Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkatkan gunung (Thursina) di atasmu (seraya Kami berfirman): "Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan ingatlah selalu apa yang ada didalamnya, agar kamu bertakwa".
Kemudian kamu berpaling setelah (adanya perjanjian) itu, Maka kalau tidak ada karunia Allah dan rahmatNya atasmu, niscaya kamu tergolong orang yang rugi. (QS 2:63/64)
Ayat di atas merupakan kisah dari umat nabi Musa AS yaitu bani Israel,. (syarah tafsir Ibnu Katsir jus 1 hal. 107 cet. Qairo Mesir) yang mendurhakai dakwah yg disampaikan nabi Musa.Al-Qur,an dalam beberapa ayatnya mengususng kisah nabi terdahulu dan umatnya agar menjadi pelajaran bagi kita, karena yang namanya sejarah adalah cerita yg selalu berulang pada kehidupan setelahnya dgn pelaku yg berbeda namun dgn idiologi yang nyaris sama, dalam kisah tersebut Allah mengangkat gunung (menurut Ibnu Abbas) atau menurut pendapat yg lain Bukit Sinai di atas pemukiman bani Israel hingga besarnya mampu menaungi tempat tersebut (al-a’raf 171) sebagai peringatan bagi bani Israel , dalam tex ayatnya selanjutnya kita fahami “bahwa adzab yg ditimpakan kepada mereka adalah karena meninggalkan ajaran nabi Musa dalam hal ini adalah Taurat.
Lalu bagaimana dgn musibah yg menndera bangsa kita yg datang silih berganti, susul menyusul dan menimpa bukan hanya kpd mereka yg durhaka, tapi juga menimpa orang orang yg shaleh, inilah saatnya kita intropeksi boleh jadi pola dakwah para da’I sudah tidak sesuai dgn kondisi yg ada, karena sabda rasulullah “Khutubuhun bi qudari ‘uqulihim , artinya dakwai mereka sesuai dgn kemampuan mereka (al-hadits) atau bahkan para da’I sudah meninggalkan mereka para penduduk kaki gunung yg kurang peduli terhadap kwajiban agamanya, atau mungkin ini adalah teguran juga bagi para peminpin,.
Masih segar dalam ingatan kita, bagaimana seorang Istri pejabat terkemuka di Jogja menentang RUU APP (Rancangan undang undang anti pornografi dan porno aksi) yang sekarang menjadi undang undang, pada saat itu ia bersama masyarakat Bali,. lebih dari itu, para pemimpin kita secara struktur birokrasi dari RT hingga presiden mayoritas Islam, tapi anehnya mengapa hukum Allah begitu sulit ditegakkan, yang ada para ulama yang brusaha istiqamah di jalan Allah malah di dzalimi.Akhirnya, hanya kepada Allah kita memohon, bertaubat untuk slanjutnya kembali kepada jalanNya, karena hanya dengan rachmat dan pertolonganNya kita masih diberikan kesempatan untuk beramal yang shaleh sebagai bekal di kemudian hari, bukan sesuatu yang sulit bagiNya untuk menimpakan adzab yg lebih dasyat lagi bila Ia berkhendak karena kepadanya segala sesuatu itu tunmduk baik secara suka rela ataupun terpaksa.
Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri atau pun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari. (QS 13;15)
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar
Posting Komentar
Sampaikan komentar anda di bawah ini