malu) :-)

Subhanallah, Indahnya Cinta Dalam Ridha_NYA, ^__^

" KETIKA COBAAN MENYAPA "

Diposting oleh Unknown | 19.13 | | 0 komentar »



✽BismillaahiRRahmaaniRRahiim✽


Saudaraku..
Adakah cobaan itu kini menghampirimu..
Maka Pahamilah itu bukan untuk mematahkan semangatmu ataupun menggoyahkan imanmu..

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan “kami telah beriman” sedangkan mereka tidak diuji?..”(QS. Al-Ankabut : 2)

Adalah menjadi ketentuan Allah dunia ini tidak terlepas dari ujian dan cobaan Tak bisa tidak.. setiap diri yang mengaku beriman akan ditimpakan padanya berbagai ujian untuk mengetahui siapakah yang benar keimanannya dan siapakah yang dusta..


Boleh jadi musibah itu sebagai teguran atas kekhilafan diri yang terus menerus berkubang dosa hingga mengundang kemurkaan-Nya. Sungguh manusia itu selalu mendzholimi dirinya sendiri..astaghfirullah

“dan apa saja musibah yang menimpa kalian adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri. Dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahanmu).” (QS.Asy-syura’ : 30)

Dan boleh jadi cobaan itu sebagai sentuhan kasihnya agar tidak lalai dari mengingat-Nya..
“Jika Allah rindu kepada hamba yang dicintai-Nya maka Dia akan memerintahkan kepada Malaikat untuk mengirimkan bingkisan hadiah berupa ujian kepada-Nya..

Dalam sebuah hadits qudsi Allah Subhanahu Wata'ala berfirman :
“Pergilah kepada hamba-Ku, lalu timpakanlah berbagai ujian kepadanya karena aku ingin mendengarkan rintihannya.”(HR. Thabrani dari abu umamah)

Hanya sebentar saudaraku..
Hidup ini sebentar saja, maka yakinlah musibah itupun hanya sebentar..
Bilakah engkau mau bersabar diawalnya lalu engkau menetapi kesabaranmu disertai keikhlasan menjalaninya, Maka sesungguhnya itu sebagai penebus dosa-dosamu..

“Tak seorang muslimpun yang ditimpa gangguan semisal tusukan duri atau yang lebih berat daripadanya, melainkan dengan ujian itu Allah menghapuskan perbuatan buruknya serta menggugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu yang menggugurkan daunnya.” (HR. Bukhari Muslim)

Memang bersabar itu sulit tidak semudah melontarkan kata, namun jika kesabaran itu sedemikian beratnya, apakah lagi kita akan mampu sebagai pribadi yang istiqomah ?

Latihlah kesabaran itu saudaraku, dan bersabarlah..
izinkan diri dan hatimu tunduk menerima kebenaran takdir-Nya,
Dan pahamilah..
Jika kau memahaminya maka tak akan ada kesempatan untuk mengeluh ataupun berputus asa meski diri dihadapkan pada kenyataan sepahit apapun..
dan pahamilah sekali lagi karena semua orang yang beriman pasti diuji..

Sungguh mukmin yang baik tidak akan membiarkan dirinya berputus-asa karena ia memahami bahwasanya kebahagiaan yang sesungguhnya itu adalah disana diakherat kelak..
Subhanallah.., maka bersabarlah wahai diri..

"Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya." [Al Furqan : 75]

"...Malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): “Salamun ‘alaikum bima shabartum” (Keselamatan atas kalian sebagai balasan atas kesabaran kalian). Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” [Ar Ra'd : 23-24]..

Maha Benar ALLAH,,Dengan Segala Firman Nya..

Ya Rabb, golongkan kami kedalam golongan hamba-hamba-MU yang sabar dan Ikhlas disetiap ketentuan-MU.


Aamiin Ya Rabbal'alamiin..

❥ Semoga BERMANFAAT.(◡‿◡✿)