Seorang tetanggaku yang biasa bercanda (karena cukup akrab) datang ke warungku , sambil agak terburu-buru di menjulurkan uang 5000 an “ mbak beli pensil sama buku cepetan,.. si aby mendekat dan langsung ambil kunci rak (karena posisi lemari luar, jadi di kunci) sambil membuka lemari suamiku bertanya
Abi :“untuk apa malam malam gini (waktu itu abi habis mengajar malam) beli buku sama pensil ?
Pembeli : untuk dikubur bareng sama ari ari , embak yuku kan habis lahiran !
Abi : lo kok di taman ? emang biar apa ?
Pembeli : kata orang tua “biar pintar nanti kalau sudah tuanya
Abi : ada-ada aja, lagian sekarang dak gak jaman nulis di buku !,. kenapa gak komputer aja sekalian di tanam,. (suamiku memang sering iseng).
Kejadian yang lain, tapi nyaris sama juga terjadi saat tetanggaku melahirkan bayinya, ketika akan mengubur ari-ari bayi, bapak dari bayi tersebut meminta sedotan, lalu abipun bertanya "
Abi : untuk apa sedotan
Bapak bayi : untuk lobang pernafasan dari ari ari ke luar, jadi nanti ini ditancapkan persis di atas ari-ari
Abi : la emang kenapa kok seperti itu ?
Bapak bayi : Ari-ari itu kan saudara kembar bayi , dan ia hidup jadi harus di kasi sedotan buat nafas
Aby : tega banget kalau begitu, hidup kok di kubur !..
Bapak bayi : tahu lah itu kata orang tua (sambil berlalu)
Apa yang terjadi di atas hanyalah sebuah Mitos, dan sama sekali tidak bisa di logikakan, contoh seperti mengubur buku , andai itu iya !,. maka tak perlu ada gedung sekolah dan kampus, pintar tentu harus di raih dengan belajar , tak pernah terdengar, orang jenius sekaliber
1.Leonardo da Vinci Universal Genius,asal Italy, IQ 2202.Johann Wolfgang von Goethe -- Germany 2103.Gottfried Wilhelm von Leibniz -- Germany 2054.Emanuel Swedenborg -- Sweden 2055.William James Sidis -- USA 2006.Kim Ung-Yong -- Korea 2007.Thomas Wolsey Politician England 2008.Hugo Grotius Writer Holland 2009.Sir Francis Galton Scientist & doctor England 20010.dll, dsb dan seterusnya,.. hi hi hi
orang tuanya melakukan hal yang tidak logis seperti itu .
Bila hal itu berkaitan dengan i’tikaq atau keyakinan , maka berhati hatilah kita boleh jadi akan terperosok ke dalam perbuatan syirik, yang saya maksud ialah bila kita meyakini “bahwa dgn perantaraan menanam buku dan sedotan lalu ia menjadi sukses, tanpa melibatkan kekuasaan yg maha Agung (Allah), maka berarti kita telah berbuat syirik, toh sebagai panutan kita bersama nabi yang mulia tak pernah mencontohkan hal serupa.
Lalu kalau begitu, selaku muslim siapa yang kita contoh ? nenek moyang kita yang dahulunya animisme, dinamisme, lalu hindu, atau utusan sang pencipta , yang menciptakan kita yang tahu persoalan dan kemauan kita yang juga mempunyai surga dan neraka ?
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apa pun, dan tidak mendapat petunjuk?"(QS 2;170)
Silahkan baca artikel lainnya yang terkait dengan pos di atas
0 komentar
Posting Komentar
Sampaikan komentar anda di bawah ini