Untuk
saudari-saudari ku, semoga
Allah selalu hidayah, rahmat, rahman dan rahim-Nya kepada kita.
Seorang muslimah,
diperintahkan untuk menutup auratnya ketika keluar rumah, karena pada diri
wanita banyak sekali perhiasan dan kehormatan yang tak ternilai harganya, sudah
menjadi fitrah manusia akan menjaga dengan baik dan aman perhiasan yang
berharga menurutnya, Oleh karena itulah Allah membimbing manusia agar selalu
menjaga perhiasan dan kehormatan wanita sesuai dengan fitrah manusia.yaitu dengan
mengenakan pakaian syar’e yang dikenal dengan jilbab atau hijab. Namun dalam
kenyataan masih banyak di antara para muslimah yang belum mau memakainya. Ada
yang dilarang oleh orang tuanya, ada yang beralasan belum waktunya atau nanti
setelah pergi haji dan segudang alasan yang lain. Nah apa jawaban untuk mereka?
1. Saya Belum Bisa
Menerima Hijab
Untuk ukhti yang
belum bisa menerima hijab maka perlu kita tanyakan, “Bukankah ukhti
sungguh-sungguh dan yakin dalam memeluk Islam, dan bukankah ukhti telah
mengucapkan la ilaha illallah Muhammad rasulullah dengan yakin? Yang berarti
menerima apa saja yang diperintahkan Allah Subhannahu wa Ta’ala dan Rasulullah?
Jika ya maka sesungguhnya hijab adalah salah satu syari’at Islam yang harus
dilaksanakan oleh para muslimah. Allah Subhannahu wa Ta’ala telah memerintah
kan para mukminah untuk memakai hijab dan demikian pula Rassulullah Shalallaahu
alaihi wasalam memerintahkan itu. Jika anda beriman kepada Allah Subhannahu wa
Ta’ala dan Rasul-Nya, maka anda tentu akan dengan senang hati memakai hijab
itu.
2. Saya Menerima
Hijab, Namun Orang Tua Melarang.
Kalau saya tidak
taat kepada orang tua, saya bisa masuk neraka. Kepada saudariku kita
beritahukan bahwa memang benar orang tua memiliki kedudukan yang tinggi dan
mulia, dan kita diperintahkan untuk berbakti kepada mereka. Namun taat kepada
orang tua dibolehkan dalam hal yang tidak mengandung maksiat kepada Allah
Subhannahu wa Ta’ala , sebagaimana dalam firman-Nya, artinya,
“Dan jika keduanya
memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu
tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya,” (QS. Luqman:15)
Meskipun demikian
kita tetap harus berbuat baik kepada kedua orang tua kita selama di dunia ini.
Inti
permasalahannya adalah, bagaimana saudari taat kepada orang tua namun
bermaksiat kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya, padahal Allah
Subhannahu wa Ta’ala adalah yang menciptakan anda, memberi nikmat, rizki,
menghidupkan dan juga yang menciptakan kedua orang tua saudari?
3. Saya Tidak
Punya Uang untuk Membeli Jilbab
Ada dua
kemungkinan wanita muslimah yang mengucapkan seperti ini, yaitu mungkin dia
berdusta dan mungkin juga dia jujur. Jika dalam kesehariannya dia mampu membeli
berbagai macam pakaian dengan model yang beraneka ragam, mampu membeli
perlengkapan ini dan itu, maka berarti dia telah bohong. Dia sebenarnya memang
tidak berniat untuk membeli pakaian yang sesuai tuntunan syari’at. Padahal
pakaian syar’e
biasanya tidak semahal pakaian-pakaian model baru yang bertabarruj.
Maka apakah
saudari tidak memilih pakaian yang seharusnya dikenakan oleh seorang wanita
muslimah. Apakah anda tidak memilih sesuatu yang dapat menyelamatkan anda dari
adzab Allah Subhannahu wa Ta’ala dan kemurkaan-Nya? Ketahuilah pula bahwa
kemuliaan seseorang bukan pada model pakaiannya, namun pada takwanya kepada
Allah Subhannahu wa Ta’ala . Dia telah berfirman, artinya,
“Sesungguhnya
orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
bertaqwa di antara kamu.” (QS. al-Hujurat:13)
Adapun jika memang
anda seorang yang jujur, jika benar-benar saudari berniat untuk memakai jilbab
maka Allah Subhannahu wa Ta’ala akan memberikan jalan keluar. Allah Subhannahu
wa Ta’ala telah mengatakan, artinya,
“Barangsiapa yang
bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan
memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. ath-Thalaq 2-3)
Kesimpulannya
adalah bahwa untuk mencapai keridhaan Allah dan untuk mendapatkan surga, maka
segala sesuatu akan menjadi terasa ringan dan mudah.
4. Cuaca Sangat
Panas
Jika saudari
beralasan bahwa cuaca sangat panas, kalau memakai jilbab rasanya gerah, maka
saudari hendaklah selalu mengingat firman Allah Subhannahu wa Ta’ala , artinya,
“Katakanlah, “Api
neraka Jahannam itu lebih sangat panas(nya)” jikalau mereka mengetahui.”(QS.
9:81)
Apakah anda
menginginkan sesuatu yang lebih panas lagi daripada panasnya dunia ini, dan
bagaimana saudari menyejajarkan antara panasnya dunia dengan panasnya neraka?
Yang dikatakan oleh Allah Subhannahu wa Ta’ala , artinya,
“Mereka tidak
merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, selain air
yang mendidih dan nanah.” (QS. 78:24-25)
Wahai saudariku,
ketahuilah bahwa surga itu diliputi dengan berbagai kesusahan dan segala hal
yang dibenci nafsu, sedangkan neraka dihiasi dengan segala yang disenangi hawa
nafsu.
5. Khawatir Nanti
Aku Lepas Jilbab Lagi
Ada seorang
muslimah yang mengatakan, “Kalau aku pakai jilbab, aku khawatir nanti suatu
saat melepasnya lagi.” Saudariku, kalau seseorang berpikiran seperti anda, maka
bisa-bisa dia meninggalkan seluruh atau sebagian ajaran agama ini. Bisa-bisa
dia tidak mau shalat, tidak mau berpuasa karena khawatir nanti tidak bisa terus
melakukannya.
Itu semua tidak
lain merupakan godaan dan bisikan setan, maka hendaklah suadari mencari
sebab-sebab yang dapat menjadikan anda selalu beristiqamah. Di antaranya dengan
banyak berdo’a agar diberikan ketetapan hati di atas agama, bersabar dan
melakukan shalat dengan khusyu’. Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman, artinya,
“Jadikanlah sabar
dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh
berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.” (QS. 2:45)
Jika saudari telah
memegang teguh sebab-sebab hidayah dan telah merasakan manisnya iman maka
saudari pasti tidak akan meninggalkan perintah Allah Subhannahu wa Ta’ala ,
karena dengan melaksanakan itu anda akan merasa tentram dan nikmat.
6.Belum
Mendapatkan Hidayah
Ada sebagian
muslimah yang mengatakan, “Saya tahu bahwa jilbab itu wajib, namun saya belum
mendapatkan hidayah untuk memakainya.” Kepada saudariku yang yang beralasan
demikian kami katakan, “Bahwa hidayah itu ada sebabnya sebagaimana sakit itu
akan sembuh dengan sebab pula. Orang akan kenyang juga dengan sebab, yakni
makan. Kalau anda setiap hari meminta kepada Allah agar ditunjukkan ke jalan
yang lurus, maka anda harus berusaha meraihnya.Di antaranya, hendaklah anda
bergaul dengan wanita yang baik-baik, ini merupakan sarana yang sangat efektif,
sehingga hidayah dapat anda raih dan terus-menerus terlimpah kepada ukhti.
7.Aku
Takut Dikira Golongan Sesat
Ketahuilah
saudariku! Bahwa dalam hidup ini hanya ada dua kelompok, hizbullah (kelompok
Allah) dan hizbusy syaithan (kelompok syetan). Golongan Allah adalah mereka
yang senantiasa menolong agama Allah Subhannahu wa Ta’ala, melakukan ketaatan
dan menjauhi kemaksiatan. Sedangkan golongan setan sebaliknya selalu bermaksiat
kepada Allah dan berbuat kerusakan di muka bumi. Dan ketika ukhti melakukan
ketaatan, salah satunya adalah memakai hijab maka berarti ukhti telah menjadi
golongan Allah, bukan kelompok sesat.
Sebaliknya mereka
yang mengumbar aurat, bertabarruj, berpakaian mini dan yang semisal itu,
merekalah yang sesat. Mereka telah terbius godaan syetan atau menjadi pengekor
orang-orang munafik dan orang-orang kafir. Maka berbahagialah anda sebagai
kelompok Allah Subhannahu wa Ta’ala yang pasti menang.
Jilbab atau hijab
adalah bentuk ibadah yang mulia, jangan sejajarkan itu dengan ocehan manusia
rendahan. Dia disyari’atkan oleh Penciptamu, kalau engkau taat kepada manusia
dalam rangka bermaksiat kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala maka sungguh engkau
akan binasa dan merugi. Mengapa engkau mau diperbudak oleh mereka dan
meninggalkan ketaatan kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala Yang menciptakan,
memberi rizki, menghidupkan dan mematikanmu?Luruskan niat kalian, kuatkanlah
azzam kalian, janganlah mengharapkan pujian dari orang lain dan katakanlah
kepada orang-orang yang mencerca kalian :
“Aku berjilbab
karena Allah dan aku bangga dengan jilbabku, hanyalah orang-orang yang memiliki
perhiasan yang tidak berhargalah yang tidak akan menjaga dan menyimpan
perhiasannya dengan baik dan aman. Namun aku mempunyai perhiasan yang sangat
berharga yang harus aku sembunyikan dari orang-orang dzalim. inilah bukti
kecintaanku kepada Allah yang maha kuasa dan maha agung, juga kepada Rasul-Nya,
Muhammad Abdullah.
aku ridha
kepada-Nya, Allah pun Ridha kepadaku”
melimpahkan