pos giv

Pepatah mengatakan “seribu kawan masih sedikit, satu musuh terlalu banyak.


Bener sekali bunyi ungkapan di atas, sebab semakin banyak kawan semakin banyak tempat kita berbagi semakin mudah hidup kita sebab kawan bisa menjadi tempat berkeluh kesah di kala duka, dan membagi kesenangan saat bahagia.

Tapii.. ternyata mencari kawan yang benar-benar sejati itu teramat sulit, sebab yang namanya kawan sejati bukan hanya mau di ajak tertawa tapi juga mau di ajak menangis,. Karib sejati bukan hanya meng iya-iyakan dan setuju terhadap tindakan kita meski salah, dengan alasan karena setia kawan atau demi solidaritas, seperti kata anak sekolah yang tawuran gara-gara membela kawan padahal kawannya yang salah, tapi berani meluruskan kita saat kita salah, saat kita khilaf bahkan boleh jadi ia berani menampar karena tak mau kawannya karibnya terjerumus kepada perbuatan yang salah, itulah kawan sejati.

Beda dengan mencari musuh, mudaaahhh... sekali ,tinggal petantang petenteng saja sebentar sudah dapat musuh, bahkan boleh jadi bukan Cuma satu...

Lalu bagaimana Islam mengajari kita mencari kawan ? Rasulullah saw bersabda.

Dinul mar’e mu’allaqun ‘ala dini khalilihi (agama seseorang tergantung agama temannya al-hadits)

Kenapa yah !..kok yang mulia menyebut-nyebut agama dalam masalah berteman,.. ? ia lah !.. orang berteman karib kan,biasanya karena adanya kesamaan , baik kesamaan hobby sampai ada yang membentuk komunis seperti sesama penggemar burung, motor mengoleksi barang langka, pokoknya yang sehooby lah, kesamaan nasib seperti orang yang masuk rumah sakit di sana tak dikenal strata s0sial dan ekonomi yang ada senasib, sama-sama susah,. Kesamaan profesi lihat saja di tempat kerja.. dan kesamaan yang lain.

Nah !..karena berbagai kesamaan itu maka timbullah rasa saling membutuhkan rasa solidaritas, yang akhirnya menuntut rasa saling pengertian, masih mending kalau kawan kita satu aqidah kalau beda ? maka kemungkinan besar gara-gara alasan solidaritas kita menabrak rambu-rambu agama, dan keluar dari koridor yang seharusnya tidak boleh bagi seorang muslim.

Lalu bagaimana seharusnya kita mencari kawan ?

Dalam bahasa Arab kawan disebut “Ikhwan, maksudnya saudara,loh kok saudara!..nah di situlah letak kita mencari kawan, bukan tidak boleh berkawan dengan yang tidak seaqidah , namun lebih didahulukan yang seaqidah, seiman, karena kawan seiman , tentunya yang benar-benar beriman akan membantu kita , memotivasi kita untuk selalu berjalan pada jalur yang benar, dia berani menegur saat kita salah karena kawan sejati adalah yang mampu dan mau menyelamatkan kita dari perbuatan dzalim,. Dia tidak mau diam saja saat melihat kita berbuat salah hanya dengan alasan “gak enak ,karena kawan, tapi kawan sejati lebih gak enak kepada Allah.

orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS 103;3)

wallau a’lam.
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas

0 komentar

Posting Komentar

Sampaikan komentar anda di bawah ini