Lalu gimana yah Islam menyikapi ke dua hal tersebut !..
Islam sebagai Agama kamil (sempurna) universal mempunyai aturan yang jelas bahkan nyaris spesifik dalam segala hal pada kegiatan atau aktivitas hidup kita, tak terkecuali dalam masalah makan.
Seorang Muslim hendaklah mempunyai adab dan etika ketika makan, di antaranya dalam mendapatkan makanan yg akan menjadi darah daging & energi haruslah makanan yang halal juga baik sebagaimana firmanya.
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.(QS 2;168)
Halal cara mendapatkannya juga halal zatnya di samping itu tentunya juga baik, artinya bermanfaat untuk kesehatan kita dalam arti kata yang lain mengandung nilai gizi yang berguna untuk metabolisme tubuh kita. Adapun bila makanan yang kita makan haram, baik zatnya maupun cara mendapatkannya, maka kata Rasulullah
Daging yang tumbuh dari makanan haram,maka api neraka lebih berhak membakarnya (al-hadits)
Bukankah Adam AS. diusir dari syurga juga karena masalah makanan ?
Selanjutnya , seorang Muslim tidak menjadikan lezatnya makanan & minuman sebagai tujuan, tapi tujuan makan dan minum ialah sebagai cara untuk menjaga kesehatannya yang memungkinkannya bertahan hidup agar dapat beribadah kepada Allah. Oleh karena itulah Rasulullah bersabda dalam sebuah haditsnya
Kami adalah segolongan orang yang tidak makan sehingga kami lapar, dan bila kami makan , maka kami makan tidak sampai kenyang (al-hadits)
Beliau yang mulia membagi isi lambungnya menjadi tiga bagian, satu bagian untuk makanan, satu bagian untuk minum dan sisanya untuk bernafas.
Bila kita teliti secara logika, posisi lambung kita ada di atas limpa atau hati dan di atas lambung ada jantung yang di apit oleh sepasang paru-paru, dan paru-paru kita tidak berotot dia mengembang karena tarikan nafas, adapun lambung seperti karet, maka ia akan membesar sesuai volume makanan yang ada di dalamnya, kesimpulannya semakin banyak lambung di isi semakin besar dan secara otomatis akan mengganggu ruang gerak paru-paru kita, dan yang terjadi sesak nafas,.. subhanallah !!..benar kalau begitu tuntunan etika makan yang di ajarkan Rasulullah.
Giamana !,,,Masih mau menyiksa diri dengan terlalu banyak makan,.
Banyak makan akan membuat kita ngantuk lalu tidur,.. hmmmm.. tak ada karya yang di dapat dengan banyak tidur,. Padahal Allah menjadikan tidur sebagai istirahat,.
dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat, (QS 78;9)
Itu berarti kita harus menjadikan tidur kita setelah ada sesuatu karya yang bisa dilihat setelah kita bangun,. Enak kan !..
maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.(QS 80;24)
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar
Posting Komentar
Sampaikan komentar anda di bawah ini